Anda di halaman 1dari 10

SIFAT AERODINAMIS PRODUK PERTANIAN

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemisahan merupakan salah satu kegiatan yang penting, yang erat kaitannya
dengan susut hasil yang dapat berupa susut jumlah maupun susut mutu. Tingginya
susut hasil sampai sekarang masih merupakan masalah rasional. Beberapa cara
pemisahan yang ada didasarkan atas watak bahan yang dipisahkan meliputi
bentuk, ukuran partikel dan sifat-sifat aerodinamis bahan dapat menggunakan cara
pemisahan pneumatik.
Perilaku partikel dalam aliran udara tergantung pada sifat aerodinamis suatu
partikel tersebut. Gaya aerodinamik yang ada selama gerak relatif antara udara
dan bahan berbeda setiap partikel yang berbeda. Sifat aerodinamika dipengaruhi
oleh kadar air. Struktur biji-bijian juga mempengaruhi sifataerodinamika. Sifat
aerodinamika dapat dilihat dari beberapa aspek, diantaranya waktu jatuh dan
massa jenis.

B. Tujuan Praktikum
1. Melihat pengaruh fluida (udara) dalam memisahkan bahan pertanian.
2. Untuk mendapatkan nilai terminal velocity (Vt) dari masing-masing bahan
pertanian.
TINJAUAN PUSTAKA
Bahan hasil pertanian mempunyai sifatt-sifat aerodinamis tertentu. Dalam
teori aerodinamis untuk partikel yang jatuh bebas didalam fluida dalam keadaan
tunak (steady state) tergantung atas sifat dari partikelnya, fluida tempat partikel
tersebut jatuh dan gaya percepatannya. Kecepatan terminal merupakan kecepatan
udara dimana partikel tetap dalam keadaan berhenti pada pipa vertikal karena
gaya atau aksi dari aliran udara tersebut. ( Rais, dkk., 2015 ).
Aerodinamika berarti peneylidikan mengenai gerakan-gerakan benda di
dalam udara. Faktor-faktor yang mempengaruhi aerodinamika antara lain:
temperatur udara, tekanan udara, kecepatan udara, kerapatan udara. Hukum-
hukum yang berkaitan dengan aerodinamika adalah Hukum I Newton, Hukum II
Newton, dan Hukum III Newton. Faktor penting aerodinamika lainnya adalah
Drag coefficient (Cd). Kehilangan energi untuk setiap panjang aliran ( Dp/l)
merupakan sifat aerodinamika dari bahan dan peralatan yang merupakan faktor
yang harus diperhatikan khususnya kaitannya dengan pengaruh dimensi peralaran.
( Rismawati & Purqon, 2015 ).
Adapun parameter-parameter aerodinamika yang menentukan dalam
proses pemisahan beras, betakul dan sekam adalah kecepatan terminal (Vt), drag
koefisien (cd), kecepatan angular (ω) serta sifar fisik udara meliputi viskositas
udara (η), massa jenis udara (ρu ¿. ( Margana & Sukmawaty, 2008 ).
Sifat aerodinmasi adalah sifat bahan pertanian yang mengalami proses
pengangkutan dan pemisahan dari bahan yang tidak diperlukan dengan
menggunakan udara. Faktor penting aerodinamika adalah drag coefficient.
Kehilangan energi untuk setiap panjang aliran (DP/L0) merupakan sifat
aerodinamik dari bahan dan peralatan yang harus diperhatikan khusus.
( Yuliasari, 2016 ).
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat
1. Timbangan digital
2. Jangka sorong / penggaris
3. Botol plastik
4. Stopwatch
5. Blower
6. Anemometer
7. Kalkulator
8. Kamera
9. Wadah

B. Bahan
1. Kacang hijau
2. Kacang kedelai
3. Gabah
4. kertas

C. Prosedur
Adapun prosedur praktikum yang dilakukan sebagai berikut :
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Diambil masing-masing sampel bahan.
3. Dilubangi botol air mineral pada bagian ujung di sisi atas dan bawah.
4. Diukur kecepatan udara pada blower menggunakan anemometer pada
kondisi terbuka, setengah terbuka, dan tertutup.
5. Dihitung juga panjang wadah.
6. Dipasang wadah pada blower.
7. Dihidupkan bersamaan dengan stopwach, dimasukan bahan dari
lubang atas secara konstan.
8. Dihidupkan blower selama 1 menit.
9. Diukur jarak dari awal sampai akhir pada bahan jatuh.
10. Dikeluarkan bahan dan ditimbang.
11. Diulangi, perlakuan pada kondisi setengah terbuka dan tertutup.
12. Dicatat setiap pengukuruan dan dihitung nilai terminal velocitynya
(Vt) menggunakan rumus:
2. m . g
- Vt =
√ densitas . A .cd
G = 980 cm/s2
Densitas = 1000 gr/cm3
Cd = 0,47
A = ¼ . π . D2
D = GMD = √3 dminor x dmayor x dmoderat


HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil

Tabel 9.1. Terminal Velocity Aerodinamis


BAHAN
MASSA G ρ A L
cd
Vt
(gr) (m/s2) (kg/m3) (cm2) (m) (m/s)
Terbuka 51,24 9,8 1,2 0,2769 20,1 0,47 256,051
KACANG
KEDELAI ½ Terbuka 8,66 9,8 1,2 0,2769 19,8 0,47 270,57
Tertutup 35,8 9,8 1,2 0,2769 12,5 0,47 435,49
Terbuka 31,60 9,8 1,2 0,1465 18,4 0,47 105,57
KACANG
HIJAU ½ Terbuka 47,82 9,8 1,2 0,1465 24,4 0,47 332,85
Tertutup 80,18 9,8 1,2 0,1465 13,8 0,47 420,65
Terbuka 4,18 9,8 1,2 0,0994 29,3 0,04 214,65
GABAH ½ Terbuka 3,9 9,8 1,2 0,0994 54,3 0,04 430,99
Tertutup 4,6 9,8 1,2 0,0994 16,5 0,04 456,84

Tabel 9.2. Kecepatan Angin /fluida


KECEPATAN ANGIN/FLUIDA (m/s)
BAHAN
TERBUKA ½ TERBUKA Tertutup

KACANG
13,7 12,8 8,3
KEDELAI

KACANG HIJAU 13,7 12,8 8,3

GABAH 13,7 12,8 8,3

Pembahasan
Dari praktikum yang telah dilakukan, diketahui hasil dari luas permukaan
dari kacang kedelai adalah 0,2769 cm2 atau 0,000027 m2, luas permukaan kacang
hijau adalah 0,1465 cm2 atau 0,000015 m2, dan luas permukaan gabah sebesar
0,0994 cm2 atau 0,00000994 m2. Luas permukaan didapat dari rumus ¼ dikalikan
dengan phi (π) lalu dikalikan dengan diameter bahan atau GMD.
Dari praktikum yang telah dilakukan, di dapatkan nilai diameter bahan
atau GMD yaitu dengan diketahui D mayor 0,7 cm, d moderat 0,6 cm, dan d
minor 0,5 cm untuk kacang kedelai. D mayor 0,475 cm, d moderat 0,425 cm, dan
d minor 0,4 cm untuk kacang hijau, dan. D mayor 0,9 cm , d moderat 0,25 cm,
dan d minor 0,2 cm untuk gabah. GMD di dapat dengan menghasilkan Dmayor
dengan Dmoderat dan Dminor lalu di akar pangkat tiga.
Dari praktikum yang dilakukan, di dapat kecepatan angin/ fluida pada saat
blower terbuka adalah 13,7 m/s, pada saat ½ terbuka adalah 12,8 m/s, dan pada
saat tertutup 8,3 m/s.
Dari praktikum yang telah dilaukan, di dapatkan terminal velocity (Vt)
dari kacang kedelai saat blower terbuka adalah 256,651 m/s, pada saat ½ terbuka
270,57 m/s, dan pada saat tertutup 435,49 m/s. Kacang hijau pada saat terbuka
105,57 m/s, pada saat ½ terbuka 332,85 m/s, dan saat tertutup 420,65 m/s. Untuk
gabah pada saat terbuka 214,65 m/s, pada saat ½ terbuka 430,99 m/s, dan pada
saat tertutup 456,84 m/s. Vt dari ketiga bahan berbeda beda dikarenakan posisi
katup yang berbeda, luas permukaan, massa, dan cd ( coefficient drag ) bahan
yang berbeda.
KESIMPULAN

