“UJI TARIK”
SAMPUL
DISUSUN OLEH:
Kelompok II
PRODI D3 OTOMOTIF
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan karunianya pada kelompok kami dalam melaksanakan
tugas praktikum ini.
Makassar,1Me i
2021
Kelompok II
Daftar Isi
Kata Pengantar..................................................................................................................................1
Daftar isi...........................................................................................................................................2
I. Pengujian Kekuatan Tarik (Tensile Test)......................................................................................3
1. Tujuan Instruksional..................................................................................................................3
2. Teori Dasar................................................................................................................................4
II. Alat dan Bahan yang Digunakan..................................................................................................11
1.Alat Utama..................................................................................................................................11
2.Alat Bantu...................................................................................................................................12
III. Langkah Kerja............................................................................................................................14
IV. Keselamatan Kerja......................................................................................................................18
V. Analisis Data................................................................................................................................23
VI. Tabel Hasil Analisis Data...........................................................................................................25
VII. Grafik Hasil Analisis Data.........................................................................................................29
VIII. Pembahasan.............................................................................................................................31
IX. Kesimpulan dan Saran................................................................................................................32
X. Lampiran......................................................................................................................................33
XI. Daftar Pustaka............................................................................................................................34
I. PENGUJIAN KEKUATAN TARIK (TENSILE
TEST)
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL :
Setelah mahasiswa melakukan praktek pengujian kekuatan tarik , maka
mahasiswa dapat :
1. Menentukan tegangan proposional bahan
2. Menentukan tegangan elastis bahan.
3. .Menentukan tegangan ulur bahan
4. Menentukan tegangan tarik maksimum bahan
5. Menentukan tegangan putus bahan.
6. Menentukan modulus Eeastisitas (Modulus Young) bahan.
7. Menghitng prosentase perpanjangan (elongation) bahan.
8. Menghitng prosentase pengurangan luas penampang bahan.
9. Menggmbarkan diagram tegangan – tegangan bahan.
10. Membedakan jenis bahan berdasarkan diagram
tegangan - regangan
2 . TEORI DASAR
Pengujian tarik pada umumnya dilakukan dengan mengunakan mesin
“Universal Testing Machine”,dimana batang uji ditarik sampai putus.
a. Batang uji
Batang uji yang digunakan pada pengujian kekuatan tarik, pada
umumnya terdiri atas baja karbon , tembaga, kuningan dan aluminium. Bahan
dibentuk sesuai dengan standar ISO 82 -1974 (E), ukuran DP 5 dan DP
10.
6
b. Regangan (ε )
Perbandingan antara pertambahan panjang batang uji (∆L = Li-Lo) dengan
panjang batang uji mula-mula (Lo) ,disebut regangan.
L1 Lo
Lo
c. Elastisitas
Jika batang ditarik dan mengalami regangan , tetapi bil beban tarik
dihilangkan maka batang akan kembali sepeerti semula ,maka batang ini
dikatakan elastis.
d Modulus Elastisitas
Menurut Hooke, yang dikenal dengan hukum Hooke, bahwa modulus
elastis adalaah perbandingan antara tegangan yang terjadi pada batas proposional
dengan regangan pada batas proposional.
Tegangan
Modulus Elastis
7
Regangan
Proporsional
Proporsional
σp
E
ε
Dimana : E = Modulus Elastisitas bahan [N.mm-2]
σρ = Tegangan Proporsional [N.mm-2]
8
proporsional beupa garis lurus. Karena batas proporsional adalah akhir dari gars
lurus(linier) dan batas elastis adalh awal dari garis bengkok (non linier). Maka pada
prakteknya kedua batas ini susah dibedakan . Dengan demkian dapat diasumsikan
bahwa batas proporsional sama dengan batas elastis. Tegangan pada batas proporsional
disebut tegangan proporsional.
Jika beban yang bekerja pada batang uji diteruskan sampai diluar batas
elastis,maka akan terjad secara tiba-tiba perpanjangan permanen dari batang uji,
ini disebut dengan batas ulur (Yield Point),dimana regangan meningkat
ssekalipun tidak ada peningkatan tegangan .Bata
9
ini hanya dapat terdeteksi pada baja lunak.Tegangan ulur,σy = Fy / Ao
[N.mm-2]
Batas ulur terdiri dari ulur bawah dan ulur atas. Dalam perhitungan
tegangan ulur, digunakan batas ulur bawah .
