LAPORAN PRAKTIKUM
Diajukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Teknik Penyambungan dengan
dosen pengampu :
Oleh:
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Penulis
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
A. Pendahuluan............................................................................................1
1. Sambungan Keling...............................................................................2
2. Sambungan Las.....................................................................................3
3. Sambungan Ulir..................................................................................10
BAB 2 : PRAKTIKUM...................................................................................12
Manfaat Praktikum.....................................................................................12
Alat.............................................................................................................12
Bahan..........................................................................................................12
Gambar Kerja.............................................................................................12
Prosedur Pengerjaan...................................................................................22
Manfaat Praktikum.....................................................................................24
Alat.............................................................................................................24
Bahan Uji....................................................................................................24
Prosedur Pengerjaan...................................................................................24
Manfaat Praktikum.....................................................................................30
Alat.............................................................................................................30
Gambar Kerja.............................................................................................30
Prosedur Pengerjaan...................................................................................30
BAB 3 PEMBAHASAN..................................................................................32
1. Pratikum Penyambungan....................................................................32
PENUTUP........................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................36
Lampiran..........................................................................................................37
BAB 1
TEORI DASAR
A. Pendahuluan
Makna sambungan yang dipahami dalam bidang pemesinan, tidak jauh
berbeda dengan apa yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
menghubungkan antara satu benda dengan lainnya. Sebagaimana yang diketahui,
manusia tidak dapat memproduksi sesuatu dalam sekali kerja. Hal ini tidak lain
karena keterbatasan manusia dalam menjalani prosesnya. Makanya benda yang
dibuat manusia umumnya terdiri dari berbagaikomponen, yang dibuat melalui
proses pengerjaan dan perlakuan yang berbeda. Sehinggauntuk dapat
merangkainya menjadi sebuah benda utuh, dibutuhkanlah elemen penyambung.
Menilik fungsinya, elemen penyambung sudah pasti akan ikut mengalami
pembebanan saat benda yang dirangkainya dikenai beban. Ukurannya yang lebih
kecil dari elemen yang disambung mengakibatkan beban terkonsentrasi padanya.
Efek konsentrasi beban inilah yang harus diantisipasi saat merancang sambungan,
karena sudah tentu akan bersifat merusak.
Ada dua jenis sambungan yang dikenal secara umum :
1. Sambungan tetap (permanent joint).
Merupakan sambungan yang bersifat tetap, sehingga tidak dapat dilepas
selamanya, kecuali dengan merusaknya terlebih dahulu. Contohnya :
Sambungan paku keling (rivet joint) dan sambungan las (welded joint).
2. Sambungan tidak tetap (semi permanent).
Merupakan sambungan yang bersifat sementara, sehingga masih dapat
dibongkarpasang selagi masih dalam kondisi normal. Contohnya :
Sambungan mur-baut / ulir ( screwed joint ) dan sambungan pasak (keys
joint).
1. Sambungan Keling
Pengertian Sambungan Keling
Paku keling adalah batang silinder pendek dengan sebuah kepala di bagian atas,
silinder tengah sebagai badan dan bagian bawahnya yang berbentuk kerucut
terpancung sebagai ekor, seperti gambar di bawah. Konsruksi kepala (head) dan
ekor (tail) dipatenkan agar permanen dalam menahan kedudukan paku keling pada
posisinya. Badan ( body) dirancang untuk kuat mengikat sambungan dan menahan
beban kerja yang diterima benda yang disambung saat berfungsi.
2. Sambungan Las
Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam menjadi satu akibat panas
dengan atau tanpa pengaruh tekanan atau dapat juga didefinisikan sebagai ikatan
metalurgi yang ditimbulkan olehgaya tarik menarik antara atom. Mengelas adalah
menyambung dua bagian logam dengan cara memanaskan sampai suhu lebur
dengan memakai bahan pengisi atau tanpa bahan pengisi. Sistem sambungan las
ini termasuk jenis sambungan tetap dimana pada konstruksi dan alat permesinan,
sambungan las ini sangat banyak digunakan.
Jenis Pengelasan
Untuk menyambung baja bangunan kita mengenal 2 jenis las yaitu :
Yaitu pengelasan yang menggunakan bahan pembakar dari gas oksigen (zat
asam) dan gas acetylene(gas karbid). Dalam konstruksi baja las ini hanya
untuk pekerjaan-pekerjaan ringan atau konstruksi sekunder, seperti; pagar
besi,teralisdansebagainya
Keterangan :
a. sambungan tumpu (butt joint); kedua bagian benda yang akan disambung
diletakkan pada bidang datar yangsama dan disambung pada kedua
ujungnya.
b. sambungan sudut (corner joint); kedua bagian benda yang akan disambung
membentuk sudut siku-siku dan disambung pada ujung sudut tersebut.
c. sambungan tumpang (lap joint); bagian benda yang akan disambung saling
menumpang (overlapping) satu sama lainnya.
d. sambungan T (tee joint); satu bagian diletakkan tegak lurus pada bagian
yang lain dan membentuk huruf T yang terbalik.
e. sambungan tekuk (edge joint); sisi-sisi yang ditekuk dari ke dua bagian
yang akan disambung sejajar, dan sambungan dibuat pada kedua ujung
bagian tekukan yang sejajar tersebut.