1. Pengaruh fluida (angin) pada ssaat pemisahan produk pertanian adalah


dapat memisahkan kotoran atau benda asing dari bahan pertanian.
2. Hasil terminal velocity (vt) dari blower dengan katup terbuka untuk
kacang kedelai sebesar 256,051 m/s, kacang hijau 105,57 m/s, dan gabah
214,65 m/s. Pada keadaan ½ terbuka vt kacang kedelai adalah 270,57 m/s,
kacang hijau 332,85 m/s, dan gabah 430,99 m/s,dan. Pada keadaan
tertutup vt kacang kedelai adalah 435,49 m/s, kacang hijau 420,65 m/s,
dan gabah 456,84 m/s.
DAFTAR PUSTAKA

Margana,C.C.E., dan Sukmawaty. 2008. Karakterisasi Pemisahan Beras, Bekatul


dan Sekam Pada Sistem Siklon. Universitas Gadjah Mada . Yogyakarta.
Rais, M., Bintoro, N., Tamtomo,P. 2005. Analisis Proses Pemisahan Bahan Curah
Secara Pneumatik. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Rismawati, E., dan Purqon, A. 2015. Efek Termal dan Kadar Air Terhadap Sifat
dan Aerodinamika Biji-bijian. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Yuliasari, A. 2016. Sifat Aerodinamis Produk Pertanian. Universitas Andalas.
Padang.
LAMPIRAN

Lampiran 9.1. Perhitungan


Perhitungan :
- Terminal Velocity
a. A = ¼ . π. D2
D = GMD = √3 dminor x dmayor x dmoderat
1. Kacang hijau
D mayor = 0,475 cm
D moderat = 0,425 cm
D minor = 0,4 cm
D = GMD = √3 dminor x dmayor x dmoderat
= √3 0,4 cm x 0,475 cm x 0,425 cm
= 0,432 cm
= 0,0043 m
A = ¼ . 3,14 . ( 0,432 cm )2
= 0,1465 cm2
= 0,000015 m2
2. Kacang kedelai
D mayor = 0,7 cm
D moderat = 0,6 cm
D minor = 0,5 cm
D = GMD = √3 dminor x dmayor x dmoderat
= √3 0,5 cm x 0,7 cm x 0,6 cm
= 0,594 cm
= 0,00594 m
A = ¼ . 3,14 . ( 0,594 cm )2
= 0,2769 cm2
= 0,000027 m2
3. Gabah
D mayor = 0,9 cm
D moderat = 0,25 cm
D minor = 0,2 cm
D = GMD = √3 dminor x dmayor x dmoderat
= √3 0,2 cm x 0,9 cm x 0,25 cm
= 0,356 cm
= 0,00356 m
A = ¼ . 3,14 . ( 0,356 cm )2
= 0,0994 cm2
= 0,00000994 m2

2. m . g
b. Vt =
√ densitas . A .cd

- Terbuka
2 . 0,05124 .9,8
1. Kacang kedelai =

1,2 .0,000027 .0,47
= 256,051 m/s
2. 0,01360 .9,8
2. Kacang hijau =

1,2 . 0,000015.0,47
= 270,57 m/s
2.0,00418 .9,8
3. Gabah =

1,2 . 0,00000994 .0,04
= 435,49 m/s

- ½ Terbuka
2 . 0,00866 .9,8
1. Kacang kedelai =

1,2 .0,000027 .0,47
= 105,57 m/s
2. 0,04782 .9,8
2. Kacang hijau =

1,2 . 0,000015.0,47
= 332,85 m/s
2.0,00390 .9,8
3. Gabah =

1,2 . 0,00000994 .0,04
= 420,65 m/s

- Tertutup
2. 0,03580 .9,8
1. Kacang kedelai =

1,2 .0,000027 .0,47
= 214,65 m/s
2. 0,08018 .9,8
2. Kacang hijau =

1,2 . 0,000015.0,47
= 430,99 m/s
2.0,00460 .9,8
3. Gabah =

1,2 . 0,00000994 .0,04
= 456,84 m/s
Lampiran 9.2. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai