Anda di halaman 1dari 7

Mata Kuliah Material KeramikdanGelas TugasPerancangan Material KeramikdanGelas

Teknik Material danMetalurgi - ITK 2019

Perancangan Pembuatan Guci China


Pusparani Dinie Pradypta 06171055,
Rizky Dewi Pebrianti 06171063,
Shinta Ramadhiani Rizky 06171069, dan
Zulfani Rahmad 06171080

Abstrak
Bagi peneliti arkeologi, khususnya di Indonesia, keramik berdasarkan jenis
bahannya dibedakan dalam 3 jenis, yaitu: keramik yang dibuat dari bahan tanah
liat merah (clay), seringkali menggunakan campuran pasir, atau sekam padi,
atau pecahan kerang, lalu dibakar dengan suhu sekitar 900ºC. Keramik yang
dibuat dari tanah liat putih (kaolin), dicampur batuan cina (petunze) dalam
jumlah lebih banyak dari pada kaolin, dan permukaannya diberi lapisan glasir
bening atau berwarna, dibakar dengan suhu sekitar 1150ºC. keramik yang
dibuat dari tanah liat putih (kaolin), atau dicampur dengan sedikit batuan Cina
(petunze), permukaan diberi lapisan glasir bening atau berwarna, dibakar
dengan suhu sekitar 1300ºC. Perkembangan keramik selanjutnya di Indonesia
sangat dipengaruhi oleh Cina. Keramik yang ditemukan di Indonesia umumnya
berasal dari daratan Cina. Temuan keramik Cina ini sangat penting untuk
mengetahui hubungan antara Indonesia, Cina dan negara-negara lain di Asia,
Afrika dan Eropa. Bentuk, warna, jenis, ragam hias, dan teknik pembuatan
keramik tersebut erat hubungannya dengan pembabakan dinasti di Cina. dari
tugas perencanaan pembuatan guci china dapat disimpulkan bahwa nilai
kekuatan bending tertinggi diperoleh pada temperature sintering 800 °C sebesar
0.577 N/mm2 dan nilai kekuatan bending terendah diperoleh pada temperature
sintering 200 °C sebesar 0.38 N/mm2.

Kata kunci: clay, kaolin, keramik

pada penemuan benda-benda purbakala yang tertanam di


1. Pendahuluan dalam tanah.

Keramik berasal dari bahasa Yunani keramikos, yang Keramik China menunjukkan perkembangan yang
artinya adalah sesuatu yang dibakar. Pada mulanya keramik berkelanjutan sejak zaman pra-dinasti dan merupakan salah
diproduksi dari mineral lempung yang dikeringkan di bawah satu bentuk seni. Perkembangan keramik di China juga tidak
sinar matahari dan dikeraskan dengan pembakaran pada lepas dari dinasti yang berkuasa pada saat itu. Keramik cina
temperatur tinggi. Keramik adalah suatu bahan organik bukan memiliki berbagai berbagai macam bentuk, warna, dan motif
metal tahan pada suhu tinggi, karena titik lelehnya (melting hiasanya bervariasi serta umurnya pun meliputi rentangan
point) diatas suhu 200ºC. Keramik merupakan salah satu hasil masa yang cukup lama, yaitu awal abad Masehi sampai abad
kerajinan tertua yang ada di muka bumi. Hal ini dapat dilihat ke-20. Salah satu jenis benda-benda yang ditemukan itu
adalah benda-benda keramik berupa wadah, seperti: guci,
peralatan makan dan minum, alat sesaji dan lainnya,

1 ©TMM ITK
TugasPerancanganMaterial KeramikdanGelas

disamping penemuan benda-benda yang terbuat dari batu dan


logam.
1.2 Porselin
Porcelain adalah jenis keramik bakaran temperature tinggi
yang dibuat dari bahan lempung murni yang tahan panas,
seperti kaolin, alumina, dan silica. Oleh karena itu porselen
bewarna putih bahkan bias tembus cahaya, maka sering
disebut dengan keramik putih. Ciri khas keramik dari China
adalah modelnya yang simpel dan elegan, yang disebut qingci.
Qingci ini sangat populer karena motifnya yang simpel, hanya
dicat dengan satu warna, yaitu biru tua dan keramiknya
sendiri berwarna putih keabuan. Seperti halnya dengan China,
keramik di Indonesia pun bermacam-macam bentuknya.China
selain membuat keramik kerajinan juga membuat keramik
kriya. Sebagai contoh dapat dilihat dari produksi bentuk guci
yang ada di berbagai sentra tersebut. Keberadaan guci keramik
dengan berbagai macam bentuk dan kekhasannya ini
mendorong penulis ingin menciptakan rancangan guci
keramik China. Gambar 1 Guci China Porselin
Porselin (porcelain) adalah keramik yang dibakar di atas
Dalam hal ini porselen mengandung kaolin didalamnya temperature 1250ºC tetapi tidak melebihi 1350ºC. Bahan
yang dimaksudkan untuk memperoleh sifat densitas, dan dasar terdiri dari dua jenis material, yaitu bahan dasar kaolin
kekuatan bending yang lebih baik. Oleh sebab itu diperlukan dan bahan mineral fieldspar. Kaolin merupakan satu jenis
pengetahuan cara pembuatan keramik yang benar dan efisien tanah liat putih yang hanya akan lebur pada temperature yang
serta pengujian dari sifat yang dimiliki material keramik sangat tinggi. Sedangkan fieldspar yang dalam Bahasa Cina
tersebut misalnya pengujian bending. disebut petunzte, adalah tanah putih yang berasal dari batu
granit yang telah membusuk. Barang porselin tidak berpori
1.1 Kaolin dan dapat menembus cahaya(translucent). Porselin terbuat
dari tanah liat china (china clay) yang terdapat dialam dalam
Kaolin (china clay) adalah kristal mineral yang terhidrasi bentuk aluminium silikat. Bahan tersebut dicampur dengan
aluminium silikat (kaolinite) yang terbentuk selama jutaan kaolin, feldspar, dan kuarsa. Kemudian campuran ini
tahun oleh dekomposisi hidrotermal dari batuan granit. kaolin dipanaskan dalam tungku yang suhunya dapat diatur. Bahan
hydrous ditandai dengan ukuran partikel yang halus, porselin dibakar hingga keras, halus mengkilat dan bebas dari
sepertipiring atau bentuk partikel pipih dengan inertness lubang-lubang. Material porselin memiliki sifat-sifat material
kimia. Kaolin ini diambil dari nama bukit di China (Kao- antara lain permeabilitas dan elastisitas yang rendah,
Ling) dimana kaolin pertama kali ditambang, selama ketahanan yang tinggi, keras, putih, transparan, serta resistensi
bertahun-tahun sebelum penemuannya di Eropa pada 1745. yang tinggi terhadap serangan kimia dan mudah pecah ketika
dalam temperature yang tidak menentu (thermal shock).
Kaolin memiliki warna putih, kadang-kadang merah, tints biru
atau coklat dari kotoran. Kaolinit adalah mineral tanah liat,
bagian dari kelompok mineral industri, dengan komposisi
1.3 Metodologi
kimia Al2Si2(OH)4. Ini adalah silikat berlapis, dengan satu
lembar tetrahedral terkait melalui atom oksigen ke satu lembar
1.3.1 Diagram Alir
oktahedral dari oktahedral alumina. Ini adalah lembut,
bersahaja, mineral biasanya putih (diocta hedral phyllosilicate Adapun diagram alir proses pembuatan Guci China ini
tanah liat), yang dihasilkan oleh pelapukan kimia mineral sebagai berikut.
aluminium silikat seperti feldspar. Analisis kimia dilakukan
pada tanah liat kaolin menunjukkan bahwa itu adalah asam
dan mengandung konsentrasi tinggi logam alkali. Analisis
fisik juga mengungkapkan kaolin tanah liat memiliki porositas
rata-rata 0,46 dan bulk density 1,4 g cm-3.Kaolin sekarang
digunakan dalam keramik, kertas, cat, plastik, karet, sealant,
perekat dan industri kimia. Kaolin kasar dapat digunakan
dalam lantai senyawa untuk meningkatkan ketahanan abrasi
serta membuat senyawa yang lebih murah. Dalam sealant dan
perekat, kaolin digunakan untuk memodifikasi sifat reologi.

2
TugasPerancanganMaterial KeramikdanGelas

mineral lempung untuk bahan dasar keramik sangat penting


diketahui terlebih dahulu, karena komposisi kimia dan jenis
mineral lempung sangat menentukan mutu/kualitas benda
keramik yang dihasilkan. Selain itu dengan mengetahui jenis,
komposisi kimis, serta jenis mineral dari suatu lempung dapat
diketahui jenis penggunaanya dalam bidang keramikmau
seperti bahan untuk porselin listrik jika mineral lempung
tersebut mengandung kaolin, pelebur dan pengisi (Gonggo,
2007; Soesilawati, 2008)

2. Batu Porselin

Mikro kecil terurai menjadi feldspar rocks, secara historis


juga dikenal sebagai petunse.

