Anda di halaman 1dari 50

ALIRAN MANTAP

MELALUI SALURAN
TERBUKA
Ardia Tiara Rahmi., M.T.
Tujuan Pembelajaran :
Aliran dalam saluran terbuk

1. Mahasiswa mampu menjelaskan


aliran seragam dan tak seragam

2. Mahasiswa mampu menghitung


kecepatan aliran seragam dalam
saluran terbuka
SALURAN
TERBUKA
Dalam bab ini akan dipelajari aliran melalui saluran
terbuka. Saluran terbuka adalah saluran di mana air
mengalir dengan muka air bebas. Pengaliran
melalui suatu pipa (saluran tertutup) yang tidak
penuh (masih ada muka air bebas) masih
termasuk aliran melalui saluran terbuka. Oleh
karena aliran melalui saluran terbuka harus
mempunyai muka air bebas, maka aliran ini
biasanya berhubungan dengan zat cair dan
umumnya adalah air.
SALURAN
TERBUKA
Analisis aliran melalui saluran terbuka adalah lebih sulit
daripada aliran melalui pipa (saluran tertutup). Di dalam
pipa, tampang melintang aliran adalah tetap yang
tergantung pada dimensi pipa, dan kekasaran dinding pipa
adalah seragam di sepanjang pipa. Pada saluran terbuka,
misalnya sungai (saluran alam), variabel aliran sangat tidak
teratur baik terhadap ruang maupun waktu. Variabel
tersebut adalah tampang melintang saluran, kekasaran,
kemiringan dasar, belokan, debit aliran dan sebagainya.
Ketidak- teraturan tersebut mengakibatkan analisis aliran
sangat sulit untuk diselesaikan secara analitis. Untuk saluran
buatan; seperti saluran irigasi, drainasi, saJuran pada
pembangkit listrik tenaga air atau untuk keperluan industri;
karakteristik aliran di sepanjang saluran adalah seragam.
KLASIFIKASI
ALIRAN SALURAN
TERBUKA
Pada umumnya tipe aliran melalui saluran
terbuka adalah turbulen, karena kecepatan
aliran dan kekasaran dinding relatif besar.
Aliran melalui saluran terbuka akan turbulen
apabila angka Reynolds Re > 1.000 dan
laminer apabila Re < 500.
Aliran melalui saluran terbuka disebut
seragam (uniform) apabila berbagai variabel
aliran seperti kedalaman, tampang basah,
kecepatan dan debit pada setiap tampang di
sepanjang aliran adalah konstan.
Kedalaman air pada aliran seragam disebut
dengan kedalaman normal Yn
KLASIFIKASI
ALIRAN
SALURAN
TERBUKA
Untuk debit aliran dan luas tampang
melintang saluran tertentu,
kedalaman normal adalah konstan di
seluruh panjang saluran.

