Anda di halaman 1dari 23

1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Operasi pengeboran termasuk pekerjaan yang beresiko. Para anggota yang bekerja
pada operasi pengeboran harus mempunyai pengetahuan yang baik juga tentang
keselamatan kerja. Sehingga operasi pengeboran dapat berjalan lancar, dan
kecelakaan kerja dapat dihindari. Makin banyaknya permasalahan dalam operasi
pengeboran menuntut perkembangan teknologi yang lebih canggih. Cara
membuat lubang bor dibuat dengan mengarahkan mata bor pada kayu atau logam
yang akan ditembus. Mata bor tersebut terbuat dari semacam logam ujungnya
dibuat bergigi yang kuat untuk melubangi batuan, logam dan kayu.
Mata bor termasuk salah satu alat bantu pertukangan yang telah lama
digunakan bahkan sampai sekarang ini mesin bor masih banyak dijumpai. Saat
ini, dalam kehidupan sehari hari alat ini sangat membantu dalam berbagai
kebutuhan khususnya dalam dunia konstruksi dan perbengkelan. Perbengkelan
sangat memerlukan mesin bor untuk membuat lubang pada alat atau bahan yang
ingin dilubangi. Pemboran termasuk salah satu bagian dari kegiatan yang
dilakukan di dalam industri besar maupun industri kecil, terutama pada saat
eksplorasi atau pengembangan. Berbagai masalah sering terjadi dalam
pelaksanaan operasi tersebut. Pemboran mempunyai peranan yang sangat penting
bagi kehidupan sehari-hari atau sangat membantu pekerjaan perbengkelan.
Pelaksanaan pemboran yang memiliki komponen utama yang menentukan
kelancaran dan keberhasilan suatu operasi pemboran. Mesin bor termasuk alat
yang bisa digunakan untuk membuat lubang, alur, perluasan, dan penghalusan
dengan presisi dan keakuratan. rata-rata diperlukan untuk melubangi kayu,
tembok ataupun plat logam. Semua tipe memiliki kelebihan dan kelemahan
tersendiri karena mempunyai fungsi dan kegunaan tersendiri. Selain itu mata bor
harus disesuaikan dengan mesin bor agar tidak terjadi kesalahan dan kecelakaan
dalam mengoperasikan mesin bor.
Berdasarkan uraian di atas maka penting bagi praktikan untuk mengetahui
jenis-jenis mesin bor dan mata bor serta mampu memahami dan mengetahui cara
penggunaan mesin bor beserta mata bor pada kayu maupun jenis logam dengan
baik dan benar.
1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dilakukannya praktikum Pengeboran yaitu agar dapat mengetahui jenis


bor, dapat mengetahui mata bor dan dapat mengetahui bagaimana teknik
mengebor dengan baik.
Kegunaan dari praktikum Pengeboran yaitu kita dapat mengaplikasikan
mengenai teknik dalam mengebor yang baik dan benar saat kita membuat rangka
pada mesin-mesin pertanian.
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengeboran

Salah satu kegiatan bengkel pertanian adalah pengeboran. Pengeboran dilakukan


untuk bisa membuat lubang pada suatu bahan. Proses pengeboran dibutuhkan
perbagai macam alat dan mesin yang dapat menunjang proses pengeboran.
Alat-alat atau mesin pengebor tentunya perlu dilakukan perawatan yang baik dan
memadai agar kualitas alat tetap terjaga sehingga alat dan mesin dapat menekan
biaya penyediaan alat dan juga teknik penggunaan yang sesuai dengan aturan agar
mendapatkan alat dan mesin pertanian yang terjaga, terutama pada alat-alat yang
digunakan untuk melakukan pengeboran (Meidiantoni, 2018).
Pengeboran (drilling) adalah proses permesinan yang digunakan untuk
membuat lubang lingkaran pada benda kerja. Pengeboran biasanya dilakukan
dengan alat silindris yang berputar dan memiliki dua sisi potong pada ujungnya.
Alat ini disebut mata bor (drill). Pengeboran juga dapat diartikan sebagai
proses pemotongan suatu bahan yang menggunakan mata bor untuk membuat
lubang penampang melingkar pada suatu bahan-bahan yang bersifat padat. Mata
bor biasanya merupakan alat potong berputar agar dapat melubangi suatu benda
berupa kayu atau logam. Hal ini dilakukan terhadap benda kerja,
memotong serpihan  dari lubang saat melakukan pengeboran (Meidiantoni, 2018).