Untuk beberapa logam paduan non ferro dan baja-baja kertas, batas ulur
sulit dideteksi. Oleh karena itu dikatakan perpanjangan non proposional adalah
0,2%.
Gambar 5. Penentuan tegangan ulur (yield stress) untuk kurva tanpa daerah
linier
Pada batas ini menunjukkan beban yang mampu ditahan oleh batang uji
sebelum patah. Tegangan yang terjadi disebut tegangan tarik maksimum,yaitu
perbandingan antara beban maksimum dengan luas penampang mula – mula
batang uji.Tegangan tarik maksimum bahan biasanya dipakai untuk member
nama bahan .
10
Baja yang memiliki tegangan tarik 370 Mpa ,maka bahan tersebut disebut baja
ST 37.
Pada batas ini batang uji mengalami patah. Sebenarnya pada batas
maksimum benda uji sudah mengalami patash ,tetapi karena masih memiliki
energi, maka masih mengalami deformasi.
11
l. Prosentase Pengecilan Luas Penampang Batang Uji
Ao Ai
r Ao x100 %
12
II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN:
1. Alat Utama: Universal Testing Machine, merek: Galdabini, kekuatan
maksimum: 100 kN).
dinamo meter
13
2. Alat Bantu:
a. Dial Indikator
a. Jangka Sorong
b. Pena Plotter
14
Gambar 7.Pena Plotter
a. Kertas Grafik
b. Spidol
Gambar 9. Spidol
15
III. LANGKAH KERJA
lampu hijau
switch panel
6. Hidupkan mesin hidraulik dengan menekan tombol “Pump Start” sehingga “Pump
Lamp“ menyala.
Pump lamp
t
Star
mp
Pu
16
gGambar 11. Menghidupkan Mesin
Uji Tarik
±
7. Biarkan beberapa menit ( 5 menit) sebagai pemanasan awal kemudian kalibrasi alat
sebelum dibebani.
8. Atur/pilih skala beban (100 atau 50 atau 20 kN) dengan memutar tombol “range”.
Skala Beban
tombol “range”
17
Benda Uji
Gambar 13. Posisi Benda
Uji
11. Pasang dial indikator pada tiang mesin (kanan atas) dan pastikan sensor dial indikator
menyentuh lengan mesin, sensor dial indicator harus tegak lurus (dapat menggunakan
alat bantu tangga). Untuk mengamati pertambahan panjang batang uji selama proses
pengujian.
Dial Indicator
13. Pastikan katup turun tertutup (pemutar katup diputar searah jarum jam). Putar “speed
control valve” pada posisi load (berlawanan jarum jam) untuk memulai pembebanan.
Pembebanan berlangsung sampai batang uji putus.
18
19
Katup Naik
Katup Turun
14. Amati dan catat pertambahan beban (setiap 1000N) pada dinamo meter dan pertambahan
panjang batang uji pada dial indikator.
15. Amati dan catat beban dan perpanjangan daerah-daerah proporsional/elastis, ulur,
ultimate, dan patah.
16. Setelah batang uji putus :
a. Turunkan “clamping head” sampai pada posisi return
(pada posisi semula). Dengan cara “Speed control valve” (katup naik) diputar
berlawan arah jarum jam (posisi Unloading) dengan perlahan-lahan kemudian
katup turun diputar berlawanan searah jarum jam.
Katup Naik
Katup Turun
20
Batang uji dilepas. dari “clamping head”.
b. Ukur dan catat panjang putus dan diameter putus dengan menggunakan jangka sorong.
c. Matikan mesin hidrolik dengan menekan tombol “pump stop”.
Pump Stop
Switch Panel
21
TABEL PENGAMATAN
Tanggal Pengamatan : Sabtu, 1 Mei 2021
Nama Praktikan : Uji tarik baja karbon
1. Muh Nurdin Basri (34319031)
2. Muh Fiqhi Farhan (34319030)
3. Muh Irfan r (34319029)
4. Mhd Amri Fakturrahman (34319028)
5. Jhon Nover (34319027)
Divalidasi:
Pembimbing, KETUA KELOMPOK
TABEL PENGAMATAN
Tanggal Pengamatan : Sabtu, 1 Mei 2021
Nama Praktikan : Uji tarik kuningan
1. Muh Nurdin Basri (34319031)
2. Muh Fiqhi Farhan (34319030)
23
3. Muh Irfan r (34319029)
4. Mhd Amri Fakturrahman (34319028)
5. Jhon Nover (34319027)
Panjang mula-mula (Lo) : 100 mm Panjang putus (Li) : 102 mm
Diameter mula-mula (Do): 10 mm Diameter putus (Di) : 9,82 mm
24
V. ANALISA DATA
Setelah menganalisa data dari grafik hasil uji tarik dan specimen pada
baja karbon dan kuningan maka diperoleh data sebagai berikut:
1. Baja Karbon
- Batas proporsional (FP) = 9600 N
σρ = Fp/Ao
= 9600 N/78.5 mm2
= 122.2 N.mm-2
120−100
=(
100 )
x 100 %
= 20%
25
luas penampang ® = {(78.5 – 56.2)/78.5} x 100%
= 0.28 %
2. Kuningan
- Batas proporsional (Fp) = 10000 N
σρ = Fp/Ao
= 10000 N/ 78.5 mm2
= 127.3 N.mm-2
ε
- Regangan (ε)
=( Li−Lo
Lo )
x 100 %
102−100
=(
100 )
x 100 %
= 2%
26
VI. TABEL HASIL ANALISA DATA
Adapun tabel hasil analisa yang mengacu pada table 1. untuk material baja karbon
ialah sebagai berikut.
2 2000 0 2.59 0
3 3000 0 3.89 0
4 4000 0 5.19 0
5 5000 0 6.49 0
6 6000 0 7.79 0
7 7000 0 9.09 0
8 8000 0 10.39 0
27
14 13000 0.32 16.89 0.32
28
43 40000 4.98 51.99 4.98
Adapun tabel hasil analisa yang mengacu pada table 2. untuk material
kuningan ialah sebagai berikut.
2 2000 0 2.59 0
3 3000 0 3.89 0
4 4000 0 5.19 0
5 5000 0 6.49 0
6 6000 0 7.79 0
7 7000 0 9.09 0
8 8000 0 10.39 0
9 9000 0 11.69 0
30
25 25000 4.76 32.49 4.76
40 GRAFIK TEGANGAN -
30 REGANGAN
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30
Regangan (%)
Grafik 2. Plot Grafik Tegangan Dengan Regangan Baja Karbon Dari Mesin
31
2. GRAFIK KUNINGAN
30
25 GRAFIK TEGANGAN -
REGANGAN
20
15
10
5
0
0 5 10 15 20 25 30
Regangan (%)
32
VIII. PEMBAHASAN
Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu
bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu [Askeland,
1985]. Pengujian uji tarik digunakan untuk mengukur ketahanan suatu material
terhadap gaya statis yang diberikan secara lembut, atau uji tarik adalah pemberian
gaya atau tekanan tarik kepadamaterial dengan maksud untuk mengetahui atau
mendeteksi kekuatan suatu material.
Prinsipnya uji tarik ini dilakukan menggunakan mesin yang dapat memberikan
gaya tarik yang cukup kuat pada material dan juga memeberikan cengkraman yang
kencang sehingga material tidak terlepas ketika diberikan gaya tarik.
Ketika material ditarik dengan beban tarik yang besarnya melebihi batas
luluhnya, maka material tersebut akan mengalami pertambahan panjang sifatnya
tetap. Pertambahan panjang material ini apabila dibagi dengan panjang awal
menghasilkan perpanjangan atau elongation yang disimbolkan dengan e. Pada saat
beban tarik dikenakan pada spesimen melebihi batas luluhnya, maka perpanjangan
yang terjadi pada material adalah perpanjangan totalnya. Besarnya perpanjangan
total merupakam hasil penjumlahan antara perpanjangan plastis dengan
perpanjangan elastis.