Aliran disebut tidak seragam atau


berubah (non uniform flow atau
varied flow) apabila variabel aliran
seperti kedalaman, tampang basah,
kecepatan di sepanjang saluran tidak
konstan. Apabila perubahan aliran
terjadi pada jarak yang pendek maka
disebut aliran berubah cepat, sedang
apabila terjadi pada jarak yang
panjang disebut aliran berubah
beraturan. Gambar di samping
menunjukkan kedua tipe aliran.  
KLASIFIKASI ALIRAN
SALURAN TERBUKA
Aliran disebut mantap apabila variabel aliran
di suatu titik seperti kedalaman dan kecepatan
tidak berubah terhadap waktu, dan apabila
berubah terhadap waktu disebut aliran tidak
mantap.
KLASIFIKASI ALIRAN
SALURAN TERBUKA
Gambar di bawah adalah gelombang banjir melalui saluran terbuka yang merupakan
contoh aliran tidak mantap.
KLASIFIKASI
ALIRAN SALURAN
TERBUKA
Selain itu aliran melalui saluran terbuka juga
dapat dibedakan menjadi aliran sub kritis
(mengalir) dan super kritis (meluncur). Di
antara kedua tipe tersebut terdapat jenis
aliran yang disebut kritis. Aliran disebut sub
kritis apabila suatu ganguan (misalnya batu
dilemparkan ke dalam aliran sehingga
menimbulkan gelombang) yang terjadi di suatu
titik pada aliran dapat menjalar ke arah hulu.
Aliran sub kritis dipengaruhi oleh kondisi hilir,
dengan kata lain keadaan di hilir akan
mempengaruhi aliran di sebelah hulu. Apabila
kecepatan aliran cukup besar schingga yang
terjadi tidak menjalar ke hulu maka aliran
adalah super kritis.
KLASIFIKASI
ALIRAN SALURAN
TERBUKA
Penentuan tipe aliran dapat didasarkan pada nilai Froude Fr, yang
mempunyai bentuk , dengan V dan y adalah kecepatan dan
kedalaman aliran. Aliran adalah sub krilis apabila Fr > 1, kritis apabila Fr
= 1, dan super kritis apabila Fr > 1.  
Gambar 4.3. menunjukkan perbandingan antara kecepatan aliran dan
kecepatan rambat gelombang karena adanya gangguan. Pada gambar
a. gangguan pada air diam (V = 0) akan menimbulkan gelombang yang
mermbat ke segala arah. Dalam gambar b. di mana aliran adalah sub
kritis dan gelombang masih bisa menjalar ke arah hulu. Pada kondisi ini
angka Froude Fr < 1 atau , dengan adalah kecepatan rambat
gelombang sedangkan y adalah kedalaman aliran. Gambar c. adalah
aliran kritis di mana kecepatan aliran sama dengan kecepatan rambat
gelombang. Dalam kedaan ini nilai Fr = 1 atau . Sedangkan gambar d.
adalah aliran super kritis di mana gelombang tidak bisa merambat ke
hulu karena kecepatan lebih besar dari kecepatan rambat gelombang
(Fr > 1 atau ).  
DISTRIBUSI
KECEPATAN
Dalam bab terdahulu telah di
jelaskan distribusi kecepatan
yang terjadi pada pengaliran
turbulen melalui pipa. Dalam
aliran melalui saluran terbuka,
distribusi keccpatan tergantung
pada banyak faktor seperti
bentuk saluran, kekasaran
dinding dan juga debit aliran.
Distribusi kecepatan tidak
merata di setiap titik pada
tampang memelintang.
DISTRIBUSI
KECEPATAN
Gambar disambing menunjukkan distribusi
kecepatan pada tampang memelintang
saluran dengan berbagai bentuk, yang
digambarkan dengan garis kontur
kecepatan. Terlihat bahwa kecepatan
minimum terjadi di dekat dinding batas
(dasar dan tebing) dan bertambah dengan
jarak menuju ke permukaan. Garis kontur
kecepatan maksimum terjadi di sekitar
tengah tengah lebar saluran dan sedikit di
bawah permukaan. Adanya perbedaan
besar kecepatan tentu akibat adanya
gesekan antara zat cair dengan tebing
saluran dan juga karena adanya gesekan
dengan udara pada permukaan.
DISTRIBUSI
KECEPATAN
Untuk saluran yang sangat lebar,
distribusi kecepatan disekitar bagian
tengah lebar saluran adalah sama.
Hal ini disebabkan karena Sisi Sisi
saluran tidak berpengaruh pada
dacrah tersebut, Keadaan ini akan
terjadi apabila lebar saluran lebih
besar dari 5 10 kali kedalaman aliran
yang tergantung pada kekasaran
dinding. Dalam praktek, saluran
dapat dianggap sangat lebar (lebar
tak terhingga) apabila lebar saluran
lebih besar dari 10 kali kedalaman.  
DISTRIBUSI
KECEPATAN
Distribusi kecepatan pada bidang
vertikal dapat ditentukan dengan
melakukan pengukuran pada berbagai
kedalaman. Biasanya pengukuran
kecepatan di lapangan dilakukan
dengan menggunakan current meter.
Alat ini berupa baling baling yang akan
berputar karena adanya aliran, yang
kemudian akan memberikan
hubungan antara kecepatan sudut
baling baling dengan kecepatan aliran.
ALIRAN
SERAGAM
Di dalam aliran seragam, dianggap
bahwa aliran adalah mantap (steady) dan
satu dimensi. Aliran tidak mantap yang
seragam hampir tidak ada di alam.
Dengan anggapan satu dimensi berarti
kecepatan aliran di setiap titik pada
tampang melintang adalah sama
(kecepatan konstan terhadap jarak dan
dimensi). Contoh aliran seragam adalah
aliran melalui saluran irigasi yang sangat
panjang dan tidak ada perubahan
penampang.
ALIRAN
SERAGAM
Aliran di saluran irigasi yang dekat dengan
bangunan irigasi tidak lagi seragam karena adanya
pembendungan atau terjunan, yang menyebabkan
aliran menjadi tidak seragam (non uniform). Pada
umumnya aliran seragam di saluran terbuka adalah
turbulen, sedang aliran laminer sangat jarang
terjadi. Aliran seragam tidak dapat terjadi pada
kecepatan aliran yang besar atau kemiringan
saluran sangat besar. Apabila kecepatan aliran
melampaui batas tertentu (kecepatan kritik), maka
muka air menjadi tidak stabil dan akan terjadi
gelombang. Pada kecepatan yang sangat tinggi
(lebih dari 6 m/dt), udara akan masuk ke dalam
aliran dan aliran menjadi tidak mantap.  
A. RUMUS
CHEZY
Zat cair yang mengalir melalui
saluran terbuka akan menimbulkan
tegangan geser (tahanan) pada
dinding saluran. Tahanan ini akan
diimbangi oleh komponen gaya berat
yang bekerja pada zat cair dalam
arah aliran. Di dalam aliran seragam,
komponen gaya berat dalam arah
aliran adalah seimbang dengan
tahanan geser. Tahanan geser ini
tergantung pada kecepatan aliran.  
Penurunan persamaan dasar aliran
seragam dilakukan dengan anggapan
berikut ini (lihat gambar 4.5).  
PENURUNAN
RUMUS CHEZY
1. Gaya yang menahan aliran tiap satuan luas dasar saluran adalah sebanding dengan kuadrat
kecepatan dalam bentuk:
= k V2 dengan k adalah konstanta.
Bidang singgung (kontak) antara aliran dengan dasar saluran adalah sama dengan perkalian antara
keliling basah (P) dan panjang saluran (L) yang ditinjau, yaitu P x L. Gaya total yang menahan aliran
adalah :
PENURUNAN RUMUS CHEZY
2. Di dalam aliran mantap, komponen gaya berat (searah aliran) yang mengakibatkan aliran harus sama
dengan gaya tahanan total. Besar komponen gaya beratnya adalah:
dengan :
Y : berat jenis zat cair
A : luas tampang basah
L : panjang saluran yang ditinjau
α: sudut kemiringan saluran.
Berdasarkan kedua anggapa tersebut dan dengan memperhatikan gambar (4.5), maka keseimbangan
antara komponen gaya berat dan gaya tahanan geser adalah :

