Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PELAKSANAAN

PRAKTIK MOTOR BENSIN LANJUTAN


343P1740723

JOB PETROL ENGINE

Kelompok 2 (dua)

1. Jhon Nover NIM 34319027


2. Mhd. Amri Fakhturahman NIM 34319028
3. Muh. Irfan NIM 34319029
4. Muh. Nurdin basri NIM 34319030
5. Muh. Fiqhi Farhan NIM 34319031

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Mei, 2021

1
KATA PENGANTAR

Perkembangan teknologi belakangan ini di negara negara yang sedang


berkembang menujukkan bahwa modal fisik yang disukai para ahli teknik hanya berarti
bila disertai dengan dimensi manusia sebagai pelaksana keterampilan tersebut.

Praktik motor bensin lanjutan di bengkel otomotif merupakan salah satu mata
kuliah yang diajarkan di Politeknik Negeri Ujung Pandang jurusan Teknik Mesin.
Dengan materi kuliah dengan fasilitas yang dimiliki sekarang ini keterampilan menguji
bahan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa sendiri serta relevannya proses
penyerapan pembelajaran.

Laporan ini dipakai sebagai bagian dari program instruksional yang meliputi teori
kejujuran dan peragaan pemakaian perlatan oleh instruktur untuk dapat memperoleh hasil
pelaksanaan praktek yang efisien dan efektif.

2
DAFTAR ISI
Sampul …………………………………………………………………………. 1
Kata pengantar…………………………………………………………………… 2

Daftar isi…………………………………………………………………………. 3

I. BAB 1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………….…….. 4

1.2 Tujuan Pratikum ……………………………………………………............ 4

II. BAB 2

2.1 Teori Dasar Motor Bensin…………………………………………… 5


a. Langkah hisap ………………………………………… 5
b. Langkah usaha ………………………………………… 6
c. Langkah kompresi …………………………………….. 6
d. Langkah buang ………………………………………… 6

III. BAB 3

3.1 Alat dan Bahan………………………………………………………… 9

3.2 Keselamatan Kerja …………………………………………………… 9

3.3 Langkah Kerja ………………………………………………………… 10

IV. BAB 4

4.1 Hasil ………………………………………….……………………… 17


4.1.1 Hasil Pengujian ……………………….…………………… 17

4.1.2 hasil perhitungan dan table perhitungan …………………… 20

4.1.3 Pembahasan………………………………………………… 25

VI. BAB 5

1.1 Kesimpulan …………………………………………………………. 28

1.2 Saran ………………………………………………………………... 28

VII. Daftar Pustaka…………………………………………………………… 29

3
4
BAB 1.

1.1 LATAR BELAKANG

Semakin perkembangan teknologi sekarang akan memacu segala perusahaan -


perusahan mencoba untuk selalu melakukan peningkatan pada produk-produknya. Hal ini
akan berakibat pada konseptor sebuah produsen untuk mencoba merevisi dan menaikan
kualitasmutu supaya bisa bersaing dengan produsen yang lain dan persaingan ini akan
memicuteknologi yang canggih nan modern bertebaran dipasaran.Masalah yang terjadi
pada negara saat ini sangatlah mengharapkan para kaumintelektual, bangsa dan negara
serta harapan masyarakat. Akan hal ini mahasiswa dituntut bukan hanya bisa berkoar di
kendang kampus tetapi memiliki api membara untuk bisa mengambil bagian, ikut andil
dalam pembangunan bangsa.Mahasiswa dituntut agar bisa lebih memahami disiplin ilmu
yang diemban, baik dalam hal teori maupun praktik supaya bisa memberikan yang terbaik
untuk bangsa ini. Maka denganini laporan disusun untuk mewujudkan mahasiswa super
paham akan terhadap apa yangdipelajari dan keluarnya mereka dapat mengaplikasikan
didunia masyarakat pekerjaan

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM

1. Untuk mempelajari bagaimana mengoperasikan dinamometer dalam


percobaan.
2. Untuk menghitung daya (HP atau kW).
3. Untuk menghitung BMEP
4. Untuk mengetahui bagaimana memasang alat ukur dan menentukan
kecepatan aliran bahan bakar.
5. Untuk memplot/menggambarkan torsi dan daya (HP) terhadap kecepatan
mesin.

