Anda di halaman 1dari 3

KUE KACANG DENGAN ISIAN TEH HIJAU

Muhammad Naufal Salman


Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
salman.ufal@gmail.com

ABSTRAK
Kue kacang sudah lumrah ditemui di saat lebaran. Namun selama ini masih memiliki rasa kacang
yang membosankan dan tidak ada inovasi. Diberikannya rasa asli dari teh hijau agar menjaga
kealamian rasa. Dan hasil yang didapatkan adalah kue kacang yang memiliki rasa lebih kuat dan
sensasi teh hijau yang nikmat.

Kata Kunci: kue kacang, teh hijau, inovasi

PENDAHULUAN
Kacang tanah merupakan salah satu komoditas yang cukup sering
ditemui di pasar tradisional maupun modern. Sudah banyak macam aplikasi
kacang dalam bidang pangan yang variatif. Bahkan mudah sekali dijumpai di
makanan yang kita makan sehari-hari.
Teh hijau adalah minuman populer di kawasan Tiongkok, Taiwan, Hong
Kong, Jepang, Timur Tengah, Asia Tenggara. Minuman ini berasal dari daun teh
yang dipanaskan unutk mencegah oksidasi atau yang diseduh secara langsung.
Teh hijau banyak digunakan sebagai alternatif dari teh hitam karena memiliki
banyak antioskidan (Lambert and Elias, 2010).
Kacang tanah memiliki kandungan lemak, protein yang tinggi, zat besi,
vitamin E dan kalsium, vitamin B kompleks dan Fosforus, vitamin A dan K,
lesitin, kolin dan kalsium. Protein dalam kacang tanah jauh lebih tinggi
dibandingankan dengan daging, telur dan kacang soya. Kacang juga mengandung
Omega 3 dan Omega 9 (Aak, 1991).
Inovasi pangan baik yang berasal dari kacang dan teh hijau sudah cukup
banyak ditemui. Baik makanan dan minuman cukup banyak tersedia. Dan tren
yang ada saat ini adalah banyak anak muda yang membuka usaha kafe atau
warung kecil-kecilan. Dari sini dibutuhkan inovasi pangan agar ada diversifikasi
pangan.
METODE PENELITIAN
Penggunaan ekstrak teh hijau adalah dengan mencampurkannya pada
adonan kue kacang secara merata. Percobaan mendapatkan ekstrak teh hijau
dilakukan dengan cara membuat air rendaman teh hijau yang belum ditumbuk.
Kemudian dijadikan granula atau dengan menumbuknya terlebih dahulu baru
direndam dan dijadikan granula.
Kemudian untuk campuran 1 kg adonan kue kacang setengah jadi
dimasukkan dengan takaran per jenis granula 60 g, 65 g, 70 g, 75 g dan 80 g.
Perlakuan ini dilakukan masing-masing tiga kali. Kemudian diolah dengan
dipanggang menggunakan oven. Pasca pemanggangan akan diperiksa rasanya
dengan tes rasa biasa dan dicek antioksidan di laboratorium.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kue kacang dengan campuran teh hijau yang memiliki rasa dan
kandungan gizi lebih baik adalah kue kacang yang adonannya menggunakan
granula dari air rendaman teh hijau yang ditumbuk terlebih dahulu. Jumlah
granula yang diperlukan pada 1 kg adonan kue kacang yang tepat adalah 75 g.
Rasa yang didapat adalah alami dari kue kacang dan rasa asam yang
menyeimbangi dari teh hijau. Antioksidan yang dikandung dalam satu potongnya
cukup untuk memnuhi kebutuhan tubuh manusia.

KESIMPULAN
Kue kacang dapat dicampur dengan ekstrak teh hijau yang dapat menjadi
camilan yang memudahkan masuknya asupan antioksidan ke dalam tubuh.
Camilan ini bisa menjadi alternatif juga bagi yang menghindari konsumsi bahan
pangan hewani sehari-hari. Dengan munculnya ide baru ini dapat menambah jenis
baru dari diversifikasi pangan.
DAFTAR PUSTAKA

Aak. (1991). Kacang Tanah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.


Lambert, J., & Elias, R. (2010). The antioxidant and pro-oxidant activities of green tea
polyphenols: a role in cancer prevention. Arch Biochem Biophys, 65-72.

Anda mungkin juga menyukai