3. Pasir

Pasir digunakan sebagai bahan pengisi, namun apabila


penambahan terlalu banyak silikat dalam pasir akan
menyebabkan keretakan pada proses pembakaran.

4. Feldspar

Feldspar pada keramik merupakan bahan baku utama dan


penting karena dapat berfungsi untuk mengurangi penyusutan
pada saat proses pengeringan dan pembakaran. Bahan baku
feldspar berfungsi sebagai bahan pengikat dalam pembuatan
Gambar 2 Diagram Alir Pembuatan Guci China keramik. Umumnya feldspar yang baru diambil dari alam
mempunyai kandungan besi oksida Fe2O3 yang merugikan
1.3.2 Material Guci industry keramik. Hal ini dapat mempengaruhi warna dan
kualitas keramik. Batas maksimum kadar Fe2O3 pada feldspar
Guci China adalah barang atau hasil seni yang dibuat
sebagai bahan baku keramik adalah 0,5 % (Parno, 2008).
dari tanah liat yang dibakar. Secara garis besar, bahan baku
Feldspar secara kimiawi dibagi menad empat kelompok
yang digunakan untuk membuat Guci China yaitu sebagai
mineral yaitu kalium feldspar (KAlSi3O8), natrium feldspar
berikut.
(NaAlSi3O8), kalium feldspar (CaAlSi3O8), dan barium
1. Clay feldspar (BaAlSi3O8), sedangkan secara mineralogi feldspar
dikelompokkan manjadi plagioklas dan K-feldspar.
Lempung mempunyai sifat plastis bila basah dan sangat Plagioklas merupakan seri suatu larutan padat yang tersusun
keras bila dibakar pada suhu tinggi menyebabkan lempung dari variasi komposisi natrium feldspar dan kasium feldspar.
dapat digunakan dalam berbagai kehidupan manusia Plagioklas feldspar hampir selalu melibatkan kenampakan
khususnya dalam bidang keramik. Penggunaan lempung melihat yang kembar bila sayatan tipis mineral tersebut dilihat
sebagai bahan dasar untuk keramik sangat ditentukan oleh secara mikroskopis.
sifat mineral penyusun lempung tersebut. sifat mineral
lempung ditentukan oleh beberapa factor seperti komposisi 5. Kuarsa
kimia dan jenis mineralnya, sifat-sifat fisik dan kimia, serta
Kuarsa adalah mineral yang berasal dari batuan beku asam
sturktur mineral lempung (Gonggo,2004). Sehingga uji
metamorf dan sedimen, dalam bentuk dan komposisi sebagian
kualitas lempung sebagai bahan baku keramik tidak cukup
besar berupa silika dan terdapat pada sebagian batu pasir
dengan uji komposisi kimia saja, tetapi dengan uji jenis dan
kuarsa. Fungsi dari kuarsa ini yaitu untuk mengurangi
struktur minera serta sifat-sifat fisiknya. Penggunaan lempung
penyusustan kering dan penyusutan bakar dari tanah liat,
yang sudah umum adalah sebagai bahan keramik seperti bata
memudahkan air untuk menguap sewaktu proses pengeringan
merah, genteng, gerabah dan lain-lain. Penggunaan lempung
dan proses pembakaran, memberi sifat kuat, dapat mencegah
untuk jenis keramik umumnya belum diketahui dengan tepat
perubahan bentuk pada waktu dibakar, serta dapat mengurangi
komposisi kimia dan jenis mineralnya. Perkembangan dan
daya memuai dari benda yang telah jadi.
kemajuan teknologi sekarang ini komposisi kimia dan jenis

3
TugasPerancanganMaterial KeramikdanGelas

1.3.3 Proses Pembuatan Material

Adapun proses terbentuknya suatu benda keramik yaitu


melalui beberapa tahapan yaitu sebagai berikut.

