Anda di halaman 1dari 7

HYDROSTATIC PRESSURE

Maximilianus Liling Dalame1*) Nur Fadhila2) dan Marini Binti Muliady3)


1*)
Maximilianus Liling Dalame, Universitas Hasanuddin
2)
Nur Fadhila, Universitas Hasanuddin
3*)
Marini Binti Muliady, Universitas Hasanuddin
*e-mail : maximilianus412@gmail.com

ABSTRAK
Tekanan hidrostatis merupakan tekanan yang diberikan oleh gaya berat zat cair itu
sendiri pada suatu luas bidang tekan, dengan asumsi bahwa zat cair dalam bentuk
lapisan-lapisan sesuai dengan tingkat kedalaman yang tertukur dari permukaan zat
cair, maka tekanan hidrostatis zat cair yaitu sama besar untuk setiap bagian zat
cair yang memiliki kedalaman yang sama. Tujuan tekanan hidrostatis agar mampu
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan hidrostatis tersebut juga
mengetahui tingkat penguasaan konsep pada materi tekanan hidrostatis dan
hukum Pascal. Metode yang dilakukan pada praktikum ini yaitu menggunakan
metode berulang, dengan kata lain memberikan perlakuan yang berbeda pada saat
praktikum dan hasil yang didapatkan berupa grafik yang jika dilakukan pengisian
maka grafiknya naik dan pada saat pengosongan grafiknya turun. Konsep penting
pada tekanan hidrostatis ini tidak dipengaruhi oleh massa jenis wadah, melainkan
dipengaruhi oleh massa jenis zat cair, udara di sekeliling, percepatan gravitasi dan
kedalaman dari benda. Hasil pengujian kali ini mendapatkan bahwa tekanan
hidrostatis sebanding dengan kedalaman, namun masih terdapat beberapa
mahasiswa yang menganggap volume air mempengaruhi besarnya tekanan
hidrostatis.

Kata Kunci : Bidang, Tekanan hidrostatis dan Zat cair.

PENDAHULUAN
Latar Belakang kedalaman zat cair, semakin dalam
Dalam suatu tekanan letak suatu bagian zat cair, akan
hidrostatis terdapat tekanan yang semakin besar tekanan pada bagian
terjadi dibawah permukaan air itu hal ini sesuai dengan pernyataan
(fluida statis). Selama ini kita tahu (Sumardi, 2020)
bahwa tekanan pada zat padat hanya Tekanan didefinisikan sebagai
ke arah bawah, hal ini berlaku jika gaya per satuan luas, dimana gaya
tidak ada gaya dari luar. Hal ini dipahami bekerja tegak lurus
berbeda dengan tekanan pada zat terhadap permukaan. Konsep
cair, tekanan pada zat cair menyebar tekanan utamanya berguna dalam
ke segala arah. Adanya tekanan membahas fluida. Dari fakta
didalam zat cair disebabkan oleh eksperimental, fluida memberikan
gaya gravitasi yang bekerja pada tekanan kesegala arah. Hal ini
setiap bagian zat cair tersebut. Besar diketahui dari perenang dan
tekanan zat cair bergantung pada penyelam yang merasakan tekanan

7
air didalam tubuh mereka. Pada menerapkan dalam kehidupan sehari-
setiap titik ,pada fluida diam (statis), hari terutama dalam teknologi
besarnya tekanan dari segala arah pertanian, seperti pada prinsip
adalah sama. Tekanan pada satu sisi pembuatan bendungan yang
harus sama dengan tekanan disisi menggunakan konsep tekanan
sebaliknya. Jika hal ini tidak terjadi hidrostatis.
maka akan ada gaya total, sehingga
benda dapat bergerak. Artinya, METODOLOGI PRAKTIKUM
dalam fluida statis, tekanan-
tekanannya harus sama besar hal ini Alat
sesuai pernyataan tentang tekanan Alat yang digunakan pada
yang dijabarkan (Giancoli,2011) praktikum Hydrostatic Pressure
Sifat penting lainnya dari adalah hydrostatic pressure ,
fluida yang berada dalam keadaan pemberat 15 g, 25 g, 35 g, 210 g, 220
diam adalah gaya yang disebabkan g, 230 g, lap kasar, lap halus dan
oleh tekanan fluida selalu bekerja kalkulator.
tegak lurus terhadap permukaan
yang  bersentuhan dengannya. Jika Bahan
ada komponen gaya yang sejajar Bahan yang digunakan pada
dengan permukaan, maka menurut praktikum Hydrostatic Pressure
hukum newton ketiga bahwa adalah air.
permukaan akan memberikan gaya
kembali pada fluida yang juga akan Prosedur Kerja
memiliki komponen sejajar dengan Adapun prosedur kerja praktikum
permukaan. Komponen ini akan ini terbagi menjadi 2, yaitu :
menyebabkan fluida mengalir. Fluida a. Partial Immertion
adalah zat yang dapat mengalir atau 1. Menyeimbangkan alat dengan
berpindah akibat pengaruh tekanan cara memutar sekrup pada
pada suatu benda yang   sangat bagian bawah
kecil  atau  sedikit saja.  Fluida 2. Mengukur nilai a, b, L, d pada
memiliki dua wujud yaitu  cair  dan alat
gas hal ini sesuai dengan pernyataan 3. Menyeimbangkan swimming arm
(Tim, 2015) dengan cara memutar-mutar
pemberat sehingga berada pada
Tujuan dan Kegunaan Praktikum posisi seimbang.
Adapun tujuan dari praktikum ini 4. Memasukkan air secara perlahan-
yaitu mahasiswa dapat mengetahui lahan hingga air menyentuh bibir
tekanan hidrostatis pada suatu fluida kuadran, usahakan tidak
dan mengetahui faktor-faktor yang mengganggu keseimbangan
mempengaruhi tekanan hidrostatis swimming arm
tersebut. 5. Menggantungkan pemberat pada
Adapun kegunaan dari praktikum bandul, kemudian menambahkan
ini yaitu agar mahasiswa dapat

