Anda di halaman 1dari 4

1. Jurnal impact of jet tentang pengaruh nozzle dalam percobaan impact of jets.

THE EFFECT OF NOZZLE GEOMETRY ON LOCAL CONVECTIVE HEAT


TRANSFER TO UNCONFINED IMPINGING AIR JETS

Pada impinging jet , geometri dari nozzle berpengaruh pada perpindahan panas
antara jet dan lembaran (plate) dengan mempengaruhi kecepatan pada keluaran jet
dan dengan begitu dapat berpotensi memodifikasi perilaku dari struktur vortex dari jet
. Impinging jet sendiri dikenal sebagai cara atau metode yang sangat efisien untuk
meningkatkan mekanisme perpindahan panas . Sistem ini banyak digunakan dalam
dunia industri, terutama pada proses manufaktur untuk pendinginan, pemanasan dan
pengeringan. Pengaruh dari geometri nozzle ini pada perpindahan panas sudah banyak
dipelajari dalam literatur yang ada . Akan tetapi, usaha untuk meningkatkan tubrukan
perpindahan panas dengan mengubah konfigurasi nozzle , terutama yang berhubungan
dengan kecepatan dan level turbulensi yang ada pada keluaran nozzle .
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa pengaruh dari tiga metode injeksi
yang berbeda yaitu ; tabung yang dipakai sebagai acuan, putaran orifice , dan orifice
berlubang berbentuk silang pada permukan setengah bola . Semua metode injeksi
memiliki area bebas yang sama dan diameter ekuivalen sebesar 14 mm. Metode
pengukuran yang dilakukan pada penilitian ini ada 2 jenis , yaitu : pengukuran
kecepatan dan pengukuran termal . Pengukuran kecepatan dilakukan dengan HS-PIV
(high-speed particle image velocimetry). Peralatan PIV terdiri dari pulsed laser,
kamera CCD (charged-coupled device) dan seeding , yang ada diantara bilik plenum
dan injeksi serta menggunakan generator minyak laskin nozzle . Untuk tiap percobaan
diambil 5000 gambar yang kemudian diproses di komputer . Pengukuran termal pada
percobaan ini dilakukan dengan menggunakan camera FLIR titanium berbasis
inframerah yang sesitifitasnya mencapai 20 mK. Pada percobaan termal ini, kamera
inframerah diletakkan dibelakang plat penumbukan untuk mengukur temperatur plat.
Setiap thermographic image merupakan hasil dari 500 gambar yang direkam selama
10 detik dan berkontribusi dalam penghilangan suara pengukuran.

Gambar diatas menunjukkan geometri injeksi (a) round orifice on hemisphere, (b)
cross-shaped orifice on hemisphere
Koefisien perpindahan panas dan acuan suhu dapat dihitung dengan menggunakan
hukum Newton

Dalam penilitian ini dijabarkan mengenai hasil aerodinamic , yaiitu hasil pengukuran
kecepatan yang disajikan dalam bentuk angka Reynold yaitu 23,000 dan H/D = 1 , 2
dan 5 . Tujuan dari bagian pengukuran ini adalah untuk membandingkan karakteristik
aerodinamis dari ketiga injeksi tadi.

A. The reference case (tube)

Pada tabung (tube) ini memiliki bentuk parabola dan kecepatan maksimum dari
jet axis sama dengan 1,2 Uo dimana itu konsisten dengan deskripsi pada studi
sebelumnya . Dilain pihak , lebar jet meningkat seiring terjadinya peningkatan X/D
dikarenakan mixing layer development. Faktanya , perbandingan dari profil kecepatan
dengan jelas menunjukkan bahwa kecepatan non-zero lebih besar dengan peningkatan
X/D .

B. The round orifice on a hemisphere

Gambar diatas menunjukkan kecepatan pada keluaran jet (X/D = 0.1) untuk orifice
bulat pada hemisphere . Seperti yang didekripsikan pada kasus tube injection , nilai
kecepatan pada keluaran jet (X/D = 0,1) memiliki bentuk parabola. Lebar jet
meningkat seiring dengan peningkatan X/D dikarenakan pengembangan pencampuran
layer dimana lebar jet untuk orifice bulat pada injeksi hemisphere hampir identik
( dari X/D=0,1 menjadi X/D= 0,8 ) . Jadi sebagai tambahan pada pengembangan
mixing layer , orifice bulat dipengaruhi oleh fenomena lain , kemungkinan sebuah
efek vena contracta dimana hubungan aliran dari keluaran injeksi .

4.3. Cross-shaped orifice on hemisphere


Seperti pada kasus orifice bulat , selama efek vena contracta bernilai kecepatan
aksial sepanjang asxis jet pada crossed-shaped orifice meningkat dari injeksi . Karena
kedua injeksi ada pada hemisphere , kita bisa simpulkan bahwa efek tersebut
diasosiasikan dengan karakteristik injeksi . Akan tetapi , kecepatan axial maksimum
sepanjang axis jet dari crossed shape orifice lebih kecil .

Akhirnya didapat konkulsi bahwa kefektivitas geometri nozzle sangat dipengaruhi


oleh hemisphere , karena memproduksi udara ambient lebih banyak kedalam jet
sebelum tuburukan , yang mana memililiki karakter oleh frekuensi dari vortices untuk
orifice bulat . Keefektivitas ini secara konsekuen berkurang lebih rapid .
3. Resume jurnal mengenai aplikasi impact of jet pada industri migas .

EXPERIMENTAL INVESTIGATION ON LIQUID ABSORPTION OF JET PUMP


UNDER OPERATING LIMITS

Jet pump merupakan sebuah mesin dari hasil aplikasi impact of jet yang mana
dapat berfungsi sebagai alat penyedot minyak dari dalam bumi yang kemudian akan
di proses menjadi bahan bakar. Dalam penggunaannya , jet pump mempunya batas
operasi yang dapat berpengaruh pada kontrol kuantitas dari cairan yang disedot.
Penilitian ini akan mengkaji secara eksperimental menganai batas operasi dari
penyedotan cairan oleh jet pump .
Teknologi dari kontrol kuantitas secara otomatis dari penambahan proporsi dari
cairan merupakan suatu kebutuhan yang di banyak sektor keinsinyuran . Metode
konvensional untuk mendapatkan proporsi kuantitatif biasa menggunakan metering
pump , yang mana bukan hanya memiliki struktur yang komplek tetapi juga memiliki
harga pengoperasian yang cukup mahal. Akan tetapi, metering pump juga memiliki
resiko kelistrikan yang cukup besar jika digunakan pada tempat yang rawan terbakan
seperti pabrik gas alam ataupun tambang batu bara. Jet jump adalah salah satu jenis
permesinan fluida dan peralatan pencampur yang menyerap cairan secara otomatis .
Dengan keuntungan yang ada tersebut seperti harga pengoperasian murah , mudah
digunakan , dsb , alat ini telah banyak digunakan dalam perusahaan minyak dan gas
pada sektor produksi untuk meningkatkan produksi minyak dan gas itu sendiri. Akan
tetapi, karena penyerapan cairan sangat mirip atau berhubungan dengan tekanan
negatif yang terbentuk di dalam jet pum itu sendiri , yang mana mempengaruhi
tekanan aliran bawah , penyerapan akan bervariasi tergantung perubahan tekanan
aliran bawah itu sendiri.
Untuk mengkontrol kerja dari aliran secara akurat , banyak peneliti telah
melakukan research yang berhubungan dengan nosel yang konvergen , diffuser ,
throat dengan struktur yang mirip dengan jet pump. Pada jurnal ini , performa dari jet
pump akan diinvestigasi dan dievaluasi . Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini
adalah untuk memonitor jumlah penyerapan, tekanan outlet, distribusi tekanan dan
bagian gelembung. Dari percobaan ini , kita dapat melihat karakteristik tekanan dari
batas operasi jet pump dan mengobservasi interface dari cairan pada proses
penyerapan cairan. Karena batas operasi jet pump memproduksi kavitasi secara pasti ,
disarankan untuk memilih material anti kavitas untuk manufaktur jet pump untuk
melemahkan efek kavitasi .
Terdapat pengaturan Eksperimental pada penelitian ini , yaitu sebagai berikut ;
A. Sistem eksperimental
Gambar berikut menggambarkan sistem pengujian eksperimental pompa jet
batas operasi.
Air bersih digunakan sebagai sumber air, yang didukung oleh pompa plunger
dengan berbagai aliran 0e4.0 m3 / h dan dinilai tekanan 1,0 MPa. Parameter ini diatur
oleh converter frekuensi. Alat ukur utama terdiri dari enam transduser tekanan,
meteran aliran elektromagnetik (EMF), meteran aliran massa (MF) dan Perangkat
Charge Coupled (CCD). CCD yang digunakan untuk mengambil foto dari wilayah
bubble di jet pump menggunakn kamera dengan resolusi 1028? 800 dan kecepatan
rana 1 / 2190 s. Tekanan outlet terus berubah dengan menyesuaikan valve 1, dan
jumlah penyerapan dikendalikan oleh katup 2. PC digunakan untuk merekam
perubahan real-time dari tekanan dan penyerapan jumlah. Frekuensi untuk merekam
data 1,0 Hz. Suhu laboratorium dikendalikan pada suhu normal 25C oleh unit AC
sentral.

B. Proses Eksperimental
(1) Hubungkan setiap bagian dari sistem eksperimental. Pastikan bahwa setiap
koneksi kuat dan tersegel dengan baik .
(2) Menjaga volume aliran air bekerja Qw 1,6 m3 / jam dan terbuka katup 2
sepenuhnya. Mengecilkan valve 1 sedikit demi sedikit sampai jumlah penyerapan
Q1 dekat 0, dan kemudian muncul valve 1 sampai Q1 mencapai maksimum. Catat
real-time perubahan dari jumlah penyerapan Q, P1 tekanan inlet, hisap rongga
tekanan P2, tenggorokan tekanan P3, tekanan diffuser P4 dan P5, dan tekanan outlet
P6 (Pd P6). Mengambil foto dari wilayah gelembung di pompa jet menggunakan
CCD.
(3) Buka katup 1 sepenuhnya, dan menyesuaikan katup 2 untuk mempertahankan
Jumlah penyerapan Q pada nilai tertentu. Matikan katup 1 sampai Q mulai berubah,
dan merekam P2, P3, P4, P5 dan P6 di titik kritis. Mengambil foto dari wilayah
bubble di jet pompa, dan mengukur panjang wilayah gelembung dan gelembung
diameter menggunakan software analisis citra.
(4) Mengubah jumlah penyerapan Q melalui menyesuaikan katup 2, dan ulangi
langkah (3).
(5) Catat data eksperimen skema di atas

Anda mungkin juga menyukai