PENDAHULUAN
Operasi pengeboran termasuk pekerjaan yang beresiko. Para anggota yang bekerja
pada operasi pengeboran harus mempunyai pengetahuan yang baik juga tentang
keselamatan kerja. Sehingga operasi pengeboran dapat berjalan lancar, dan
kecelakaan kerja dapat dihindari. Makin banyaknya permasalahan dalam operasi
pengeboran menuntut perkembangan teknologi yang lebih canggih. Cara
membuat lubang bor dibuat dengan mengarahkan mata bor pada kayu atau logam
yang akan ditembus. Mata bor tersebut terbuat dari semacam logam ujungnya
dibuat bergigi yang kuat untuk melubangi batuan, logam dan kayu.
Mata bor termasuk salah satu alat bantu pertukangan yang telah lama
digunakan bahkan sampai sekarang ini mesin bor masih banyak dijumpai. Saat
ini, dalam kehidupan sehari hari alat ini sangat membantu dalam berbagai
kebutuhan khususnya dalam dunia konstruksi dan perbengkelan. Perbengkelan
sangat memerlukan mesin bor untuk membuat lubang pada alat atau bahan yang
ingin dilubangi. Pemboran termasuk salah satu bagian dari kegiatan yang
dilakukan di dalam industri besar maupun industri kecil, terutama pada saat
eksplorasi atau pengembangan. Berbagai masalah sering terjadi dalam
pelaksanaan operasi tersebut. Pemboran mempunyai peranan yang sangat penting
bagi kehidupan sehari-hari atau sangat membantu pekerjaan perbengkelan.
Pelaksanaan pemboran yang memiliki komponen utama yang menentukan
kelancaran dan keberhasilan suatu operasi pemboran. Mesin bor termasuk alat
yang bisa digunakan untuk membuat lubang, alur, perluasan, dan penghalusan
dengan presisi dan keakuratan. rata-rata diperlukan untuk melubangi kayu,
tembok ataupun plat logam. Semua tipe memiliki kelebihan dan kelemahan
tersendiri karena mempunyai fungsi dan kegunaan tersendiri. Selain itu mata bor
harus disesuaikan dengan mesin bor agar tidak terjadi kesalahan dan kecelakaan
dalam mengoperasikan mesin bor.
Berdasarkan uraian di atas maka penting bagi praktikan untuk mengetahui
jenis-jenis mesin bor dan mata bor serta mampu memahami dan mengetahui cara
penggunaan mesin bor beserta mata bor pada kayu maupun jenis logam dengan
baik dan benar.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
2.1 Pengeboran
Mata bor yang paling umum digunakan adalah twist drill. Mata bor adalah alat
yang paling ideal. Mata bor merupakan sebuah alat untuk membuat lubang
pada benda-benda tertentu seperti kayu, logam, kaca, tembok dan plastik. Ada
terdapat berbagai macam jenis dan ukuran mata bor untuk membuat lubang
dengan mesin bor berbeda jenis tentunya berbeda pula fungsinya. Setiap
bahan atau material dasar yang akan dilubangi memakai bor pasti mempunyai
kekuatan yang berbeda-beda tentu saja hal ini tidak mungkin bisa dilakukan
menggunakan jenis mata bor yang sama. Maka dari itu setiap produsen
merancang dan membuat berbagai bor dan mata bor agar bisa digunakan
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, namun setiap mata bor pasti
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing (Akhmadi dkk., 2021).
1.3.1 Fungsi Mata Bor
Fungsi dari mata bor pada umumnya adalah untuk mempermudah dan membantu
dalam pengerjaan pengeboran di berbagai bidang dan bahan material agar
menghasilkan bentuk lubang yang presisi sesuai kebutuhan kegunaan. Bidang
tersebut bisa berupa material bangunan yang keras seperti tembok batu bata, kayu,
besi, baja, dan material lainnya (Akhmadi dkk., 2021).
Menurut Akhmadi dkk. (2021), ada beberapa jenis-jenis mata bor yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut.
a. Twist bits mata bor yang satu ini merupakan salah satu mata bor yang
sering digunakan. Mata bor ini bisa digunakan pada mesin bor tangan
maupun bor duduk, dengan secara horizontal maupun dengan cara
vertikal. Mata bor twist bits juga dapat digunakan untuk melubangi
kayu, plastik serta logam
b. Masonry bits merupakan mata bor yang dapat digunakan untuk
melubangi permukaan yang keras yang terbuat dari batu alam maupun
semen biasanya sering digunakan untuk melubangi tembok, beton dan
batu. Ujung mata bor memiliki mata pisau, serta karakteristik dari mata
bor ini sangat keras dikarenakan penggunaan mata bor masonry bit ini
selain berputar tetapi juga memukul.
c. Spur bits atau yang dikenal sebagai mata bor kayu, pada bagian ujung
mata bor ini biasanya memiliki bor runcing serta bagian kelilingnya
terdapat pisau sebagai pengiris. Ujung runcing yang terdapat pada mata
bor ini berfungsi untuk menjada mata bor agar tetap lurus dan
menghasilkan presisi pada lubang.
d. Countersing bits adalah mata bor yang biasanya digunakan untuk
membuat lubang pada kayu untuk permukaan yang rata dan pada ujung
mata bor ini memiliki sudut 90 derajat berfungsi sebagai pembuat
lubang 45 derajat terhadap kayu.
e. Forster bit merupakan mata bor yang sering digunakan untuk membuat
lubang pada engsel sendok. Mata bor ini akan lebih stabil digunakan
pada mesin bor duduk daripada menggunakan mesin bor tangan, karena
akan sulit untuk mendapatkan kestabilan mata bor dan mendapat kualitas
yang baik.
f. Hole saw bits dikenal dengan sebutan gergaji lubang dikarenakan bentuk
mata bor ini yang menyerupai gergaji dengan diameter yang dapat diatur
sesuai kebutuhan.
g. Mata bor metal yaitu digunakan untuk melubangi alumunium dan plat
besi mata bor metal ini terdapat dua jenis yang berbeda.
h. Anuger bits merupakan mata bor yang sering digunakan untuk mengebor
berbagai jenis kayu maupun material lunak lainya. Memiliki diameter
yang lebih besar daripada mata bor kayu yang standar.
i. Flat bit yaitu digunakan untuk melubangi berbagai jenis kayu dan
material yang bersifat lunak lainnya. Tetapi mata bor ini hanya memiliki
bentuk yang pipih (flat). Mata bor flat bit biasanya digunakan dengan
bor tangan (manual) serta dengan pemutaran mesin yang sangat renda
serta tidak direkomendasikan untuk bor listrik.
j. Hinge borring bit digunakan untuk membuat lubang di kayu ataupun
material yang bersifat lunak. Biasanya sering digunakan untuk membuat
lubang yang memiliki ukuran diameter besar.
1.3.2 Prinsip Kerja Pengeboran.
Prinsip kerja pengeboran yaitu mata bor berputar lalu diarahkan ke benda
kerja untuk membentuk lubang yang diameternya sama dengan diameter mata bor.
Pengeboran biasanya dilakukan dengan drill press, meskipun peralatan mesin lain
juga dapat melakukan proses ini (Meidiantoni, 2018).
1.3.3 Cara Pengeboran yang Baik
Menurut dari Meidiantoni (2018), ada beberapa cara untuk pengeboran yang baik
yaitu sebagai berikut.
a. Posisi yang baik
Posisi pengeboran yang tepat akan menghasilkan lubang yang sesuai
(presisi) dengan ukuran mata bor yang digunakan. Selain itu dengan posisi
pengeboran yang benar, dapat membuat kerja mata bor menjadi efektif. Mata bor
akan terjaga ketajamannya sehingga lebih awet.
b. Gunakan mata bor yang tepat
Posisi pengeboran yang tepat akan menghasilkan lubang yang sesuai
(presisi) secara umum ada tiga media yang digunakan dalam pengeboran, yaitu
besi, kayu, dan beton (semen). Tiap-tiap media menggunakan mata bor yang
berbeda, begitu pula dengan setelan kecepatan putaran mesin bor tersebut. Hal ini
baik untuk kesehatan mesin bor.
c. Mulai dari yang kecil
Agar mendapatkan hasil bor yang presisi, gunakan mata bor dari ukuran
terkecil, kemudian ganti ke diameter lebih besar, dan seterusnya sampai ke
diameter lubang yang diinginkan. Cara ini menghasilkan pengeboran yang akan
menjadi lebih rapi dan halus.
d. Sesuaikan kecepatan putar mesin bor.
Selain mata bor, hal tidak kalah penting yang harus diperhatikan adalah
setelan kecepatan mesin bor yang digunakan. Kecepatan mesin sangat
berpengaruh terhadap pengeboran dan berdampak pada efektivitas dan efisiensi
dalam melakukan pengeboran
e. Gunakan bor listrik yang sesuai
Jika akan mengebor beton, penggunaan mesin bor berjenis impact drill adalah
wajib hukumnya. Mesin impact drill memiliki gerakan memutar dan memukul.
Gerakan inilah yang dapat menghasilkan lubang pada media beton. Untuk
pengeboran pada media kayu dan logam, tidak perlu menggunakan
fitur impact, karena dapat menyebabkan patahnya mata bor dan hasil pengeboran
yang tidak presisi.
3. METODOLOGI
Praktikum Pengeboran dilakukan pada hari Rabu, 24 Maret 2021, pukul 15.00
WITA sampai selesai, bertempat di Laboratorium Teknik Perbengkelan, Program
Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Alat yang digunakan pada praktikum Pengeboran yaitu mesin bor dada, mesin bor
mekanik, mesin bor statis, mesin bor portable, mata bor twist bits, masonry bits,
spur bits, hole saw bits, mata bor piramid serta handphone.
Bahan yang digunakan pada praktikum Pengeboran yaitu kayu dan logam.
4.1 Hasil
2 8 untuk menyalakan
Tembok
Baja
4.2 Pembahasan
Hasil dari praktikum Pengeboran yaitu didapatkan suatu tabel tentang jenis-jenis
bor, bagian-bagian bor dan fungsinya, jenis-jenis mata bor serta hasil pengeboran.
Tabel 4-1 menunjukkan kelebihan dan kekurangan mesin bor. Ada mesin bor
yang mudah digunakan seperti bor mekanik, bor statis dan bor portable serta
adapula mesin bor yang memerlukan banyak tenaga manusia seperti bor dada. Hal
ini sesuai pernyataan dari Meidiantoni (2018), yang menyatakan bahwa ada
banyak mesin bor yang mudah digunakan untuk menunjang kegiatan, adapula
mesin bor yang memerlukan banyak tenaga manusia agar proses pengeboran akan
berjalan dengan maksimal.
Tabel 4-2 menunjukkan bahwa ada beberapa jenis bor yang digunakan yaitu
bor dada, bor statis, bor mekanik (listrik) dan bor portable menunjukkan bagian-
bagian pada mesin bor mekanik, bor statis, bor dada dan bor portable. Keempat
mesin bor tersebut memiliki fungsi yang hampir sama, tergantung dari mata bor
yang dipasangkan. Mesin bor sangat penting untuk menunjang kegiatan dalam
bengkel pertanian dan bor merupakan salah satu alat perkakas yang sering
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Mesin bor merupakan sebuah mesin
dengan gerakan memutarkan alat pemotong dengan arah pemakaiannya mata bor
hanya pada sumbu mesin tersebut. Adapun banyak mesin bor seperti bor dada, bor
statis, bor mekanik (listrik) dan bor portable yang terdiri dari berbagai jenis,
dimana masing-masingnya memiliki fungsi tersendiri untuk membuat lubang
berbentuk bulat dalam benda. Hal ini sesuai pernyataan dari Santoso dkk. (2014),
yang menyatakan bahwa mesin bor dapat digunakan untuk mengebor atau
membuat lubang berbentuk bulat dalam benda kerja. Selain itu, mesin bor juga
berfungsi untuk membuat alur, perluasan dan menghaluskan secara akurat.
Tabel 4-3 menunjukkan ada 5 jenis-jenis mata bor yang sering dipasangkan
pada mesin bor. Mata bor tersebut memiliki kemampuan dalam membuat lubang
pada kayu maupun pada logam. Mesin bor bisa serba guna jika dipasangkan
dengan mata bor karena dipengaruhi oleh bentuk mata bor yang dapat melubangi
logam maupun kayu. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Akhmadi dkk. (2021),
yang menyatakan bahwa setiap jenis-jenis mata bor tersebut memiliki
kemampuan dalam membuat lubang pada kayu maupun pada logam.
Tabel 4-4 membahas tentang hasil pengeboran, dimana lubang hasil
pengeboran pada kayu dan logam berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan bentuk mata bor yang digunakan. Hal ini sesuai pernyataan dari
Akhmadi dkk. (2021), yang menyatakan bahwa mata bor memiliki kemampuan
dalam membuat lubang pada kayu maupun pada logam dan menghasilkan bentuk
lubang yang berbeda-beda karena menggunakan mata bor yang berbeda.
5. PENUTUP
Berdasarkan praktikum Pengeboran yang dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa praktikum ini memberikan pemahaman bagi pengguna mesin bor serta
mata bor yang digunakan. Ada beberapa mesin bor yang dapat diketahui yaitu bor
dada, bor statis, bor portable dan bor mekanik. Masing-masing bor tersebut dapat
diketahui fungsi, bagian-bagiannnya, lubang yang dihasilkan pada mata bor serta
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh mesin bor. Adanya praktikum
Pengeboran memberikan pengetahuan tentang cara menggunakan mesin bor dan
mata bor yang baik sehingga terhindar dari kesalahan dalam menggunakan mesin
bor dan mata bor. Hal ini dimaksudkan agar pengguna bor dapat mengaplikasikan
teknik pengeboran pada bidang perbengkelan pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmadi, AN., Ratih, W., dan Adi, M., 2021. Pengaruh Variasi Putaran Mesin
Terhadap Waktu Pengeboran dengan Material Aluminium AL 6063 pada
Mesin Bor duduk. Journal Mechanical Engineering. Vol. 10(1).
Draevet, C., 2011. The Core Dravet Syndrome Phenotive. Epilepsia. Vol. 52(2).
Fajar AN., Indra, S., Muhammad, H., dan Ade, S., 2019. Rancang Bangun Jig and
Fixture Sebagai Pemosisi Bor Tangan. Seminar Nasional Teknik Mesin.
Vol.2(1).
Meidiantoni, R., 2018. Evaluasi Kinerja Operasi Pengeboran dan Peledakan
terhadap Produktivitas Exavator di Quarry Karang Putih PT. Semen Padang,
Indarung. Skripsi. Universitas Sriwijaya: Palembang.
Perdana, WK., 2020. Pembuatan Spesimen Uji Impact Berbahan Aluminium
dengan Teknik Metalugri Serbuk. Skripsi. Universitas Muhammadiyah:
Surakarta.
Santoso, S., Yasra, R., dan Purbasari, A. (2014). Perancangan Metode Kerja
Untuk Mengurangi Kelelahan Kerja Pada Aktivitas Mesin Bor Di Workshop
Bubut Pt. Cahaya Samudra Shipyard. Profiensi, 2(2), 155–164.
Uman, F., Firmansyah AD., 2018. ibM Kelompok Pengrajin Perak Bangil
Kabupaten Pasuruan. Jurnal trunojoyo. Vol.3(2).
Szu, Y., Vincent, B., Andrew, TS., and Liz, Girvan. 2011. Effect of A Corddles
Recraction Paste Material on Implant Surfaces: an in Vitro Study. Implant
Dentistry. Vol. 25(6).