Analisa Hidrolika
- saluran irigasi
- pipa
- gorong - gorong (culvert), dan
- saluran buatan yang lain atau kanal (canal).
- Trapesium
- PersegiPanjag
- Segitiga
- Lingkaran
- Parabola
Bentuk penampang trapesium bentuk yang
biasa digunakan untuk saluran-saluran irigasi
atau saluran-saluran drainase.
d = y cos θ
atau (1)
d
y=
cos θ
adalah elevasi atau jarak vertikal dari permukaan air
di atas suatu datum (bidang persamaan).
Keliling basah
B
m1 = ρ1 . A1.V1 = m2 = ρ2 . A2 .V2
A1 .V 1 = A 2 .V 2 = Q
Kecepatan aliran (V) dari suatu penampang aliran
tidak sama diseluruh penampang aliran, tetapi
bervariasi menurut tempatnya.
Q =V . A = ∫A v.dA (8)
V = ∫ A
v . dA
(9)
A
Aliran seragam dan tetap disebut aliran
beraturan
∂V ∂V
= 0 dan =
0
∂t ∂s
Aliran tidak seragam dapat dibagi menjadi :
o aliran berubah lambat laun
(gradually varied flow)
o aliran berubah dengan cepat
(rapidly varied flow)
Aliran disebut berubah lambat laun
apabila perubahan kecepatan terjadi secara
lambat laun dalam jarak yang panjang,
sedangkan aliran disebut berubah dengan
apabila perubahan terjadi pada jarak yang
pendek.
Untuk saluran prismatis jenis aliran
tersebut diatas juga dapat dinyatakan dalan
perubahan kedalaman aliran seperti
ditunjukkan dalam persamaan-persamaan
sebagai berikut :
∂h ∂h
Aliran Tetap : = 0 , Aliran Tidak Tetap : ≠0
∂t ∂t
∂h ∂h
Aliran Seragam : = 0 , Aliran TidakSerag am : ≠ 0
∂s ∂s
h1
(a)
Air balik (backwater)
Laut
(b)
(c) Laut
Reservoir
Reservoir
Reservoir
0,00281
41,65+
C = +1,811 3 n
0,0281 n
1+ 41,65
+ S (3.11)
dimana :
R
n = koefisien kekasaran dasar dan dinding saluran
R = jari–jari hidrolik
S = kemiringan dasar saluran
Bazin pada tahun 1897 melalui penelitiannya
menetapkan harga C sebagai berikut :
157,6 (3.12)
C=
1+ m
R
dimana,
m = koefisien Bazin
R = jari-jari hidrolik
(3.16)
Faktor–faktor yang mempengaruhi harga kekasaran
manning n adalah :
a. Kekasaran permukaan dasar dan dinding saluran
b. Tumbuh – tumbuhan
c. Ketidak teraturan bentuk penampang
d. Alignment dari saluran
e. Sedimentasi dan erosi
f. Penyempitan (adanya pilar-pilar jembatan)
g. Bentuk dan ukuran saluran
h. Elevasi permukaan air dan debit aliran
Dari hasil penelitiannya Manning membuat suatu
tabel angka kekasaran (n) untuk berbagai jenis
bahan yang membentuk saluran antara lain
sebagai berikut :
1
V= R 2 3 i1 2
n
Kedalaman air untuk aliran seragam ditulis
dengan notasi yn yaitu kedalaman normal. Salah
satu cara perhitungan untuk menentukan kedalaman
normal suatu aliran dengan debit tertetu dapat
digunakan beberapa cara seperti pada contoh soal
berikut ini :
C. Cara Grafis
Cara grafis seringkali digunakan dalam hal
penampang saluran yang sulit. Di dalam prosedur ini
dibuat suatu grafik hubungan antara y dan AR2/3.
Setelah grafik selesai maka hasil perhitungan :
23 nQ
AR =
i
1,1
1,015
1
0,9
0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 88 9
6,864
6,864 AR2/3
AR2/
y d0
2
1
z = 1.5
0.8 z = 2.0
z = 2.5
0.6
Values of y/b and y/d o
z = 3.0
z = 4.0
0.4
0.2
0.17
0.01
0.08
0.06
0.04
1 y
2
b
0.02
0.01
0.0001 0.001 0.01 0.058 0.1 1 10
Laut
L
V
FR =
g .D
V = g .D
Dimana:
c = gD
Dalam hal ini aliran disebut dalam kondisi
kritis, and aliran disebut aliran kritis (critical flow).
V 〈 g.D
aliran disebut aliran sub-kritis (subcritical flow).
dy A
>0
dx
(b)
A3
dy
>0
dx
H3
(a) Denah
M2 M1 C
yn1
yn2
Gambar 4.11.
yc1 y
y Perubahan profil
yc2
yc3 = y c1 y n3 =
yn1 aliran dalam
saluran yang
mengalami
perubahan lebar
yn
yc
2
yn
yc S3
yn
yc
ib > ic
C
(c)
TERIMAKASIH
Suatu penampang saIuran dapat terdiri dari
beberapa bagian yang mempunyai angka
kekasaran yang berbeda–beda. Sebagai contoh
yang paIing mudah dikenaIi adaIah saIuranSaIuran
banjir. tersebut pada umumnya terdiri saIuran
utama dan saIuran samping sebagai penampang
debit banjir.
Penampang tersebut adaIah sebagai berikut :
n3 n3
I II III
n2 n2
n1 n1
n1
TERIMAKASIH