TUGAS AKHIR
JALUR PEMBUATAAN ALAT
Diajukan Kepada Akademi Teknologi Warga Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat – Syarat
Guna Memperoleh Diploma
i
ii
iii
HALAMAN MOTTO
rencanamu.”
Amsal 16: 3
“Satu – satunya yang harus kita takuti adalah ketakutan itu sendiri.”
Franklin D. Rosevelt
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada TUHAN YANG MAHA ESA, karena
Tugas Akhir yang berjudul “Perhitungan Sistem Transmisi Mesin Disc Mill
Kacang Tanah Untuk Pembuatan Rempeyek Skala Industri Rumahan” ini dapat
terselesaikan.
terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan
dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima
kasih kepada :
3. Bapak Agung Supriyanto, ST., MT., selaku Kepala Program Studi Teknik
4. Bapak Sriyanto, ST., MT., selaku pembimbing Tugas Akhir, yang telah
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
BAB V PENUTUP............................................................................................... 51
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 51
5.2 Saran ............................................................................................................ 52
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
Apalagi di negara berkembang seperti negara kita Indonesia ini, teknologi tepat
guna sangat dibutuhkan oleh semua pihak baik masyarakat menengah maupun
secara umum, rempeyek adalah gorengan tepung beras yang dicampur dengan air
hingga membentuk adonan kental, diberi bumbu ( terutana garam dan bawang
putih ), dan diberi bahan pengisi yang khas biasanya biji kacang tanah.
Dalam tugas akhir ini, penulis bermaksud membuat alat yang berhubungan
dan efektifitas biaya dan tenaga untuk UMKM pembuatan Rempeyek. Alat
1
2
yaitu
1. Bagaimana perhitungan belt dan pulley pada mesin disk mill kacang?
2. Perhitungan diameter poros mesin disk mill kacang jika material poros
1.4 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana perhitungan belt dan pulley pada mesin disk
mill kacang.
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas bagaimana tinjauan umum tentang latar belakang
tugas akhir.
Pada bab ini dijelaskan mengenahi teori, rumus dan perhitungan yang mendukung
Pada bab ini akan dibahas mengenahialat bantu, alat ukur, peralatan utama
transmisi yang digunakan pada mesin Disk Mill Kacang dan pada saat proses
pembuatannya.
BAB IV PERHITUNGAN
Pada bab ini berisi perhitungan sistem transmisi yang meliputi Poros, Pulley dan
V – belt
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran agar dapat menjadi masukan yang
LANDASAN TEORI
2.1 Poros
mentransmisikan daya dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Daya
dihantarkan poros oleh beberapa gaya tangensial dan torsi (momen torsi). Untuk
memindahkan daya dari poros yang satu ke poros yang lain diperlukan alat
transmisi daya seperti pulley, roda gigi, dan lain-lain. Alat transmisi daya ini
kata lain, sebuah poros digunakan untuk transmisi torsi dan momen bending.
Pulley atau roda gigi ini dipasang dan disambung oleh pasak pada poros.
(Suryono, Edy. 2016. Elemen Mesin II. Sukoharjo: Akademi Teknologi Warga
Surkarta.)
Material yang digunakan untuk poros harus mempunyai sifat sebagai berikut:
4
5
dengan cold drawing atau proses bubut dan proses gerinda. Poros yang dirol dingin
adalah lebih kuat dari pada poros yang dirol panas tetapi dengan tegangan residual
(tegangan sisa) yang lebih tinggi. Tegangan sisa ini dapat mengakibatkan distorsi
pada poros ketika diproses mesin, secara khusus ketika dislot atau dibuatkan lubang
pasak. Poros dengan diameter yang lebih besar biasanya diproses tempa (forged) dan
Jenis poros ada dua macam yang penting untuk diketahui yaitu:
pulley, roda gigi dan lain-lain, oleh karena itu poros menerima bending
2. Poros mesin. Di sini poros dirakit menjadi satu kesatuan dari bagian
mesin itu sendiri. Poros engkol (crank shaft) adalah contoh dari poros
mesin.