Apabila tegangan yang diberikan terhadap spesimen melebihi batas luluhnya,
maka pergerakan dislokasi ini akan mencapai permukaan. Pergerakan dislokasi
hingga mencapai permukaan inilah yang dinamakan deformasi plastis. Deformasi
plastis inilah yang menyebabkan pertambahan panjang pada spesimen bersifat tetap.
Apabila besarnya tegangan yang diberikan terhadap spesimen mencapai titik
maksimum.
Pada praktikum pengujian tarik ini digunakan dua jenis material, yaitu baja
33
karbon, dan kuningan. Pada saat dilakukan pengujian pada baja karbon dan kuningan
maka didapatkan data-data seperti: batas proporsional, titik ulur, tegangan tarik
maksimum, batas patah, regangan dan presentase pengurangan luas penampang.
Batas proporsional untuk baja karbon adalah122.2 N.mm-2 adapun batas proporsional
untuk kuningan adalah 127.3 N.mm-2. Titik ulur untuk baja karbon adalah 445.8
N.mm-2 adapun titik ulur untuk kuningan adalah 140.1 N.mm-2. Kemudian tegangan
tarik maksimum untuk baja karbon adalah 656.0 N.mm-2 sedangkan untuk tegangan
tarik maksimum untuk kuningan adalah 371.9 N.mm-2. Batas patah untuk baja
karbon adalah 535.0 N.mm-2 sedangkan batas patah kuningan adalah 371.9 N.mm-2.
Regangan untuk baja karbon adalah 20% sedangkan untuk kuningan adalah 2%. Dan
presentase pengurangan luas penampang untuk baja karbon adalah 0.28% sedangkan
untuk kuningan adalah 0.90%. Gaya yang bekerja pada baja karbon dan kuningan
adalah pada batas proporsional dan elastic terjadi gaya tarik, pada batas ulur terjadi
deformasi lokal, pada batas ultimate terjadi tegangan tarik maksimum, dapan pada
batas break benda kerjapun putus.
Tiga titik penting yaitu pada grafik yield point, scrength dan titik puncng
yield. Foint adalah titik persimpangan utama, strenghr adalah titik tegangan
maksimum yang bekerja pada alat uji tarik dan titik potong adalah dimana material
tersebut putus.
Jenis material yang diuji masuk kedalan jenis baja ST37 karna memiliki
tengangan tarik 370 Mpa.
Saran :
Melihat manfaat dari mesin uji tarik ini cukup besar maka disarankan agar benda
ukur ini dapat digunakan dengan benar dan dirawat dengan baik.
X. LAMPIRAN
Pertanyaan :
1. Dijawab sebelum memulai praktik.
a. Secara teoritis, berapa nilai Modulus Elastis: Baja Karbon, Kuningan,
Kuningan : 9 x 1010
b. Berdasarkan kandungan karbon yang terdapat pada baja karbon, maka baja karbon
dibedakan atas baja karbon rendah, baja karbon sedang, dan baja karbon tinggi.
Berapa % kadungan karbon yang terdapat pada baja karbon rendah, baja karbon
sedang, dan baja karbon tinggi.
Baja karbon rendah : ˂0,35% C
c. Berapa nilai tegangan dan regangan Maximal Baja Karbon rendah, Kuningan,
Nilai Tegangan
Baja karbon rendah : 54,85 Mpa
Kuningan : 38,99 Mpa
35
Nilai Regangan
d. Batas proporsional dan batas elastis baja karbon rendah pada praktiknya tidak dapat
dibedakan, mengapa ?
Karena tidak adanya standaritas yang universal mengenai nilai batas proporsional
dan nilai batas elastis.
e. Logam apa saja yang dapat dideteksi batas ulurnya dengan menggunakan grafik
tegangan–regangan pada pengujian kuat tarik? Serta tunjukkan dalam grafiknya.
Logam yang dapat dideteksi batas ulurnya yaitu baja, tembaga, dan kuningan.
Bentuknya yaitu Deformasi Plastis yaitu perubahan bentuk yang tidak dapat
kembali ke keadaan semula.
XI. DAFTAR PUSTAKA
36