2.2 Mesin Bor

Mesin bor adalah mesin yang biasa mempunyai gerakan memutar pada alat


pemotong. Mesin bor biasa digunakan untuk membuat lubang pada sebuah papan
ataupun tempat-tempat tertentu (Santoso dkk., 2014).
1.2.1 Fungsi Mesin Bor
Fungsi dari mesin bor  adalah untuk mengikis, membuat lubang atau memperbesar
lubang terhadap kayu, logam, tanah dan batu, berbeda dengan mesin bor pada
umumnya yang digunakan untuk melubangi benda atau bidang tertentu.
Selain fungsinya, mata bor yang digunakan pada mesin bor gantung juga berbeda
dengan mesin bor pada umumnya (Santoso dkk., 2014).
Ada beberapa contoh mesin bor dan fungsinya sebagai berikut.
a. Bor tangan
Bor yang satu ini merupakan mesin bor yang sering dipakai. Sebenarnya bor
ini mempunyai beberapa sub-jenis lagi, tapi yang membedakan hanyalah ukuran
mata bor-nya saja. Ukuran mulai dari yang terkecil yaitu 6.5 mm, 10 mm, 13 mm,
16 mm, 23 mm, dan 32 mm (Fajar dkk., 2019).

Gambar 4-1. Bor tangan.


(Sumber: Fajar dkk., 2019).
Ukuran tersebut merupakan ukuran maksimal, misalnya bor 10 mm, berarti
mata bor yang bisa digunakan mulai dari 0 – 10 mm. Bor ini biasanya digunakan
untuk mengebor besi ataupun kayu, hal ini tergantung mata bor yang dipasang. 
b. Bor cordless
Bor cordless atau bor tanpa kabel, merupakan jenis bor menggunakan baterai
sebagai sumber tenaga. Biasanya bor jenis ini digunakan pada pekerjaan ringan,
karena kekuatan putaran dari bor cordless ini cenderung lemah (Szu, dkk., 2011).

Gambar 4-2. Bor cordless.


(Sumber: Szu, dkk., 2011).
Bor cordless ini bisa digunakan untuk bor kayu, dan besi. Dengan syarat
untuk bor besi, mata bor yang digunakan adalah mata bor yang ukurannya kecil.
c. Bor core
Bor jenis ini merupakan bor yang paling jarang dipakai oleh konsumen. Bor
jenis ini biasanya digunakan untuk proyek ataupun untuk mengukur ketebalan
aspal jalanan (Dravet, 2011).
Gambar 4-2. Bor core.
(Sumber: Dravet, 2011).
Fungsi utama dari bor ini adalah untuk melubangi lantai. Mata bor yang
digunakan pun berbentuk seperti tabung. Oleh karena itu, biasanya bor ini
digunakan untuk mengebor lantai 
d. Bor duduk
Bor ini nama nya bor duduk yang dimana memungkinkan kita bisa bor sambil
duduk. Jenis ini pada umumnya digunakan untuk melubangi besi dimana lubang
yang dibuat pada besi itu banyak, oleh karena itu mesin bor ini di desain
sedemikian rupa agar pengguna bor tidak mudah lelah (Akhmadi, 2021).

Gambar 4-4. Bor duduk


(Sumber: Akhmadi, 2021).
Tinggal putar saja tuasnya, maka mata bor dan kepala bor nya akan turun ke
bawah. Mesin bor ini dapat mengebor beberapa lapis besi sekaligus, dengan tebal
maksimal sesuai dengan panjang mata bor yang digunakan.
e. Bor gantung
Bor ini pada penggunaannya berbeda dari bor jenis lainnya. Bor gantung
memang untuk digantung pada pemakaiannya. Suara mesin sangat lembut dan
tidak menimbulkan suara bising pada saat pemakaian dengan putaran penuh,
speed nya bisa diatur tergantung dari tekanan pijakan kaki dan pijakan kaki
berbahan dari plastik tebal yang kuat (Umam dan Firmansyah, 2018).

Gambar 4-5. Bor gantung


(Sumber: Umam dan Firmansyah, 2018).
Jika pada bor lain pada umumnya digunakan untuk membuat lubang pada
sebuah bidang, maka bor jenis ini digunakan untuk mengikis atau memperbesar
sebuah lubang. Mata bor gantung pun berbeda daripada mata bor yang biasa.
f. Bor impact
Mesin Bor Impact adalah mesin bor untuk materi kayu, besi dan beton. Pada
mesin ini ada tambahan tombol untuk mengatur setting motor listrik di dalam
mesih bor. Tersedia setting untuk pengeboran biasa untuk materi kayu dan besi
dan pengeboran dengan daya bentur (impact) untuk materi beton (Perdana, 2020).

Gambar 4-6. Bor impact.


(Sumber: Perdana, 2020).
Bor ini hampir sama dengan bor tangan, bedanya bor ini selain berputar juga
mempunyai getaran sehingga sangat cocok untuk bor dinding. Mata bor yang
digunakan juga khusus untuk bor dinding.

2.3 Mata Bor

Mata bor yang paling umum digunakan adalah twist drill. Mata bor adalah alat
yang paling ideal. Mata bor merupakan sebuah alat untuk membuat lubang
pada benda-benda tertentu seperti kayu, logam, kaca, tembok dan plastik. Ada
terdapat berbagai macam jenis dan ukuran mata bor untuk membuat lubang
dengan mesin bor berbeda jenis tentunya berbeda pula fungsinya. Setiap
bahan atau material dasar yang akan dilubangi memakai bor pasti mempunyai
kekuatan yang berbeda-beda tentu saja hal ini tidak mungkin bisa dilakukan
menggunakan jenis mata bor yang sama. Maka dari itu setiap produsen
merancang dan membuat berbagai bor dan mata bor agar bisa digunakan
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, namun setiap mata bor pasti
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing (Akhmadi dkk., 2021).
1.3.1 Fungsi Mata Bor
Fungsi dari mata bor pada umumnya adalah untuk mempermudah dan membantu
dalam pengerjaan pengeboran di berbagai bidang dan bahan material agar
menghasilkan bentuk lubang yang presisi sesuai kebutuhan kegunaan. Bidang
tersebut bisa berupa material bangunan yang keras seperti tembok batu bata, kayu,
besi, baja, dan material lainnya (Akhmadi dkk., 2021).
Menurut Akhmadi dkk. (2021), ada beberapa jenis-jenis mata bor yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut.
a. Twist bits mata bor yang satu ini merupakan salah satu mata bor yang
sering digunakan. Mata bor ini bisa digunakan pada mesin bor tangan
maupun bor duduk, dengan secara horizontal maupun dengan cara
vertikal. Mata bor twist bits juga dapat digunakan untuk melubangi
kayu, plastik serta logam
b. Masonry bits merupakan mata bor yang dapat digunakan untuk
melubangi permukaan yang keras yang terbuat dari batu alam maupun
semen biasanya sering digunakan untuk melubangi tembok, beton dan
batu. Ujung mata bor memiliki mata pisau, serta karakteristik dari mata
bor ini sangat keras dikarenakan penggunaan mata bor masonry bit ini
selain berputar tetapi juga memukul.
c. Spur bits atau yang dikenal sebagai mata bor kayu, pada bagian ujung
mata bor ini biasanya memiliki  bor runcing serta bagian kelilingnya
terdapat pisau sebagai pengiris. Ujung runcing yang terdapat pada mata
bor ini berfungsi untuk menjada mata bor agar tetap lurus dan
menghasilkan presisi pada lubang.
d. Countersing bits  adalah mata bor yang biasanya digunakan untuk
membuat  lubang pada kayu untuk permukaan yang rata dan pada ujung
mata bor ini memiliki sudut 90 derajat berfungsi sebagai pembuat
lubang 45 derajat terhadap kayu.
e. Forster bit merupakan mata bor yang sering digunakan untuk membuat
lubang pada engsel sendok. Mata bor ini akan lebih stabil digunakan
pada mesin bor duduk daripada menggunakan mesin bor tangan, karena
akan sulit untuk mendapatkan kestabilan mata bor dan mendapat kualitas
yang baik.
f. Hole saw bits dikenal dengan sebutan gergaji lubang dikarenakan bentuk
mata bor ini yang menyerupai gergaji dengan diameter yang dapat diatur
sesuai kebutuhan.
g. Mata bor metal yaitu digunakan untuk melubangi alumunium dan plat
besi mata bor metal ini terdapat dua jenis yang berbeda.
h. Anuger bits merupakan mata bor yang sering digunakan untuk mengebor
berbagai jenis kayu maupun material lunak lainya. Memiliki diameter
yang lebih besar daripada mata bor kayu yang standar.
i. Flat bit yaitu digunakan untuk melubangi berbagai jenis kayu dan
material yang bersifat lunak lainnya. Tetapi mata bor ini hanya memiliki
bentuk yang pipih (flat). Mata bor flat bit biasanya digunakan dengan
bor tangan (manual) serta dengan pemutaran mesin yang sangat renda
serta tidak direkomendasikan untuk bor listrik.
j. Hinge borring bit digunakan untuk membuat lubang di kayu ataupun
material yang bersifat lunak. Biasanya sering digunakan untuk membuat
lubang yang memiliki ukuran diameter besar.
1.3.2 Prinsip Kerja Pengeboran.
Prinsip kerja pengeboran yaitu mata bor berputar lalu diarahkan ke benda
kerja untuk membentuk lubang yang diameternya sama dengan diameter mata bor.
Pengeboran biasanya dilakukan dengan drill press, meskipun peralatan mesin lain
juga dapat melakukan proses ini (Meidiantoni, 2018).
1.3.3 Cara Pengeboran yang Baik
Menurut dari Meidiantoni (2018), ada beberapa cara untuk pengeboran yang baik
yaitu sebagai berikut.
a. Posisi yang baik
Posisi pengeboran yang tepat akan menghasilkan lubang yang sesuai
(presisi) dengan ukuran mata bor yang digunakan. Selain itu dengan posisi
pengeboran yang benar, dapat membuat kerja mata bor menjadi efektif. Mata bor
akan terjaga ketajamannya sehingga lebih awet.
b. Gunakan mata bor yang tepat
Posisi pengeboran yang tepat akan menghasilkan lubang yang sesuai
(presisi) secara umum ada tiga media yang digunakan dalam pengeboran, yaitu
besi, kayu, dan beton (semen). Tiap-tiap media menggunakan mata bor yang
berbeda, begitu pula dengan setelan kecepatan putaran mesin bor tersebut. Hal ini
baik untuk kesehatan mesin bor.
c. Mulai dari yang kecil
Agar mendapatkan hasil bor yang presisi, gunakan mata bor dari ukuran
terkecil, kemudian ganti ke diameter lebih besar, dan seterusnya sampai ke
diameter lubang yang diinginkan. Cara ini menghasilkan pengeboran yang akan
menjadi lebih rapi dan halus.
d. Sesuaikan kecepatan putar mesin bor.
Selain mata bor, hal tidak kalah penting yang harus diperhatikan adalah
setelan kecepatan mesin bor yang digunakan. Kecepatan mesin sangat
berpengaruh terhadap pengeboran dan berdampak pada efektivitas dan efisiensi
dalam melakukan pengeboran
e. Gunakan bor listrik yang sesuai
Jika akan mengebor beton, penggunaan mesin bor berjenis impact drill adalah
wajib hukumnya. Mesin impact drill memiliki gerakan memutar dan memukul.
Gerakan inilah yang dapat menghasilkan lubang pada media beton. Untuk
pengeboran pada media kayu dan logam, tidak perlu menggunakan
fitur impact, karena dapat menyebabkan patahnya mata bor dan hasil pengeboran
yang tidak presisi.
3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Pengeboran dilakukan pada hari Rabu, 24 Maret 2021, pukul 15.00
WITA sampai selesai, bertempat di Laboratorium Teknik Perbengkelan, Program
Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum Pengeboran yaitu mesin bor dada, mesin bor
mekanik, mesin bor statis, mesin bor portable, mata bor twist bits, masonry bits,
spur bits, hole saw bits, mata bor piramid serta handphone.
Bahan yang digunakan pada praktikum Pengeboran yaitu kayu dan logam.

3.3 Prosedur Praktikum

Adapun prosedur praktikum Pengeboran yaitu sebagai berikut:


3.3.1 Manual
a. Bor Dada
1. Menyiapkan kayu yang akan dilubangi.
2. Memasang mata bor spur bits lalu menguncinya.
3. Meletakkan tangan kanan pada bagian pedal dan tangan kiri pada bagian
pegangan.
4. Memposisikan bor tegak lurus dengan benda kerja.
5. Menekan tumpuan dada sekuat mungkin agar bor tetap seimbang.
6. Memutar pedal yang ada pada bor hingga kayu berhasil dilubangi.
7. Mendokumentasikan proses pelubangan kayu menggunakan bor dada.
3.3.2 Elektrik
a. Mesin Bor Mekanik
1. Menyiapkan logam dan dinding yang akan dilubangi.
2. Memasang mata bor twist bits lalu menguncinya.
3. Menghubungkan kabel mesin bor dengan terminal arus listrik.
4. Memposisikan bor tegak lurus dengan benda kerja.
5. Mengatur kecepatan mata bor.
6. Menekan tombol power untuk menyalakan mesin bor hingga proses
pengeboran selesai.
7. Menekan bor dengan kuat ke arah benda kerja agar bor tetap seimbang.
8. Mendokumentasikan proses pelubangan logam menggunakan mesin bor
mekanik.
9. Mencabut kabel mesin ketika selesai melakukan pelubangan.
10. Mengganti mata bor twist bitssebelumnya menjadi mata bor masonry bits,
lalu menguncinya.
11. Menandai titik dari bagian dinding yang akan dilubangi.
12. Menghubungkan kabel mesin bor dengan terminal arus listrik.
13. Memposisikan bor tegak lurus dengan benda kerja.
14. Mengatur kecepatan mata bor.
15. Menekan tombol power untuk menyalakan mesin bor hingga proses
pengeboran selesai.
16. Menekan bor dengan kuat ke arah benda kerja agar bor tetap seimbang.
17. Mendokumentasikan proses pelubangan dinding menggunakan mesin bor
mekanik.
18. Mencabut kabel mesin ketika selesai melakukan pelubangan.
b. Mesin Bor Statis
1. Menyiapkan kayu yang akan dilubangi.
2. Memasang mata bor twist bits lalu menguncinya.
3. Menghubungkan kabel mesin bor dengan terminal arus listrik.
4. Memposisikan benda kerja tepat berada di bawah mata bor.
5. Menekan tombol on untuk menyalakan mesin.
6. Memutar drill feed handleuntuk melubangi kayu dengan cara mengatur
ketinggian mata bor.
7. Mendokumentasikan proses pelubangan kayu menggunakan mesin bor
statis.
8. Menekan tombol off ketika proses pelubangan selesai.
c. Mesin Bor Portable
1. Menyiapkan kayu dan logam yang akan dilubangi.
2. Memasang mata bor twist bits lalu menguncinya.
3. Memposisikan bor tegak lurus dengan benda kerja.
4. Mengatur kecepatan mata bor.
5. Menekan tombol power untuk menyalakan mesin bor hingga proses
pengeboran selesai.
6. Menekan bor dengan kuat ke arah benda kerja agar bor tetap seimbang.
7. Mendokumentasikan proses pelubangan kayu menggunakan mesin bor
portable.
8. Mengganti mata bor twist bits sebelumnya menjadi mata bor piramid untuk
memperbesar lubang lalu menguncinya.
9. Memposisikan bor tegak lurus dengan benda kerja.
10. Mengatur kecepatan mata bor.
11. Menekan tombol power untuk menyalakan mesin bor hingga proses
pengeboran selesai.
12. Menekan bor dengan kuat ke arah benda kerja agar bor tetap seimbang.
13. Mendokumentasikan proses pelubangan kayu menggunakan mesin bor
portable.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 4-1 Kelebihan dan kekurangan alat bengkel.