atau
atau
RUMUS CHEZY
Oleh karena sudut kemiringan saluran α adalah kecil, maka kemiringan saluran I = tg α= sin α dan
persamaan di atas menjadi :

 
dengan

 
— adalah jari-jari hidraulis.

Persamaan-persamaan di atas dikenal dengan rumus Chezy dan koéfisien C disebut koefisien
Chezy.
B. RUMUS-RUMUS
EMPIRIS
Beberapa ahli telah mgggusulkan beberapa bentuk koefisien Chezy C dari rumus umum . Koefisien
tersebut tergantung pada bentuk tampang melintang, bahan dinding saluran, dan kecepatan aliran.
Dalam buku ini akan ditinjau beberapa rumus yang banyak digunakan.  

1. Rumus Bazin. Tabel Koefisien kekasaran Bazin


Bazin mengusulkan rumus berikut ini. Jenis Dinding YB
Dinding Sangat halus (semen ) 0,06
dengan YB adalah koefisien yang Dinding halus (papan , batu , bata) 0,16
tergantung pada kekasaran dinding. Dinding batu pecah 0,46
Dinding tanah sangat teratur 0,85
Nilai YB untuk beberapa jenis dinding
Saluran tanah dengan kondisi biasa 1,30
saluran diberikan dalam tabel berikut. Saluran tanah dengan dasar batu pecah dan tebing 1,75
rumput
B. RUMUS-RUMUS
EMPIRIS
2. Rumus Ganguillet —Kutter
Ganguillet dan Kutter mengusulkan rumus untuk menghitung koefisien Chezy berikut ini.

Koefisien n yang ada pada persamaan tersebut sama dengan koefisien n pada rumus Manning
yang akan diberikan setelah ini. Rumus tersebut lebih kompleks dari rumus Bazin, tetapi hasilnya
tidak lebih baik dari rumus Bazin. Untuk nilai kemiringan kecil (di bawah 0,0001) nilai 0,00155/I
menjadi besar dan rumus tersebut menjadi kurang teliti.  
B. RUMUS-
RUMUS EMPIRIS
Bahan Koefisien
3. Rumus Manning. Manning
Seorang ahli dari Islandia, Robert Manning n
mengusulkan rumus berikut ini.
Besi tuang dilapis 0,014
Kaca 0,010
Dengan koefisien tersebut maka rumus Saluran beton 0,013
kecepatan aliran menjadi : Bata dilapis Mortar 0,015
Pasangan batu disemen 0,025
Saluran tanah bersih 0,022
Koefisien n merupakan fungsi dari bahan
Saluran tanah 0,030
dinding saluran yang mempunyai nilai yang sama
Saluran dengan dasar batu dan tebing 0,040
dengan n untuk rumus Ganguillet dan Kutter.
Tabel berikut memberikan nilai n. Rumus rumput 0,040
Manning ini banyak digunakan karena mudah Saluran pada galian batu padas
pemakaiannya.
B. RUMUS-RUMUS
EMPIRIS
4. Rumus Strickler.

Strickler mencari hubungan antara nilai koefisien n dari rumus Manning dan Ganguillet-Kutter,
sebagai fungsi dari dimensi material yang membentuk dinding saluran. Untuk dinding (dasar dan
tebing) dari material yang tidak koheren, koefisien Strickler ks diberikan Oleh rumus berikut :

dengan R adalah jari-jari hidraulis, dan d35 adalah diameter (dalam meter) yang berhubungan
dengan 35 % berat dari material dengan diameter yang lebih besar. Dengan menggunakan
koefisien tersebut maka rumus kecepatan aliran menjadi :
CONTOH SOAL
SOAL 1
SOAL 2
TAMPANG MELINTANG
EKONOMIS
Beberapa rumus kecepatan aliran yang diberikan dalam sub bab terdahulu
menunjukkan bahwa untuk kemiringan dan kekasaran saluran tertentu, kecepatan
akan bertambah dengan jari-jari hidrolis. Sehingga untuk luas tampang basah
tertentu debit akan maksimum apabila nilai R =A/P maksimum, atau apabila keliling
basah minimum. Dengan kata lain untuk debit aliran tertentu, luas tampang
melintang saluran akan minimum apabila saluran mempunyai nilai R maksimum
(atau P minimum). Tampang melintang saluran seperti ini disebut tampang saluran
ekonomis (efisien) untuk luas tampang tertentu.
TAMPANG MELINTANG
EKONOMIS
Penjelasan tentang tampang melintang ekonomis ini dapat dilakukan dengan rumus debit aliran, yang
dalam hal ini misalnya diguna kan rumus Manning.

dengan

 
Berdasarkan rumus tersebut akan dicari, untuk kemiringan saluran I dan kekasaran dinding n, suatu
tampang melintang dengan luas yang sama A tetapi memberikan debit maksimal. Untuk nilai A, n dan I
konstan, debit akan maksimum R maksimum.
 
TAMPANG MELINTANG
EKONOMIS TRAPESIUM
1. Saluran Trapesium  
Untuk saluran tanah dengan bentuk trapesium seperti yang ditunjukkan dalam gambar di bawah
dengan lebar dasar B, kedalaman y, dan kemiringan tebing tg a=1/m.

Gambar Saluran ekonomis bentuk trapesium


TAMPANG MELINTANG
EKONOMIS TRAPESIUM
Nilai m= 1/tg α adalah fungsi dari jenis tanah. Kemiringan ini ditentukan oleh sudut
longsor material tebing. Dengan demikian hanya ada dua variabel yaitu lebar dasar B
dan kedalaman y untuk mendapatkan bentuk tampang basah yang paling efisien.
Luas tampang dan keliling basah adalah
(a) 𝐴 𝑦 ( 𝐵+
𝑅= =
(b) 𝑃 𝐵 +2 𝑦 √

Dalam hal ini y dan B adalah variabel. Apabila nilai B dari persamaan (a)
disubstitusikan ke dalam persamaan (b) maka akan didapat :
𝐴 − 𝑚 𝑦2
𝑃=
𝑦
+2 𝑦 √ 1 +𝑚2
TAMPANG MELINTANG
EKONOMIS TRAPESIUM
a. Apabila m tenentu (konstan)
Nilai P akan minimum apabila dP/dy = 0, sehingga :
 

substitusi nilai A dari persamaan (a) ke dalam persamaan di atas dan kemudian disama-dengankan nol,
maka didapat :

(c)

dengan T adalah lebar muka air.  


TAMPANG MELINTANG
EKONOMIS TRAPESIUM
Jadi tampang basah paling ekonomis didapat apabila lebar muka air adalah 2 kali panjang Sisi miring (tebing)
saluran. Kondisi ini didapat apabila sudut kemiringan tebing saluran terhadap horisontal adalah 60 o. Dengan
demikian apabila dibuat suatu setengah lingkaran dengan pusat pada muka air, setengah lingkaran terscbut akan
menyinggung kedua sisi tebing dan dasar saluran seperti yang di tunjukkan dalam gambar
Apabila nilai B dari persamaan (c) disubtitusikan ke dalarn persamaan jari-jari hidraulis, akan di dapat :

yang akhirnya didapat :


TAMPANG MELINTANG
EKONOMIS SEGI EMPAT
Saluran dengan tampang segi empat biasanya digunakan untuk saluran yang terbuat dari pasangan batu atau
beton. Bentuk segi empat ini sama dengan bentuk trapesium untuk nilai m = 0. Rumus-rumus untuk bentuk segi
empat adalah sebagai berikut ini.  

Gambar saluran ekonomis bentuk segiempat


TAMPANG MELINTANG
EKONOMIS SEGI EMPAT
Luas tampang basah :
Keliling basah : 
Jari-jari hidraulis :

Debit aliran akan maksimum apabila jari-jari hidraulis maksimum, dan ini dicapai apabila keliling basah P mencapai
nilai minimum. Untuk mendapatkan P minimum, diferensial P terhadap y adalah nol.
TAMPANG MELINTANG
EKONOMIS SEGI EMPAT
Jadi saluran dengan bentuk segi empat akan memberikan luas tampang ekonomis apabila lebar dasar sama
dengan 2 kali kedalaman. Untuk saluran segi empat ekonomis, di dapat :
Dari semua bentuk tampang
memelintang yang ada, bentuk
setengah lingkaran mempunyai
keliling basah terkecil untuk luas
tampang tertentu.
Dalam hal ini,

TAMPANG MELINTANG
EKONOMIS LINGKARAN
TAMPANG MELINTANG
EKONOMIS LINGKARAN
Jadi saluran dengan bentuk setengah lingkaran akan dapat melewatkan debit aliran lebih
besar dari bentuk saluran yang lain untuk luas tampang basah, kemiringan dan kekasaran
dinding yang sama.

Dalam praktek, meskipun saluran setengah lingkaran ini efisien, tetapi pembuatan saluran
tersebut jauh lebih sulit dari bentuk yang lain (segi empat atau trapesium), sehingga saluran
setengah lingkaran jarang dipakai. Biasanya saluran berbentuk segi empat untuk dinding dari
pasangan batu atau; dan trapesium untuk saluran tanah. Jadi ada faktor faktor lain selain
tampang efisien yang menentukan pemilihan tampang melintang saluran.
ALIRAN TIDAK
SERAGAM
ALIRAN TIDAK SERAGAM
Di dalam aliran seragam, seperti yang telah dibahas dalam sub bab terdahulu, kedalaman air di
sepanjang saluran adalah konstan yang dikenal dengan kedalaman normal. Garis tenaga adalah sejajar
dengan permukaan air dan dasar saluran. Demikian juga kecepatan di sepanjang saluran juga konstan.
Jadi profil muka air dapat diperoleh dengan hanya menghitung kedalaman aliran di suatu tampang.

Di dalam aliran tidak seragam, garis tenaga tidak sejajar dengan muka air dan dasar saluran.
Kedalaman dan kecepatan aliran di sepanjang saluran tidak konstan. Pengaliran ini terjadi apabila
tampang melintang sepanjang saluran tidak konstan, seperti sungai, atau juga di saluran seragam
(irigasi) di daerah dekat bangunan (bendung) atau di ujung saluran. Analisis aliran tidak seragam
biasanya bertujuan untuk mengetahui profil aliran di sepanjang saluran atau sungai.
ALIRAN TIDAK SERAGAM
Analisis ini banyak dilakukan di dalam perencanaan perbaikan sungai atau penanggulangan banjir,
terutama di dalam menentukan elevasi puncak tanggul, daerah genangan, jembatan, dan sebagainya.
Meskipun aliran banjir di sungai merupakan aliran tidak mantap (unsteady flow), tetapi sering analisis
profil muka air di sepanjang saluran dilakukan berdasarkan aliran mantap dengan menggunakan debit
puncak dari hidrograf banjir. Dalam hal ini analisis aliran menjadi jauh lebih mudah dan hasil hitungan
akan lebih aman; karena debit yang diperhitungkan adalah debit puncak yang sebenarnya terjadi
sesaat, tetapi dalam analisis ini dianggap terjadi dalam waktu lama.  
Aliran tidak seragam dapat dibedakan dalam dua kelompok berikut ini.
a. Aliran berubah beraturan (gradually varied flow)
b. Aliran berubah cepat (rapidly varied flow )
ALIRAN BERUBAH BERATURAN (GRADUALLY
VARIED FLOW)
Aliran berubah beraturan (gradually varied flow) dimana parameter hidraulis
(kecepatan, tampang basah) berubah secara progresif dari satu tampang ke tampang
yang lain. Kecepatan aliran di sepanjang saluran dapat dipercepat atau diperlambat
yang tergantung pada kondisi saluran.
Apabila di ujung hilir saluran terdapat bendung maka akan terjadi profil muka air
pembendungan di mana kecepatan aliran akan berkurang (diperlambat). Sedang
apabila terdapat terjunan maka profil aliran akan menurun dan kecepatan akan
bertambah (dipercepat). Aliran di dalam sungai biasanya termasuk dalam tipe ini.
ALIRAN BERUBAH CEPAT
(RAPIDLY VARIED FLOW)
Aliran berubah cepat (rapidly varied flow ), dimana parameter hidraulis
berubah secara mendadak dan kadang-kadang juga tidak kontinyu
(discontinue). Contoh dari aliran ini adalah perubahan tampang mendadak
(saluran transisi), loncat air, terjunan, aliran melalui bangunan pelimpah dan
pintu air, dan sebagainya. Kehilangan tenaga karena gesekan adalah kecil
(jarak pendek) dibanding dengan kehilangan tenaga karena turbulensi.
KONSEP ALIRAN SERAGAM
DAN TAK SERAGAM
Rumus aliran yang ada dalam aliran seragam dianggap dapat digunakan untuk
menentukan kemiringan garis energi pada pengaliran berubah beraturan pada
suatu tampang melintang. Demikian juga koefisien kekasaran yang
dikembangkan untuk aliran seragam juga dapat digunakan untuk aliran tidak
seragam. Anggapan ini akan memberikan basil yang tidak sesuai dengan
kenyataan, tetapi kesalahan yang terjadi adalah kecil sehingga masih bisa
ditolerir.
Sebelum mempelajari lebih mendalam tentang aliran tidak seragam, terlebih
dahulu akan diberikan konsep energi spesifik yang banyak digunakan dalam
analisis aliran tidak seragam.
Contoh persoalan SOAL 3

45
46
47
48
sekian

Anda mungkin juga menyukai