Anda di halaman 1dari 7

ACARA II

DINAMIKA FLUIDA

A. Tujuan
Tujuan Praktikum Acara II “Dinamika Fluida” adalah:
1. Menghitung besar debit saluran dengan pendekatan laju aliran dan luas
penampang
2. Mengetahui besarnya faktor koreksi/correction factor (Cf) dari sistem
pengukuran yang digunakan.

B. Tinjauan Pustaka
Fluida adalah zat yang berubah bentuk secara kontinu (terus-menerus)
bila terkena tegangan geser, betapapun kecilnya tegangan geser itu. Gaya
geser adalah komponen gaya yang menyinggung permukaan, dan gaya ini
yang dibagi dengan luas permukaan tersebut adlah tegangan geser rata-rata
pad permukaan itu. Tegangan geser pada suatu titik adalah nilai batas
perbandingan gaya geser terhadap luas dengan berkurangnya luas hingga
menjadi titik tersebut (Streeter, 1990).
Pada saat fluida melewati pipa mengecil mendadak horizontal, maka
akan terjadi perbedaan kecepatan aliran pada lapis sumbu bagian dalam
dengan kecepatan aliran pada lapis batas bagian luar, sehingga akan terjadi
perbedaan tekanan aliran tersebut. Adany perbedaan tekanan aliran
tersebut, maka lapis batas bagian luar akan mengalami tekanan yang lebih
besar jika dibandingkan dengan bagian dalam pengecilan pipa
(Muhajir, 2009).
Fluida ideal yaitu fluida yang tak termampatkan (incompressible) dan
tanpa gesekan “didalam” (internal friction). Aliran fluida disebut stasioner,
yaitu jika di titik A kecepatan alirannya v A dan di titik B kecepatannya
adalah vB, maka setiap partikel dalam fluida tersebut akan berkecepatan vA
bila melewati titik A dan vB bila melalui titik B. aliran fluida akan berubah
selain karena perbedaan penampang yang dilaluinya juga dipengaruhi oleh
beda ketinggian dimana penampang tersebut berada (Syamsurizal, 1990).
Suatu aliran fluida nyata dapat laminar atau turbulen. Keadaan aliran
turbulen sering sekali dijumpai dalam praktek tenik. Pada aliran turbulen,
partikel-partikel fluida bergerak dengan arah yang tidak beraturan yang
menyebabkan perubahan momentum massa dan energi dari satu bagian
fluida terhadap yang lain. Aliran laminar adalah suatu aliran yang teratur
dimana partikel-partikel fluida bergerak sepanjang jalur yang halus pada
lapisan-lapisan dimana lapisan yang satu meluncur dengan halus pada
lapisan lain yang berdekatan (Dake, 1985).
Sifat-sifat dari fluida ideal :
a. Tidak kompresibel: fluida yang tidak mengalami perubahan
volume karena pengaruh tekanan.
b. Tidak kental/non viskositas: fluida yang tidak mengalami gesekan
dengan pipa selama mengalir.
c. Aliran stasioner: kecepatan, massa jenis dan tekanan pada setiap
titik dalam fluida tidak berubah karena waktu (Supardi, 2004).
Fluida (baik cair maupun gas) berada dalam keadaan tenang, fluida
akan memberikan yang tegak lurus ke seluruh permukaan kontaknya,
seperti dinding bejana atau benda yang tercelup dalam fluida. Ketika fluida
secara keseluruhan pada keadaan tenang, molekul-molekul yang
menyusunnya tetap bergerak; gaya yang diberikan fluida adalah akibat
tumbukan molekul-molekul dengan lingkungannya. Dinamika fluida
adalah fluida yang bergerak, yang jauh dan kompleks. Bahkan dinamika
fluida merupakan cabang dinamika yang paling kompleks (Young dan
Freedman, 2002).
Dalam pengukuran fluida termasuk penentuan tekanan, kecepatan,
debit, gelombang kejut, gradient kerapatan, turbulensi, dan viskositas.
Terdapat banyak cara melaksanakan pengukuran-pengukuran ini, misalnya
: langsung, tak langsung, gravimetrik, volumetrik. Metode-metode yang
paling teliti adalah penentuan gravimetrik atau penentuan volumetrik,
dengan berat atau volume diukur, atau penentuan dengan mempergunakan
tangki yang telah dikalibrasi untuk selang waktu yang diukur.
Pengukuran tekanan diperlukan dalam banyak alat yang digunakan
untuk menentukan kecepatan arus fluida atau laju alirannya, karena
hubungan antara kecepatan dan tekanan yang diberikan oleh persamaan
energi. Tekanan statik suatu fluida yang bergerak adalah tekanannya bila
kecepatan tidak terganggu oleh pengukuran. Pengukuran kecepatan
merupakan suatu fase yang penting dalam pengukuran aliran. Kecepatan
dapat diperoleh dengan mengukur waktu yang diperlukan suatu partikel
yang dapat dikenali untuk bergerak sepanjang suatu jarak yang diketahui
(Streeter, 1991).
Dinamika aliran melewati dua dan tiga silinder melingkar dengan
ukuran yang sama diatur berdampingan menggunakan visualisasi aliran,
anemometri dan gambar partikel velosimetri. Dinamika fluida dari sisi
dengan pengaturan sisi silinder untuk 500 < Nomor Reynolds (Re) <
1,11,000 (Kumar, Vengadesan, 2009).
Debit yang mengalir di suatu saluran irigasi merupakan hasil perkalian
luas penampang basah dengan kecepatan aliran. Dapat ditulis dengan
persamaan berikut ini:
Q=Axv
Q = debit (m3/det)
A = luas penampang basah (m2)
v = kecepatan aliran (m/det)
Luas penampang basah dapat diukur dengan pengukuran langsung
menggunakan alat ukur dan kedalaman aliran. Kecepatan aliran umumnya
diukur langsung menggunakan alat ukur arus, tetappi juga dapat
diperkirakan dengan cara tidak langsung yaitu dihitung berdasarkan rumus
hidrolika. Atas dasar itu debit dapat diukur dengan cara : (1) langsung atau
(2) tidak langsung. Yang dimaksud pengukuran debit secara tidak
langsung adlah mengukur debit saluran irigasi yang nilai kecepatan
alirannya tidak diukur (Soewarno, Petrus Syariman, 1998).
Debit aliran, debit ini diukur dengan menampung aliran ke dalam bak
ukur selama selang waktu tertentu (t). Volume air tertampung (V) dibaca
pada garis-skala yang dipasang vertikal pada dinding bak yang telah
dikalibrasi sebelumnya antara kedalaman air dan volumenya. Besarnya
debit dihitung dengan rumus:
V
Q= (Sudarta, 2002)
t
Persamaan Kontinuitas: Misalnya sebuah fluida yang tak dapat
dimampatkan (massa jenis konstan) mengisi sebuah pipa dan mengalir di
dalamnya. Misalnya luas penampang melintang pipa adlah A1 pada satu
titik dan A2 pada titik lainnya. Karena aliran yang mengalir melalui A1
harus setara dengan aliran yang melalui A2, maka dapat diperoleh
J = A1v1 = A2v2 = konstan
Dimana v1 dan v2 adalah laju fluida rata-rata berturut-turut pada A1 dan
A2 (Bueche, 2006)

C. Metode Penelitian
1. Alat
a. Alat ukur panjang, volume, dan waktu
b. Ember
c. Model saluran
d. Set pompa beserta selangnya
2. Bahan
a. Air
b. Beban
c. Pelampung
3. Cara Kerja
Alat

Penyusunan

Rangkaian

Penampungan Air Pengukuran

Volume dan
waktu tertentu Panjang lintasan Luas penampang
pelampung dan saluran
waktu tempuh
Pengukuran

Pembagian
Debit awal

Kecepatan aliran

Pengukuran

Debit saluran
Pencatatan

Data

Pengulangan

Gambar 2.1 Diagram Alur Percobaan Dinamika Fluida


DAFTAR PUSTAKA

Bird, Robert B, Stewart, Warren E, Lightfoot, Edward N. 2007. Transport


Phenomena. New York: Wiley, Revised Second Edition

Buchanan, T.J. and Somers, W.P., 1969, Discharge Measurements at Gaging


Stations. Book 3. U.S. Geological Survey Techniques of Water-Resources
Investigations

Bueche, Frederick J., dan Eugene Hecht. 2006. Fisika Universitas Edisi
Kesepuluh. Jakarta: Penebit Erlangga.

Dake,Jonas M.K.. 1985. Hidrolika Teknik Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit


Erlangga.

Eckert, Michael 2006. The Dawn of Fluid Dynamics: A Discipline Between


Science and Technology. New York: Wiley

Fathuroya, Vivien, Muchlisyiyah, Jhauharotul, Izza, Ni’matul, Yuwono,


Sudarminto S., 2017. Fisika Dasar untuk Ilmu Pangan. Malang: UB Press

Kumar, M.B. Shyam, S. Vengadesan. 2009. Large Eddy Simulation of Flow


Interference Between Two Unequal Sized Square Cylinders. International
Journal of Computational fluid Dynamics, 23 (10): 671-686

Kusumastuti, Dwi L., 2014. Penerapan Dinamika Fluida dalam Perhitungan


Kecepatan Aliran dan Perolehan Minyak di Resevoir, Comtech, 5(2):707-
719

Muhajir, Khairul. 2009. Karakterisasi Aliran Fluida Gas-Cair Melalui Pipa


Sudden Contraction. Jurnal Teknologi, 2 (2): 176-184

Soewarno, dan Petrus Syariman. 1998. Persamaan Empiris Untuk Menghitung


Debit Saluran Irigasi Jatiluhur. Buletin Puasair Media Informasi Kegiatan
Penelitian Keairan.

Streeter, Victor L. E. 1991. Mekanika Fluida Edisi Delapan. Jakarta: Erlangga.


Streeter, Victor L. E. 1990. Mekanika Fluida Edisi Delapan Jilid 1. Jakarta:
Penerbit Erlangga.

Sudarta. 2002. Angkutan Sedimen Pada Aliran Dalam Pipa Vertikal. Buletin
Pusair Media Informasi Kegiatan Penelitian Keairan.

Supardi, Bibit. 2004. Seri Jelajah Fisika SMA: Mekanika. Klaten: Penerbit
Erlangga.

Syamsurizal. 1990. Buku Pegangan Kuliah Fakultas Teknik – P. S. Matematika


Fisika I. Surakarta: Depdikbud.

Young & Freedman. 2002. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid I. Jakarta:
Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai