Anda di halaman 1dari 16

1

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


2

MODUL
PERSIAPAN MATERIAL (MATERIAL PREPARATION)

1. Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Dalam melakukan pengujian metalografi suatu material, ada tahapan yang harus
dilakukan sebelum dilakukan pengujian material, yaitu proses persiapan material. Pada
proses ini ada beberapa tahapan seperti pemotongan bahan, labeling, mounting, grinding,
polishing, etching, cleaning dan drying. dari tahapan-tahapan tersebut diharapkan dalam
praktikum ini mahasiswa dapat memahami proses tersebut.

1.2 Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan ini adalah mampu melakukan proses persiapan material untuk
pengujian metalografi.

2. Landasan Teori
Pengamatan atau Pemeriksaan struktur bahan logam dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai skala atau tingkat pembesaran, mulai dari secara visual atau
pembesaran yang rendah sekitar 20 kali, sampai pengamatan atau pemeriksaan pada
pembesaran yang lebih besar, lebih besar daripada 1.000.000 kali dengan mikroskop
elektron. Namun sebelum dilakukan pengamatan struktur, terlebih dahulu dilakukan
proses persiapan meterial. Proses persiapan material sangat penting karena sangat
mempengaruhi hasil dari pengamatan, dimana pada saat pengamatan menggunakan
mikroskop permukaan material harus halus dan rata. Berikut ini adalah Beberapa tahapan
yang biasa dilakukan sebelum pengamatan mikroskop dapat dilaksanakan seperti:

a. Pemotongan
Pemotongan yaitu pengambilan sebagian sampel representatif yang akan dianalisis
dengan cara seperti pemotongan dengan cakram abrasif, gergaji atau dengan plasma
bertekanan tinggi.

b. Labeling, Identifikasi
Labeling yaitu pemberian identitas sampel supaya dapat dibedakan dengan yang
lainnya. Labeling dapat dilakukan dengan cara penggoresan, pengetokan atau dengan
cara lainnya. Pastikan bahwa identitas tidak akan hilang selama preparasi.

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


3

c. Mounting
Mounting yaitu pelapisan sampel logam dengan zat organik seperti bakelit, expoxin
resin dengan maksud mempermudah penanganan selama persiapan metalografi.
Teknik mounting dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti clamp mounting,
compression mounting, cold mounting dan conductive mounting.

d. Grinding, Penggerindaan
Grinding yaitu pengetaman untuk meratakan permukaan sampel dengan
menggunakan kertas/bahan abrasif. Ukuran abrasif yang digunakan mulai dari 40
sampai 1200 mesh. Untuk menghindari pengaruh temperatur gesekan, maka Operasi
perataan permukaan dilakukan dengan cara basah.

Bahan yang digunakan untuk grinding biasanya menggunakan kertas amplas dimana
Pada kertas amplas disisi belakangnya tertera nomor, nomor tersebut berkisar dari
angka 1 sampa 3000, untuk menandakan tingkat kehalusan amplas terebut adalah,
angka 1 merupakan amplas kasar, dan amplas 3000 merupakan amplas super harus.
semakin kecil nomor semakin kasar, begitu juga kebalikannya. Amplas sendiri
memiliki ukuran seperti Grit 60, 80, 100, 120, 150, 180, 220, 240, 280, 320, 360, 400,
500, 600, 800, 1000, 1200, 1500, 2000, 2500 dan 3000.

e. Polishing, Pemolesan
Polishing atau pemolesan adalah tahap akhir dari perataan permukaan sampel. Syarat
permukaan sampel yang dapat digunakan untuk analisis metalografi adalah harus
bebas goresan dan tampak seperti cermin. Pemolesan dapat dilakukan secara bertahap
dengan cara mekanis, kimia dan elektrolitik.

f. Etching, Pengetsaan
Teknik pengetsaan dapat dilakukan dengan cara kimia, elektrolitik, katodik vakum.
Setiap logam memilik reagent etchant tertentu, seperti baja dan besi cor dapat
digunakan reagent nital atau picral yang keduanya menampakan fas pearlite.

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


4

g. Cleaning, Pembersihan
Cleaning adalah pembersihan permukaan logam yang belum dan sesudah dietsa dari
kotoran ataupun reagent kimia. Pencucian dapat dilakukan dengan menggunakan air
mengalir sampai pada tahap polishing, dan menggunakan alkohol untuk etsa.

h. Drying, Pengeringan
Tahap akhir adalah pengeringan sampel sebelum pengamatan mikroskop. Permukaan
sampel harus benar-benar kering. Air yang tersisa pada permukaan akan teruapkan
saat pengamatan. Hal ini akan merusak lensa mikroskop. Selain itu, air yang tersisa
dapat memberikan interpretasi menjadi salah.

3. Alat – alat Percobaan


Alat – alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
a. Mesin Precision Low Speed Saw

Gambar 1. Mesin Precision Low Speed Saw Buehler Isomet 1000

b. Mesin Polisher Grinder

Gambar 2. Mesin Polisher Grinder Buehler EcoMet 30 Manual Twin

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


5

c. SiC Abrasive Paper CarbiMetTM dan Micro Cut Disc

a.

Gambar 3. SiC Abrasive Paper CarbiMetTM diameter 8 in, ukuran 60, 80, 120, 180,
280 dan 400 (Kiri) dan Micro Cut Disc diameter 8 in, ukuran 800 dan 1200 (kanan)

d. Magnopad, Polishing Cloth, Polycrystaline Diamond Suspension dan Cairan Etsa

Gambar 4. Magnopad Buehler (kiri), TexMet C Polishing Cloth (kanan) dan


Polycrystaline Diamond Suspension 3µm, 9 µm, Alkohol 70% dan asam Nital

e. Material yang digunakan

Gambar 5. yakni Carbon Steel Medium (AISI 1045) dan Stainless Steel (SS 304)

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


6

4. Prosedur kerja
Prosedur kerja percobaan ini adalah :
a. Potong material sesuai dengan ukuran spesimen yang ditentukan dengan
menggunakan alat Precision Low Speed Saw Buehler IsoMet 1000 lalu keringkan.
b. Langkah selanjutnya buat larutan resin dan katalis
c. Letakkan material kemudian cetak dengan campuran larutan resin dan katalis, tunggu
sampai kering.
d. Dilakukan proses untuk labeling untuk memberikan identifikasi
e. Kemudian lakukan grinding dengan SiC Abrasive Paper CarbiMetTM diamter 8 in
(ukuran 60, 80, 120, 180, 280 dan 400) dan Micro Cut Disc diamter 8 in, (ukuran 800
dan 1200) ulangi sampai dengan nomor terakhir, pastikan pada saat grinding
dilakukan secara tegak lurus dan pastikan air mengalir pada saat grinding.
f. Setelah itu, lakukan polishing menggunakan polishing cloth tambahkan Polycrystaline
Diamond Suspension
g. Beri larutan etsa pada material (larutan etsa harus sesuai dengan material yang
digunakan).
h. Bersihkan material dengan menggunakan air
i. Keringkan material, pastikan tidak ada air yang menempel.
j. Setelah selesai praktikum, rapihkan, bersihkan dan kembalikan alat-alat yang
digunakan.
k. Pastikan daya listrik telah tercabut (Baca Prosedur Penggunan Alat) dan Isi log book
pengunaan alat.

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


7

5. Pengambilan Data
Data yang diperlukan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Spesifikasi data yang diambil selama percobaan

1. Tahap Pemotongan 2. Tahap Mounting

3. Tahap Labeling 4. Tahap Grinding

5. Tahap Polishing 6. Tahap Etching

7. Tahap Cleaning 8. Tahap Drying

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


8

6. Pembahasan
Adapun pembahasan dalam praktikum ini adalah menjelaskan secara detail setiap tahap-
tahap dan yang dilakukan dalam proses persiapan material ini.

7. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan yang mengacu pada tujuan praktikum dan saran untuk perbaikan di
masa mendatang

8. Daftar Pustaka
1. Manual Book Precision Low Speed Saw Buehler Isomet 1000, 2019
2. Catalog Precision Low Speed Saw Buehler Isomet 1000, 2019
3. Manual Book Polisher Grinder Buehler EcoMet 30 Manual Twin, 2019
4. Catalog Polisher Grinder Buehler EcoMet 30 Manual Twin, 2019

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


9

Formulir Daftar Hadir Praktikum


Modul : Proses Persiapan Material
Praktikan Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin – ITERA
Kelompok : .........

No Nama NIM Paraf Tanggal Praktikum

asisten

(................)
Tanggal terakhir pemasukan laporan :

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


10

Formulir Asistensi Praktikum


Modul : Proses Persiapan Material
Praktikan Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin – ITERA
Kelompok : .........

No. Tanggal Keterangan Paraf

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


11

Lampiran gambar yang harus diambil :

1. Tahap Pemotongan 2. Tahap Labeling

3. Tahap Mounting 4. Tahap Grinding

5. Tahap Polishing 6. Tahap Etching

7. Tahap Cleaning dan Drying 8. Tahap Hasil Akhir

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


12

Catatan Hasil Pengamatan Praktikum :


Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
dfhjhfbsdbnsknkjnskjndjkwkjfkjejkfjkehkjfhejrkhfkjehrkjfhkjerhjhfjvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
dfhjhfbsdbnsknkjnskjndjkwkjfkjejkfjkehkjfhejrkhfkjehrkjfhkjerhjhfjvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
dfhjhfbsdbnsknkjnskjndjkwkjfkjejkfjkehkjfhejrkhfkjehrkjfhkjerhjhfjvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
dfhjhfbsdbnsknkjnskjndjkwkjfkjejkfjkehkjfhejrkhfkjehrkjfhkjerhjhfjvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
dfhjhfbsdbnsknkjnskjndjkwkjfkjejkfjkehkjfhejrkhfkjehrkjfhkjerhjhfjvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
dfhjhfbsdbnsknkjnskjndjkwkjfkjejkfjkehkjfhejrkhfkjehrkjfhkjerhjhfjvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
dfhjhfbsdbnsknkjnskjndjkwkjfkjejkfjkehkjfhejrkhfkjehrkjfhkjerhjhfjvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
dfhjhfbsdbnsknkjnskjndjkwkjfkjejkfjkehkjfhejrkhfkjehrkjfhkjerhjhfjvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
dfhjhfbsdbnsknkjnskjndjkwkjfkjejkfjkehkjfhejrkhfkjehrkjfhkjerhjhfjvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
dfhjhfbsdbnsknkjnskjndjkwkjfkjejkfjkehkjfhejrkhfkjehrkjfhkjerhjhfjvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
dfhjhfbsdbnsknkjnskjndjkwkjfkjejkfjkehkjfhejrkhfkjehrkjfhkjerhjhfjvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
dfhjhfbsdbnsknkjnskjndjkwkjfkjejkfjkehkjfhejrkhfkjehrkjfhkjerhjhfjvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs
dfhjhfbsdbnsknkjnskjndjkwkjfkjejkfjkehkjfhejrkhfkjehrkjfhkjerhjhfjvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Asfdhgsjhsdffhkjhdfjhdfjglglkfgjkljgfkhgkgfhlhgk;glhk;glhk;lghk;lhgkl;ghhglkglhklghklghs

Lampung Selatan, 2020

(...............................................)

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


13

PROSEDUR PENGGUNAAN PRECISION LOW SPEED SAW


BUEHLER ISOMET 1000

Prosedur pengunaan Precision Low Speed Saw IsoMet 1000 :


1. Pastikan sambungan listrik dan grounding (maks 1 volt) terpasang
2. Tekan tombol ON di bagian belakang untuk menghidupkan
3. Pastikan Water Coolant tersedia (buka Lubricant Tank) dan Blade terpasang
4. Urutan dan cara memasang Blade

5. Sebelum menggunakan Precision Low Speed Saw, perhatikan mengenaio bentuk dan
ukuran material yang akan di potong.
6. Gunakan Chuck ( terpasang pada Sample Arm) yang sesuai dengan bentuk sampel,
pasang dan kencangkan menggunakan kunci L.
7. angkat Sample Arm dan putar End Of Cut Adjustment Knob untuk menyesuaikan
posisi sampel
8. Sample Positioning Knob untuk memindahkan sampel ke kiri atau ke kanan.
(Control Panel depan akan menampilkan pergerakan numerik sampel)

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


14

9. turunkan Sample Arm dan atur Sample Positioning Knob hingga sampel tepat di
sebelah Blade
10. putar Sample Positioning Knob hingga sampel menyentuh sisi bilah Blade
11. tekan tombol ZERO pada Panel Control untuk mengatur ulang ke nol (00,0)
12. Angkat Sample Arm ke posisi terkunci
13. Tekan tombol Unit untuk menampilkan milimeter atau inci

14. Putar Sample Positioning Knob untuk menyesuiakan besarnya pemotongan


15. Turunkan Sample Arm dan Tutup Hood
16. Tekan tombol Run untuk memutarkan blade dan Stop untuk berhenti.
17. Tekan tombol (▲) atau (▼) untuk mengatur kecepatan Blade (range 100 -975 rpm)
(Kecepatan yang lebih cepat dan bobot yang lebih berat cenderung merusak
permukaan sampel).
18. Siklus pemotongan akan dimulai
19. jika End Of Cut Adjustment Knob telah ditetapkan, blade akan otomatis berhenti
ketika potongan selesai.
20. Apabila Blade kurang tajam dapat di asah dengan memutar Dressing Stick Feed Arm
secara perlahan.
21. Untuk mematikan tekan tombol OFF dibelakang.
22. Cabut kabel steker Precision Low Speed Saw dari sumber listrik.
23. Isi log book sesuai dengan penggunaan alat.

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


15

PROSEDUR PENGGUNAAN GRINDER POLISHER


DOUBLE SPIN BEUHLER ECOMET 30

1
2

Prosedur pengunaan Grinder Polisher Double Spin :


24. Pastikan sambungan litrik dan grounding (maks 1 volt) terpasang
25. Pasang Abrasive Paper dan Micro Cut 60, 80, 120, 180, 240, 400, 800 dan 1200
pada magnopad
26. Pasang Polishing Cloth pada Magnopad
27. Pasang Magmoflix pada Platten, pastikan permukaan Platten bersih dan kering.
28. Kemudian pasang Magnopad pada Platten yang telah di pasang Magnoflix.
29. Hidupkan Grinder Polisher Double Spin dengan menekan Tombol ON di belakang
30. Untuk menghidupkan dan mematikan putaran Platten, tekan tombol di bagian depan
mesin mesin (perhatikan no 1).
31. Pastikan supply Cooling Water dan perhatikan debitnya dengan memutar kran dekat
Kran Grinder Polisher.
32. Untuk mengatur kecepatan putaran Platten tinggal memutar tombol sebalah kiri
(perhatikan no. 2).
33. Setelah alat memutar maka aliran Cooling Water secara perlahan dibuka dan bisa
dimulai untuk grinding dan polishing.
34. Kemudian ada tombol untuk mengatur air (ACTIVE dan OFF) dengan tujuan untuk
menghidupkan atau mematikan air pada saat Platten berputar (perhatikan no 3).
35. Untuk mematikan mesin Grinder Polisher Double Spin tekan tombol OFF di depan
dan belakang mesin.
36. Bersihkan alat dari sisa grinding dan polishing menggunakan air dan lab kabeno
37. Cabut kabel steker Grinder Polisher Double Spin dari sumber listrik.
38. Isi log book sesuai dengan penggunaan alat.

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL


16

Konsep Praktikum Persiapan Material


1. Jelaskan alat presicison Speed Low Saw, bila sempat dilakukan pemotongan
2. Mounting, Jelaskan cara pembuatan resin dan katalis
3. Labeling, Pemberian nama sample
4. Grinding
180 5 menit rpm 250
280 5 menit rpm 250
400 5 menit rpm 250
800 5 menit rpm 250

5. Polishing autosol 10 menit


6. Etsa jelasin
7. Cleaning dan Drying jelasin

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA MATERIAL

Anda mungkin juga menyukai