No. JenisBor Kelebihan Kekurangan
1. Bor dada 1. Penggunaannya lebih hemat 1. Dapat menguras tenaga
biaya. yang lebih bayak.
2. Dapat digunakan di 2. Penggunaanya
berbagai tempat. memakan waktu yang
3. Resiko kecelakaan kerja lebih lama.
lebih kecil.
2. Bor 1. Pengeboran dapat lebih 1. Hanya dapat digunakan
mekanik cepat. di sekitar sumber
2. Penggunaannya cukup listrik.
mudah. 2. Dapat memakan biaya
yang lebih.
3. Resiko kecelakaan
dapat lebih besar.
3. Bor statis 1. Pengeboran dapat lebih 1. Dapat memakan biaya
cepat. yang lebih.
2. Dapat mengebor hingga 2. Hanya dapat digunakan
beberapa lapis logam. di sekitar sumber
listrik.
3. Alat susah untuk
dipindah-pindahkan.
4. Resiko kecelakaan
dapat lebih besar.
4. Bor 1. Dapat digunakan dimana 1. Tidak dapat digunakan
portable saja. untuk waktu yang lama.
2. Dapat mengebor dengan 2. Harga bor portable
cepat. sedikit lebih mahal.
3. Memiliki timbangan yang
relatif ringan.
4. Penggunaan lebih nyaman
dan lebih praktis.

Tabel 4-2. Bagian-bagian bor dan fungsinya.


No Jenis Bor Gambar Keterangan dan Fungsi
.
1. Bor dada 1. Tumpuan dada berfungsi
1
7 sebagai tempat dada
2
6 melakukan tumpuan
agar dapat membantu
3 5
dalam melakukan
4
pengeboran agar mesin
bor tetap seimbang dan
kuat.
2. Pedal tangan berfungsi
sebagai tempat tangan
untuk melakukan
tekanan dan tarikan ke
atas agar membuat mata
bor berputar.
3. Chuck drill berfungsi
sebagai tempat untuk
pemasangan mata bor
listrik.
4. Mata bor berfungsi
untuk membuat lubang
pada benda yang sesuai.
5. Spindle berfungsi
untuk mengeratkan dan
membuka mata bor
statis.
6. Pengatur atau kunci
penggerak berfungsi
sebagai tempat
berprosesnya mesin bor
yang kemudian terjadi
gerakan pada bor dada.
7. Tiang tumpuan dada
berfungsi sebagai tempat
kerangka tumpuan dada.
2. Bor 1. Chuck drill berfungsi
1 7
mekanik sebagai tempat untuk
2
(listrik) 6 pemasangan mata bor
3 listrik.
5
2. Tombol power untuk
4
menyalakan mesin bor
listrik.
3. Kabel berfungsi untuk
menghubungkan bor
dengan listrik.
4. Gagang bor berfungsi
untuk tempat tangan
memegang, menekan
dan mengangkat bor
listrik.
5. Saklar pengunci tombol
power berfungsi untuk
mengunci tombol
power.
6. Pengatur rotasi bor
listrik berfungsi untuk
mengubah arah putaran
pada mata bor listrik.
7. Spindle berfungsi
untuk mengeratkan dan
membuka mata bor.
3. Bor 1. Pengatur rotasi bor
portable 1 9
statis berfungsi untuk
2 mengubah arah putaran
8
3 pada mata bor portable.

4 7 2. Tombol power untuk


menyalakan mesin bor
5 6
portable.
3. Baterai bor berfungsi
sebagai sumber listrik
bor.
4. Baterai cadangan bor
berfungsi untuk menjadi
cadangan baterai ketika
tegangannya habis.
5. Gagang bor berfungsi
untuk tempat tangan
memegang, menekan
dan mengangkat bor
listrik.
6. Senter bor berfungsi
untuk memperjelas titik
yang akan dibor pada
tempat gelap.
7. Tempat mata bor
berfungsi untuk tempat
penyimpangan mata
bor portable.
8. Spindle berfungsi
untuk mengeratkan dan
membuka mata bor
statis.
8. Chuck drill berfungsi
sebagai tempat untuk
pemasangan mata bor
listrik.
4. Bor statis 1 9 1. Tombol on berfungsi

2 8 untuk menyalakan

7 mesin bor statis.


3

4 6 2. Tombol off berfungsi


untuk mematikan
5
mesin bor statis.
3. Spindle berfungsi
untuk mengeratkan
mata bor statis.
4. Mata bor berfungsi
untuk membuat lubang
pada benda.
5. Dudukan berfungsi
sebagai penyangga atau
pondasi bor statis.
6. Tiang berfungsi
sebagai penopang atau
menjadi rangka
berdirinya bor statis.
7. Meja bor berfungsi
untuk meletakkan
benda yang akan
dilubangi.
8. Drill feed handle
berfungsi untuk
mengatur tinggi
rendahnya mata bor
atau menyesuaikan
dengan tinggi bahan
yang akan dilubangi.
9. Kelistrikan (motor
listrik) berfungsi
sebagai penggerak
utama dari mesin bor
statis.

Tabel 4-3. Jenis-jenis mata bor.


No. Mata bor Gambar Kegunaan
1. Twist bits Twist bits dapat digunakan
untuk melubangi media
plastik, logam, kayu dan PCB
pada eletronika.

2. Masonry bits Masonry bits digunakan untuk


(mata bor melubangi permukaan yang
tembok) keras seperti membuat lubang
pada tembok, beton atau batu.

3. Spur bits Spur bits digunakan untuk


membuat lubang pada kayu.

4. Hole saw bits Hole saw bits digunakan untuk


melubangi material kayu.
5. Piramid Mata bor piramid digunakan
untuk menambah diameter
suatu lubang pada benda kerja.

Tabel 4-4. Hasil pengeboran


No. Jenis bor Bahan
1. Mesin bor dada Kayu

2. Mesin bor listrik Logam

Tembok

3 Mesin bor statis Kayu


4 Mesin bor portable Kayu

Baja

4.2 Pembahasan

Hasil dari praktikum Pengeboran yaitu didapatkan suatu tabel tentang jenis-jenis
bor, bagian-bagian bor dan fungsinya, jenis-jenis mata bor serta hasil pengeboran.
Tabel 4-1 menunjukkan kelebihan dan kekurangan mesin bor. Ada mesin bor
yang mudah digunakan seperti bor mekanik, bor statis dan bor portable serta
adapula mesin bor yang memerlukan banyak tenaga manusia seperti bor dada. Hal
ini sesuai pernyataan dari Meidiantoni (2018), yang menyatakan bahwa ada
banyak mesin bor yang mudah digunakan untuk menunjang kegiatan, adapula
mesin bor yang memerlukan banyak tenaga manusia agar proses pengeboran akan
berjalan dengan maksimal.
Tabel 4-2 menunjukkan bahwa ada beberapa jenis bor yang digunakan yaitu
bor dada, bor statis, bor mekanik (listrik) dan bor portable menunjukkan bagian-
bagian pada mesin bor mekanik, bor statis, bor dada dan bor portable. Keempat
mesin bor tersebut memiliki fungsi yang hampir sama, tergantung dari mata bor
yang dipasangkan. Mesin bor sangat penting untuk menunjang kegiatan dalam
bengkel pertanian dan bor merupakan salah satu alat perkakas yang sering
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Mesin bor merupakan sebuah mesin
dengan gerakan memutarkan alat pemotong dengan arah pemakaiannya mata bor
hanya pada sumbu mesin tersebut. Adapun banyak mesin bor seperti bor dada, bor
statis, bor mekanik (listrik) dan bor portable yang terdiri dari berbagai jenis,
dimana masing-masingnya memiliki fungsi tersendiri untuk membuat lubang
berbentuk bulat dalam benda. Hal ini sesuai pernyataan dari Santoso dkk. (2014),
yang menyatakan bahwa mesin bor dapat digunakan untuk mengebor atau
membuat lubang berbentuk bulat dalam benda kerja. Selain itu, mesin bor juga
berfungsi untuk membuat alur, perluasan dan menghaluskan secara akurat.
Tabel 4-3 menunjukkan ada 5 jenis-jenis mata bor yang sering dipasangkan
pada mesin bor. Mata bor tersebut memiliki kemampuan dalam membuat lubang
pada kayu maupun pada logam. Mesin bor bisa serba guna jika dipasangkan
dengan mata bor karena dipengaruhi oleh bentuk mata bor yang dapat melubangi
logam maupun kayu. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Akhmadi dkk. (2021),
yang menyatakan bahwa setiap jenis-jenis mata bor tersebut memiliki
kemampuan dalam membuat lubang pada kayu maupun pada logam.
Tabel 4-4 membahas tentang hasil pengeboran, dimana lubang hasil
pengeboran pada kayu dan logam berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan bentuk mata bor yang digunakan. Hal ini sesuai pernyataan dari
Akhmadi dkk. (2021), yang menyatakan bahwa mata bor memiliki kemampuan
dalam membuat lubang pada kayu maupun pada logam dan menghasilkan bentuk
lubang yang berbeda-beda karena menggunakan mata bor yang berbeda.

