PENDAHULUAN
Tujuan dari praktikum ini agar mahasiswa dapat mengetahui alat dan
macam-macam instrumentasi dalam perbengkelan, agar mahasiswa mampu
mengoperasikan instrumentasi perbengkelan.
Kegunaan dari praktikum ini kita dapat mengetahui alat dan macam-macam
instrumentasi dalam perbengkelan dan mampu mengoperasikan instrumentasi
perbengkelan.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum, pengertian bengkel adalah tempat berupa bangunan atau ruangan
yang berfungsi untuk perawatan atau pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan
mesin (alsin), tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alat dan mesin serta
tempat teknisi untuk belajar (Sulistiadji, 2010).
Menurut Sulistiadji (2010), bengkel digambarkan sebagai berikut:
a. Secara umum berfungsi sebagai tempat service, repair dan maintenance .
b. Secara khusus berfungsi mirip dengan suatu tempat seperti laboratorium yang
digunakan sebagai untuk tempat membuktikan kebenaran ilmu dan melahirkan
teknologi.
Misal bengkel teater, bengkel pengrajin, workshop atau seminar di hotel dan
bengkel R&D (Research and Development). Pertanian merupakan industri
penting dan mendasar karena dapat juga berfungsi sebagai pemasok bahan
pangan. Seiring dengan zaman yang semakin berkembang, maka sektor
pertanian pun melakukan inovasi-inovasi baik di kegiatan usaha tani maupun
pengolahan hasil pertanian. Hal ini terlihat dengan pemanfaatan untuk teknologi
modern pada berbagai kegiatan usaha pertanian (Sulistiadji, 2010).
Beberapa contoh teknologi modern yang dimanfaatkan di bidang pertanian
adalah alat dan mesin budidaya pertanian, alat dan mesin pengolahan hasil
pertanian, bangunan modern pertanian, penggunaan berbagai alat dan
instrumen yang dapat menunjang berbagai kegiatan usaha pertanian. Bengkel
didefinisikan sebagai tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan
atau pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin, tempat
pembuatan bagian-bagian mesin, tempat perakitan alat dan mesin dan tempat
penyimpanan alat dan mesin (pertanian). Bengkel yang dibuat untuk usaha
pertanian biasa disebut sebagai pusat kegiatan mekanisasi, bengkel mekanika
pertanian, atau biasanya juga disederhanakan menjadi bengkel pertanian.
Bengkel pertanian merupakan tempat belajar mekanika yang menyenangkan
(Mikrajuddin, 2016).
Bengkel pertanian dapat ditemukan di sekolah-sekolah, lahan-lahan pertanian,
maupun di sektor industri pertanian lainnya. Di bengkel pertanian, banyak hal
yang bisa dipelajari dimana keahlian yang diperoleh bisa bermanfaat untuk masa
kini atau masa yang akan datang. Keahlian-keahlian penting
perbengkelan yang mendasar adalah dasar-dasar pemakaian perkakas-
perkakas tangan dan perkakas-perkakas listrik (Mikrajuddin, 2016).
2.2 Pengertian Pengukuran
Informasi yang diperoleh dalam sebuah pengukuran disebut data. Sesuai dengan
sifat pengukuran, maka data dapat dibagi menjadi dua macam yaitu Data
Kualitatif dan Data Kuantitatif. Melalui data kualitatif, maka semua informasi
berupa sebuah pernyataan kesimpulan dapat diperoleh, misalnya: “Tembaga dapat
dipindahkan dalam sebuah reaksi kimia dengan menggunakan bahan kimia Ferric
Chlorida”. Sedangkan data kuantitatif adalah informasi yang diperoleh dalam
pengukuran berupa nilai atau angka, misalnya sebuah pengukuran tegangan
diperoleh (10 ± 1) volt. Selanjutnya data kuantitatif dapat digolongkan menjadi
dua macam data, yaitu data empiris dan data terproses (Bahtiar, 2010).
Data empiris adalah data yang diperoleh langsung saat dilakukan pengukuran
atau apa yang terbaca pada alat ukur, sering disebut juga data mentah, karena
belum diproses lebih lanjut. Tegangan yang terbaca pada voltmeter misalnya,
termasuk data empiris. Sedangkan data terproses adalah data yang diperoleh
setelah dilakukan pengolahan tertentu, misalnya melalui sebuah perhitungan.
Sebagai contoh jika diukur tegangan V dan arus I, maka hambatan R = V/I, dan
setelah dihitung hasilnya disebut data terproses. Data tipe ini biasanya diperoleh
dari proses reduksi data (Bahtiar, 2010).
b. Reduksi Data
Berkaitan dengan data di atas maka setelah data terkumpul dari hasil suatu
pengukuran, selanjutnya dilakukan proses perhitungan-perhitungan matematik
atau dilakukan penyusunan ulang data-data. Proses atau prosedur ini disebut
reduksi data atau pengolahan data (Bahtiar, 2010).
2.3 Alat Ukur
Mistar adalah alat ukur panjang yang paling sederhana dan memiliki 2
skalaukuran yaitu skala utama dan skala terkecil. Skala utama pada mistar
adalahsentimeter (cm) dan satuan skala terkecil adalah milimeter (mm). Nilai
skalaterkecil mistar yaitu 1 mm. Mistar memiliki ketelitian sebesar 0,5 mm atau
0,05cm (Ihsan, 2016).
c. Tachometer
Kata tachometer berasal dari kata yunani tachos yang berarti kecepatan dan
metron yang berarti untuk mengukur. Alat Tachometer adalah sebuah alat yang
digunakan untuk pengujian yang dirancang untuk mengukur kecepatan rotasi dari
sebuah objek, seperti alat pengukur dalam sebuah Motor listrik yang mengukur
putaran per menit (RPM) dari poros engkol motor. Alat tachometer laser adalah
alat yang dapat melakukan pengukuran dari jarak jauh yaitu bekerja dengan sensor
cahaya yang sangat sensitip terhadap elemen berputar. Maka dari itu alat harus
dirawat dan diperbaiki secara teratur (Enny, 2017).
Praktikum pengenalan dan instrumentasi alat-alat bengkel ini dilakukan pada hari
Kamis, 05 Maret 2020 pada pukul 13.00 WITA sampai selesai, bertempat di
Laboratorium Teknik Bengkel, Prodi Keteknikan Pertanian, Dapartemen
Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
3.3 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan yaitu mistar ukur, jangka sorong, micrometer sekrup,
tachometer, RH meter, sound level meter, lux meter, vibration meter.
Sedangkan bahan yag digunakan yaitu besi plat, besi silinder papan balok dan
lain-lain.
3.4 Prosedur Kerja
1 2
5. PENUTUP
Kesimpulan
bahwa:
a.
DAFTAR PUSTAKA
Bahtiar., 2010, Buku Panduan Praktek Lapangan, Institut Pertanian Stiper,
Yogyakarta.