Oleh :
Muhammad Riski Saputra
180308091
LABORATORIUM PERBENGKELAN
PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN
JURUSAN PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2020
LAPORAN PEMOTONGAN BESI
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di dalam dunia perbengkelan kita mengenal bahan – bahan seperti logam, almunium,
tembaga, besi dan lain sebagainya. Bahan – bahan tersebut di dalam perbengkelan
merupakan bahan baku yang digunakan untuk membuat mesin- mesin terutama mesin
pertanian. Besi adalah bahan teknik yang memiliki kekuatan yang tinggi. Besi sangat bermanfaat
sebagai konstruksi yang kuat dari suatu rangka mesin maupun alat pertanian. Kenyataanya setiap
alat dan mesin pertanian semuanya mengandung unsur besi sebagai penyusunnya. Tentunya
dalam penyusunan besi terlebih dahulu diukur sesuai kebutuhan akan alat maupun mesin
pertanian tersebut.
Pada umumnya proses pemotongan besi merupakan salah satu bagian dari proses
pengolahan bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Proses pemotongan besi selalu disesuaikan
dengan macam bentuk pesanan dengan aneka ragaman bentuk dapat dilakukan disini, ketebalan
2mm - 150 mm bahkan lebih dan dapat produksi dalam jumlah masal. Proses pemotongan besi
biasa dilakukan dalam perbengkelan, hal ini dilakukan sebagai proses pembelajaran untuk semua
praktikan yang mengambil mata kuliah perbengkelan, pemotongan besi dapat dilakukan dengan
menggunakan mesin potong besi, seperti gerinda, gergaji besi, dan lain-lain.
Bahan baku besi sangatlah diperlukan di kehidupan sehari – hari terutama di bidang
pertanian itu sendiri. Macam – macam alat pertanian seperti garu , bajak dan lainnya
menggunakan bahan baku besi untuk setiap sisinya. Maka dari itu, untuk praktikum kami kali
ini, kita akan melakukan pemotongan besi guna membuat suatu alat atau mesin pertanian.
Tujuan
Adapun tujuan di dalam praktikum pemotongan besi ini adalah
Agar praktikan dapat mengetahui cara pemotongan besi dengan menggunakan alat
gerinda duduk
Agar praktikan mampu menggunakan pemotong besi gerinda listrik duduk
Agar para praktikan mengetahui teknik pemotongan besi
Mengetahui keselamatan kerja di dalam praktikum pemotonga besi
Berikut ini merupakan cara mengoperasikan sebuah mesin gerinda, yaitu sebagai berikut :
1. Posisi benda kerja bebas, tergantung tingkat kesulitan pengerjaan.
2. Pasang kabel penghubung ke stop kontak dan pastikan kabel kondisi normal, aman tidak
melilit dan tidak ketarik.
3. Hidupkan mesin dengan memindahkan saklar ke posisi ON.
4. Arahkan mesin secara perlahan dari berbagai posisi (pertimbangkan tingkat kesulitan)
secara teratur dan aman, sampai benda kerja terlihat rata dan halus. Biasanya pengerjaan
ini setelah proses pengelasan selesai.
5. Untuk mematikan, pindahkan saklar ke posisi OFF
Gergaji Tangan
Gergaji ialah sejenis alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. Bilah gergaji
biasanya bergerigi dan bentuk gigi gergaji bergantung kepada bahan yang dipotong,
contohnya kayu atau logam. Ada banyak jenis gergaji. Diantaranya merupakan peralatan
tangan yang bekerja dengan kekuatan otot. Beberapa gergaji memiliki sumber tenaga lain
seperti stim, air atau elektrik dan lebih kuat dari gergaji tangan. Gergaji tangan digunakan
untuk memotong benda kerja yang sederhana.Pahat gergaji berbentuk pisau fleksibel tipis
dengan panjangnya 200 mm sampai 300 mm,jarak bagi gigi atau jarak antara puncak gigi
0,8 sampai1,8 mm,dan dilengkapi dengan penggangan berupa rangka tangkai yang
nyaman bila dipegang (Wiyosumarto, 1982).
Gergaji biasanya menimbulkan bunyi bising. Menggunakan gergaji untuk
memotong bahan agak berbahaya karena tepinya yang tajam. Bagian benda yang
dipotong gergaji dapat terbang tanpa disadari dan berbahaya buat pernapasan, mata dan
kulit. Gergajit tangan adalah alat potong yang banyak digunakan pada bengkel kerja
bangku dan kerja mesin. Gergaji tangan adalah peralatan utama dalam bengkel, karena
fungsi alat ini adalah untuk menyiapkan bahan bakal yang akan dikerjakan atau dibuat
benda kerja.