5. PENUTUP
Berdasarkan praktikum Pengeboran yang dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa praktikum ini memberikan pemahaman bagi pengguna mesin bor serta
mata bor yang digunakan. Ada beberapa mesin bor yang dapat diketahui yaitu bor
dada, bor statis, bor portable dan bor mekanik. Masing-masing bor tersebut dapat
diketahui fungsi, bagian-bagiannnya, lubang yang dihasilkan pada mata bor serta
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh mesin bor. Adanya praktikum
Pengeboran memberikan pengetahuan tentang cara menggunakan mesin bor dan
mata bor yang baik sehingga terhindar dari kesalahan dalam menggunakan mesin
bor dan mata bor. Hal ini dimaksudkan agar pengguna bor dapat mengaplikasikan
teknik pengeboran pada bidang perbengkelan pertanian.

DAFTAR PUSTAKA
Akhmadi, AN., Ratih, W., dan Adi, M., 2021. Pengaruh Variasi Putaran Mesin
Terhadap Waktu Pengeboran dengan Material Aluminium AL 6063 pada
Mesin Bor duduk. Journal Mechanical Engineering. Vol. 10(1).
Draevet, C., 2011. The Core Dravet Syndrome Phenotive. Epilepsia. Vol. 52(2).
Fajar AN., Indra, S., Muhammad, H., dan Ade, S., 2019. Rancang Bangun Jig and
Fixture Sebagai Pemosisi Bor Tangan. Seminar Nasional Teknik Mesin.
Vol.2(1).
Meidiantoni, R., 2018. Evaluasi Kinerja Operasi Pengeboran dan Peledakan
terhadap Produktivitas Exavator di Quarry Karang Putih PT. Semen Padang,
Indarung. Skripsi. Universitas Sriwijaya: Palembang.
Perdana, WK., 2020. Pembuatan Spesimen Uji Impact Berbahan Aluminium
dengan Teknik Metalugri Serbuk. Skripsi. Universitas Muhammadiyah:
Surakarta.
Santoso, S., Yasra, R., dan Purbasari, A. (2014). Perancangan Metode Kerja
Untuk Mengurangi Kelelahan Kerja Pada Aktivitas Mesin Bor Di Workshop
Bubut Pt. Cahaya Samudra Shipyard. Profiensi, 2(2), 155–164.
Uman, F., Firmansyah AD., 2018. ibM Kelompok Pengrajin Perak Bangil
Kabupaten Pasuruan. Jurnal trunojoyo. Vol.3(2).
Szu, Y., Vincent, B., Andrew, TS., and Liz, Girvan. 2011. Effect of A Corddles
Recraction Paste Material on Implant Surfaces: an in Vitro Study. Implant
Dentistry. Vol. 25(6).

Anda mungkin juga menyukai