Anda di halaman 1dari 3

BAB III HUBUNGAN WARGA NEGARA DAN NEGARA

A. Hak dan Kewajiban Warga Negara dan Negara Indonesia Secara Konstitusi
Hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34
UUD 1945. Beberapa hak dan kewajiban tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Pasal 27: (1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya. (2) Tiaptiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan. (3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara
2. 29: (2) Negara menjamin kemerdekaan tiaptiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.
3. 30: (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara
4. 31: (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. (2) Setiap warga negara
wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya
Selanjutnya hak-hak warga negara yang tertuang dalam UUD 1945 sebagai
konstitusi negara dinamakan hak konstitusonal. Setiap warga negara memiliki hak-
hak konstitusional sebagai mana yang ada pada UUD 1945. Warga negara berhak
menggugat bila ada pihak-pihak lain yang berupaya membatasi atau menghilangkan
hak-hak konstitusionalnya.
Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban yang dimiliki negara terhadap
warga negara. Hak dan kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya
merupakan kewajiban dan hak warga negara terhadap negara. Beberapa ketentuan
tersebut, antara lain sebagai berikut:
1. Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintahan (27): (1) Segala warga negara
bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya
2. Hak negara untuk dibela (27): (3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara
3. Hak negara untuk mengusai bumi, air, dan kekayaan untuk kepentingan rakyat
(33): (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. (3) Bumi dan air dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat
4. Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil (27): (1) Segala warga
negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya
5. Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara (28)
6. Kewajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat
(31): (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya.
7. Kewajiban negara memberi jaminan sosial (34): (1) Fakir miskin dan anakanak
terlantar dipelihara oleh negara. (3) Negara bertanggungjawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak
8. Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah (29): (2) Negara menjamin
kemerdekaan tiaptiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu
HAM perlu dibedakan dengan hak warga negara. Hak warga negara
merupakan hak yang ditentukan dalam suatu konstitusi negara. Adapun HAM
umumnya merupakan hak-hak yang sifatnya mendasar yang melekat dengan
keberadaannya sebagai manusia. HAM tidak diberikan oleh negara teteapi justru
harus dijamin keberadaannya oleh negara.

B. Asas, Sifat, Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara


1. Asas hubungan warga negara dengan negara:
Asas Pancasila
Asas Kedaulatan rakyat
Asas Negara Hukum
Asas Kekeluargaan
Asas Pembagian kekuasaan
Dengan asas tersebut baik warga negara dengan pemerintah memiliki tugas
dan membangun negara demokrasi, berkembang dan berkeadilan sosial.
2. Sifat Hubungan Warga Negara dengan Negara
a. Hubungan yang bersifat hukum. Hubungan hukum yang sederajat dan timbal
balik, adalah sesuai dengan elemen atau ciri-ciri negara hukum Pancasila, yang
meliputi: Keserasian hubungan antara pemerintah dengan rakyat berdasarkan
asas kerukunan
b. Hubungan fungsional yang proporsional antara kekuasaan lembaga negara.
Prinsip fungsional yang proporsional antara kekuasaan lembaga negara.
c. Hubungan yang bersifat politik. Kegiatan politik (Peran politik) warga negara
dalam bentuk partisipasi (mempengaruhi pembuatan kebijaksanaan) dan dalam
bentuk subyek (terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan), misalnya :
Menerima peraturan yang telah di tetapkan.
3. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara
a. peran pasif, yakni merupakan kepatuhan terhadap peraturan perudnang-
undangan yang berlaku sebagai cermin dari seorang warga negara yang taat
dan patuh kepada negara. Contoh: membayar pajak, menaati peraturan lalu
lintas.
b. Peran aktif : yakni merupakan aktivitas warga negara untuk ikut serta
mengambil bagian dalam kehidupan bangsa dan negara. Contoh : memberikan
Hak suara pada saat pemilu.
c. Peran positif: yakni merupakan aktivitas warga negara untuk meminta
pelayanan dari negara / pemerintah sebagai konskeuensi dari fungsi pemerintah
sebagai pelayanan umum (public service). Contoh : mendirikan lembaga sosial
masyarakat LSM)
d. Peran Negatif, yakni merupakan aktivitas warga negara untuk menolak campur
tangan pemerintah dalma persoalan yang bersifat pribadi. Contoh: Kebebasan
warga negara untuk memeluk ajaran agama yang diyakininya.
 

Anda mungkin juga menyukai