Prinsip kerja dari gegaji tangan adalah langkah pemotongan kearah depan
sedangkan langkah mundur mata gergaji tidak melakukan pemotongan. Prinsip kerja
tersebut sama dengan prinsip kerja mengikir. Pekerjaan pemotongan dilakukan oleh dua
daun mata gergaji yang mempunyai gigi-gigi pemotong. Dengan menggunakan gergaji
tangan dapat dilakukan pekerjaan seperti memendekkan benda kerja, membuat alur/celah
dan melakukan pemotongan kasar/pekerjaan awal sebelum benda kerja dikerjakan oleh
peralatan lain (Wiyosumarto, 1982).
Gerinda Tangan
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda
kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang
keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda
kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja
seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada
benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-
lain. Gerinda tangan adalah salah satu alat yang paling sering digunakan dalam proses
produksi metalworking. Mesin gerinda tangan akan sangat bermanfaat bila digunakan
sesuai dengan prosedur yang aman. Bila cara aman menggunakannya tidak dipenuhi,
risiko yang akan muncul sangat besar karena alat ini menggunakan prinsip putaran mesin
yang tinggi. Nah, untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja saat
mengoperasikan mesin gerinda tangan, ada baiknya mengikuti standar prosedur
pemakaian mesin gerinda tangan ( Triyanto, Ant. 2009).
Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau
memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat
menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng,
bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan
untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya
secara benar karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam
umumnya memiliki resiko yang lebih besar (Triyanto, Ant. 2009)
No Gambar Keterangan
1. Pemotongan besi
menggunakan mesin
listrik gerinda
PEMBAHASAN
Pemotongan Besi
Pada umumnya peroses pemotongan besi merupakan salah satu bagian
dari proses pengolahan bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Proses pemotongan
besi selalu disesuaikan dengan macam bentuk pesanan dengan aneka ragaman
bentuk besi yang akan dibuat ke tahap selanjutnya. Pemotongan besi dilakukan oleh
semua praktikan, masing-masing praktikan memperoleh 2 potong besi dengan
panjang 20cm, kemudian besi tersebut akan diproses kembali dengan mesin
pemotong sehingga bisa terbentuk sebuah kotak dari potongan-potongan besi
tersebut.
Prosedur Pemotongan
Prosedur atau proses pemotongan besi pada praktikum ini diawali dengan
pengukuran pada besi yang akan dipotong, besi yang akan dipotong diukur dengan
panjang 20cm, setelah besi diukur dengan masing-masing panjang besi 20cm dan besi
tersebut diberi tanda dengan tip x (ditandai), kemudian besi tersebut di letakkan di
bawah mesin gerinda duduk, dijepit dan dikunci dengan kuat agar besi tidak lepas,
Lalu pastikan terlebih dahulu mesin gerinda duduk siap untuk digunakan. Lalu tekan
tombol untuk memotong besi dengan hati- hati, lalu besi dipotong sesuai dengan
panjang dan tanda yang ada pada besi. Besi yang sudah di potong menjadi panas
sehingga besi dibiarkan beberapa menit hingga dingin. Ingat sebelum pemotongan
pastikan alat mesin gerinda duduk siap digunakan dan setelah selesai pemotongan
mesin gerinda duduk harus sudah dalam keadaan mati.
Keselamatan Kerja
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan praktikan sebelum proses pemotongan
besi yaitu semua praktikan harus menggunakan pakaian bengkel atau wearpak yang
sesuai, kemudian letakkan mesin gerinda jauh dari bahan yang mudah terpakai,
praktikan sebaiknya menggunakan kacamata pelindung, sepatu tertutup dan sarung
tangan agar terhindar dari percikan api yang terjadi pada saat proses pemotongan besi
dan Posisi memotong harus berjarak dengan alat pemotong agar terhindar dari
percikan api.
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum dengan judu pemotongan besi ini adalah :
1. Besi sangatlah di perlukan di kehidupan sehari – hari terutama di bidang pertanian.
2. Didalam pemotongan besi dibutuhkan tingkat keselamatan kerja yang tinggi seperti
menggunakan kaca mata , sarung tangan, sepatu tertutup, dan teruatama baju bengkel.
3. Teknik pemotongan besi ini dengan cara memotong besi menggunakan mesin gerinda
duduk yang membutuhkan ketelitian yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Hendroprawoko.,1983. Perbengkelan pertanian. Yogyakarta : Fakultas Teknik Pertanian
Universitas Gajah Mada.
Sudaryanto. 2001,. Modul Praktikum Perbengkelan Pertanian. Bandung : Jurusan Teknik dan
Manajemen Industri Pertanian