Anda di halaman 1dari 11

HYDRAULIC JUMP

Maximilianus Liling Dalame1*), Nur Fadhilah 2) dan Marini Binti Muliady3)


1*)
Maximilianus Liling Dalame, Universitas Hasanuddin
2)
Nur Fadhillah, Universitas Hasanuddin
3)
Marini Binti Muliady, Universitas Hasanuddin
*)
Email: maximilianus412@gmail.com

ABSTRAK
Pintu sorong merupakan suatu sekat yang dapat diatur cara membukanya. Dalam
hal ini aliran setelah pintu sorong mengalami perubahan kondisi, dari suatu tempat
yang lebih ke arah hilir saluran. Inilah yang dinamakan peristiwa loncatan hidrolis
(hydraulic jump). Tinggi suatu loncatan tergantung pada kecepatan, debit air yang
mengalir, kemiringan dari suatu bidang dari dasar saluran serta kekasaran saluran
sampai pada ujung hilir saluran. Tujuan dari hydraulic jump ini, agar dapat
memahami konsep dasar loncatan hidrolik pada saluran terbuka dan menghitung
parameter loncatan hidrolik pada saluran terbuka serta mampu mengamati profil
aliran air loncat dan menghitung besar kehilangan energi akibat loncatan air.
Hydraulic jump ini sangat efisien dalam mendeskripsikan energi aliran untuk
membuatnya lebih terkontrol. Adapun jenis aliran yang di peroleh yaitu aliran
subkritis, terdapat perbandingan antara nilai y1 dan y2 pada bilangan Fr nya
Penempatan batu loncatan di ujung terjunan bisa mempengaruhi nilai y2 atau y1,
yaitu nilai y2 atau y1 menjadi semakin kecil. Kegunaannya yaitu dalam
pembuatan saluran irigasi pada drainase dimana prinsip kerjanya untuk membuka
tutup pintu saluran maka saat itu terjadi loncatan air. Hasil yang diperoleh dari
percobaan ini yaitu batu loncatan juga mempengaruhi laju atau kecepatan aliran
air.

Kata Kunci: Aliran, Loncatan air dan Pintu sorong.

PENDAHULUAN Konstanta integrasi (yang


disebut konstanta Bernoulli) pada
Latar Belakang
umumnya berubah dari satu garis
Dalam saluran terbuka terdapat
aliran ke garis aliran lainnya tetapi
saluran dimana air mengalir dengan
tetap konstanta sepanjang suatu garis
muka air bebas. Pada semua titik
aliran dalam aliran stedy, tanpa
disepanjang saluran, tekanan di
gesekan tak mampu mampat. Kerja
permukaan air sama, dan juga
aliran adalah kerja bersih yang
tekanan atmosfir. Pengairan melalui
dilakukan oleh elemen fluida
saluran pipa (saluran tertutup) yang
terhadap lingkungan ketika fluida
tidak penuh (masih ada muka air
tersebut mengalir, sebagai contoh
bebas) masih termasuk aliran melalui
bayangkan sebuah turbin yang terdiri
saluran terbuka. Saluran terbuka
dari satu satuan bersudut yang
umumnya memiliki variabel yang
berputar bila fluida mengalir
sangat beragam mulai dari tampang
melaluinya, dengan melakukan torsi
melintang kemiringan saluran dan
pada porosnya. Prinsip ini
belokan pada suatu debit aliran
sebenarnya merupakan
(Tim, 2015)