2. Tegangan bending (tarik atau tekan) akibat gaya aksi elemen mesin
seperti roda gigi, pulley dan lain-lain termasuk juga berat poros itu
sendiri.
diambil 60% dari batas elastis tarik (𝜎𝑒𝑙 ), tetapi tidak boleh melebihi 36%
diambil 30% dari batas elastis tarik (σel), tetapi tidak boleh melebihi 18%
tegangan tarik ultimate (σu). dengan kata lain, tegangan geser yang diijinkan
adalah:
Dimana
Untuk poros yang berbentuk bulat padat besarnya momen inersia polar
(J) di rumuskan :
................................................................................................ (3)
dirumuskan
........................................................................................ (5)
Dimana
d0 = Diameter Luar
d1 = Diameter Dalam
8
𝑇 𝜏
𝜋 [d04 - d14] = d0 atau .................................... (6)
32 2
Selain dengan persamaan diatas, besarnya momen puntir pada poros
𝑃 × 60
T = ......................................................................................... (7)
2×𝜋×𝑛
Dimana
Untuk menghitung diameter poros yang hanya terdapat momen lentur saja
.................................................................................................. (9)
Dimana
I = Momen Inersia
σy = Bending Stress
Untuk poros yang berbentuk bulat padat (Round solid shaft) besarnya
............................................................................................... (10)
........................................................................................ (11)
dengan
............................................................................... (12)
........................................................................... (13)
Jika pada poros tersebut terdapat kombinasi antara momen lentur dan
momen tersebut.
Teori ini digunakan untuk material yang keras dan getas (brittle),
stress theory atau Guest’s theory bahwa besarnya maximum shear stress
........................................................................... (14)
2 2
τ = 12 × √(𝑊𝑀𝑏) 𝑇
+ 4 (𝑊 ) ............................................................... (15-1)
𝐷
....................................... (15-2)
Atau
................................................................... (15-3)
(constant loads) yang terjadi pada poros. Dan pada kenyataannya bahwa poros
justru akan mengalami pembebanan puntir dan pembebanan lentur yang berubah-
ubah. Dengan mempertimbangkan jenis beban, sifat beban, dll.yang terjadi pada
dalam perhitungan untuk menentukan diameter poros yang dapat diterima (aman)
Dalam hal ini untuk momen punter digunakan faktor koreksi (Kt) dan untuk
................................................................................ (16)
................................... (17)
energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk,
mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik,
fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya
(Ariawan, Putu Husdi. 2010. Dasar Teknik Tenaga Motor Listrik. Denpasar:
Universitas Udayana.)
Motor Listrik
2.2.1.1 Motor AC
secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah
bagian dasar listrik yaitu stator dan rotor. Stator merupakan komponen listrik
Motor induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang dari harga
sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap berat yang cukup
1. Motor Sinkron
Motor sinkron adalah motor AC, bekerja pada kecepatan tetap pada
sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk
pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh
karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban
a. Rotor.
b. Stator.
2. Motor Induksi
1. Rotor.
hubungan pendek.
15
2. Stator
120 derajat.
utama yaitu :
Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum
sampai 4 Hp.
16
2.2.1.2 Motor DC
khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang
tetap untuk kisaran kecepatan yang luas. Sebuah motor DC yang memiliki tiga
komponen utama:
dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi
b. Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi,
sumber daya.
tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan
mengatur:
kecepatan
daya rendah hingga sedang seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering
terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang
lebih besar.
18
Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC
Motor DC Sumber Daya Sendiri ini dapat dibagi lagi menjadi 3 bagian
a. Motor DC Seri
secara seri dengan gulungan dinamo. Oleh karena itu, arus medan
b. Motor DC Campuran
torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh,
c. Motor DC Shunt
secara paralel dengan gulungan dinamo. Oleh karena itu total arus
bertambah).
20
Belt (sabuk) atau rope (tali) digunakan untuk mentransmisikan daya dari
poros yang satu ke poros yang lain dengan memakai pulley yang berputar pada
(Suryono, Edy. 2016. Elemen Mesin II. Sukoharjo: Akademi Teknologi Warga
Surkarta.)
Digunakan di industri dengan daya yang cukup besar, jarak antar puli
biasanya sampai 10 m.
Flat belt (sabuk datar) banyak digunakan pada pabrik atau bengkel, dimana
daya yang ditransmisikan berukuran sedang dari pulley yang satu ke pulley
yang lain ketika jarak dua pulley adalah tidak melebihi 8 meter. Daya yang
ditansmisikan dari satu pulley ke pulley lain oleh beberapa jenis belt sebagai
berikut:
Belt jenis ini digunakan dengan poros sejajar dan perputaran dalam
arah yang sama. Dalam kasus ini, penggerak A menarik belt dari satu sisi
(yakni sisi RQ bawah) dan meneruskan ke sisi lain (yakni sisi LM atas).
Jadi tarikan pada sisi bawah akan lebih besar dari pada sisi belt yang atas
(karena tarikan kecil). Belt sisi bawah (karena tarikan lebih) dinamakan
tight side sedangkan belt sisi atas (karena tarikan kecil) dinamakan slack
side.
menarik belt dari satu sisi (yakni sisi RQ) dan meneruskan ke sisi lain
(yakni sisi LM). Jadi tarikan dalam belt RQ akan lebih besar dari pada sisi
belt LM. Belt RQ (karena tarikan lebih) dinamakan tight side sedangkan
Gambar 2.5 Crossed atau twist belt drive (penggerak belt silang)
belt agar tidak keluar/lepas dari pulley, maka lebar permukaan pulley
harus lebih besar atau sama dengan 1,4b, dimana b adalah lebar belt.
Gambar 2.6 Quarter Turn Belt Drive (penggerak belt belok sebagian)
23
d. Belt drive with idler pulley (penggerak belt dengan pulley penekan).
Dinamakan juga jockey pulley drive karena belt ini digunakan dengan
poros parallel dan ketika open belt drive tidak dapat digunakan akibat
sudut kontak yang kecil pada pulley terkecil. Jenis ini diberikan untuk
mendapatkan rasio kecepatan yang tinggi dan ketika tarikan belt yang
Gambar 2.7 Belt drive with idler pulley (penggerak belt dengan pulley penekan)
konstan.
Gambar 2.9 Stepped or cone pulley drive (penggerak pulley kerucut atau
bertingkat)
g. Fast and loose pulley drive (penggerak pulley longgar dan cepat).
dinamakan fast pulley dan berputar pada kecepatan yang sama seperti
pada poros mesin. Loose pulley berputar secara bebas pada poros mesin
(sliding bar).
Gambar 2.10 Fast and loose pulley drive (penggerak pulley longgar dan cepat)
2. V – Belt
V – Belt adalah salah satu belt banyak digunakan dalam pabrik dan
pulley yang satu ke pulley yang lain ketika jarak dua pulley adalah sangat
dekat.
V-belt dibuat dari rajutan benang (fabric) dan tali (cord) yang didalamnya
terdapat karet (rubber) dan ditutup dengan fabric dan karet seperti ditunjukkan
pada Gambar 2.11 (a). Belt dicetak ke sebuah bentuk trapezoidal (bentuk
transmisi jarak pendek. Sudut untuk V-belt biasanya dari 30o sampai 40o.
Daya yang ditransmisikan diakibatkan oleh aksi desak (wedging) antara belt
ditunjukkan pada Gambar 2.11 (b), agar mencegah goresan pada bagian
bawah yang bisa menjadikan penipisan karena aus. Untuk menaikkan daya out
put, V-belt dioperasikan secara berganda (side by side). Ini perlu dicatat
bahwa dalam V-belt ganda, seluruh belt membentang pada laju yang sama
yaitu A,B,C,D, dan E. Pulley untuk V- belt dibuat dari besi cor atau baja
Keuntungan V-belt:
1. Penggerak V-belt lebih kokoh akibat jarak yang pendek diantara pusat
pulley.