1.3 KESALAMATN KERJA DAN KESEHATAN KERJA

Dalam rangka terjaminnya keselamatan dan kesehatan kerja pada


penyelenggaraan konstruksi di Indonesia, terdapat pengaturan mengenai K3
yang bersifat umum dan yang bersifat khusus untuk penyelenggaraan
konstruksi yakni:

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan

5
Kerja
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-01/Men/1980 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan.
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-05/Men/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan
Umum masing-masing Nomor Kep.174/MEN/1986 dan 104/KPTS/1986
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Tempat Kegiatan
Konstruksi

BAB 2.
2.1 TEORI DASAR MOTOR BENSIN

Motor bensin termasuk ke dalam jenis motor bakar torak. Proses

pembakaran bahan bakar dan udara di dalam silinder (internal combustion

engine). Motor bakar bensin dilengkapi dengan busi dan karburator yang

membedakanya dengan motor diesel . Busi berfungsi untuk membakar

campuran udara-bensin yang telah dimampatkan dengan jalan memberi

loncatan api listrik diantara kedua elektrodanya. Karena itu motor bensin

dinamai dengan spark ignitions. Sedangkan karburator adalah tempat

bercampurnya udara dan bensin. Campuran tersebut kemudian masuk ke

dalam silinder yang dinyalakan oleh loncatan bunga api listrik dari busi

menjelang akhir langkah kompresi. proses kerja diuraikan sebagai berikut:

a. Langkah Hisap

Dalam langkah ini, campuran udara dan bensin dihisap ke dalam silinder.

Katup hisap terbuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu torak bergerak ke

6
bawah, menyebabkan ruang silinder menjadi vakum, masuknya campuran udara

dan bensin ke datam silinder disebabkan adanya tekanan udara luar (atmospheric

pressure).

b. Langkah Usaha

Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakkan

kendaraan. Sesaat sebelum torak mencapai TMA pada saat langkah kompresi,

busi memberi loncatan api pada campuran yang tetah dikompresikan. Dengan

terjadinya pembakaran, kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang tinggi

mendorong torak ke bawah. Usaha ini yang menjadi tenaga mesin (engine power).

c. Langkah Kompresi

Dalam langkah ini, campuran udara dan bensin dikompresikan. Katup hisap

dan katup buang tertutup. Waktu torak mulai naik dari TMB ke TMA campuran

yang dihisap tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan dan temperaturnya menjadi

riaik, sehingga akan mudah terbakar. Poros engkol berputar satu kali, ketika torak

mencapai TMA.

d. Langkah Buang

Dalam langkah ini, gas yang terbakar dibuang dari dalam silinder. Katup buang

terbuka, torak bergerak dari TMB ke TMA, mendorong gas bekas keluar dari

silinder. Ketika torak mencapai TMA akan mulai bergerak lagi untuk langkah

berikutnya. yaitu langkah hisap, poros engkol telah melakukan dua putaran penuh

dalam satu siklus terdiri dari empat langkah hisap, kompresi, usaha buang yang

merupakan dasar kerja pada mesin empat langkah

7
Untuk lebih jelasnya prinsip kerja mesin (motor) bensin empat langkah

diperlihatkan pada gambar 2.1 berikut ini.

Gambar 2.1. Prinsip

kerja mesin bensin

empat langkah

Pada motor Otto 4 langkah ini, gas pembakaran hanya mendorong torak pada

langkah ekspansi saja. Oleh karena itu, untuk memungkinkan gerak torak pada tiga

langkah lainnya maka sebagian energi pembakaran selama langkah ekspansi diubah

dan disimpan dalam bentuk energi kinetis roda gila ( flywheel). Siklus kerja motor

Otto dapat digambarkan pada diagram indikator, yaitu diagram P-V (tekanan-

volume) dan diagram T-S (tekanan-entropi). Diagram indikator ini berguna untuk

melakukan analisis terhadap karakteristik internal motor Otto.

8
Gambar 2.2. Diagram P-V dan T-S ideal motor Otto empat langkah

9
BAB 3. METODE PRAKTEK

I. ALAT DAN BAHAN

1. Dinamometer
2. Mesin
3. Stop Watch
4. Premium/Pertamax

Gambar 3.1 Mesin Uji Prestasi Mesin Bensin

II. KESELAMATAN KERJA

1. Keselamatan pekerja

Dalam melakukan kegiatan praktikum, hal perlu diperhatikan adalah tetap

berhati-hati dalam bekerja, menggunakan alat keselamatan kerja dan tidak

bermain-main dalam bekerja.

2. Keselamatan alat

10
Agar alat yang digunakan sebagai media praktikim tetap dalam kondisi

baik dalam arti tidak hilang dan tidak rusak, maka kita harus menggunakan alat

sesuai fungsinya dan menyimpan alat pada tempatnya setelah digunakan.

III. LANGKAH KERJA

III.1 Pengujian Pada Putaran Tetap dan Variasi Pembukaan Katup Gas

1. Memasang aki mesin bensin, dengan masing-masing polaritas (hitam

untuk negatif dan orange untuk positif).

Gambar 3.2. Tempat Aki Mesin

2. Mengatur tombol beban kontrol ke posisi minimum. (putar berlawanan arah

jarum jam)

Gambar 3.3. Kontrol Beban

11
3. Menyalakan pendingin mesin, dengan memasang stekernya di sumber

listrik.

Gambar 3.4.Pendingin Mesin (Radiator)

4. Menyalakan mesin bensin dengan memutar kunci kontak.

Gambar 3.5. Kunci Kontak

5. Menjalankan mesin dan atur kecepatan ke 1000 rpm, boleh sediakan

waktu untuk memanaskan untuk normal temperatur operasi.

6. Menaikkan pelan-pelan pengaturan gas, ketika pada saat yang sama

membebani mesin dengan menekan tombol kontrol beban sampai katup

posisi terbuka dan pembacaan tachometer menunjukkan ±3000 rpm.

12
Gambar 3.6. Gas Mesin

7. Mencatat kecepatan mesin dan pembacaan torsi. Dengan katup pada

posisi terbuka aturlah beban kontrol untuk kecepatan mesin berbeda

(kecepatan rendah adalah 1000 rpm), 2950, 2750, 2550, 2350, 2150,

1950, 1750, 1550, 1350 dan 1150 rpm. Catat putaran dan pembacaan torsi

Gambar 3.7. Torsi meter dan Tachometer

Catatan : step ini harus dilakukan tanpa henti dan pembacaan torsi

dilakukan dari kecepatan tinggi ke kecepatan rendah. Ini

direkomendasikan untuk dilakukan pada step ini dalam 5 menit (±30 detik

per pembacaan).

8. Menghilangkan beban ketika mengurangi pengaturan gas, sampai mesin

berhenti dengan pelan, dibolehkan mesin tidak jalan tanpa beban untuk

13
beberapa menit untuk memberikan pendinginan. ini sangat penting ketika

mencoba turbo charger.

III.2 Pengujian Pada Putaran Tetap

III.3 Morse Test

Langkah-langkah pengujian porse test ialah :

1. Menjalankan mesin dan mengatur gas dan beban untuk memberikan

kebutuhan kecepatan.

2. Mencatat torsi dengan mengoperasikan semua silinder.

3. Matikan silinder no.1, sementara mencatat torsi dan jaga pengaturan

kecepatan mesin.

4. Mengulangi untuk silinder yang lain.

5. petunjuk lain dilakukan dengan variasi kecepatan mesin untuk melihat

bagaimana hasil variasi pada kecepatan yang berbeda.

1. Mengatur tombol beban kontrol ke posisi minimum. (penuh berlawanan arah

jarum jam)

2. Menjalankan mesin. Berikan waktu untuk memanaskan untuk normal

temperature operasi.

3. Mengatur gas/katup kira-kira 1500 rpm, dan catat posisi pembukaan gas/katup.

4. Catatan : Range pembukaan gas adalah maksimum posisi pembukaan.

5. Membebani mesin untuk mendapatkan putaran mesin pada ±1300 rpm.

14
6. Mencatat pembacaan torsi dan masukkan dalam table.

7. Menaikkan pengaturan gas untuk mendapatkan kecepatan mesin ±1500 rpm.

Catat posisi bukaan gas/katup.

8. Menaikkan beban mesin untuk mendapatkan kecepatan mesin sampai 1300

rpm. Catat pembacaan torsi dan masukkan daam tabel.

9. Mengulangi petunjuk 6 dan 7 sampai posisi gas/katup terbuka penuh.

10. Mencatat pembacaan torsi dan posisi pembukaan gas/katup dan masukkan

dalam tabel.

11. Menghilangkan beban ketika mengurangi pengaturan katup, sampai mesin

berhenti dengan pelan, dibolehkan mesin tidak jalan tanpa beban untuk

beberapa menit untuk memberikan pendinginan. ini sangat penting ketika

mencoba turbo charger.

III.4 Komsumsi Bahan Bakar

1. Mengatur beban kontrol ke beban minimum. (penuh berlawanan arah

jarum jam).

2. Menjalankan mesin dan mengatur katup ke 1000 rpm, boleh sediakan

waktu untuk memanaskan sampai temperature normal operasi.

3. Mengatur katup tangan aliran bahan bakar dan alat pengukur pengisian

sampai level max (buka semua katup tangan).

15
Gambar 3.7. Tangki dan Alat Ukur Bahan Bakar

4. Menutup katup tangan 1. Bahan bakar akan mengair dari pipa ke mesin.

5. Mengatur katup/gas kira-kira pada 1300 rpm.

6. Membebankan mesin untuk mendapatkan kecepatan mesin pada 1300

rpm.

7. Menggunakan stopwatch, secara serentak jalankan dan catat evel bahan

bakar.

8. setelah 15 detik hentikan stopwatch dan catat pembacaan level bahan

bakar.

9. Mencatat kecepatan mesin, torsi dan hitung aliran bahan bakar (l/s).

10. Membuka katup tangan 1 naikkan level bahan bakar pada skala pipa

sampai max level dan tutup lagi.

11. Menaikkan level bahan bakar sampai level maksimal.

12. Menaikkan pengaturan katup/gas ke 1500 rpm.

13. Menaikkan beban mesin untuk menjaga kecepatan mesin 1300 rpm.

14. Mengukur aliran bahan bakar seperti di petunjuk 7 sampai 9.

16
15. Mengulangi langkah 11 sampai 13 di atas sampai pengaturan gas/katup

dalam terbuka penuh.

16. Menurunkan beban mesin sementara mengurangi gas/katup sampai mesin

berhenti.

17. Dibolehkan mesin tidak jalan tanpa beban untuk beberapa menit untuk

memberikan pendinginan. ini sangat penting ketika mencoba turbo charger.

17
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Hasil Pengujian

1. Tabel Pengujian Morse

RPM CYLINDER CUTOUT TORQUE (Nm) P (Kw) FP (Kw) IP (Kw) MECH. EFF (%)
1 23
2 23
2800 3 23
4 23
ALL FIRING (P) 26
1 25
2 25
2600 3 25
4 25
ALL FIRING (P) 30
1 28
2 28
2400 3 28
4 28
ALL FIRING (P) 35
1 35
2 35
2200 3 35
4 33
ALL FIRING (P) 40
1 38
2 38
2000 3 38
4 38
ALL FIRING (P) 49
1 42
2 42
1800
3 42
4 42

18
ALL FIRING (P) 54

2. Tabel Pembukaan Katup Konstan

 ENGINE SPEED TORQUE POWER


No (RPM) (Nm) (Kw)
1 3000 29
2 2800 34
3 2600 39
4 2400 45
5 2200 51
6 2000 56
7 1800 60
8 1600 66
9 1400 74
10 1200 80
11 1000 84

3. Tabel Variasi Pembukaan Katup

THROTTLE TORQUE(Nm) Power (Kw)


(%)
2.25 18
2.60 30
3.50 46
4 56
4.60 74
4.90 95

19
4. Tabel

N BMEP (KN/
ENGINE SPEED TORQUE POWER
o (RPM) (Nm) (Kw) m 2)
1 3000 28
2 2800 36
3 2600 42
4 2400 47
5 2200 52
6 2000 56
7 1800 64
8 1600 69
9 1400 75
10 1200 82
11 1000 85

5. Table

THROTHL
E TORQUE POWER
2,25 18
2,6 30
3,5 46
4 56
4,6 74
4,9 95

20
4.1.2 Hasil Perhitungan Tabel

1. Tabel Pengujian Morse

CYLINDER TORQUE MECH. EFF


RPM CUTOUT (Nm) P (Kw) FP (Kw) IP (Kw) (%)
1 23 6,74 -5,86 0,88 766,67
2 23 6,74 -5,86 0,88 766,67
2800 3 23 6,74 -5,86 0,88 766,67
4 23 6,74 -5,86 0,88 766,67
ALL FIRING (P) 26 7,62 -4,11 3,52 216,67
1 25 6,81 -5,45 1,36 500,00
2 25 6,81 -5,45 1,36 500,00
2600 3 25 6,81 -5,45 1,36 500,00
4 25 6,81 -5,45 1,36 500,00
ALL FIRING (P) 30 8,17 -2,72 5,45 150,00
1 28 7,04 -5,28 1,76 400,00
2 28 7,04 -5,28 1,76 400,00
2400 3 28 7,04 -5,28 1,76 400,00
4 28 7,04 -5,28 1,76 400,00
ALL FIRING (P) 35 8,80 -1,76 7,04 125,00
1 35 8,06 -6,91 1,15 700,00
2 35 8,06 -6,91 1,15 700,00
2200 3 33 7,60 -5,99 1,61 471,43
4 33 7,60 -5,99 1,61 471,43
ALL FIRING (P) 40 9,22 -3,69 5,53 166,67
1 38 7,96 -5,66 2,30 345,45
2 38 7,96 -5,66 2,30 345,45
2000 3 38 7,96 -5,66 2,30 345,45
4 38 7,96 -5,66 2,30 345,45
ALL FIRING (P) 49 10,26 -1,05 9,22 111,36
1 42 7,92 -5,66 2,26 350,00
2 42 7,92 -5,66 2,26 350,00
1800 3 42 7,92 -5,66 2,26 350,00
4 42 7,92 -5,66 2,26 350,00
ALL FIRING (P) 54 10,18 -1,13 9,05 112,50

21
GRAFIK VARIASI PEMBUKAAN KATUP
100 0.0600
95
90
0.0487 0.0500
80
74
70
0.0400

daya kuda (kW)


60 0.0356
Torsi (Nm)

56
50 0.0300
46
40 0.0235
0.0200
30 30 0.0169
20 18
0.0082 0.0100
10 0.0042
0 0.0000
THROTHLE 2,25 2,6 3,5 4 4,6 4,9
Throthle(%)

GRAFIK PENGUJIAN MORSE


TORQUE (Nm) IP (Kw)
60 10.00
9.00
50 8.00
40 7.00
6.00
TORQUE

DAYA
30 5.00
4.00
20 3.00
10 2.00
1.00
0 0.00
2800 2600 2400 2200 2000 1800
RPM

22
Chart Title
(Nm) (Kw)
12.50
85 12.06 85
12.00
11.81 11.98 11.73 82
75 11.44 11.56 75 11.50
69
11.00 11.00
Torque ( Nm )

Daya ( Kw )
65 64
10.56 10.50
56 10.30
55 10.00
52
45 47 9.50
42
8.80 36 8.90 9.00
35
8.50
28
25 8.00
3000 2800 2600 2400 2200 2000 1800 1600 1400 1200 1000
Putaran ( RPM )

23
GRAFIK PENGUJIAN MORSE
TORQUE (Nm) FP (Kw)
60 0.00
-1.00
50
-2.00
40
-3.00
TORQUE

30 -4.00

FP
-5.00
20
-6.00
10
-7.00
0 -8.00
2800 2600 2400 2200 2000 1800
RPM

GRAFIK PENGUJIAN MORSE


TORQUE (Nm) IP (Kw)
60 10.00
9.00
50 8.00
40 7.00
6.00
TORQUE

DAYA

30 5.00
4.00
20 3.00
10 2.00
1.00
0 0.00
2800 2600 2400 2200 2000 1800
RPM

24
GRAFIK PENGUJIAN MORSE
TORQUE (Nm) MECH. EFF (%)
60 900.00
800.00
50

Efesiensi Mekanik (%)


700.00
40 600.00
TORQUE

500.00
30
400.00
20 300.00
200.00
10
100.00
0 0.00
2800 2600 2400 2200 2000 1800
RPM

Chart Title
(Nm) (Kw)
100 16.00
90 14.00
80
12.00
70
60 10.00
Axis Title

Axis Title
50 8.00
40 6.00
30
4.00
20
10 2.00
0 0.00
2.25 2.60 3.50 4 4.60 4.90
Axis Title

25
4.1.2 Pembahasan

Rumus-rumus Perhitungan

Persamaan daya kuda

T .N
P= .............................................................................................. (1)
9549

P = Daya kuda (kW)

T = Torsi (Nm)

N = Putaran Mesin (rpm)

Persamaan Tekanan Efektif Rata –Rata (Brake Mean Efective Pressure-BMEP)

P.r
Pe= ........................................................................................... (2)
A . L. N . n

Pe = Tekanan Efektif Rata- Rata (kN/m2)

P = Daya kuda (kW)

r = jumlah siklus mesin ( 1 untuk 2 Tak, 2 untuk 4 Tak )............. r=2

A = Luas Penampang Silinder ( m 2 )............................................. D= 73,025


mm

L = Langkah Torak ( m ).............................................................. L = 89 mm

N = Putaran ( rad/sec )

n = Jumlah Piston ........................................................................ n=4

Persamaan Daya Indikator:

Ip=P+ Pf ..................................................................................... (3)

Ip = Daya Indikator (kW)

P = Daya Kuda (kW)

Pf = Daya Gesek (kW)

26
Ip1 = P – P1 ........................................................................................... (4)

Ip2 = P – P2

Ip3 = P – P3

Ip4 = P – P4

Ip1, Ip2, Ipn.... = Daya Indikator saat kabel busi silinder 1,2, n dilepas

P1, P2, Pn... = Daya Kuda saat kabel busi silinder 1, 2, n dilepas

Ip = Ip1 + Ip2 + Ip3 + Ip4 ..........................................................................(5)

= 4P – (P1+P2+P3+P4)

Pf = Ip – P

= 3P – (P1 + P2 + P3 + P4)

Persamaan Efisiensi Mekanik

P
ηm = Ip x 100 ..........................................................................................(6)

ηm = Efisiensi mekanik (%)


P = Daya Kuda (kW)

Ip = Daya Indikator

Laju aliran bahan bakar

m p .V
γ bbm = = ...........................................................................................................
t t
(7)

γ bbm = Laju aliran bahan bakar (g/sec)

m = massa bbm (kg)

ρ = Massa jenis bbm (kg/m3) ..................................................... ρ = 729,63


kg/m3

V = Volume bbm (m3) .................................................................... V = 20 ml

27
t = Waktu (detik)

1. Torsi dan rpm pada throttle terbuka lebar


Pada data yang dihasilkan, kami dapat menjelaskan bahwa semakin
rendah putaran mesin makan torsi akan semakin naik sementara horse
power dari mesin berubah ubah tiap rpm nya. “Agar mudah
memahaminya, power (tenaga) adalah energi yang dikeluarkan mesin
untuk mencapai top speed (kecepatan tertinggi). Sementara torsi adalah
energi yang dikeluarkan mesin, dari kondisi mobil diam sampai
kendaraan bergerak,”

2. Morse test
Pada praktik morse test, data yang kami dapat dar berbagai macam
kondisi rpm tertentu dan cutout cylinder masing masing, kami dapat
menjelaskan bahwa semakin tinggi rpm mesin maka semakin rendah torsi
dan power yang di dapatkan, sedangkan daya gesek dan daya indicator
berubah ubah sesuai dengan jumlah dari power dan torsi, tetapi untuk
efisiensi mekanik, semakin naik putaran mesin maka efisiensi mekanik
dsri mesin juga akan meningkat

3. Torsi pada rpm konstan dan throttle terbuka yang bervariasi.


Dari hasil pengumpulan data dari praktik ini kami beranggapan
bahwa semakin besar pembukaan dari throotle mesin maka akan naik
pula torsi yang di dapatkan

28
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapatkan dari hasil praktik ialah semakin
tinggi putaran mesin mobil (rpm) maka semakin kecil pula torsi yang di
dapatkan sedangkan daya gesek dan daya indicator berubah ubah sesuai
torsi yang di dapatkan, namun semakin tinggi pula putaran dari mesin akan
meningkatkan efisiensi mekanik dari mesin itu sendiri.

1.2 Saran
Adapun dapat disampaikan, agar praktek kerja pada bengkel
mekanik akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang
maksimal ialah :
1. Perhatikan dengan seksama instruktur/dosen, ketika
sedangmenyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu.
2. Ketika didalam bengkel, perhatikan job sheet dan tetap focus
terhadap benda kerja,usahakan untuk tidak mengobrol/bercanda
dengan teman.
3. Memakai alat – alat kerja sesuaidengan tugas dan fungsinya.
4. Mengecek alat – alat kerja sebelum dan setelah digunakan.

29
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, W. 1988. Penggerak Mula Motor Bakar Torak, Penerbit ITB, Edisi ke-4,
Bandung.
Repository, 2015. “Motor Bakar”, https//repository.usu.ac.id/, diakses pada tanggal 9
April 2021 pukul 17.50.

30

Anda mungkin juga menyukai