29
penyederhanaan dari Persamaan pelindung hingga pada suatu titik
Bernoulli yang menyatakan bahwa tempat aliran tidak mempunyai
jumlah energi pada suatu titik di kemampuan lagi untuk mengikis
dalam suatu aliran tertutup sama dasar saluran di bagian hilir serta
besarnya dengan jumlah energi di menstabilkan gerakan loncatan dan
titik lain pada jalur aliran yang sama juga dapat memperbesar faktor (Tim,
dengan aliran pada suatu bidang 2015)
(Yulianto,2017). Berdasarkan dari uraian Aliran
Aliran dalam saluran terbuka dalam saluran terbuka maupun
maupun saluran tertutup yang saluran tertutup yang mempunyai
mempunyai permukaan bebas permukaan bebas disebut dengan
disebut dengan aliran permukaan aliran permukaan bebas yang dapat
bebas (free surface flow) atau aliran mempengaruhi nilai-nilai dalam
saluran terbuka (open channel flow). suatu laju aliran misalnya nilai
Permukaan bebas memiliki tekanan ketinggiannya serta kecepatan
yang sama dengan tekanan atmosfir. aliranya.
Jika pada aliran tidak terdapat Tujuan dan Kegunaan Praktikum
permukaan bebas dan aliran dalam Tujuan praktikum Hydraulic
saluran penuh, maka aliran yang Jump untuk mengetahui konsep
terjadi disebut aliran dalam pipa. dasar loncatan hidrolik pada saluran
Faktor yang menentukan keadaan terbuka dan menghitung parameter
aliran yaitu pengaruh relatif antara loncatan hidrolik pada saluran
gaya kekentalan dan gaya inersial terbuka.
yang berpengaruh pada aliran Adapun kegunaan dari praktikum
(Abdurrosyid,, 2013) Hydraulic Jump yaitu agar
Air luapan jatuh bebas pada mahasiswa mendapatkan
pelimpah terjunan tegak akan pengetahuan, khususnya di bi dang
memutar kurvaturnya dan bergerak pengelolaan pelayanan air melalui
secara perlahanlahan hingga menjadi saluran dan bangunan yang berkaitan
aliran superkritis pada lapisan dengan karakteristik loncatan dan
lindung. Akibatnya, akan terbentuk
aliran air.
suatu loncatan hidraulik pada hilir.
Loncatan hidraulik ini terjadi apabila
terjadi perubahan kedalaman yang METODOLOGI PRAKTIKUM
mendadak terhadap kedalaman Alat
lanjutannya. Salah satu perilaku Alat yang digunakan pada
loncatan hidraulik yang penting praktikum Hyraulic Jump yaitu flow
adalah letak dan panjang loncatan channel, mistar besi dan batu
hidraulik. Dari pandangan loncatan (rectangular, double
pemakaian praktis, loncatan rectangular, trapesium).
hidraulik sangat berguna sebagai
peredam energi lebih pada aliran Bahan
superkritis. Peredaman ini berguna Bahan yang digunakan pada
untuk mencegah erosi yang mungkin praktikum Hyraulic Jump adalah air
terjadi pada saluran pelimpah, dan kertas grafik.
saluran curam, dan pintu air geser Prosedur Kerja
tegak dengan cara memperkecil Adapun prosedur kerja praktikum
kecepatan aliran pada lapisan Hydraulic Jump yaitu :

30
1. Mengukur dimesi saluran, a = Luas penampang (m2)
2. Memasang batu loncatan p = panjang saluran = 2,5 (m)
rectangular pada flow channel, l = lebar saluran = 0,063 (m)
3. Menekan tombol on pada flow v = kecepatan aliran (m/s-1)
channel, q = debit aliran = 0,00075 m3s1
4. Mengamati terjadinya loncatan L = panjang loncatan (m),
hidraulik dan k = nilai ketetapan = 7,
mendokumentasikan alirannya, y1 = kedalaman aliran pada titik
5. Mengukur kedalaman aliran pada 1 atau hulu (m),
bagian hulu, y2 = kedalaman aliran pada titik
6. Mengukur kedalaman aliran pada 2 atau hilir (m),
bagian hilir. Fr = bilangan Froude dan
7. Mencatat nilai debit yang terukur g = gravitasi = 9,8 m/s.
pada flow channel.
8. Menekan tombol off flow HASIL DAN PEMBAHASAN
channel. Hasil
9. Mengulangi praktikum dengan
menggunakan batu loncatan
berbentuk double rectangular
dan trapesium.

Rumus yang digunakan


Rumus yang digunakan dalam
Praktikum Hydraulic Jump adalah
sebagai berikut
1. Kehilangan energi pada loncat air
(Energi spesifik)
( y 2 - y 1 )3
∆Es = (20)
4 y1 y2
2. Luas penampang Gambar 25. Bentuk aliran
A=pxl (21) rectangular
3. Kecepatan aliran
Q
v=
A
(22)
4. Panjang loncat air
L = k (y2 – y1)2 (23)
5. Analisi jenis aliran dengan
bilangan Frounde
v
Fr1 =
√ g × y1
(24)
v
Fr2 = (25)
√ g × y2
Keterangan:
Gambar 26. Bentuk aliran double
∆Es = kehilangan energi (J) rectangular

31
terjadi pada saluran pelimpah,
saluran curam, dan pintu air geser
tegak dengan cara memperkecil
kecepatan aliran pada lapisan
pelindung hingga pada suatu titik
tempat aliran tidak mempunyai
kemampuan lagi untuk mengikis
dasar saluran di bagian hilir.
Penempatan batu loncatan di ujung
terjunan bisa mempengaruhi nilai y2
atau y1, yaitu nilai y2 atau y1
menjadi semakin kecil, Penempatan
batu loncatan di ujung terjunan bisa
mempengaruhi nilai Fr, yaitu bisa
menurunkan nilai Fr yang terjadi,
Gambar 27. Bentuk aliran trapesium Penempatan kisi peredam di ujung
terjunan bisa mempengaruhi nilai L
Pembahasan
atau y1 , yaitu bisa menurunkan nilai
Hydraulic jump ini sendiri yaitu
L atau y1 yang terjadi.
peninggian muka air karena adanya
Hal ini sesuai dengan pernyataan
pembendungan mengakibatkan
(Abdurrosyid,, 2013) bahwa batu
perubahan jenis aliran dari
loncatan mempengaruhi laju aliran.
superkritis menjadi subkritis, maka
Berdasarkan hasil dari grafik
akan terjadi loncatan air. Dari hasil
tersebut bahwa kecepatan air serta
praktikum didapatkan bahwa
ketinggian air akan berbeda sesuai
kedalaman air saat awal loncatan
dengan penempatan batu loncatan
hidrolis lebih rendah dibandingkan
pada alat flow channel, pemasangan
setelah loncatan, tetapi energi
batu loncatan ini akan membuat
spesifik saat awal loncatan hidrolis
aliaran akan kehilang energinya
lebih besar dibandingkan setelah
maksudnya kecepatan dari air
loncatan. Jenis-jenis aliran pada
dihambat agar dapat lebih mudah
praktikum ini yaitu superkritis dan
dalam suatu pengairan di bidang
subkritis, dimana pada awal sebelum
pertanian.
di pasangkan batu loncatan aliran
airnya itu deras dan setalah di
pasangkan maka aliran airnya KESIMPULAN
menjadi lambat atau kurang, hal ini Adapun hasil kesimpulan dari
juga sama dengan perhitungan yang praktikum Hydraulic Jump yaitu, ada
didapat pada hasil pengukuran dalam beberapa faktor yang mempengaruhi
praktikum. Hal ini sesuai dengan loncatan air, kecepatan air,
pernyataan (Abdurrosyid,, 2013) ketinggian, luas penampang dari batu
bahwa jenis aliran pada hydraulic loncatan. Penempatan batu loncatan
jump ada dua superkritis dan di ujung terjunan bisa mempengaruhi
subkritis nilai y2 atau y1, yaitu nilai y2 atau
Pada praktikum ini, loncatan y1 menjadi semakin kecil,
hidraulik sangat berguna sebagai Perbedaan dari batu loncatan
peredam energi lebih pada aliran menyebabkan kehilangan air pada
superkritis. Peredaman ini berguna suatu aliran artinya aliran air tersebut
untuk mencegah erosi yang mungkin

32
terhambat agar dapat dimanfaatkan
dalam bidang pertanian.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrosyid, Jaji, 2013. Pengaruh
Variasi Kemiringan Tubuh
Hilir Bendung.Surakarta:
Pendidikan Saint.
Tim, 2015. Panduan Praktikum
Fluida. Surabaya:
Pendidikan Saint.
Yulianto, E, Zakiyatun N, Dan
Rahmawati E. (2017). Faktor-
faktor yang Mempengaruhi
Tekanan pada Zat Cair. Jurnal
Kajian Pendidikan Sains. Vol.
3 (2): 177-186.

