Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN AKHIR

PRATIKUM MEKANIKA FLUIDA


MODUL 1

SEMESTER GENAP 2019/2020

Kelompok VII
Nama Mahasiswa : Gusti Bimo Chaniago
NIM : 104218031
Kelas : EV

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR
UNIVERSITAS PERTAMINA
2020
PENGANTAR OPEN CHANNEL FLOW
Gusti Bimo Chaniago 1*, Brenda Zelvina Esther1

Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Perencanaan Infrastruktur,


Universitas Pertamina
*Corresponding author: mrbimoch12@gmail.com

Abstrak: Saluran terbuka merupakan saluran dimana aliran mengalir dengan


muka air terbuka atau bebas. Pada praktikum kali ini diamati profil aliran yang
terjadi pada saluran terbuka dan dilakukan pengukuran terhadap nilai koefisien
manning dan bilangan Froude. Profil aliran yang dihasilkan dari pengukuran
dengan ketinggian gate 25 mm adalah aliran yang elevasi muka airnya terus naik
dengan y1 = 17 mm, y2 = 21 mm, dan y3 = 25 mm. Kenaikan dikarenakan oleh
pengaruh ketinggian bukaan gate. Sementara itu nilai koefisien manning pada
bukaan gate 25 mm adalah sebesar 0,049, sedangkan bilangan Froude yang
didapat adalah 3,002. Perbedaan nilai koefisien manning bisa berubah tergantung
pembukaan gatenya dikarenakan oleh ketinggian bukaan gate yang bervariasi dan
berpengaruh terhadap kecepatan yang menjadi komponen untuk menghitung nilai
koefisien manning. Sementara itu jenis aliran yang terjadi adalah aliran super
kritis karena nilai dari bilangan Froude adalah lebih dari satu (Fr > 1).
Kata Kunci : Saluran terbuka, Superkritis, Koefisien Manning, Bilangan Froude

Abstract: An open channel is a channel where air flow is open or free. In this
practicum, the flow profile is carried out on an open channel and is carried out on
the values of the manning coefficient and the Froude number. The flow profile
that results from measurements with a gate height of 25 mm is a flow where the
water level elevation continues to rise with y1 = 17 mm, y2 = 21 mm, and y3 = 25
mm. The gate increases by increasing gate. Meanwhile, the value of the manning
coefficient at the gate opening 25 mm is equal to 0.049, while the obtained Froude
number is 3.002. The difference in the value of the manning coefficient can
change depending on the rate caused by the height of the gate opening which
varies and affects the speed which is a component to calculate the value of the
manning coefficient. Meanwhile the type of flow that occurs is super critical flow
because the value of the Froude number is more than one (Fr> 1).
Keywords: Open Channels, Supercritical, Manning Coefficients, Froude
Numbers,

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Saluran adalah suatu sarana untuk mengalirkan fluida dari suatu tempat
ketempat yang lain, saluran yang mengalirkan air dengan suatu permukaan
bebas disebut dengan saluran terbuka (open channel), permukaan bebas
dipengaruhi oleh tekanan udara.(Sartika, 2009). Contoh dari saluran terbuka
yaitu sungai, saluran irigasi dan saluran drainase. Aliran memiliki perilaku
yang meliputi sifat-sifat dari fluida yang berpengaruh pada pola aliran dan
gaya yang mungkin akan timbul ketika fluida berinteraksi dengan dinding dari
saluran. Aliran pada saluran terbuka memiliki karakteristik hidrologi yang
lebih rumit, sehingga perlu dilakukan analisis terhadap aliran tersebut.
.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana nilai bilangan Froude dari tinggi pintu air dengan ketinggian 17
mm dan tipe aliran apa yang terjadi terjadi?
2. Bagaimana nilai koefisien kekasaran Manning pada aliran tersebut?

C. Tujuan penelitian
1. Menentukan nilai bilangan Froude dari tinggi pintu air tertentu dan jenis
aliran yang terjadi.
2. Menentukan nilai koefisien Manning pada aliran.

D. Teori Dasar
Pada dasarnya sebuah aliran air dalam suatu saluran terbagi menjadi dua
jenis, yaitu aliran saluran terbuka (open channel flow) dan aliran pipa (pipe
flow). Perbedaan yang paling menonjol dari dua jenis aliran ini adalah adanya
muka air bebas pada saluran terbuka yang membuat terpengaruh oleh tekanan
udara bebas. Sedangkan pada aliran pipa, air memenuhi seluruh ruang dinding
pipa saluran sehingga air tidak dipengaruhi secara langsung oleh tekanan udara
bebas. Triatmodjo (2008) dalam Al Amin, M.B., (2013) menyatakan bahwa
saluran terbuka adalah saluran dimana air mengalir dengan muka air
bebas.Tekanan di permukaan air pada semua titik di sepanjang saluran biasanya
sama dan berupa tekanan atmosfer. Menurut Al Amin et al.(2013) pada saluran
terbuka variabel aliran sangat tidak teratur baik terhadap ruang maupun waktu.
Variabel tersebut adalah tampang lintang saluran, kekasaran saluran, kemiringan
dasar saluran, belokan, dan debit aliran. Penampang saluran alam umumnya
sangat tidak beraturan, biasanya bervariasi. Aliran pada saluran terbuka dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Aliran steady dan unsteady
Yaitu aliran ketika properti dari air seperti kedalaman dan debit tidak
mengalami perubahan terhadap waktu maka aliran tersebut dapat
dikatakan sebagai aliran steady (Q1=Q2) dan berlaku sebaliknya pada
aliran unsteady.
2. Aliran seragam dan tidak seragam
Yaitu aliran melalui saluran terbuka disebut seragam (uniform) yaitu
apabila berbagai jenis aliran seperti kedalaman, tampang basah,
kecepatan dan debit pada setiap tampang di sepanjang aliran adalah
konstan (Harseno dan Jonas, 2007). Hal tersebut berlaku sebaliknya
untuk aliran tidak seragam.
3. Aliran sub kritis, kritis, dan super kritis
Suatu aliran dapat dikatakan sebagai aliran kritis apabila kecepatan dari
aliran tersebut memiliki nilai yang sama dengan kecepatan gelombang
gravitasi yang beramplitudo kecil. Perubahan dari kedalaman dapat
membangkitkan gelombang dari gravitasi. Apabila kecepatan dari suatu
aliran memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai
kecepatan kritisnya maka aliran tersebut dapat dikatakan sebagai aliran
sub kritis. Tetapi jika kecepatan alirannya lebih besar dari kecepatan
kritis maka disebut sebagai aliran super kritis.
Contoh dari saluran terbuka dapat dilihat pada saluran irigasi.
Saluran irigasi memiliki muka air yang cenderung bebas. irigasi dapat
diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk mendatangkan air
sebelumnya guna keperluan pertanian, mengalirkan dan membagikan air
secara teratur dan setelah digunakan dapat dibuang kembali. Di dalam
suatu sistem saluran irigasi terdapat pintu bukaan air atau sering disebut
sebagai gate. Bagian depan dari bukaan air akan terbuka apabila muka air
terjadi luapan tinggi sehingga air akan terdistribusi. Tinggi dari pintu
bukaan air akan disesuaikan dengan kebutuhan. Tinggi dari bukaan air
yang bervariasi akan menimbukan elevasi muka air yang bervariasi baik
di hulu maupun di hilir. Kecepatan aliran yang dihasilkan juga bervariasi
namun debit yang dihasilkan sama. (Irawan, 2016)
Bilangan Froude
Bilangan Froude (Fr) berasal dari nama penemunya, yaitu William Froude
(1810-1879). Bilangan Froude digunakan untuk mengklasifikasikan jenis aliran
kritis, sub kritis, dan super kritis. Aliran disebut kritis apabila Fr = 1, sub kritis
apabila Fr < 1, dan super kritis apabila Fr > 1. (Bachtiar, 2009) Untuk
menghitung besaran dari bilangan Froude saluran dengan penampang berbentuk
persegi dapat digunakan persamaan sebagai berikut


Dimana
Fr = bilangan Froude
g = percepatan gravitasi (m/s2)
y = kedalaman aliran (m)

Koefisien Manning
Karakteristik kekasaran saluran dapat digunakan sebagai indikator yang
mengontrol kecepatan aliran air. Terlepas dari kekasaran saluran, jenis material
yang digunakan berbeda akan menghasilkan nilai kekasaran saluran yang
berbeda (Al Amin et al., 2013). Persamaan empiris yang umumnya paling
terkenal dan sering digunakan adalah persamaan Manning sebagai berikut :

Dimana
Q = debit aliran (m3/s)
n = nilai kekasaran Manning
S = kemiringan dasar saluran (m)
R = jari-jari hidrolik (m)
A = luas tampang basah (m2)

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi nilai dari koefisien manning


adalah kekasaran dasar, ukuran dan bentuk saluran, panjang saluran,
ketidakseragaman bentuk saluran, ketinggian muka air dan debit air, perubahan
musim, suspensional material dan bed load, serta vegetasi.

METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah hydraulic bench dan hydraulic flow
demonstrator.
B. Cara Kerja
Pertama pastikan ketiga pitot berada dalam kondisi yang diinginkan.
Ketinggian manometer dipastikan sama dengan air yang masuk pada
apparatus. Hydraulic bench dan dibuka katup control. Katup control outlet
dibuka dan katup control aliran masuk pada apparatus secara bertahap untuk
mempertahankan tingkat kedalaman air di bagian kerja apparatus. Dibuka
katup keluaran secara penuh. Pergerakan air diamati pada apparatus. Pintu air
diturunkan sampai 20 mm dan diamati permukaan air dan bagaimana tingkat
air dibagian hulu bendungan naik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 1. Data Ketinggian Air
Y0 150 mm
Y1 17 mm
Y2 21 mm
Y3 25 mm

Tabel 2. Data Bukaan Pintu Air, Froude Number dan Analisa Aliran
Pintu Air ( mm ) Fr Analisa Aliran
25 3,002 Kritis
20 2,783 Super kritis
30 2,178 Super kritis

B. Perhitungan
a. Gate 25 mm
-
-

= 0,049

-
√ √

C. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, lebar saluran adalah 7,5×10−2m dan bukaan pada pintu
air adalah 25×10−2 m. Dari hasil bukaan pada pintu air didapatkan nilai
ketinggian air di 3 posisi. Untuk posisi yang pertama sebesar 17 mm/17x10-3
m, posisi kedua 21 mm/21x10-3 m dan posisi ketiga 25 mm/25x10-3 m.
Setelah membuat profil aliran, perhitungan debit dilakukan dengan
menghitung data waktu yang digunakan untuk memperoleh volume tertentu.
Volume air yang digunakan yaitu sebesar 10x103 m3. Data waktu yang
diperoleh ialah 4,33 s. Untuk menentukan nilai koefisien Manning diperlukan
nilai kecepatan aliran. Dari data pada hasil pengamatan debit yang diperoeh
adalah sebesar 2,30×10−2 m 2 /s dan kecepatan aliran tersebut ialah
1,226 m/s. Dari hasil perhitungan nilai koefisien Manning yang di peroleh
ialah sebesar 0,049.
Untuk mengidentifikasikan tipe aliran yang terjadi pada aliran tersebut
maka perlu menghitung nilai bilanga Froude pada aliran tersebut. Nilai yang
dihasilkan ialah sebesar 3,002. Nilai Froude tersebut melibihi 1 maka dapat
dikatakan bahwa aliran tersebut merupakan aliran superkritis. Menurut
literatur, nilai bilangan Froude yang lebih dari 1 dikategorikan sebagai aliran
superkritis. Menururt salah satu peneliti semakin besar bukaan pintu air maka
nilai bilangan froude semakin kecil.
KESIMPULAN
Pada percobaan pengantar open channel flow, debit yang diperoleh sebesar
1,353×10−2 m2 /s dan didapatkan bahwa nilai Froude hasil perhitungan dari
aliran tersebut sebesar 3,002. Aliran tersebut termasuk dalam aliran
superkritis. Untuk nilai kekasaran Manning yang diperoleh dari aliran tersebut
yaitu sebesar 0,049 Menurut literatur nilai tersebut menyatakan bahwa
permukaan dinding cukup kasar.

DAFTAR PUSTAKA
Akbar, M. (2016). Analisa Profil Muka Air Banjir Sungai Molompar Kabupaten
Minahasa Tenggara. Jurnal Sipil Statik, Vol. 4, No.1, 49-64.
Albas, J. (2016). Kajian Pengaruh Tinggi Bukaan Pintu Air Tegak
(SCLUICEGATE) Terhadap Bilangan Froude. Jurnal Konstruksi, Vol. 14,
No. 1, 35-45.
Harseno, E. (2007). Studi Eksperimental Aliran Berubah Beraturan Pada Saluran
Terbuka Bentuk Primatis. Majalah Ilmiah UKRIM Edisi 2, 1-26.
Sujatmiko, C. (2008). Kajian Nilai Koefisien Hambat Pada Saluran Terbuka.
Jurnal Sains dan Inovasi, Vol. IV, No. 1, 28-34.
Al Amin, M. B., et al. (2013). “Kalibrasi Nilai Kekasaran Manning Pada
Saluran Terbuka Komposit (Fiber Bergelombang Kaca) Terhadap
Variasi Kedalaman Aliran (Kajian Laboratorium)”. Seminar Nasional
Added Value of Energy Resources (AVoER) Ke-5. Palembang,
Indonesia. [Online]. Tersedia :
http://eprints.unsri.ac.id/4675/1/PROSIDING_AVOER_2013,pdf,eprint
s.pdf&ved [15 Februari 2019]
Bachtiar, Joetata Hadihardaja. (2009). “Karakteristik Aliran Air dalam Model
Saluran Terbuka Menuju Kajian Erosi dan Transpor Sedimen". Media
Komunikasi Teknik Sipil: Universitas Diponegoro. [Online]. Tersedia
:http://elearning.unsri.ac.id/pluginfile.php/99070/mod_resource/content/
1/Parameter%2520Kualitas%2520Air.word.pdf&ved [15 Februari
2019]
Harseno, Edi dan Setdin Jinas V. L. 2007. Studi Eksperimental Aliran Berubah
Beraturan Pada Saluran Terbuka Bentuk Prismatis. Dalam Majalah
Ilmiah UKRIM, No. 2 Tahun XII. [Online]. Tersedia : http://e-
journal.ukrimuniversity.ac.id/file/ [15 Februari 2019]
Irawan, Ronaldo Olta. 2016. Studi Ketelitiaan Bukaan Pintu Air dan Efisiensi
Aliran pada Daerah Irigasi. Skripsi. Tidak diterbitkan. Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin: Makassar. [Online]. Tersedia :
https://core.ac.id.uk/download/pdf/ [15 Februari 2019]

Anda mungkin juga menyukai