Las jalur (fillet weld), digunakan untuk mengisi tepi pelat pada sambungan
sudut, sambungan tumpang, dan sambungan T dalam gambar berikut, logam
pengisi digunakan untuk menyambung sisi melintang bagian yang
membentuk segitiga siku-siku.
Las alur (groove welds), ujung bagian yang akan disambung dibuat alur
dalam bentuk persegi, serong (bevel), V, U, dan J pada sisi tunggal atau
ganda, seperti dapat dilihat dalam gambar di bawah, pengisi digunakan
untuk mengisi sambungan, yang biasanya dilakukan dengan pengelasan
busur dan pengelasan gas.
Las sumbat dan las slot (plug and slot welds), digunakan untuk
menyambung pelat datar seperti dapat dilihat dalam gambar di bawah,
dengan membuat satu lubang atau lebih atau slot pada bagian pelat yang
diletakkan paling atas, dan kemudian mengisi lubang tersebut dengan
logam pengisi sehingga kedua bagian pelat melumer menjadi satu.
Las titik dan las kampuh (spot and seam welds), digunakan untuk
sambungan tumpang seperti dapat dilihat dalam gambar di bawah. Las-an
titik adalah manik las yang kecil antara permukaan lembaran atau pelat.
Lasan titik diperoleh dari hasil pengelasan resistansi listrik. Las-an
kampuh hampir sama dengan las-an titik, tetapi las-an kampuh lebih
kontinu dibandingkan dengan las-an titik.
Las lekuk dan las-an rata (flange and surfacing welds), Las-an lekuk
dibuat pada ujung dua atau lebih bagian yang akan disambung, biasanya
merupakan lembaran logam atau pelat tipis, paling sedikit satu bagian
ditekuk. Las-an datar tidak digunakan untuk menyambung bagian benda,
tetapi merupakan lapisan penyakang (ganjal) logam pada permukaan
bagian dasar.
Keterangan :
3. Sambungan Ulir
Pengertian Sambungan Ulir
Sambungan ulir adalah sambungan yang menggunakan kontruksi ulir untuk
mengikat dua atau lebih komponen permesinan. Sambungan Ulir merupakan jenis
dari sambungan semi permanent (dapat dibongkar pasang). Sambungan ulir terdiri
dari 2 (dua) bagian, yakni Baut (Inggris=Bolt, yakni yang memiliki ulir di bagian
luar) dan Mur (Inggris = Nut , yakni yang memiliki ulir di bagian dalam).
Konsentrasi tegangan yang pada bagian ulir yg tidak mampu menahan berbagai
kondisi beban.
Nomenklatur Ulir
Keterangan :
• Major diameter
Diameter terbesar pada bagian ulir luar atau bagian ulir dalam dari sebuah sekrup.
Sekrup dispesifikasikan oleh diameterini, juga disebut diameter luar atau diameter
nominal.
• Minor diameter
Bagian terkecil dari bagian ulir dalam atau bagian ulir luar, disebut juga sebagai
core atau diameter root
• Pitch diameter
Disebut juga diameter efektif, merupakan bagian yang berhubungan antara baut
dan mur.
• Pitch
Jarak dari satu ujung ulir ke ujung ulir berikutnya. Jugadapat diartikan
jarak yang ditempuh ulir dalam satu kali putaran.
BAB 2
PRAKTIKUM
Manfaat Praktikum
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa:
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum pengelasan ini adalah sebgai berikut:
Perkakas
Kikir Alat Keselematan Kerja
Gergaji Baju kulit
Tang Sarung tangan kulit
Penggores Safety shoes
Mistar Helm autodark
Penjepit
Bahan
Bahan & Ukuran : Pelat St-37 (190 x 40 x 3) mm sebanyak 5 potong
Gambar Kerja.
(Terlampir)
Prosedur Pengerjaan
Prosedur pengerjaan secara lengkap saya sajikan dalam tabel dibawah ini:
No Kegiatan Unjuk Kerja Alat Kontrol
Siapkan:
Gunakan peralatan keselamatan kerja
seperti baju praktikum yang telah
terkancing rapih dan tidak ada
bagian yang terurai, kedok las,
sarung tangan dan pelindung kepala.
1 Persiapan
Bahan yaitu Pelat baja ( 190 x 40 x 3 )
dipotong menjadi 2 bagian
Peralatan las seperti yang tertera di
atas.
Gambar Kerja dan alat – alat bantu
seperti tang jepit dll..
Hubungkan arde atau kabel positif dari
mesin las ke meja las. (pengkutuban
langsung/ DCSP)
Menyalakan
-Hubungkan steker 3 phasa mesin las - Visual
Mesin Las
listrik dengan terminal 3 phasa.
Nyalakan tuas mesin las listrik dalam
keadaan “On”.