7
air secara pelahan-lahan hingga membuka kran pengeluaran
swimming arm kembali pada hingga swimming arm kembali
posisi seimbang Catat tinggi air pada posisi seimbang. Catat
pada posisi seimbang tinggi air pada posisi seimbang.
6. Mengulangi prosedur 5 untuk 7. Ulangi prosedur ke-6 hingga
berat yang berbeda.
7. Mengurangi sebagian pemberat pemberat kembali menjadi 210
pada bandul kemudian g.
mengeluarkan air secara Rumus yang digunakan
perlahan-lahan dengan cara Adapun rumus yang di gunakan
membuka kran pengeluaran pada percobaan kali ini :
hingga swimming arm. Catat a. Partial Immertion
tinggi air pada posisi seimbang. h 1+ h 0 Hr n
Hrn = , hn =
8. Ulangi prosedur ke 7 hingga 2 3
pemberat habis. (1)
b. Total Immertion 1
F. L = ρ . b.h2 (a + d × hn) (2)
1. Menyeimbangkan alat dengan 2
cara memutar sekrup pada F +F
Fr = isi kosong (3)
bagian bawah 2
2. Mengukur nilai a, b, L, d pada keterangan :
alat Hrn = rata-rata tinggi muka air
3. Menggantung pemberat pada (m),
bandul sebesar 210 gram, h = tinggi muka air (m),
kemudian menambahkan air tinggi muka air rata−rata
hn =
secara perlahan-lahan hingga air 3
berada pada ketinggian 10 cm (m), dan
dan swimming arm berada pada Fr = gaya rata-rata (N).
posisi seimbang dengan cara
memutar pemberat. b. Total immertion
4. Menggantung pemberat pada 1 d d2
bandul
menambahkan
gram,
air
kemudian
secara
F. L =
2 (
ρ.b.d a+ ×
2 12.h n ) (4)

perlahan-lahan hingga swimming d


Hn = h ×
arm kembali pada posisi 2
seimbang. Catat tinggi air pada (5)
posisi seimbang. keterangan :
5. Mengulangi prosedur 4 untuk
berat beban yang berbeda. F = gaya tekanan hidrostatik
6. Mengurangi sebagian pemberat (N),
pada bandul kemudian Hn = tinggi fluida hasil
mengeluarkan air secara perhitungan (m),
perlahan-lahan dengan cara

7
( mkg ),

F (Gaya Tekanan Hidrostatik) = (N)


ρ = massa jenis air 2 Hydrostatic pressure
a = nilai kuadran (mm) = 0,1 1.46
1.46
m,
1.46
b = nilai kuadran (mm) = 0,01 1.46
m, 1.46
d = diameter (mm) (0,045 m), 1.46
0.1 0.1 0.11
L = panjang kuadran (mm)
(0,265 m), dan h (Tinggi Muka Air) = (m)

H = tinggi fluida hasil


Gambar 6. Grafik perhitungan dari
pengamatan (m). hasil pengisian (total immersion).

F (Gaya Tekanan Hidrostatik) = (N)


HASIL DAN PEMBAHASAN Hydrostatic pressure
1.46
Hasil
1.46
F (Gaya Tekanan Hidrostatik) = (N)

Hydrostatic pressure 1.46


1.46
0.04
0.03 1.46
0.11 0.1 0.1
0.02
0.01 h (Tinggi Muka Air) = (m)
0
0.03 0.03 0.04
Gambar 7. Grafik hasil perhitungan
h (Tinggi Muka Air) = (m) dari pengosongan (total immersion).

Gambar 4. Grafik hasil perhitungan Pembahasan


dari pengisian (partial immersion). Pada pratikum Hidrostatic
Pressure dilakukan perhitungan
F (Gaya Tekanan Hidrostatik) = (N)

Hydrostatic pressure tinggi muka air dengan diberikannya


sebuah pemberat, masing-masing
0.04
0.03 pemberat tersebut nilainya berbeda-
0.02 beda. Pada perhitungan parsial
0.01 immertion beban yang diberikan
0 yaitu 15, 25, dan 35 perhitungan itu
0.04 0.02 0.01
dilakukan pada saat pengisian air
h (Tinggi Muka Air) = (m)
kedalam alat setelah hitung tinggi
muka air. Begitu pun pada saat
Gambar 5. Grafik hasil hitungan dari
pengosongan (partial immersion). pengosongan alat beban tersebut
perlahan-lahan dikurangi satu per
satu dan juga di hitung tinggi muka
airnya. Dalam suatu percobaan, gaya
pemberat dapat menyebabkan suatu
tekanan dari aliran tersebut, hal ini
sesuai dengan pernyataan Giancoli

7
(2011), yang menyatakan tekanan Tim, 2015. Panduan Praktikum
didefinisikan sebagai gaya per satuan Fluida. Surabaya:
luas, dimana gaya dipahami bekerja Pendidikan Saint.
tegak lurus terhadap permukaan. Nurnawati, Sumardi. 2020. Analisis
Konsep tekanan utamanya berguna Perubahan Tinggi Tekanan
dalam membahas fluida Akibat Sudut Belokan 900
Berdasarkan hasil dari grafik Dan 450 Dengan
diatas dan setelah dilakukan Menggunakan Fluid
pengolahan data, tinggi muka air Friction Apparatus.
memberikan tekanan hidrostatik pada Universitas Muhammadiyah
suatu bidang yang diisi massa jenis Makassar: Makassar.
air Besarnya volume air dan
pemberat akan mempengaruhi
tekanan hidrostatiknya, hal ini sesuai
dengan pernyataan yang (Tim,
2015), menyatakan bahwa semakin
besar volume air dan pemberat,
maka akan mempengaruhi tekanan
pada hidrostatiknya dan Jika ada
komponen gaya yang sejajar dengan
permukaan, maka menurut hukum
newton ketiga bahwa permukaan
akan memberikan gaya kembali pada
fluida yang juga akan memiliki
komponen sejajar dengan
permukaan.

KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum
Hidrostatic Pressure yaitu semakin
banyak zat cair diisi maka semakin
besar tekanan yang diberikan pada
hidrostatisnya, juga banyak faktor
yang mempengaruhi tekanannya
seperti massa jenis air, percepatan
dan juga tekanan yang diberikan oleh
pemberatnya

DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, 2011. Fisika Edisi Ke-5
Jilid 1. Jakarta: Erlangga

7
LAMPIRAN

Lampiran 4. Tabel Hasil Pengamatan dan Perhitungan


Tabel 5. Hasil Pengamatan Partial Immertion
Pengisian Pengosongan
No.
Pemberat (g) Muka Air (mm) Jumlah(mm) Pemberat (g) Muka Air (mm) Jumlah(mm)
1 15 26 26,81 35 40 40,81
2 25 34 34,81 25 24 24,81
3 35 40 40,81 15 14 14,81

Tabel 6. Hasil Pengamatan Total Immertion


Pengisian Pengosongan
No.
Pemberat (g) Muka Air (mm) Jumlah (mm) Pemberat (g) Muka Air (mm) Jumlah (mm)
1 210 102+0,81 102,81 230 108+0,81 108,81
2 220 104+0,81 104,81 220 104+0,81 104,81
3 230 108+0,81 108,81 210 100+0,81 100,81

Tabel 7. Hasil perhitungan Partial Immertion


Pengisian Pengosongan Rata-rata
No. Pemberat muka air Pemberat muka air
F(N) F(N) hrn Fr(N) hn
(kg) (m) (kg) (m)
1 0,015 0,0268 0,0129 0,035 0,0408 0,0289 0,0338 0,0209 0,0112
2 0,025 0,0348 0,0213 0,025 0,0248 0,0111 0,0298 0,0162 0,0099
3 0,035 0,0408 0,0289 0,015 0,0148 0,0040 0,0278 0,0164 0,0092
Tabel 8. Hasil perhitungan Total Immertion
Pengisian Pengosongan Rata-rata
No. Pemberat Muka Pemberat Muka
F(N) F(N) hrn Fr(N) hn
(kg) Air (m) (kg) Air (m)
1 0,21 0,1028 1,4559 0,23 0,1088 1,4559 0,1058 1,4559 0,0352
2 0,22 0,1048 1,4559 0,22 0,1048 1,4559 0,1048 1,4559 0,0349
3 0,23 0,1088 1,4559 0,21 0,1008 1,4559 0,1048 1,4559 0,0349

Anda mungkin juga menyukai