IMPACT OF JET
1.1 PENDAHULUAN
Pancaran (jet) dari suatu fluida selalu memiliki kecepatan. Oleh karena itu jet
juga memiliki energy kinetic. Jika ada penghalang yang berada lintasan pancaran
tersebut maka akan menerima gaya dinamis yang disebut impact of jet. (Teknik Mesin
UGM, 2010)
Impact of jet sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan prinsip kerja nozzle. Di
mana perubahan tekanan menjadi kecepatan sering dimanfaatkan untuk kerja mesin
yang menggunakan fluida sebagai fluida kerjanya. Aliran nozzle mengenai sudu-sudu
turbin yang mana turbin dikopel dengan generator, pada sudu turbin menggunakan
prinsip momentum dan impuls.
Penggunaan aplikasi impact of jet dalam kehidupan manusia sangatlah beragam.
Mulai dari kehidupan sehari-hari, industri dan teknologi tinggi. Dalam kehidupan
sehari-hari, impact of jet dimanfaatkan pada selang semprot dan mesin kapal. Dalam
industry impact of jet dimanfaatkan untuk sand blasting dan water jet cutting. Dalam
penerapan teknologi tinggi, impact of jet digunakan pada roket.
Pada eksperimen ini gaya yang dibangkitkan oleh semburan nozzle dikenakan
pada plat diukur dan dibandingkan dengan momentum dalam nozzle. (Jobsheet
Praktikum Fenomena Dasar Termal, 2017)
1.1.1 Tujuan Praktikum
Pengujian Impact of Jet pada praktikum Fenomena Dasar Termal adalah sebagai
berikut.
1. Mengetahui prinsip kerja nozzle yaitu mengubah tekanan menjadi kecepatan.
2. Mengukur besarnya gaya tolak yang diakibatkan oleh semburan air yang keluar
dari nozzle.
3. Mengetahui pengaruh bentuk permukaan vane terhadap besarnya gaya yang
ditimbulkan oleh semburan air melalui nozzle. (Jobsheet Praktikum Fenomena
Dasar Termal, 2017)
1
2
b. Kontinuitas
Persamaan kontinuitas adalah persamaan yang menghubungkan kecepatan fluida
dalam dari satu tempat ke tempat lain. Sebelum menurunkan hubungan, Anda harus
memahami beberapa istilah dalam aliran fluida. Garis aliran (stream line) diartikan
sebagai jalur aliran fluida ideal (aliran lunak). Garis singgung di suatu titik pada garis
memberikan kita arah kecepatan aliran fluida. Garis alir tidak berpotongan satu sama
lain. Tabung air adalah kumpulan dari garis-garis aliran. Dalam aliran tabung, fluida
masuk dan keluar melalui mulut tabung. Untuk itu, semua fluida tidak boleh
dimasukkan dari sisi tabung karena dapat menyebabkan persimpangan/perpotongan
garis-garis aliran. Hal ini akan menyebabkan aliran tidak tunak lagi. Berikut rumus dari
persamaan kontinuitas. (Prakarsa, 2015)
3
1 A1v1 2 A2v2
Di bawah ini persamaan kontinuitas antara nozzle dan plat dimana titik
referensinya adalah sumbu x.
Q AV
m
Qin Qout
(1.2)
V1 A1 V2 A2
Dimana:
_ _
m1 , m 2 : massa alir 1, 2 (kg/s)
ρ1, ρ2 : massa jenis (kg/m3)
A1, A2 : luas penampang (m2)
v1, v2 : kecepatan (m/s)
: massa jenis (kg/m3)
V1, V2 : volume masuk, keluar (m3)
v :kecepatan (m/s)
Qin, Qout : debit masuk, keluar (m3/s)
A1, A2 : luas permukaan (m2)
ṁ : laju aliran massa (kg/s)
c. Bernoulli
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang
menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan
menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya
merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah
energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah
energi di titik lain pada jalur aliran yang sama(Wikipedia, 2017). Momentum yang besar
mengakibatkan gaya yang besar pula saat tumbukan terjadi. Dalam impact of jet ini,
gaya yang terjadi adalah gaya tumbuk fluida terhadap vane. Berikut adalah rumus dari
hukum bernoulli.
4
𝑝 𝑉2
𝑧 + 𝜌𝑔 + 2𝑔 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 (1.3)
Dimana:
z: elevasi
𝑝
: tinggi tekanan
𝜌𝑔
𝑉2
: tinggi kecepatan
2𝑔
(Fissik, 2013)
Bila diilustrasikan, persitiwa tumbukan fluida pada pengujian impact of jet ini
dapat dilihat pada gambar 1.1 di bawah ini.
Gambar 1.1 Ilustrasi peristiwa tumbukan air pada Hemispherical vane dan Flat
Vane (Cooles, 2017)
Secara umum, prinsip kerja impact of jet adalah pompa menghisap air pada
tangki penampung untuk dialirkan menuju nozzle melalui flow control valve, flowmeter,
dan water supply hose. Skema bagian impact of jet dapat dilihat pada gambar 1.2 di
bawah ini.
Di dalam nozzle, tekanan fluida diubah menjadi kecepatan, kemudian aliran flida
disemprotkan ke vane. Fluida yang menumbuk vane akan menyebabkan naiknya weight
beam. Kenaikan tersebut kemudian diseimbangkan dengan jockey weight. Dari angka
yang ditunjukan saat penyeimbangan tersebut, dapat diketahui momentum yang
menumbuk vane.
1.2.2 Nozzle
Nozzle adalah sebuah alat untuk mengubah tekanan fluida menjadi kecepatan.
Hal tersebut terjadi akibat reduksi luas penampang, dimana kita ketahui bahwa
𝐴1 𝑣1
𝑣2 =
𝐴2
Keterangan:
v2 = kecepatan fluida yang keluar dari nozzle (m/s)
v1 = kecepatan fluida yang keluar dari nozzleI (m/s)
A1= luas penampang inlet (m2)
A2= luas penampang outlet (m2)
Pada nozzle luas penampang inlet lebih besar dari outlet (A1> A2), sehingga
kecepatan fluida pada outlet menjadi lebih besar dari inlet.
Jenis nozzle secara umum dapat dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu konvergen,
divergen, dan konvergen-divergen. (Hall, 2015)
a. Nozzle Konvergen
Nozzle konvergen adalah nozzle yang memiliki luas penampang masuk lebih
besar daripada luas penampang keluarnya (Ain > Aout) dan pada nozzle konvergen dapat
menggunakan compressible fluid dan incompressible fluid. Aplikasi dari nozzle
konvergen ini ada pada turbin impuls karena memiliki prinsip kerja yang meningkatkan
kecepatan fluida untuk member impuls pada turbin. Sehingga Vin < Vout seperti yang
diperlihatkan Gambar 1.3
b. Nozzle Divergen
Nozzle divergen adalah dimana luas penampang masuk lebih kecil daripada luas
penampang keluarnya (A1 < A2) dan pada nozzle divergen hanya dapat menggunakan
compressible fluid, sehingga Vin < Vout. Bentuk ini sering disebut dengan diffuser.
Aplikasi pada diffuser ini ada pada nozzle selang pemadam kebakaran untuk api
tersebar. Dimana prinsip kerjanya adalah menaikkan tekanan tetapi menurunkan
kecepatan. Bentuk nozzle divergen di perlihatkan pada Gambar 1.4 dibawah ini.
dimana:
ṁ : laju aliran massa (kg/s)
V : volume bench (m3)
t : waktu (sekon)
u0 : kecepatan fluida sebelum terdefleksi (m/s)
8
Water jet cutting ini memanfaatkan high-pressure water jet technology. Di mana
teknologi ini dapat mengatasi kekurangan-kekurangan alat permesinan konvensional,
seperti peralatan yang mudah aus, permasalahan akibat beban termal, dan kualitas
permukaan. (Azhari, 2012)
Pulsemeter
Load Cell
Motor
Listrik
Pompa
Sentrifugal
b. Impact of Jet
Peralatan pengujian dalam praktikum fenomena dasar mesin bagian termal pos
Impact of Jet.
Jockey Weight
Adjusting Nut
Cover Plate
Nozzle
b a
3. Supply Hose
Supply hose berfungsi untuk menyediakan suplai air yang berasal dari pompa
sentrifugal untuk disalurkan ke nosel.
Supply
Hose
Drain
Pipe
5. Cover Plate
Cover plate berfungsi untuk menutup alat percobaan agar air tidak keluar saat
pengujian impact of jet.
Cover
Plate
Plastic
Strip
Weight
Beam
8. Jockey Weight
Jockey Weight berfungsi sebagai pemberat sekaligus penunjuk skala pada weight
beam. Jockey weight memiliki berat 0.6 kg
Jockey
Weight
Adjusting
Nut Spring
Tally
c. Hydraulic Bench
Tempat menampung air untuk pengujian Impact of jet.
Hydraulic
Bench
d. Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal berfungsi untuk memompa air masuk ke dalam sistem.
Pompa
Sentrifugal
Motor
Listrik
g. Load Cell
Load cell berfungsi untuk mengukur kecepatan massa yang masuk ke dalam
sistem.
Mulai
B A
19
B A
Mengganti
bentukvane?
YA
TIDAK
Selesai
V
m
t
Dimana : m : Laju aliran massa
ρ : massa jenis air
Q : debit
t : waktu
22
m
V
2
t t
.
m 1000 0, 005
0, 000859 kg / s
t 76,312
m
m
T
t
= 0,000859 x 0,005 = 0,00000429 kg/s
.
m 0, 00000429
.
100% 100%
0, 0655
Ralat Nisbi ( RN ) = m
= 0,0065 %
Keseksamaan = 100%-0,0094%
= 99,9934 %
u 12,75 m
u .
u ( ) m 12,75 x 0,0000429 = 0,0000547
m
u 0,0000547
Ralat Nisbi ( RN ) = 100% 100% 0,000429
u 0,834
Keseksamaan = 100% - RN = 100% - 0,000429% = 99,99957%
u0 u 2 0,687
uo u 0,834
u u 2 0, 687 (0,834) 2 0, 687
u0
8, 48 m/s
u
23
uo
u0 ( ) u 8, 48 0,0000547 0,0004642 m / s
u
J u0 m
J
.
u0 0, 0096 m / s
m
J .
m 0, 065 kg/s
u0
J . J
J ( ) ( m ) ( ) ( u 0 )
m
.
u0
u0 cos 0
J' m
J ' .
m sin 90 0, 0655
u
J '
.
u sin 90 0,834
m
24
J J ' .
J ' ( ) (u ) ( ) ( m)
u m
J ' 0,0655 0,0000547 0,834 0,00000429 0, 00000717
Ralat Nisbi (RN) =
J ' 0,00231
100% 100% ~ (tak terdefinisi)
J' 0
Keseksamaan = 100% - RN = ~ (tak terdefinisikan)
F 4 g y 39,24 y
F
39,24
y
y ½ skala terkecil ½ 0,001 0,0005
F
F y 39,24 0,0005 0,0196 N
y
Ralat Nisbi (RN) =
F 0,0196
100% 100% 0, 277
F 7,0632
Keseksamaan = 100% - RN = 100% - 0,277% = 99,823%
1.4 PEMBAHASAN
1.4.1 Grafik dan Analisa Grafik
a. Grafik Hubungan Antara F dengan J pada Vane Cekung 1500 rpm
6,0
Bukaan Penuh
5,7
Bukaan 2/3
Gaya (F)
5,4
Gambar 1.31 Grafik hubungan momentum dan gaya pada vane cekung 1500 rpm
Pada grafik di atas, dapat dilihat bahwa pengaruh hubungan antara momentum
dan gaya pada vane cekung 1500 rpm memiliki profil grafik yang linear. Nilai profil
grafik terendah berada pada saat bukaan 1/3 dan 2/3. Ini membuktikan bahwa saat katup
dibuka 1/3 dan 2/3, maka gaya yang dihasilkan akan kecil, karena bukaan katub kecil,
sehingga debit yang masuk juga kecil. Begitu juga nilai dari momentum. Sedangkan
saat bukaan penuh, maka disaat itulah nilai maksimal dapat terjadi.
b. Grafik Hubungan Antara F dengan J pada Vane Datar 1500 rpm
3,0
2,8
Gaya (F)
2,6
2,4
1,8
0,0028 0,0029 0,0030 0,0031 0,0032 0,0033 0,0034 0,0035
Momentum (J)
Gambar 1.32 Grafik hubungan momentum dan gaya pada vane datar 1500 rpm
27
Pada grafik di atas, dapat diketahui hubungan gaya dengan momentum yang
terjadi sangat non-linear. Saat bukaan 1/3, nilai gayanya yaitu 2,35, dengan momentum
bernilai 0,00359. Saat bukaan 2/3, nilai gayanya yaitu 2,74, dengan momentum bernilai
0,00152. Sedangkan saat bukaan penuh, gayanya senilai 3,13, dengan momentumnya
senilai 0,00264. Hal ini mungkin terjadi dikarenakan ketidaktepatan pemasangan vane,
kesalahan pengaturan load cell, dan kesalahan pengaturan kecepatan motor.
c. Grafik Hubungan Antara F dengan J pada Vane Cekung 1800 rpm
13,0
Bukaan Penuh
12,5
11,5
Gaya (F)
11,0
10,5
10,0
9,0
0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09
Momentum (J)
Gambar 1.33 Grafik hubungan momentum dan gaya pada vane cekung 1800 rpm
Pada grafik di atas, dapat dilihat bahwa pengaruh hubungan antara momentum
dan gaya pada vane cekung 1800 rpm memiliki profil grafik yang linear. Nilai profil
grafik terendah berada pada saat bukaan 1/3 dan 2/3. Ini membuktikan bahwa saat katup
dibuka 1/3 dan 2/3, maka gaya yang dihasilkan akan kecil, karena bukaan katub kecil,
sehingga debit yang masuk juga kecil. Begitu juga nilai dari momentum. Sedangkan
saat bukaan penuh, maka disaat itulah nilai maksimal dapat terjadi.
28
6,8
6,6
6,4
Gaya (F)
6,2
6,0
5,8
Gambar 1.34 Grafik hubungan momentum dan gaya pada vane datar 1800 rpm
Pada grafik di atas, dapat diketahui hubungan gaya dengan momentum yang
terjadi sangat non-linear. Saat bukaan 1/3, nilai gayanya yaitu 4,31, dengan momentum
bernilai 0,0036. Saat bukaan 2/3, nilai gayanya yaitu 5,101, dengan momentum bernilai
0,00255. Sedangkan saat bukaan penuh, gayanya senilai 7,063, dengan momentumnya
senilai 0,00463. Hal ini mungkin terjadi dikarenakan ketidaktepatan pemasangan vane,
kesalahan pengaturan load cell, dan kesalahan pengaturan kecepatan motor.
3. Semburan air pada nozzle yang mengenai permukaan vane menimbulkan gaya
tolak, besarnya gaya tolak dipengaruhi:
a. Kecepatan air yang mengenai vane, dimana besarnya kecepatan berbanding
lurus dengan besarnya tekanan yang dirubah.
b. Kecepatan putar motor, dimana besar kecepatan putar motor mempengaruhi
gaya yang mengenai vane-nya (F), secara otomatis nilai dari momentumnya (J)
akan semakin besar pula.
.4. Dalam pengolahan data didapat posisi jockey weight (y) pada vane datar memiliki
nilai lebih kecil dari pada vane cekung dimana dari rumus dasar, F = 4gy, dimana
y adalah posisi jockey weight.
a. Secara kualitatif distribusi gaya pada :
-vane datar ialah terpusat dimana secara teori F = 2mu0
-vane cekung ialah menyebar dimana secara teori F = mu0
b. Secara kuantitatif posisi jockey weight pada :
-vane datar, pada kecepatan putar (v) = 1250 rpm ; dengan bukaan penuh
menunjukan Y =0.018 m
-vane cekung, pada kecepatan putar (v) = 1250 rpm ; dengan bukaan penuh
menunjukan Y =0.035 m
1.5.2 Saran
1. Pembacaan pada tally harus teliti agar diperoleh data yang akurat.
2. Volumemeter harus di bersihkan agar pembacaan volume air dapat lebih akurat.
3. Untuk setiap sehabis ataupun sebelum praktikum alat-alat percobaan diharapkan
sesegera mungkin dikalibrasi lagi untuk mengurangi error yang terjadi.
4. Penambahan stopwatch pada mesin untuk mempermudah penghitungan waktu
30
DAFTAR PUSTAKA
Cengel, Yunus, John M Cimbala, 2006, Fluid Mechanics: Fundamentals and
Application, McGraw Hill, New York
Cooles, Cynthia, 2017, Experiment 5 – Impact of Jet, Faculty of Engineering, Memorial
University, Diakses pada 8 Maret 2017,
http://www.engr.mun.ca/~ccoles/ENGR5713/FMWPlab5.html/
Fissik, 2013, Hukum Bernaulli, Fisika itu Asyik, Diakses pada 9 Maret 2017
http://fisikaituasyik.weebly.com/hukum-bernaulli.html
Hall, Nancy, 2015, Nozzle Design, Glenn Research Center, NASA, Diakses pada 9
Maret 2017, https://www.grc.nasa.gov/www/k-12/airplane/nozzled.html
Laboratorium Thermofluida, 2017, Jobsheet Praktikum Fenomena Dasar Termal,
Teknik Mesin, Universitas Diponegoro, Semarang
Muntoha, Wahu Asyari, 2015, Nozzle Pemadam Kebakaran, Patigeni, Diakses pada 9
Maret 2017, http://patigeni.com/nozzle-pemadam-kebakaran/
Ormer, Don van, 2017, Industrial Sandblasting – Where Does All the Air Go?, Air Best
Practices, Diakses pada 9 Maret 2017,
http://www.airbestpractices.com/industries/metals/industrial-sandblasting-
%E2%80%93-where-does-all-air-go
Prakarsa, Anggita, 2015, Fluida Dinamis [Persamaan Kontinuitas], Catatan Perjalanan
seorang Mahasiswa Kura-kura, Diakses pada 9 Maret 2017,
http://anggitprakasa.blogspot.co.id/2015/11/fluida-dinamis-persamaan-
kontinuitas.html
Suhardi, 2017, Mengenal apa itu nozzle, CV Maxima Protektama, Diakses pada tanggal
9 Maret 2017, https://maximaprotektama.wordpress.com/tag/mengenal-apa-itu-
nozzle-nozzle-couplingconnector-nozzle-fire-hose-by-maxima-protektama-cv/
WardJet Inc. 2017, Precision and Quality, WardJet, Waterjet University, Diakses pada
9 Maret 2017, https://wardjet.com/waterjet/university/precision-quality/
Wikipedia, 2010, Abrasive Blasting, Wikipedia.org, Di akses pada 9 Maret 2017
https://en.wikipedia.org/wiki/Abrasive_blasting/
Wikipedia, 2017, Prinsip Bernoulli, Wikipedia.co.id, Diakses pada 9 Maret 2017,
https://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Bernoulli