33
34
LAMPIRAN
Lampiran 10. Tabel Pengamatan dan Perhitungan
Tabel 17. Hasil pengamatan hydraulic jump tanpa NIM
No. Batu Loncatan Q (m3/s) y1 (m) y2 (m)
1 Rectangular 0,00075 0,013 0,042
2 Double Rectangular 0,00075 0,018 0,043
3 Trapesium 0,00075 0,014 0,044

Tabel 18. Hasil pengamatan hydraulic jump menggunakan NIM


No. Batu Loncatan Q (m3/s) y1 (m) y2 (m)
1 Rectangular 0,00075 0,823 0,852
2 Double Rectangular 0,00075 0,828 0,853
3 Trapesium 0,00075 0,824 0,854

Tabel 19. Hasil perhitungan hydraulic jump tanpa NIM ∆ Es (J)


y (m) Fr
No. Batu loncatan Q (m3/s) A (m2) v (m/s2) L (m)
1 2 1 2
1 Rectangular 0,00075 0,1575 0,0048 0,013 0,042 0,0133 0,0074 0,0005 0,0059
Double
2 Rectangular 0,00075 0,1575 0,0048 0,018 0,043 0,0113 0,0073 0,0167 0,0044
3 Trapesium 0,00075 0,1575 0,0048 0,014 0,044 0,0129 0,0073 0,0268 0,0063

Tabel 20. Hasil perhitungan hydraulic jump menggunakan NIM ∆ Es (J)

No. Batu loncatan Q (m^3/s) A (m2) v (m/s2) y (m) Fr L (m)


1 2 1 2
1 Rectangular 0,00075 0,1575 0,0048 0,823 0,852 0,01677 0,01648 0,000031 0,0059
2 Double 0,00075 0,1575 0,0048 0,828 0,853 0,01672 0,01647 0,000021 0,0044
Rectangular
3 Trapesium 0,00075 0,1575 0,0048 0,824 0,854 0,01676 0,01646 0,000035 0,0063
Lampiran 11. Perhitungan L = 7 (0,0430 – 0,0180)2
A. Perhitungan Tanpa NIM = 0,0043 m
1. Rectangular e) Analisis aliran y1 dengan
a) Kehilangan energi pada Froude
loncat air 0,0048
Fr =
(0,0420-0,0130 )3 √ 9,8 × 0,0180
∆Es =
4 × 0,0130×0,0420 = 0,0113 (subkritis)
= 0,0005 J f) Analisis aliran y2 dengan
b) Luas penampang Froude
A = 2,5 x 0,063 0,0048
Fr =
= 0,1575 m2 √ 9,8 × 0,0430
c) Kecepatan aliran = 0,0073 (subkritis)
0,00075 3. Trapesium
v=
0,1575 a) Kehilangan energi pada
= 0,0048 m/s loncat air
d) Panjang loncatan air ( 0,044 -0,014 ) 3
L = 7 (0,042 – 0,0130)2 ∆Es =
4 × 0,014×0,044
= 0,0058 m = 0,0268 J
e) Analisis aliran y1 dengan b) Luas penampang
Froude A = 2,5 x 0,063
0,0048 = 0,1575 m2
Fr =
√ 9,8 × 0,0130 c) Kecepatan aliran
= 0,0133 (subkritis) 0,00075
f) Analisis aliran y2 dengan v=
0,1575
Froude = 0,0048 m/s
0,0048 d) Panjang loncatan air
Fr =
√ 9,8 × 0,0420 L = 7 (0,0440 – 0,0140)2
= 0,0074 (subkritis) = 0,0063 m
2. Double Rectangular e) Analisis aliran y1 dengan
a) Kehilangan energi pada Froude
loncat air 0,0048
Fr =
(0,0430-0,0180 )3 √ 9,8 × 0,0140
∆Es =
4 × 0,0180×0,0430 = 0,0129 (subkritis)
= 0,0167 J f) Analisis aliran y2 dengan
b) Luas penampang Froude
A = 2,5 x 0,063 0,0048
Fr =
= 0,1575 m2 √ 9,8 × 0,0440
c) Kecepatan aliran = 0,0073 (subkritis)
0,00075 B. Perhitungan dengan NIM
v=
0,1575 1. Rectangular
= 0,0048 m/s a) Kehilangan energi pada
d) Panjang loncatan air loncat air

35
(0,852-0,823 ) 3 0,0048
∆Es = Fr =
4 × 0, 823 ×0,852 √ 9,8 ×0, 828
= 0,000031 J = 0,0016 (subkritis)
b) Luas penampang f) Analisis aliran y2 dengan
A = 2,5 x 0,063 Froude
= 0,1575 m2 0,0048
Fr =
c) Kecepatan aliran √ 9,8 ×0, 853
0,00075 = 0,0016 (subkritis)
v=
0,1575 3. Trapesium
= 0,0048 m/s a) Kehilangan energi pada
d) Panjang loncatan air loncat air
L = 7 (0,852–0,823)2 (0, 854 - 0, 824 )3
∆Es =
= 0.0059 m 4 × 0, 824 ×0, 854
e) Analisis aliran y1 dengan = 0,000035 J
Froude b) Luas penampang
0,0048 A = 2,5 x 0,063
Fr =
√ 9,8 ×0, 823 = 0,1575 m2
= 0,0016 (subkritis) c) Kecepatan aliran
f) Analisis aliran y2 dengan 0,00075
v=
Froude 0,1575
0,0048 = 0,0048 m/s
Fr =
√ 9,8 ×0, 852 d) Panjang loncatan air
= 0,0016 (subkritis) L = 7 (0,854–0,824)2
2. Double Rectangular = 0.0063 m
a) Kehilangan energi pada e) Analisis aliran y1 dengan
loncat air Froude
(0, 853 -0,828 ) 3 0,0048
∆Es = Fr =
4 × 0, 828 ×0, 853 √ 9,8 ×0, 824
= 0,000021 J = 0,0016 (subkritis)
b) Luas penampang f) Analisis aliran y2 dengan
A = 2,5 x 0,063 Froude
= 0,1575 m2 0,0048
Fr =
c) Kecepatan aliran √ 9,8 ×0, 854
0,00075 = 0,0016 (subkritis)
v=
0,1575
= 0,0048 m/s
d) Panjang loncatan air
L = 7 (0,853–0,828)2
= 0.0044 m
Lampiran 12. Dokumentasi
e) Analisis aliran y1 dengan
a. Dokumentasi alat
Froude 1

36
3. Trapesium
2

3 c. Dokumentasi praktikum
4

5
6

Gambar 28. Alat Flow Channel


Fungsi bagian dari, flow channel
yaitu:
1. Saluran flow channel berfungsi
untuk mengalirkan air dari hulu Gambar 30. Pengambilan data
ke hilir. praktikum Hydraulic Jump.
2. Bak hulu berfungsi untuk
menampung air di tempat yang
bertekanan rendah atau tempat
awal mula air mengalir.
3. Bak hilir berfungsi untuk
menampung air di tempat yang
bertekanan tinggi.
4. Saluran bak penampung berfungsi
untuk sambungan ke bak
penampung.
5. Tombol on atau off berfungsi
untuk mengatur power aktif dan
nonaktifnya.
6. Bak penampung berfungsi untuk
menampung air.
7. Basil hydraulic berfungsi untuk
melihat debit aliran

b. Dokumentasi batu loncatan


1

Gambar 29. Batu loncatan.

Keterangan:
1. Rectangular
2. Double Rectangular

37

Anda mungkin juga menyukai