2. Gerakan adalah pasti, karena slip antara belt dan alur pulley diabaikan.
3. Karena V-belt dibuat tanpa ujung dan tidak ada gangguan sambungan,
di-start.
8. Aksi desak belt dalam alur memberikan nilai rasio tarikan yang tinggi.
Oleh karena itu daya yang ditransmisikan oleh V-belt lebih besar dari pada
belt datar untuk koefisien gesek, sudut kontak dan tarikan yang sama
dalam belt.
9. V-belt dapat dioperasikan dalam berbagai arah, dengan sisi tight belt pada
bagian atas atau bawah. Posisi garis pusat bisa horizontal, vertical atau
miring.
28
Kerugian V-belt:
1. V-belt tidak bisa digunakan untuk jarak pusat yang panjang, karena berat
3. Konstruksi pulley untuk V-belt lebih rumit dari pada pulley dari belt datar.
4. Karena V-belt mendapat sejumlah creep tertentu, oleh karena itu tidak
Banyak digunakan dalam pabrik dan bengkel dimana besarnya daya yang
ditransmisikan berukuran besar dari pulley yang satu ke pulley yang lain
1. Panjang Belt
Untuk belt terbuka dan belt yang bersilangan , kedua pulley berputar pada
(𝑟1 + 𝑟2 )2
L = 𝜋 (𝑟1 + 𝑟2 ) + 2x + (menggunakan radius pulley) ......... (18-1)
𝑥
𝜋 (𝑑1 + 𝑑)2
L = (𝑑1 + 𝑑2 ) + 2x + (menggunakan diameter pulley) .... (18-2)
2 4𝑥
30
𝜋 ×𝐷 × 𝑁
v = ............................................................................................... (19)
60
3. Sudut 𝛼
𝐷2 − 𝐷1 𝑟2 − 𝑟1
Sin 𝛼 = atau ................................................................... (20-1)
2𝑥 𝑥
𝐷2 +𝐷1 𝑟2 + 𝑟1
Sin 𝛼 = atau ..................................................................... (20-2)
2𝑥 𝑥
Gambar 2.14 Tarikan pada sisi tight dan slack dari belt
𝑇
2,3 log (𝑇1 ) = Koefisien Gesek (𝜇) × Sudut Kontak (𝜃) × cosec 𝛽 ......... (27)
2
Untuk 1 belt
2.4 Puli
puli untuk mereduksi kecepatan yang dihasilkan oleh motor. Pulimerupakan suatu
alat mekanisme yang digunakan untuk menjalankan sesuatu kekuatan alur yang
berfungsi menghantarkan suatu daya. Cara kerja puli sering digunakan untuk
mengubah arah dari gaya yang diberikan, mengirim gerak dan mengubah arah
rotasi.
(Syam, Iwan Apriyan. 2011. Sabuk Elemen Mesin. Sukabumi: Sekolah Tinggi
n1 . D1
D2 = ...................................................................................................... (30)
n2
Keterangan :
Mulai
Perencanaan
Pengukuran Bahan
Pemotongan Bahan
Pemeriksaan Ukuran
YA YA
Perakitan Ya/Tidak Pengelasan
Pengecatan
Selesai
33
34
3.2 Alat
Kunci ring pas digunakan untuk mengencangkan atau membuka baut atau
http://indoteknik.com/images/produk/736/kunci_ring_set__medium.jpg
2. Obeng
dunia. Jenis yang sangat umum di Indonesia adalah model Phillips yang
populer disebut obeng kembang atau plus (+) dan slotted yang sering disebut
http://1.bp.blogspot.com/--
g7Nnn6n9ko/VExgYPw0HfI/AAAAAAAADeI/_DUWcInb8y8/s1600/Obeng.jpg
35
3. Tang
http://3.bp.blogspot.com/-
22_R4CcpKvU/VDtz0zukUFI/AAAAAAAAAPg/a827FHMzrqE/s1600/35.png
4. Tang Potong
Di gunakan untuk memotong kawat dan kabel pada saat instalasi kabel.
http://eshop.noikokyra.gr/wp-
content/uploads/2014/10/koftaki_plagio_ergonomiko1-400x400.jpg
36
5. Mistar gulung
Mistar gulung terbuat dari baja tipis yang didesain dengan warna kuning
dengan skala ukuran yang berwarna merah atau hitam. Mistar gulung yang
panjang biasanya terbuat dari bahan sintetis, fiberglas atau katun. Rumah atau
tempat mistar gulung terbuat dari plat baja atau plastik. Alat ukur ini
kasar.
http://images.clipartpanda.com/measure-clipart-tape_measure_312620.jpg
6. Mistar Baja
Mistar baja merupakan alat ukur panjang atau linear yang mempunyai
satuan millimeter, centimeter, ataupun satuan inchi. Mistar baja ini terbuat
dari baja kaku ataupun flekibel dengan baja standar dan baja stainless.
http://www.alattulis.id/media/catalog/product/cache/1/image/9df78eab33525d
08d6e5fb8d27136e95/j/o/joyko_ruler__stainless_steel__15_cm_1.jpg
37
7. Mistar siku
Penggaris siku termasuk alat ukur dan juga alat gambar, alat ini terdiri
dari daun dan blok yang terbuat dari baja, pada dasarnya pengukuran sudut di
gunakan untuk memeriksa atau mengukur sudut, menarik garis atau beberapa
kombinasi.
https://www.jualmaterial.com/wp-content/uploads/2016/12/Siku-Tukang-
Penggaris-Siku-2.jpg
Mistar geser atau yang lebih dikenal jangka sorong ini adalah alat ukur
panjang atau linear yang memiliki satuan metris (milimeter) dan satuan inchi.
Alat ukur ini memiliki satuan metris yang dapat mengukur ketelitian hingga
0,05mm sedangkan untuk satuan inchi dapat mencapai ketelitian 1/128 inchi.
38
https://4.bp.blogspot.com/-
KWRLTHQ__Ds/VtHjfXe_SNI/AAAAAAAAAjQ/3S1L1m7g5a4/s1600/jangka
%2B1.jpg
Kunci yang digunakan untuk melepas baut yang kepala bautñya berbentuk
bulat tetapi di dalamnya terdapat lubang yang berbentuk segienam. Kunci ini
sudut yang tepat dan berbentuk huruf ”L” dan ada yang berbentuk huruf ”T”
https://i.pinimg.com/736x/67/14/2e/67142e6527d9ac38c7fb996a23833f0c.jpg
39
3.3 Bahan
1. Motor Listrik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energy
mekani, dengan type : ECHTOP, Single phase, 370W 1/2 HP, 1410 RPM
https://s1.bukalapak.com/img/601603231
2. Pulley
kekuatan alur yang berfungsi menghantarkan suatu daya. Cara kerja puli
sering digunakan untuk mengubah arah dari gaya yang diberikan, mengirim
https://3.imimg.com/data3/YU/UN/MY-5587266/aluminium-pulley-
250x250.jpg
40
3. Sabuk V (V – Belt)
Salah satu belt banyak digunakan dalam pabrik dan bengkel dimana
besarnya daya yang ditransmisikan berukuran besar dari pulley yang satu ke
pulley yang lain ketika jarak dua pulley adalah sangat dekat.
https://www.ae-sewingmachines.co.uk/media/catalog/product/v/_/v_belt.jpg
4. Poros
melalui sabuk, roda gigi, dan rantai, dengan demikian poros menerima beban
puntir dan lentur dengan demikian poros menerima beban puntir dan lentur.
https://sc02.alicdn.com/kf/HTB1t5MyJpXXXXX7aXXXq6xXFXXXa/8-years-
professional-manufacturer-threading-machined-bicycle.jpg
BAB IV
Pulley
Motor Pulley
x = 380 Disk Mill
Tipe pulley = A
41
42
𝑁2 𝐷1 𝑁2 50
= =
𝑁1 𝐷2 1410 250
1410 ×50
N2 = = 282 Rpm
250
Dimana
𝐷2 − 𝐷1
Sin 𝛼 =
2𝑥
250−50
Sin 𝛼 =
2 ×380
Sin 𝛼 = 0,263
𝛼 = 15,25°
𝜋
𝜃 = (180° - 2 (15.25°)) ×
180
𝜋
𝜃 = (180° - 30.5°) ×
180
𝜋
𝜃 = 149.5° ×
180
𝜃 = 2,61 rad
43
Dimana
V – Belt yang digunakan adalah V- belt Tipe A, dimana lebar belt (b) dan tebal
= 13 × 8
(𝑟2 − 𝑟1 )2
L = 𝜋 (𝑟2 + 𝑟1) + 2x +
𝑥
(125− 25)2
L = 𝜋 (125 + 25) + 2(380) + 380
(100)2
L = 𝜋 (150) + 760 + 380
(125− 25)2
L = 471 + 760 + 380
L = 471 + 760+ 26
L = 1257 mm = 1,257 m
m = 0,15 kg⁄m
44
Tc = m × v2
𝜋 ×𝑁 ×𝑑
v =
60
𝜋 ×1410 ×0.05
v =
60
v = 3,6895 m⁄s
sehingga
Tc = m × v2
Tc = 0.15 × (3.6895)2
Tc = 2,04 N
T = 104 × 4,5
T = 468 N
T1 = T - Tc
T1 = 468 – 2,04
T1 = 465,96 N
45
𝑇1
2,3 log ( ) = 𝜇 × 𝜃 × cosec 𝛽
𝑇2
𝑇1
2,3 log ( ) = 0,3 × 2,61 × cosec 19°
𝑇2
𝑇1 1
2,3 log ( ) = 0.3 × 2.61 ×
𝑇2 sin 19°
𝑇1
2,3 log ( ) = 0,3 × 2,61 × 3,07
𝑇2
𝑇1
2,3 log ( ) = 2,40
𝑇2
𝑇1 2,40
log ( ) =
𝑇2 2,3
𝑇1
log ( ) = 1,04
𝑇2
𝑇
(𝑇1 ) = log-1 1,04
2
𝑇
(𝑇1 ) = 10,96
2
Maka
T1
T2 =
10,96
465.96
T2 =
10,96
T2 = 42,51 N
46
Pt = (T1 – T2) × v
Pt = (423,45) × 3.6895
Pt = 1562,32 watt
4.2 Poros
Pulley Disk Mill
∅ 250 ∅ 250
65 120 155
= 6,867 N
Berat Disk Mill (Wd) = m × g = 1,2 kg × 9,81 m⁄s 2
= 11,772 N
Teg. Geser Material Poros (𝜏) = 0,18 × σu
= 0,18 × 600 MPa = 108 MPa
Faktor koreksi (Lampiran 6)
Momen puntir (Kt) = 1,5
Momen lentur (Km) = 1,5
Diameter Pulley (∅𝑝 ) = 250 mm atau rp = 125 mm
Diameter Disk Mill (∅𝑑 ) = 250 mm atau rd = 125 mm
Tarikan pada
Sisi tight belt (T1) = 465,96 N
Sisi slack belt (T2) = 42,51 N
48
𝑃𝑡 ×60
T =
2×𝜋×𝑁
1562,32 ×60
T =
2 × 𝜋 × 282
Wtp = T1 + T2 + Wp
Asumsikan bahwa torsi pada B adalah sama dengan pada poros, oleh karena itu
𝑇 53000
Ft = =
𝑟𝑑 125
Ft = 424 N
Ketika berat Disk Mill (Wd = 11,772 N) vertical ke bawah, oleh karena itu total
Wtd = Ft − Wd
Momen Bending
65 120 155
413 N
Pulley
A C D B
Disk Mill
516 N
Gambar 4.3 Momen Bending pada bantalan C dan D
= 516 × 65
= 33540 N-mm
= 413 × 155
= 64015 N-mm
50
M = MD = 64015 N-mm
Te = 124662 N-mm
T × 16 = 𝜋 × 𝜏 × 𝑑3
𝑇 ×16
= 𝑑3
𝜋×𝜏
124662 × 16
= 𝑑3
3,14 × 108
5882 = 𝑑3
18,05 mm = d
BAB V
PENUTUP
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
5.1 Kesimpulan
51
52
2. Pada perhitungan poros mesin disk mill kacang, Torsi yang ditransmisikan
= 18,05 mm.
5.2 Saran
Mesin disk mill kacang untuk pembuatan rempeyek ini masih jauh dari
sempurna, baik dari segi kualitas bahan, penampilan, dan sistem kerja/fungsi.
Oleh karena itu, untuk dapat menyempurnakan mesin disk mill kacang untuk
pembuatan rempeyek ini perlu adanya pemikiran yang lebih jauh lagi dengan
dengan pisau, sehingga dalam pengaturan jarak antar pisau dengan sirip
Ariawan, Putu Husdi. 2010. Dasar Teknik Tenaga Motor Listrik. Denpasar:
Universitas Udayana.
Khurmi, R.S,. and Gupta, J.K,. 1982. Text books of Machine Design. Eurasia
Publishing House (Pvt) Ltd. New Delhi : Ram Nagar, 110055.
Purnama, Panji Gilang. 2016. Perencanaan Daya Motor, Transmisi Dan Poros
Pada Alat Pengaduk Adonan Jenang. Sukoharjo: Akademi Teknologi
Surakarta
Sudibyo, B. Ing. HTL. 2007. Poros Penyangga Dan Poros Transmisi. Surakarta :
Akademi Teknik Mesin Industri ( A T M I ) ST. Mikael.
Sudibyo, B. Ing. HTL. 2007. Transmisi Sabuk Belt Drive. Surakarta : Akademi
Teknik Mesin Industri ( A T M I ) ST. Mikael.
Suryono, Edy. 2016. Elemen Mesin II. Sukoharjo: Akademi Teknologi Warga
Surkarta.
Syam, Iwan Apriyan. 2011. Sabuk Elemen Mesin. Sukabumi: Sekolah Tinggi
Teknologi Nusa Putra.
53
LAMPIRAN
54
SPESIFIKASI MESIN
Transmisi : Pulley,V-Belt
2. Rotating Shafts
a) Gradually applied or steady load 1.5 1.0
b) Suddenly applied load with minor 1.5 to 2.0 1.5 to 2.0
shocks only
c) Suddenly applied load with heavy 2.0 to 3.0 1.5 to 3.0
shocks
Minimum Weight
Power ranges pitch dimater Top width (b) Thickness (t) metre
Type of Belt
in kW of pulley (D) mm mm length in
mm newton
Leather 1000
Convass 1220
Rubber 1140
Balata 1110
Single Woven Belt 1170
Double Woven Belt 1250
Leather oak tanned 0.25 0.2 0.15 0.3 0.33 0.38 0.40
Leather chrome tanned 0.35 0.32 0.22 0.4 0.45 0.48 0.50
Convass – stitched 0.20 0.15 0.12 0.23 0.25 0.27 0.30
Cotton woven 0.22 0.15 0.12 0.25 0.28 0.27 0.30
Rubber 0.30 0.18 - 0.32 0.35 0.40 0.42
Balata 0.32 0.20 - 0.35 0.38 0.40 0.42