PENDAHULUAN
1.3.2 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan praktikum ini yaitu :
a. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur uji Metalografi yang baik dan benar.
b. Mahasiswa dapat mengetahui besaran-besaran dari sifat mekanik yang
diperoleh dari uji Metalografi.
c. Mahasiswa dapat mengetahui fenomena yang terjadi dalam uji Metalografi.
BAB. 2 TINJAUAN PUSTAKA
3
pula. Struktur mikro yang kecil akan membuat kekerasan logam meningkat. Dan
juga
4
5
sebaliknya, struktur mikro yang besar akan membuat logam menjadi ulet
atau kekerasannya menurun. Struktur mikro sendiri dipengaruhi oleh komposisi
kimia dari logam atau paduannya tersebut serta proses yang dialaminya.
1
dari lebar sampel dianggap telah mewakili. Ada tiga lokasi pengambilan
4
sampling yaitu posisi di luar pecahan, pecahan, dan ujung pecahan.
2.2.2 Pemotongan benda uji (Cutting)
Pemotongan pada benda uji jangan sampai merusak struktur bahan yang
diakibatkan oleh gesekan alat potong dengan benda uji. Untuk menghindari
pemanasan setempat dapat digunakan air sebagai pendingin. Pada saat
pendinginan sebaiknya terdapat minyak yang larut dalam air, adapun
fungsinya yaitu :
a. Mencegah karat.
b. Mengurangi kemungkinan terbakar.
c. Memberikan kualitas potong yang baik.
Sedangkan untuk teknik pemotongan sampel biasa dilakukan dengan :
1. Pematahan : untuk bahan getas yang keras
2. Pengguntingan : untuk baja karbon rendah yang tipis dan lunak
3. Penggergajian : untuk bahan yang lebih lunak dari 350 HB
4. Pemotongan abrasi
6
a. Mechanical polishing
b. Electro polishing, dilakukan apabila proses mechanical polishing tidak
bisa dilakukan untuk suatu spesimen. Pemolesan dilakukan dengan
sebuah bahan poles dan dengan mesin polesnya. Bahan yang digunakan
untuk pemolesan biasanya seperti pasta gigi atau autosol.
2.2.6 Proses Etsa
Proses etsa untuk mendapatkan kontras dapat di klasifikasikan atas :
a. Etsa tidak merusak, Etsa tidak merusak terdiri atas etsa optik dan
perantaraan kontras dari struktur dengan pencampuran permukaan secara
fisik terkumpul pada permukaan spesimen yang telah dipoles. Pada etsa
optik digunakan teknik pencahayaan khusus untuk menampilkan struktur
mikro. Beberapa metode etsa optik adalah pencahayaan gelap (dark field
illumination), polarisasi cahaya mikroskop (polarized light microscopy)
dan differential interfence contrast.
b. Etsa merusak Phisical Etching Pada etsa elektrokimia dapat
diasumsikan korosi terpaksa, dimana terjadi reaksim serah terima
elektron akibat adanya beda potensial daerah katoda dan anoda. Beberapa
proses yang termasuk etsa elektokimia adalah etsa endapan
(precipitation etching), metode pewarnaan panas (heat tinting), etsa
kimia (chemical etching) dan etsa elektrolite (electrolytic etching).
c. Etsa merusak Etsa fisik Pada etsa fisik dihasilkan permukaan yang bebas
dari sisa zat kimia dan menawarkan keuntungan jika etsa elektrokimia
sulit dilakukan. Etsa ion dan etsa termal adalah teknik etsa fisik yang
mengubah morfologi permukaan spesimen yang telah dipoles. Setelah
permukaan spesimen dietsa maka spesimen tersebut siap untuk diamati
dibawah mikroskop dan pengambilan foto metalografi. Pengamatan
metalografi pada dasarnya adalah melihat perbedaan intensitas sinar
pantul permukaan logam yang masuk ke dalam mikroskop sehingga
terjadi gambar yang berbeda (gelap, agak terang, dan terang). Dengan
demikian apabila seberkas sinar dikenakan pada permukaan spesimen
maka sinar tersebut akan dipantulkan sesuai dengan orientasi sudut
8
positif. Hal ini dikarenakan fase padat memiliki densitas yang lebih tinggi dari
pada fase cair, sehingga peningkatan tekanan akan meningkat titik leleh. Pada
beberapa bagian diagram fase air, sempadan padat-cair air memiliki gradient yang
negatif, menunjukan bahwa es mempunyai densitas lebih kecil dari pada air.
Fungsi diagram fasa adalah memudahkan memilih temperatur pemanasan
yang sesuai untuk setiap proses perlakuan panas baik proses anil, normalizing
maupun proses pengerasan. Baja adalah paduan besi dengan karbon maksimal
sampai sekitar 1,7%, sedangkan paduan besi diatas 1,7% disebut Cast Iron.
Perlakuan panas bertujuan untuk memperoleh struktur mikro dan sifat
yang di inginkan. Struktur mikro dan sifat yang diinginkan dapat diperoleh
melalui proses pemanasan dan proses pendinginan pada temperatur tertentu.
c. Normalizing
Proses Normalizing bertujuan untuk menghaluskan struktur butiran yang
mengalami pemanasan berlebihan, menghilangkan tegangan dalam dan
memperbaiki sifat meknik. Prosesnya dengan pemanasan sampai (30-50)ºC
diatas AC3 an didingingkan pada udara sampai temperatur ruang.
Pendinginan disini lebih cepat dari pada annealing, sehingga pearlite yang
terjadi menjadi lebih halus sehingga menjadikan kekerasan (lebih keras) dan
lebih kuat dibanding yang diperolah dengan annealing.
d. Tempering
Mengurangi tegangan dalam, melunakkan bahan setelah hardening, dan
memperbaiki keuletan (Tenacity).
Merupakan larutan padat interstisi antara karbon dan besi yang mempunyai
sel satuan BCC yang stabil pada temperatur 912 o C dengan siaft yang lunak
tapi ulet.
2.6.4 Pearlite
Merupakan elektroid yang terdiri dari 2 fasa yaitu ferit dan cementite.
Kedua fasa ini tersusun dari bentuk yang halus. Perlit hanya dapat terjadi
dibawah 723o C. Sifatnya kuat dan tahan terhadap korosi serta kandungan
karbonnya 0.83%.
2.6.5 Martensit
Merupakan fasa metastable, artinya tidak bisa melihat fasa. Fasa martensite
bisa dihasilkan dengan pendinginan cepat (Quenching) dengan media air
atau oli. Terminologi pendinginan cepat sepertinya lebih objektif jikalau
parameter yang dilihat adalah sifat mampu kerasnya (hardenability), karena
dengan kadar paduan (alloy) yang bisa meningkatkan sifat mampu keras
seperti nikel, molybdenum, dan mangan, maka suatu baja maupun besi bisa
didapat fasa martensit hanya dengan pendingin udara.
2.6.6 Bainit
Bainit adalah zat kebanyakan logam yang ada dalam perawatan steelheat.
Hasil pendinginan melewati temperatur kritis 723o C (1333o C). Fasa ini
berupa struktur non-lamellar, umumnya terdiri atas ferrite, carbide, dan sisa
austenite. Dari segi komposisi relative dengan pearlite, namun terbentuk
dengan metode displacative mechanism. Seperti halnya martensit, yang
kemudian diikuti dengan komposisi karbida. Selain itu, bainit lebih cepat
dari pembentukan pearlite dan lebih rendah dari martensite untuk baja
komposisi yang sama.
BAB 3 METODELOGI PENELITIAN
13
14