PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Saluran terbuka dipengaruhi oleh tekanan atmosfer di permukaan air yang yang
tersebar merata pada semua titik di sepanjang saluran
(Triatmojo,1993:103).
Dengan:
Super-Elevasi
Pada aliran di belokan saluran, gaya sentrifugal yang mengelilingi
lengkungan menyebabkan suatu fenomena super elevasi. Super-elevasi adalah
peristwa naiknya muka air di dinding luar belokan disertai penurunan elevasi pada
permukaan air di dinding bagian dalam saluran. Perbedaan elevasi muka air antara
radius sisi dalam (ri) dan radius luar tikungan (ro) adalah (Indratmo,1992:8):
Dengan:
Pada umumnya tipe aliran melalui saluran terbuka adalah turbulen, karena
kecepatan aliran dan kekasaran dinding relatif besar. Aliran melalui
saluran terbuka akan turbulen apabila angka Reynolds Re > 1000, dan laminer
apabila Re < 500. Klasifikasi aliran dapat dilakukan dengan
mengacu pada bilangan Fraude (Fr) tak berdimensi, dimana acuan dengan bilangan
Fraude yang ada dapat digolongkan menjadi tiga golongan yaitu Fr <
1,00 adalah aliran subkritis, Fr = 1,00 adalah aliran kritis, dan Fr > 1,00 adalah
aliran superkritis(http://ejournal.unsri.ac.id).
Loncatan hidrolik air terjadi pada aliran superkritis, apabila terjadi
perubahan kedalaman yang mendadak terhadap kedalaman selanjutnya.
Secara teoritis dapat dikatakan, bahwa loncatan akan terjadi pada saluran empat
persegi panjang mendatar jika kedalaman awal serta kedalaman
lanjutan dan bilangan Froude pendekatan memenuhi persamaan II.4. Persyaratan
teoritis ini biasanya digunakan untuk menentukan letak loncatan hidrolik air, akan
tetapi untuk pendekatan yang lebih teliti dalam menentukan letak loncatan,
harus digunakan panjang loncatan. Salah satu lokasi loncatan hidrolik di bawah
pintu geser tegak lurus saluran empat persegi dengan lapisan halus
dapat dilihat pada gambar II.2.
Geometri saluran
Geometri (penampang) saluran, (channel section) adalah tegak lurus
terhadap arah aliran sedangkan penampang vertikal saluran (vertical channel
section) adalah suatu penampang melalui titik terbawah atau terendah dari
penampang saluran Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Geometri penampang persegi dan trapezium
Luas (A) = b x h
Keliling basah P = b + 2h
𝑏ℎ
Jari-jari hidraulik 𝑅 = 𝑏+2ℎ
Perlu mendapat perhatian bahwa cara ini akan mendapatkan kecepatan arus
pada permukaan, sehingga untuk memperoleh kecepatan rerata pada penampang
sungai hasil hitungan perlu ikoreksi dengan koefisien antara 0,85 - 0,95. Selain itu
pengukuran dengan cara ini harus dilakukan beberapa kali mengingat distribusi
aliran permukaan yang terjadi tidak merata. Dianjurkan paling tidak pengukuran d
ilakukan 3 kali, kemudian hasilnya dirata-ratakan.
DAFTAR PUSTAKA
Harseno, Edi, 2007. Studi eksperimental aliran berubah beraturan pada saluran
terbuka bentuk prismatic, Yogyakarta : Teknik Sipil UKRIM.
Nadia, Aida, 2014.Viskositas Cairan, Jakarta : Universitas Islam Negeri
Hidayatullah.
Nurjanah, Dita. 2014. Analisis Tinggi Dan Panjang Loncat Air Pada Bangunan
Ukur Berbentuk Setengah Lingkaran. Sumatera Selatan : Teknik Sipil universitas
Sriwijaya.
www.e-jurnal.ukrimuniversity.ac.id/file/21202.pdf
Di Akses pada tanggal 8 Maret 2017, Pukul : 12.23
BR, Sri Harto. 1993. Analisis Hidrologi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.