HIDROLIKA
DISUSUN OLEH :
D4 TEKNIK SIPIL
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Aliran disebut seragam (uniform flow) apabila tidak ada perubahan besar dan arah dari
kecepatan dari satu titik ke titik yang lain di sepanjang aliran. Demikian juga dengan variabel-
variabel lainnya seperti tekanan, rapat massa, kedalaman, debit, dsb. Aliran di saluran panjang
dengan debit dan penampang tetap adalah contoh dari aliran seragam. Aliran seragam
merupakan aliran yang tidak berubah menurut tempat. Konsep aliran seragam dan aliran kritis
sangat diperlukan dalam peninjauan aliran berubah dengan cepat atau berubah lambat laun.
Perhitungan kedalaman kritis dan kedalaman normal sangat penting untuk menentukan
perubahan permukaan aliran akibat gangguan pada aliran. Aliran tak seragam (non uniform
flow) terjadi jika semua variabel aliran berubah dengan jarak. Contoh dari aliran tak seragam
adalah aliran di sungai atau di saluran di daerah dekat terjunan atau bending.
1.2 Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Aliran seragam merupakan aliran yang tidak berubah menurut tempat. Konsep aliran
seragam dan aliran kritis sangat diperlukan dalam peninjauan aliran berubah dengan cepat atau
berubah lambat laun.
1. Kedalaman Aliran
Luas penampang, penampang basah, dan debit aliran pada setiap penampang, dari
suatu panjang aliran adalah konstan (tetap)
2. Kedalaman Energi
Garis permukaan aliran, dan sasar saluran sejajar, dan ini berarti bahwa kemiringan
garis energi (if), garis permukaan air (iw) dan dasar saluran (ib) adalah sama atau :
if = i w = ib
B. Aliran Seragam Ditinjau dari Perubahan Waktu
Σ Fx = 0
P1 – P2 + G sin + G sin θ - τz Δx Δy = 0
G sin θ - τz Δx Δy = 0
Karena G = ρ g Δx Δy (y – z)
ρ g Δx Δy (y – z) sin θ - τz Δx Δy = 0
τz = ρ g (y – z) sin θ atau : τz = ρ g ib (y – z)
dimana :
sin θ = ib
τb = ρ g ib h atau τb = ρ g h ib
dimana :
Untuk aliran di dalam saluran lebar sekali (wide channel) dimana R = h, maka
tegangan geser pada dasar saluran dapat dinyatakan sebagai berikut :
τb = ρ g R ib
V = C Rx if
dimana :
V = kecepatan rata–rata
R = jari–jari hidrolik
Dimana :
Pada awal tahun 1769 seorang insinyur Perancis bernama Antonius Chezy
mengembangkan mungkin untuk pertama kali perumusan kecepatan aliran yang
kemudian dikenal dengan rumus Chezy yaitu :
V = C √𝑅if
Dimana :
Harga C tergantung pada kekasaran dasar saluran dan kedalaman aliran atau jari–jari
hidrolik. Berbagai rumus dikembangkan untuk memperoleh harga C antara lain :
Ganguitlef aunt Kutter (1869)
0,00281 1,811
41,65 + + 𝑛
𝐶= 3
1+ ( 41,65 3 )
0,00281 𝑛
√𝑅
dimana :
R = jari–jari hidrolik
Bazin pada tahun 1897 melalui penelitiannya menetapkan harga C sebagai berikut :
157,6
𝐶=
1 + 𝑚⁄𝑅
Masih banyak rumus-rumus yang lain untuk menetapkan harga koefisien C
melalui penelitian-penelitian di lapanga n dimana semua menyatakan bahwa besarnya
hambatan ditentukan oleh bentuk kekasaran dinding dan dasar saluran, faktor
geometri dan kecepatan aliran.
atau
1
V = 𝑛 𝑅 2⁄3 if 1⁄2 (SI)
Dimana
1
V = C √𝑅if = 𝑛 𝑅 2⁄3 if 1⁄2
1
C = 𝑛 𝑅 1⁄6
( ∂𝑉
∂𝑠
≠0 )
B. Energi Spesifik
Total energi pada tampang aliran di salura terbuka dapat dinyatakan dalam:
V2
H z y
2g
Dimana:
z : elevasi
y : kedalaman aliran
V : kecepatan aliran
g : percepatan gravitasi
Energi spesifik dalam suatu penampang saluran dinyatakan sebagai energi air pada
setiap penampang saluran, dan diperhitungkan terhadap dasar saluran.
V2
Es y
2g
DAFTAR PUSTAKA
https://wordpress.com Aliran Tidak Seragam