a. Pengolahan Bahan

Tujuan pengolahan bahan ini adalah untuk mengolah


bahan baku dari berbagai material yang belum siap pakai Gambar 4 Teknik Cetak Tekan
menjadi badan keramik plastis yang telah siap pakai. Didalam
pengolahan bahan ini ada proses-proses tertentu yang harus
dilakukan antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, c. Penggarapan Permukaan
pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar
air. Proses penggarapan permukaan dilakukan pada saat
Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan cara keramik masih mentah, artinya belum dibakar. Terdapat dua
penumbukan atau penggilingan dengan menggunakan ball hal penting yang dilakukan pada tahap ini yaitu penghalusan
mill. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material permukaan dan pemberian hiasan(dekorasi).
yang ukurannya tidak seragam. Ukuran butir biasanya
menggunkan ukuran mesh, danu kuran yang biasanya 1. Penghalusan Permukaan
digunakan berkisar dari 60 – 100 mesh.
Pencampuran dan pengadukan bertujuan untuk Proses ini dilakukan bertujuan untuk menghaluskan
mendapatkan campuran bahan yang homogen/ seragam. permukaan keramik sehingga tampak bagus dan memperkecil
Pengadukan dapat dilakukan dengan cara manual maupun bahkan merapatjan pori-pori pada permukaan keramik.
menggunakan alat berupa blunger maupun mixer. Pengecilan atau pengurangan pada persentase pori permukaan
Pengurangan kadar air dilakukan pada proses basah, keramik sangat erat kaitannya dengan proses pengeringan
dimana hasil campuran bahan yang berwujud lumpur yang mendahului proses pembakaran. Proses menghaluskan
dilakukan proses lanjutan, yaitu pengentalan untuk permukaan terdapat 3 cara, yaitu (1) mengusap permukaan
mengurangi jumlah air yang terkandung sehingga menjadi keramik dengan tangan basah secara perlahan;(2) menggosok
badan keramik plastis. Proses ini dapat dilakukan dengan atau mengumpam (burnish) permukaan keramik dengan
diangin-anginkan diatas meja gips atau dilakukan dengan alat benda bulat yang keras dan permukaan halus;(3) melapisi
filter press. keramik dengan cairan (coating), baik dari bahan yang sejenis
(slip) maupun dari bahan yang berbeda (glasir atau glaze).
b. Pembentukan
2. Pemberian Hiasan
Tahap pembentukan adalah tahap mengubah bongkahan
Pemberian hiasan pada permukaan keramik terdapat
badan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang
lima prinsip, yaitu (1) prinsip teknik lukis (painting) adalah
dikehendaki. Ada tiga teknik utama dalam membentuk benda
menggambari permukaan keramik dengan pola tertentu
keramik yakni, pembentukan tangan langsung (hand
dengan menggunakan cat pewarna; (2) prinsip teknik tekan
building), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (casting).
(impressed) adalah memberikan hiasan dengan cara menekan
Pembetukan tangan langsung dalam membuat keramik
sesuatu seperti cap pada permukaan keramik yang masih lunak
dengan teknik pembentukan tangan langsung, ada beberapa
hingga membentuk suatu motif atau pola (3) prinsip teknik
metode yang dikenal selama ini: teknik pijit (pinching), teknik
gores (incised) adalah menggoreskan permukaan keramik
pilin (coiling), dan teknik lempeng (slabbing).
yang masih lunak dengan menggunakan benda tajam ataupun
tumpul; (4) prinsip teknik cukil (excised), pemberian hiasan
dilakukan dengan menggunakan alat yang umumnya tidak
lancip tatapi mempunyai sisi atau tepi yang tajam/tipis; (5)
prinsip teknik tempel (applied,applique) adalah memberikan
hiasan dengan cara menambahkan sesuatu pada permukaan
keramik. Sesuatu ini berupa hiasan yang dibentuk degan
bantuan cetakan (spring mould) atau bisa juga tanpa cetakan.

Gambar 3 Teknik Pijit (Pinching)

4
TugasPerancanganMaterial KeramikdanGelas

d. Pengeringan Pembakaran biskuit sudah cukup membuat suatu benda


menjadi kuat, keras, dan kedap air.
Tahap pengeringan adalah tahapan yang bertujuan untuk
menghilangkan air plastis yang terikat pada badan keramik.
Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi tiga
proses penting; (1) Air pada lapisan antar partikel lempung
berdifusi kepermukaan dan menguap hingga akhirnya
partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti;
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan (3) Air yang
terserap pada permukaan partikel hilang. Tahap-tahap ini
menerangkan mengapa harus dilakukan proses pengeringan
secara lambat untuk menghindari retak/cracking terlebih pada
tahap pertama. Gambar 6 Proses Pembakaran Terbuka

e. Pengglasiran
1.3.4 Metode Pengujian
Pengglasiran adalah tahap yang dilakukan sebelum
dilakukan pembakaran glasir. Benda keramik biskuit dilapisi Setelah semua tahapan selesai, selanjutnya dilakukan
glasir dengan cara dicelup (dipping), dituang atau disiram tahap terakhir yang merupakan tahap penyempurnaan.
(pouring), disemprot, atau dioles (brushing). Untuk benda- Dimana tahapan ini dilakukan pengujian pada produk yang
benda kecil hingga sedang, pelapisan glasir dilakukan dengan telah direncanakan sebagai quality control.
cara dicelup dan dituang untuk benda-benda yang besar
pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada 1. Pengujian Kekerasan
produk keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya
lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai Pada pengujian kekerasan ini terdapat 3 metode yang
keinginan. biasanya digunakan antara lain :
a. Metode Gores

Metode ini tidak banyak digunakan dalam dunia


metalurgi dan material lanjut, tetapi sering dipakai dalam
dunia mineralogi. Metode ini dikenalkan oleh Friedrich Mohs
yang membagi kekerasan material di dunia ini berdasarkan
skala (yang kemudian dikenal sebagai skala Mohs). Skala ini
bervariasi dari nilai 1 untuk kekerasan yang paling rendah,
yang dimiliki oleh material talk, hingga skala 10 sebagai nilai
kekerasan tertinggi, yang dimiliki oleh intan. Dalam skala
Mohs urutan nilai kekerasan material di dunia ini diwakili oleh
: (1) Talc, (2) Gypsum, (3) Calcite, (4) Fluorite, (5) Apatite,
Gambar 5 Pemberian Glasir pada keramik (a) Oles, (b) (6) Orthoclase, (7) Quartz, (8) Topaz, (9) Corundum, (10)
Celup, (c) Tuang Diamond.
Prinsip pengujian pada metode gores ini adalah bila
f. Pembakaran suatu mineral mampu digores oleh Orthoclase tetapi tidak
mampu digores oleh Apatite maka kekerasan mineral tersebut
Pembakaran adalah inti dari pembuatan keramik dimana berada antara 5 dan 6. Berdasarkan hal ini, jelas terlihat bahwa
proses ini mengubah masa yang rapuh menjadi massa yang metode ini memiliki kekurangan utama berupa ketidak
padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah akuratan nilai kekerasan suatu material. Bila kekerasan
tungku/furnace dengan temperature tinggi. Ada beberapa mineral-mineral diuji dengan metode lain, ditemukan bahwa
parameter yang mempengaruhi hasil pembakaran yakni, nilai-nilainya berkisar antara 1-9 saja, sedangkan nilai 9-10
temperatur sintering / matang, atmosfer. Pembakaran biskuit memiliki rentang yang besar.
adalah tahap yang sangat penting karena melalui pembakaran
ini suatu benda dapat disebut sebagai keramik. Biskuit b. Metode Elastik/ Pantul (rebound)
(bisque) adalah suatu istilah untuk menyebut benda keramik
yang telah dibakar pada kisaran temperatur 700ºC-1000ºC. Dengan metode ini, kekerasan suatu material ditentukan
oleh alat Scleroscope yang mengukur tinggi pantulan suatu

5
TugasPerancanganMaterial KeramikdanGelas

pemukul (hammer) dengan berat tertentu yang dijatuhkan dari


suatu ketinggian terhadap permukaan benda uji. Tinggi Gambar 7 menunjukkan bahwa nilai kekuatan bending
pantulan (rebound) yang dihasilkan mewakili kekerasan terus meningkat mulai dari temperature 200°C dengan nilai
benda uji. Semakin tinggi pantulan tersebut, yang ditunjukkan kekuatan bendingnya sebesar 0.38 N/mm2 hingga temperature
oleh dial pada alat pengukur, maka kekerasan benda uji dinilai 800°C sebesar 0.577 N/mm2, dan kemudian mengalami
semakin tinggi. penurunan nilai kekuatan bending pada temperatur 1000°C
dengan nilai sebesar 0.549 N/mm2, namun masih lebih tinggi
c. Metode indentasi Pengujian dibandingkan nilai kekuatan bending pada temperature
sintering 200, 400, dan 600°C.
Metode ini dilakukan dengan penekanan benda uji Ikatan yang kuat antara partikel menyebabkan distribusi
dengan indentor dengan gaya tekan dan waktu indentasi yang tegangan yang merata saat keramik menerima beban bending.
ditentukan. Kekerasan suatu material ditentukan oleh dalam Berdasarkan Gambar 7 dari temperatur 200°C sampai 800°C
ataupun luas area indentasi yang dihasilkan (tergantung jenis partikel penyusun keramik membentuk ikatan yang semakin
indentor dan jenis pengujian. kuat sehingga nilai kekuatan bendingnya semakin tinggi. Saat
temperatur sintering 1000 °C, porositas yang terbentuk akibat
2. Pengujian Bending
adanya fase gas menjadi titik konsentrasi tegangan saat
Pengujian bending dapat dilakukan pada material material menerima beban sehingga menjadi awal
keramik untuk mengetahui nilai kekuatan bending. Kekuatan terbentuknya crack atau retakan. Semakin lama material
bending adalah tegangan bending terbesar yang dapat diteria keramik menerima beban, maka retakan yang telah terbentuk
akibat pembebenan dari luar karena mengalami deformasi akan semakin mudah bergerak memanjang dan membuat
yang besar. Pengujian dilakukan four point bending dengan keramik semakin cepat mengalami perpatahan, sehingga nilai
menggunakan rumus standar JIS R 161. Dapat dituliskan kekuatan bendingnya menurun dari 0,577 N/mm² menjadi
rumus dari pengujian bending yaitu sebagai berikut. 0,549 N/mm².

3𝑃𝐿
𝜎𝑓 = 1.5 Kesimpulan
4𝑏𝑑 3

Dimana :
𝜎𝑓 = kekuatan bending (Mpa). 1. Proses pembuatan guci China melalui tahapan antara lain
P = Beban Maksimum (N). pengolahan bahan, pembentukan, penggarapan permukaan,
L = Jarak tumpuan spesimen atau support span pengeringan, pengglasiran, pembakaran.
(mm) 2. Dari tugas perencanaan ini dapat disimpulkan bahwa nilai
b = Lebar Spesimen (mm). kekuatan bending tertinggi diperoleh pada temperature
d = Tebal Spesimen (mm). sintering 800°C sebesar 0.577 N/mm2 dan nilai kekuatan
bending terendah diperoleh pada temperature sintering 200°C
sebesar 0.38 N/mm2.
1.4 Hasil dan Pembahasan

Adapun hasil dari uji bending pada keramik yaitu sebagai


Daftar Pustaka
berikut. [1] Anonim, "Chinese Cramic", Wikipedia, [Online]. Available:
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Chinese_ceramics.[Accessed 29
November 2019]
[2] Badmus.B.S,Bowen.H.K,Ulhmann.D.R, "Evaluation of Physical
Parameters of Various Solid Minerals within Southwestern
Nigeria Using Direct Experimental Laboratoru Method", vol.
Volume III, no. 3, 2013
[3] Fatmala, Yanti dan Muchlis Arif, S.Sn., M.Sn, 2019, Jamur
Sebagai Ornamen Dekorasi Guci Keramik 99-105
[4] Gonggo, S. T., Analisis Sifat-Sifat Material Lempung Sebagai
Bahan Industri Keramik. Jurnal eksakta, vol 2 , no 1 hal 132-
139, 2004
[5] Gonggo, S. T, Karakterisasi Mineral Lempung Gawalise Palu
Barat Sebagai Bahan Industri Keramik Khusus, Jurnal Kimia
Tadulako, Hal 31-40, 2007
Gambar 7 Grafik Uji Bending pada Keramik

6
TugasPerancanganMaterial KeramikdanGelas

[6] Nurhakim, Bahan Galian Industri. Fakultas Universitas Gajah


Mada. Yogyakarta, 1999
[7] Parno, Keramik: Karakteristik Pembuatan dan Penggunaannya.
Buku Ajar IKIP Malang. FMIPA Jurusan Fisika, 2008
[8] Rangkuti. Nurhadi. dkk, “Buku Panduan Analisis Keramik”.
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional,
2008
[9] Imran. Al Ichlas. Salimin. Abdul Kadir. La Ode Muhammad
Munandri, “ Analisa Porositas Dan Kekuatan Bending Keramik
Matriks Komposit Berbahan Dasar Tanah Liat Dan Pasir Lokal”,
Ssulawesi Tenggara: Program Studi Teknik Mesin, Fakultas
Teknik, Universitas Halu Oleo

Anda mungkin juga menyukai