Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MANDIRI

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN


APLIKASI TEKANAN HIDROSTATIS PINTU TERENDAM AIR
DAN PERMUKAAN LENGKUNG

Disusun oleh:
FIRNA NABILA
21080117120014

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGOGORO

2018
Contoh Soal dan Pembahasan

1. Sebuah pintu air berbentuk seperempat lingkaran mempunyai diameter 1,5


meter. BiIa air mempunyai permukaan sama tinggi dengan engsel 0,hitunglah
resultante tekanan terhadap pintu air dan besarnya momen yang diperlukan
untuk membuka pintu air itu.Lebar dari pintu air = 3 meter, mempunyai berat =
6000 kg.

Jawab:
Gaya horisontal H = resultante tekanan pada bidang proyeksi dari bidang
lengkung AB yaitu bidang OA.
=w x luas OA x tingg sampai titik pusat bidang OA.
=(9,81 . 103 ) (3 . 1,5) 0,?5
=33,1x103 N.

Gaya vertikal V= berat cairan yang mengisi OAB


=w x volume OAB
=(9,81 x.103 )(3.1/4π.1,52 )
= 52,0 x 103
Resultante tekanan R =√(𝐻 2 + 𝑉 2 )

= √(109,5 𝑥 106 + 270,5𝑥 106 )


=616600 N
Bila sudut Ø. adalah sudut antara R dengan garis horisontal,maka:
tan Ø = 52/33,1
Ø = 57o28’
Karena AB adalah bagran dari suatu lingkaran, maka R akan bekerja melalui
O dan tidak menimbulkan momen terhadap O, jaai momen yang ada adalatr
momen yang disebabkan oleh berat dari pintu air.
Jadi:
momen perlu untuk membuka pintu, sebesar:
= W x 0,6
= (6000 9,81) x 0,6
= 35300 N-m.

2. Sebuah bendung mempunyai permukaan berbentuk parabola dengan ukuran-


ukuran seperti terlihat pada gambar III-12 Hittrnglatr resultante tekanan air dan
letak garis kerja gaya tersebut serta beraPa jarak OQ.
Penyelesaian
Diambil lebar bendung 1 meter untuk perhitungan.
Gaya H= gaya proyeksi OT
= 1/2wh2 = 1/2(9,81x103) 502 = 12,25 x 106 N.
gaya ini bekerja pada titik pusat tekanan bidang OT setinggi 1/3.h = 1/3 x 50
= 16,67 meter dari 0.
Gaya V= berat air antara bidang OT dan permukaarl para bola bendung
= w x 1 x (luas muka setengah parabola)
= (9,81 x 103) (2/3 x 50 x 12,5) = 4,08 x 106 N.

gaya ini bekerja pada jarak 4,68 m dari OT


Gaya resultante R =√(𝐻 2 + 𝑉 2 )

=√(12,252 + 4,08) 𝑥 106


= 12,9 x 106 N.
12,25 𝑥 106
Sudut Ø= tan_1 H/V = tan_ 4,08 𝑥 106

= 70o34’
1
OQ=OS+SQ = OS + 3 h tan Ø
50 12,25 𝑥 106
= 4,68+ 3 4,08 𝑥 106

= 5, 68 meter

3. Sebuah tangki bertekanan yang berisi minyak (SG = 0,90) memiliki plat bujur
sangkar 0,6 m x 0,6 m yang dibautkan pada sisinya seperti yang diilustrasikan
pada gambar. Pengukur tekanan di bagian atas tangki memberi bacaan 50kPa,
berapakah besar dan di mana letak gaya resultan pada plat yang dilekatkan
tersebut jika di luar tangki adalah tekanan atmosfer.
Penyelesaian :

Distribusi tekanan yang bekerja pada permukaan dalam dari pelat ditunjukkan pada
(b). Tekanan pada sebuah titik di pelat tersebut disebabkan oleh tekanan udara, ps
pada permukaan minyak dan tekanan akibat minyak yang berubah secara linier
menurut kedalamannya seperti yang ditunjukkan pada gambar. Gaya resultan pada
pelat (yang memiliki luas A) disebabkan oleh komponen-komponen F1 dan F2,
dengan
F = (p + γh )A
1 s 1
=  50×103 N/m2 + (0,90)(9,81×103 N/m3 )(2m)(0,36m2 )
 
3
= 24,4 ×10 N

dan
F = γ h2 - h1  A
2  
 2 
3  0,6m  2
= (0,90)(9,81×103 N/m )   (0,36m )

 2 
= 0,954 ×103 N
karena itu besarnya resultan, FR adalah :

FR = F1 + F2  25,4 ×103 N
Letak vertikal FR dapat diperoleh dengan menjumlahkan momen terhadap sebuah
sumbu yang melalui titik 0, sehingga
FR y0 = F1 (0,3m) + F2 (0,2m)
atau

(25,4  103 N ) y0 = (24,4  103 N )(0,3m)+ (0,954 103 N )(0,2m)


y0 = 0,296 m
Jadi gaya tersebut bekerja pada jarak 0,296 m di sebelah atas dari bagian bawah
pelat sepanjang sumbu simetri vertikal.
Perhatikan bahwa tekanan udara yang digunakan dalam perhitungan gaya
adalah tekanan pengukuran. Tekanan atmosfer tidak mempengaruhi gaya gaya
resultan (besar atau letaknya), karena tekanan tersebut bekerja pada kedua sisi
pelat, sehingga menghilangkan pengaruhnya.
4. Saluran drainase dengan diameter 6 ft seperti ditunjukkan gambar separuhnya
terisi air dalam keadaan diam. Tentukan besarnya dan garis kerja gaya resultan
yang diberikan oleh air pada bagian lengkung BC sepanjang 1 ft pada dinding
saluran.

Penyelesaian
Pertama-tama kita mengisolasi volume yang dibatasi oleh bagian lengkung BC,
permukaan horizontal AB dan permukaan vertikal AC seperti yang pada gambar.
Volume tersebut mempunyai panjang 1 ft. Gaya-gaya yang bekerja pada volume
tersebut adalah gaya horizontal, F1, yang bekerja pada permukaan vertikal AC,
berat W dari fluida yang terdapat dalam volume, komponen-komponen horizontal
dan vertikal dari gaya-gaya dinding saluran pada fluida, masing-masing FH dan

FV. Besarnya F1, diperoleh dari persamaan

F1 = γhc A
= (62,4 lb/ft3 )( 32 ft)(3ft2 ) =281 lb
Dan gaya ini bekerja 1 ft di atas C seperti yang ditunjukkan. Berat W adalah

W = γ.volume
= (62,4 lb/ft3 )(9/4ft2 )(1ft) =441 lb
dan bekerja melalui pusat gravitasi dari massa fluida, yang menurut Gambar 3-3
terletak 1,27 ft di sebelah kanan AC seperti yang ditunjukkan. Oleh karena untuk
memenuhi kesetimbangan
FH = F1 = 281 lb FV = W = 441 lb

dan besarnya gaya resultan adalah


FR = (FH )2 + (FV )2
= (281 lb)2 + (441 lb)2  523 lb
Gaya yang diberikan oleh air pada dinding saluran sama besarnya namun
berlawanan arah terhadap gaya-gaya FH dan FV yang ditunjukan pada gambar.
Jadi, gaya resultan pada dinding saluran ditunjukkan pada gambar c. Gaya ini
bekerja melalui titik O dengan sudut yang ditunjukkan.

5. Berapakah besarnya gaya horisontal dan gaya vertikal sebagai komponen-


komponen dari gaya tekanan pada bidang lengkung yang terdapat di dalam
cairan dan tentukan pula tempat gaya-gaya itu bekerja. Buktikan bahwa gaya-
gaya tekanan akan bekerja melalui titik pusat lengkungan, bila gaya-gaya itu
bekerja di permukaan sebagian daripada silinder yang terbenam dalam air.

Penyelesaian
i. Lihat gambar UI-10.a, bidang ACE adalah bidang vertikalyang berada dalam
keadaan seimbang, akibat gaya H dangaya P. Jadi P = H.P adalah gaya
resultante tekanan air terhadap AC.AC adalah proyeksi dari bidang AB
terhadap bidang vertikal,jadi gaya horisontal H = resultante tekanan pada
bidang ACsebagai proyeksi dari bidang AB.
Karena gaya seimbang, maka letak gaya P dan H haruslahberada pada satu
garis kerja yang samaGaya horisontal H bekerja melalui titik pusat tekanan
daribidang AC sebagai proyeksi dari bidang AB.
Demikian pula untuk gambar III-1O.b, cairan ABF dalamkeadaan seimbang.
H sama dengan resultante tekanan padaproyeksi tegak di bidang AB, yaitu
bidang BF dan gaya tersebut bekerja melalui titik pusat tekanan bidang BF.
ii. Pada gambar III-1O.a, semua berat cairan ABDE membebanibidang lengkung
AB.Sebagai syarat keseimbangan maka:
gaya vertikal V = berat cairan di atas bidang AB dan gaya V tersebut bekerja
melalui titik berat dari cairan G.
Pada gambar III-10.b, apabila bidang lengkung AB ditiadakan dan ruang
ABDE diisi penuh dengan benda cair maka cairan ini akan berada dalam
keseimbangan, sebab gaya vertical V = berat cairan yang berada di atas bidang
lengkung AB.
iii. Semua gaya yang bekerja pada bidang elementer sebagai bagian dari bidang
lengkung akan bekerja tegak lurus karena itu akan menjadi gaya radial bila
bidang Iengkung adalah bidang silinder dan akan melalui titik pusat 0 seperti
terlihat pada gambar III-1O.c., maka R juga sebagai resultante tekanan akan
bekerja melalui 0.
6. Diketahui pintu air seperti Gambar.
I

h1=2m γ1=1t/m3

γ2=1.2t/m3
h2=3m

B=2m

I
Tentukan besar dan titik tangkap gaya hidrostatik yang bekerja pada pintu

air tersebut.

Penyelesaian
I

a1
F1 γ1=1t/m3 h1=2m

a3 a2
F2 γ2=1.2t/m3
h2=3m
F3

B=2m
γ1h1 γ2h2
I
Maka

F1 = ½.γ1.h1.h1.B = ½ x 1 x 2 x 2 x 2 = 4 ton

F2 = γ1.h1.h2.B = 1 x 2 x 3 x 2 = 12 ton

F3 = ½.γ2.h2.h2.B = ½ x 1,2 x 3 x 3 x 2 = 10,8 ton


a1 = 2/3.h1 = 2/3 x 2 = 1,333 m

a2 = h1 + ½ h2 = 2 + ½ x 3 = 3,5 m

a3 = h1 + 2/3 h2 = 2 + 2/3 x 3 = 4 m

Besarnya gaya hidrostatik

F = F1 + F 2 + F3

= 4 + 12 + 10,8

= 26,8 ton

Titik tangkap gaya hidrostatik

F.at = F1.a1 +F2.a2 + F3.a3

at = 4x1,333 + 12x3,5 + 10,8x4 = 3,378 meter


26,8
jadi besarnya gaya hidrostatik yang bekerja pada pintu adalah 26,8 ton
dan bekerja pada titik tangkap (0;3,378) dari permukaan air.
7. Diketahui dinding kolam seperti Gambar
I

h1=3m γ1=1,5t/m3
h2=4m

B=4m
h3 =3m
I
Tentukan besar dan titik tangkap gaya hidrostatik yang bekerja pada dinding
kolam tersebut tersebut

Penyelesaian
I

h1=3m zo

F
FH
h2=4m
FV
B=4m
h3 =3m
I
xo

Maka

FH = ½.γ.(h1+h2).(h1+h2).B = ½ x 1,5 x 7 x 7 x 4 = 147 ton

FV = ½.γ.(h1+h2).h2.B = ½ x 1,5 x 7 x 4 x 4 = 84 ton

Besarnya gaya hidrostatik adalah

F= FH2 + FV2

= 1472 + 842

= 169,3 ton

Titik tangkap gaya hidrostatik

zo = 2/3.(h1+h2) = 2/3 x 7 = 4,67 m

xo = 1/3. h3 = 1/3 x 3 = 1 m

jadi besarnya gaya hidrostatik yang bekerja pada dinding kolam adalah 169,3
ton dan bekerja pada titik tangkap di (-1 ; 4,67) dari muka air.
8. Diketahui bidang datar tegak seperti Gambar
I

γ1=1t/m3
h =3m

B=2m

I
Tentukan besar dan titik tangkap gaya hidrostatik pada bidang datar tegak
tersebut dengan dua cara yang berbeda.

Penyelesaian

γ1=1t/m 3 ho

at
h=3m

γ.h B=2m

I
Cara I (distribusi tekanan)

F = ½.γ.h.h.B = ½ x 1 x 3 x 3 x 2 = 9 ton

at = 2/3. h = 2/3 x 3 = 2 meter (dari muka air)


Cara II (momen inersia)

A = B.h = 2 x 3 = 6 m2

F = po . A = γ.½.h.A = 1 x ½.3 x 6 = 9 ton

Ix = 1/12.B.h3 = 1/12 x 2 x 33 = 4,5 m4

Ix 1 4,5
at = ho + = x3 + = 2 meter (dari muka air)
ho .A 2 1 x3x6
2

Hasil yang ditunjukan cara II sama dengan cara I.

Cara II dapat digunakan untuk sembarang penampang dengan syarat dapat


ditentukan luas penampangnya (A) dan momen inersia terhadap sumbu-x nya (Ix).

9. Hitung tekanan hidrostatis, besar dan letak titik tangkap gaya hidrostatik pada dasar
kolam BC dalam kondisi tercelup penuh (lihat Gambar 3.4). Panjang p = 8,00 m dengan
lebar b = 5,00 m, bila diketahui berat jenis air γa = 9,81 kN/m3 ?
A D
Θ = 60o
h = 3,00 m

B C
Gambar 3.4 Bangunan kolam
air.

8,00 m

Penyelesaian
Tekanan hidrostatik pada dasar tangki, p = γ . h = 9,81 * 3,00 = 29,43 kN/m2.
F Gaya hidrostatik, F = γ . hs . A = p.A = γ h . A
= 29,43 * (8,00 * 5,00)
C’
B’ = 1177,2 kN [  ]

Letak titik tangkap gaya hidrostatik berada pd titik


B C 5,00 8,00 pusat distribusi tekanan/titik P = (4,00 ; 2,50) m.

Diagram tekanan hidrostatik berupa tekanan yang


merata berbentuk prisma empat persegi panjang.
10. Sebuah pintu air pada sebuah kanal lebarnya 7,5 meter membuat sudut
1200 satu sama lain.
Setiap pintu diberi 2 engsel pada ketinggian 0,75 meter dan 6,25 meter
diatas kanal.
Tinggi air disisi pintu yang sebelah kiri = 9,00 meter; yang sebelah
kanan = 3,00 meter.
Hitunglah gaya yang bekerja pada masing – masing engsel dan gaya
yang bekerja pada pertemuan kedua belah pintu. Bila pada sebuah pintu
itu diberi lubang yang berukuran lebar 1 meter dan tinggi 0,75 mter,
sedang tepi atasnya sama tinggi dengan permukaan air bagian yang
dangkal (3,00 m), hitunglah besar dan letaknya gaya resultan yang
bekerja pada pintu air itu.

Penyelesaian

P1 dan P2 adalah resultan tekanan air pada kedua sisi pintu.


P1 = ½ Wbh2
= ½ (9,81 x 103)(7,5/√3) x 92
=
1725 kN
P1 bekerja pada ketinggian 1/3 H = 1/3 x 9 = 3m dari dasar kanal.
P2= P1 = ½ Wbh2
= ½ (9,81 x 103)(7,5/√3) x 32
=
192 kN
P1 bekerja pada ketinggian 1/3 H = 1/3 x 3 = 1m dari dasar kanal.

Resultan gaya P = P1 – P2 = 1725 – 192


= 1533 kN
Ambil momen terhadap dasar kanal :
PX = 1725 x 3 – 192 x 1
1533 x = 4983
x = 3,25
Jadi P bekerja pada ketinggian 3,25 meter diatas dasar kanal.
Pintu air berada dalam keadaan seimbang jadi gaya gaya P, R dan H dianggap
dalam satu titik keseimbangan, H bekerja tegak lurus pada bidang sentuuh kedua
pintu, R adlah resultan dari gaya yang bekerj apada kedua engsel pintu air.
Jadi,
H cos 30o = R cos 30o ; H = R
o
2R sin 30 =P
H=R=P = 1533 kN
Gaya – gaya tersebut diatas bekerja pada ketinggian 3,25 m dari dasar kanal.
Dengan mengambil momen terhadap engsel yang bawah maka,
Gaya yang bekerja pada engsel atas

= P( 3,25 – 0,75)/ (6,25 – 0,75)


= 698 kN

Gaya pada engsel bawah = P – 698 = 1533 – 698


= 835 Kn

Gambar diatas adalah diagram tekanan apada pintu air. Di bawah garis AD,
tekanan akan naik secara teratur pada kedua belah sisi pintu air, sehingg adi
bawah permukaan air yang dangkal yaiut sebelah kanan tekanan airnya adalah
tetap dan besarnya sama dengan AD.
A adalah puncak dari pintu air, jadi resultan tekanan dilukiskan oleh segi empat
ABCD
Jadi :
AD = 9,81 x 103( 9- 3) N/m2= 58,86 kN/m2
Luas lubang air = 1 x 0,75 = 0,75 m2
Gaya pada penutup lubang pintu = 58,86 x 0,75
= 44 kN
SOAL – SOAL

1. Pada dinding waduk diberi lubang berbentuk bundar untuk menyadap air.
Lubang itu diberi pintu dengan diameter 70 cm.
Pintu air mempunyai engsel di H dan pintu itu diberi berat W untuk
keseimbangan yang hanya cukup menhan supaya pintu tertutup bila tidak
ada air di dalam bendungan.
Berapakah beban yang harus ditambahkan pada lengan W dengan jarak
90 cm dari H, sehingga pintu air akan tetap tertutup bila air naik sampai
tinggi 60 cm dari pusat pintu air. (134,5 kg)

2. Sebuh pintu air berbentuk persegi panjang ( 1,50 m lebar x 1,60 m


panjang ), dimana bagian atas dari pintu terletak 1,20 m di bawah muka
air.
Pintu air dibuka dengan cara mendorongnya di atas rel kesamping.
Pintu membuat sudut 45 dengan bidang vertical.
Apaila koefisien gesek pintu dengan rel = 0,12 berapakah gaya tang
dibuthkan untuk mendorong pintu kesamping? (625 kg)

3. Permukaan dari sebuah bendungan air di bawah permukaan air sejarak


7,5 m, kemudaian membuat sudut 30 dengan garis tegak lurus.
Bilal dalam air 16,5 m, berapakah besarnya tekanan air terhadap bending
dan dimana letak garis kerjanya?
( 1,475 x 106 N; bersudut 24o 36’ dari bidang datar dan memotong dasar
sejarak 5,5 m dan 2,93 m dari bidang vertical )
4. Sebuah pintu air seperti gambar mempunyai ukuran 90 cm x 60 cm. pintu
ditutup oleh berat sendiri dan beban W.
Berat pintu air = 45 kg, sedangkan berat dari tuas pemberat diabaikan.
Berapakah berat W apabila pintu mulai dapat dibuka pada keinggian air
30 cm di atas pintu, diukur dari bagian atas pintu air. (161 kg)

5. Sebuah pintu air berbentuk seperti pada gamabr. A adalah pintu


berbentuk datar yang mempunyai engsel di C dan ditahan oleh pintu B
yang beratnya 500kg tiap metre lebar. Titik beratnya adalah G.
Bila tinggi air = 1,65 m diatas dasar, hitunglah gaya yang berkerja di
engsel D dan juga tentukan arah kerjanya gay tersebut , serta dihitung
pula besarnya momen yang dibutuhkan untuk memutar sumbu D
sehingga pintu menjadi terbuka. ( 11,2 kN ; 28o28’ ; 2,21 kN-m)
6. Permukaan dari sebuah bendung berbentuk lengkung dengan persamaan
Y = (1/2,4 X2) tinggi air = 15,25m. Hitunglah tekanan F terhadap muka
bendung dan tentukan letaknya titik B yaitu perpotongan antara garis
dasar bendunug mendatar dengan garis kerja gaya. ( 1290 kN/m ; 11,84
m)
Daftar Pustka

Harinaldi, DR, Mekanika Fluida Jilid 1, Edisi Keempat. 2003. Jakarta:


PT. Erlangga

Douglas J. F, Fluid Mecahnics 2nd edition, Great Baritain : Longman

Scientific & Technical,

F.M White, Fluid Mechanics 2nd edition, Mc Graw Hill,

Olson, reuben M. Dasar-Dasar Mekanika Fluida, Jakarta : PT


Gramedia.
Potter, Merle C, David C Wiggert. Schaum’s Outlines Mekanika
Fluida.2008. Jakarta: Erlangga
Soedradjat. Mekanika Fluida dan Hidrolika.1983. Bandung: Nova
Streeter, Victor L. Mekanika Fluida Jilid 1.1988. Jakarta: Erlangga
Triatmodjo, Bambang. Hidarulika 1. 1993. Yogjakarta

Anda mungkin juga menyukai