Membuat Siapkan pelat yang sudah potong dan Mesin las Visual
Sambungan sudah dibersihkan dari karat, cat dan Sikat kawat
Titik bahan pelapis lainnya. Tang jepit
Posisikan kedua potong benda kerja penjepit
Manfaat Praktikum
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa:
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum pengelasan ini adalah sebgai berikut:
Sikat Kawat
Kapas
Satu unit NDT:
Cleaner
Penetrant
Developer
Bahan Uji
Hasil pengelasan
Prosedur Pengerjaan
Prosedur pengerjaan secara lengkap saya sajikan dalam tabel dibawah ini:
No Kegiatan Unjuk Kerja Alat Kontrol
Manfaat Praktikum
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa:
Bisa menyiapkan spesimen uji tarik hasil pengelasan sesuai strandar ISO
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum pengelasan ini adalah sebgai berikut:
Perkakas
Kikir Penggores
Gergaji Mistar
Gerinda Ragum
Bahan
Gambar Kerja.
(Terlampir)
Prosedur Pengerjaan
Prosedur pengerjaan secara lengkap saya sajikan dalam tabel dibawah ini:
BAB 3
PEMBAHASAN
1. Keterbatasan mesin las, Jumlah mesin las yang bisa digunakan sangat
kurang dibanding peseta yang menggunakannya. Dilab hanya ada 2 mesin
las, sedangkah mahasiswanya ada 22 orang, rasio ini tidak berimbang
2. Kemampuan mengelas penulis yang kurang, penulis menyadari bahwa jam
terbang penulis dalam hal mengelas kurang, sehingga membuat praktikum
ini lama karena harus mengulang beberapa kali penyambungan yang gagal
atau tidak sesuai kriteria.
3. Kurang jelas petunjuk / instruksi yang diberikan pembimbing, dalam
praktikum penyambungan ini kami diberi kebebaan untuk melakukannya
sendiri tanpa pengawasan yang ketat dari pembimbing. Memang disatu sisi
metode ini sangat baik untuk meningkatkan kreatifitas mahasiswa, namun
disisi lain, pengawasan yang terlalu longgar membuat kami tidak disiplin
dalam masalah waktu dan targetan yang harus dicapai. Mungkin metode
ini perlu dievaluasi kembali oleh pembimbing.
1. Pratikum Penyambungan
Berikum ini analisis saya terhadap hasil penyambungan pengelasan yang saya
lakukan, photo yang saya tampilkan dibawah ini, hanya sebagian kecil dari
percobaan-percobaan yang telah dilakukan.
Hasil pengelasan untuk spesimen uji tarik yang saya anggap paling baik
dari beberapa percobaan penyambungan yang telah dilakukan, tampak pada
gambar diatas. Meskipun tidak sebaik yang diharapkan, hasil diatas cukup
memenuhi syarat untuk dijadikan spesimen uji tarik. Karena pada bagian tengah
ada jarak sekitar 2 cm yang tersambung dengan baik. Penetrasi pada bagian bawah
cukup memuaskan. Karena sa;ahsatu syarat untuk uji tarik adalah pentrasi yang
baik (tidak ada yang kosong ditengah).
Sebelum benda kerja yang berhasil disambung itu dijadikan spesimen uji tarik,
terlebih dahulu dilakukan uji NDT dengan 3 jenis cairan, yaitu cleaner sebagai
cairan pembersih, Penetrant sebagai cairan penembus dan developer sebagai
cairan yang menunjukan ada atau tidak adanya porositas pada bagian logam yang
disambung. Hasil pengujian NDT dari benda kerja saya tampak pada gambar-
gambar berikut ini:
Terjadi
porositas
Warna merah dan putih pada gambar diatas, memiliki arti yang sangat penting.
Jika timbul warna merah pada daerah sambungan seperti contoh yang dilingkari
kuning diatas, artinya pada daerah tersebut ada lubang atau terjadi porositas.
Walaupun tak kasak mata, namun dengan metode ini, keropos sekecil apapun
bisa terdeteksi. Warna putih artinya tidak ada lubang atau daerah keropos
ditempat tersebut. Alhamdulillah sebagaimana tampak pada gambar diatasm
bagian tengah sambungan tidak muncul warna merah, artinya sambungannya baik
dan bisa dipakai untuk dijadikan spesimen benda uji.
PENUTUP
Alhamdulillah dari perkuliahan ini saya benyak belajar tentang pengelasan
serta pengujian hasil lasan, saya jadi tau bagaimana cara mengetahui ada atau
tidak adanya porositas pada sambungan las yang kita buat dengan metode NDT.
Akhirnya sampai pada bagian akhir dari laporan ini, yaitu penutup. Pada
bagian ini saya kembali menyampaikan terimakasih kepada dosen-dosen yang
telah membimbing kami, khususnya saya. Terimakasih kepada pak Asep, Pak
Doni dan yang lainnya yang tidak bosan-bosannya membimbing dan
mengarahkan kami.
Wassalam
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran