Anda di halaman 1dari 31

PRAKTIKUM MESIN DAN PERALATAN

LAPORAN

OLEH

SEPLINA YANTI HASIBUAN


180308021
KETEKNIKAN PERTANIAN B

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN


FA K U LTA S P E RTA N I A N
UNIVERSITASSUMATERAUTARA
MEDAN
2020
MOTOR BAKAR EMPAT TAK

A. Pengertian Motor Bakar Empat Tak

Motor bakar empat langkah adalah mesin pembakaran dalam, yang dalam satu kali
siklus pembakaran akan mengalami empat langkah piston. Sekarang ini, mesin
pembakaran dalam pada mobil, sepeda motor, truk, pesawat terbang, kapal, alat berat
dan sebagainya, umumnya menggunakan siklus empat langkah.

B. Bagian Bagian Mesin 4 Tak

1. Head cylinder
Head cylinder atau kepala silinder adalah blok mesin bagian atas yang memiliki
fungsi bermacam-macam. Dari mulai sebagai tempat pembakaran mesin, juga
sebagai tempat mekanisme katup bekerja. Bentuk kepala silinder itu sebenarnya
seperti silinder karena mengikuti blok mesin yang juga berbentuk silinder.
Namun, dibagian luar silinder ini terdapat mekanisme katup serta saluran udara
mesin. Sehingga bentuknya tidak lagi seperti silinder melainkan lebih condong ke
bentuk kotak. Apalagi untuk motor dengan pendingin udara alami, bagian terluar
dari kepala silinder akan dipenuhi oleh sirip udara. Yang berfungsi untuk
melepaskan panas dari mesin keudara bebas.
2. Block cylinder
Silinder blok adalah komponen yang secara fisik memiliki kesamaan dengan
kepala silinder. Karena berbentuk agak kotak yang dipenuhi dengan sirip udara.
Fungsi blok silinder adalah sebagai rumah utama sebuah mesin. Ini karena
gerakan naik turun piston berlangsung dikomponen ini.
3. Ruang Pembakaran

Ruang pembakaran adalah ruangan antara bagian atas piston dan Kepala silinder
saat piston berada di titik mati atas (TMA). Di sinilah campuran udara-bahan
bakar dikompresi dan dibakar. Ruang bakar ada di Cylinder-Head, tapi ada juga
ruang bakar pada kepala piston. Dalam ruang bakar diesel terbentuk di kepala
piston, meskipun beberapa mesin diesel memiliki ruang pra-pembakaran dalam
silinder-Head. Desain Ruang Bakar
Untuk mesin bensin, ada tiga desain ruang pembakaran, meskipun ada variasi.
Nama-nama umum yang diberikan kepada ketiga desain berhubungan dengan
bentuk mereka, adalah:
a. Hemispherical

Gambar Ruang Pembakaran Hemisperichal


Dalam ruang bakar berbentuk seperti bentuk belahan bumi. Sebuah katup
intake di satu sisi ruang pembakaran dan katup buang di sisi lain. Ruang
pembakaran hemispherical memiliki keuntungan karena busi mampu
berada di tengah ruangan. Juga dengan percikan terletak pada pusat ruang
bakar, hal ini memberikan pembakaran yang cepat dan efektif.
Pembakaran terjadi begitu cepat ke segala arah. Hal ini dikenal sebagai
perambatan api.
b. Bathtub
Gambar Ruang Pembakaran Bathub
Ruang bakar ini berbentuk oval, dengan katup berdampingan. Seperti
namanya jenis ini berbentuk seperti bak mandi.Katup biasanya vertikal.

c. Wedge

Gambar Ruang Pembakaran Wedge

Dalam desain ini, ruang bakar berbentuk seperti lonjong jauh dari busi,
yang terletak di ujung. Wedge pembakaran yg cenderung memiliki luas
permukaan yang lebih kecil daripada desain yg lain sehingga memiliki
lebih sedikit area di mana tetesan bahan bakar dapat mengembun. Hal ini
membantu dalam mengurangi jumlah bahan bakar yang tersisa tidak
terbakar setelah pembakaran dan sebagainya mengurangi emisi
hidrokarbon pada knalpot mesin.

4. Bak Transmisi
Bak transmisi atau blok transmisi adalah komponen paling besar pada mesin
sepeda motor. Karena komponen ini menjadi rumah bagi poros engkol mesin dan
sistem pemindah daya motor (kopling dan transmisi). Fungsi blok transmisi
adalah sebagai housing bagi sebagian besar komponen mesin sepeda motor,
seperti kopling, poros engkol, magnet and spul, gearbox dan engkolan mesin.
5. Piston
Piston berfungsi untuk mengubah volume didalam silinder. Perubahan volume
ini, akan menimbulkan efek vakum dan kompresi yang digunakan untuk
mendapatkan pembakaran secara berkelanjutan. Piston hanya bekerja naik turun
didalam silinder. Gerakan naik piston akan menimbulkan efek kompresi didalam
silinder karena volume silinder mengecil. Sementara gerakan kebawah piston,
akan menimbulkan efek hisapan karena ada pembesaran volume.
6. Ring piston
Ring piston adalah komponen berbentuk lingkaran yang terletak dibagian
samping luar piston. Fungsinya ada dua, yakni untuk mencegah kebocoran
kompresi dan mencegah oli dari poros engkol masuk ke ruang bakar. Ring ini
diperlukan karena diameter piston dibuat jauh lebih kecil dibandingkan diameter
silinder.
7. Connecting Rod
Connecting rod atau batang piston adalah batang besi yang terletak dibagian
bawah piston. Fungsinya untuk menyalurkan gerakan naik turun piston ke piros
engkol. Namun, sambungan antara connecting rod, memiliki engsel. Ini karena
ujung satunya (big end) terhubung keporos engkol yang berputar sehingga
connecting rod harus bisa bergerak mengikuti putaran engkol.
8. Klep/katup
Fungsi katup adalah sebagai pintu bagi udara untuk bisa keluar masuk mesin.
Ada dua buah katup yakni katup intake yang mengatur pemasukan udara bersih
dari intake dan katup exhaust yang mengatur pengeluaran gas sisa pembakaran ke
knalpot.
9. Mekanime penggerak katup
Mekanisme katup berfungsi untuk mengatur pembukaan katup intake dan katup
exhaust agar sesuai timming pada segala RPM. Mekanisme katup yang
digunakan pada motor umumnya menggunakan tipe OHC dimana sebuah rantai
keteng ditambahkan untuk menghubungkan poros nok/camshaft dengan
crankshaft.
10. Poros Engkol
Fungsi crankshaft atau poros engkol adalah untuk mengubah gerakan naik turun
dari piston ke gerakan rotasi. Pengubahan ini menggunakan prinsip engkolan
sepeda, dimana gerakan naik turun dari kaki kita, diubah ke bentuk putaran oleh
kayuhan sepeda. Namun pada poros engkol motor ada perbedaan, karena mesin
motor umumnya memiliki silinder tunggal maka poros engkol akan dilengkapi
dengan dua beban melingkar yang terletak disamping crankshaft.
11. Intake manifold
Intake manifold berfungsi untuk sebagai selang yang menghubungkan udara dari
karburator menuju saluran masuk mesin. Bentuk selang ini cukup simple, karena
hanya berbentuk saluran memanjang. Bahan yang digunakan biasanya besi
ringan, namun sekarang banyak juga yang menggunakan bahan plastik untuk
semakin meringankan bahan mesin.
12. Knalpot
Knalpot adalah saluran yang berfungsi mengalirkan gas sisa pembakaran yang
keluar dari mesin. Selain itu, knalpot juga berfungsi untuk meredam suara mesin
sehingga suara yang dihasilkan lebih halus dan tenang.
Pada knalpot terdapat beberapa komponen
a. Leher knalpot, komponen ini memanjang dari saluran exhaust mesin ke
bagian head knalpot.
b. Head knalpot, merupakan bagian knalpot yang berfungsi menghubungkan
bagian leher knalpot dengan mufler. Bagian ini bentuknya hampir sama
dengan leher knalpot namun ada pembesaran diameter.
c. Mufler, merupakan tempat untuk meredam suara mesin. Biasanya mufler
menggunakan lapisan busa sebagai peredam suara.

13. Intake Valve dan Exhaust Valve


Exhaust Valve dan Intake Valve adalah komponen yang sangat penting dari
mesin diesel untuk mengendalikan aliran gas masuk dan keluar dari silinder
mesin. Udara mengalir ke dalam silinder saat intake valve terbuka. Proses
pembakaran berlangsung di silinder setelah valve intake tertutup. Valve buang
terbuka saat proses pembakaran berakhir dan gas yang terbakar mengalir keluar
dari silinder.
14. Busi

Busi adalah suatu suku cadang yang dipasang pada mesin pembakaran dalam
dengan ujung elektrode pada ruang bakar. Busi dipasang untuk membakar bensin
yang telah dikompres oleh piston. Percikan busi berupa percikan elektrik.
15. Saluran Masuk dan Saluran Buang
Saluran masuk dibuat berbentuk pipa yang bercabang dengan tujuan untuk
menyalurkan campuran udara dan bensin dari karburator ke silinder-silinder,
saluran masuk ini dipasangkan disisi kepala silinder dan biasanya terletak sejajar
dengan saluran buang, karena dimaksutkan agar penguapan campuran udara dan
bensin disempurnakan oleh panas yang terpancar dari saluran buang. Sedangkan
saluaran buang umumnya disebut dengan knalpot manifold. Saluran buang
biasanya ditempatkan dibagian bawah saluran isap. Saluran pembuangan
berfungsi untuk menyalurkan gas sisa pembakaran di dalam silinder keluar
melalui pipa pembuangan dan peredam suara. Untuk mencegah kebocoran gas,
permukaan saluran gas buang yang berhubungan dengan kepala silinder diberi
gasket.

C. Langkah Kerja Mesin Empat Tak

Mesin 4 tak biasa juga disebut dengan mesin 4 langkah. Pada saat ini, mesin yang
digunakan pada mobil ataupun motor dalam kehidupan sehari-hari hampir semuanya
menggunakan mesin 4 tak. Berbeda dengan mesin 2 tak, mesin 4 tak ini memiliki
sifat yang lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan gas emisi sebanyak
mesin 2 tak. Selain itu, perbedaan mesin 4 tak dengan mesin 2 tak adalah mempunyai
katup intake dan katup exhaust dan juga mesin 4 tak butuh melakukan 2 kali putaran
poros engkol untuk melakukan langkah intake, compression, power dan exhaust.

Pada prinsipnya agar mesin 4 tak ini menghasilkan tenaga yang optimal maka harus
ada empat komponen, yaitu :

1. Udara
2. Bahan bakar
3. Compression (kompresi)
4. Loncatan bunga api (spark)

Pinsip Kerja Mesin Empat Tak


Piston akan bergerak naik-turun di dalam silinder mesin. Titik tertinggi yang akan
dicapai piston biasa disebut dengan Titik Mati Atas (TMA), sedangkan titik terendah
adalah Titik Mati Bawah (TMB). Berikut adalah langkah proses kerja dari mesin 4
tak:
1. Intake (Hisap)
Piston bergerak dari TMA menuju TMB untuk menciptakan keadaan vacuum di
dalam silinder mesin, lalu katup intake akan membuka untuk menghisap
campuran bahan bakar dengan bensin yang sudah dikabutkan, sedangkan katup
exhaust tertutup.
Gambar 1. Intake (Hisap)

2. Compression (Kompresi)
Langkah kedua adalah langkah kompresi. Langkah kompresi dimulai ketika
piston mulai bergerak ke TMA dari TMB. Ketika langkah kompresi, Katup
Intake akan menutup sehingga campuran udara-bahan bakar terperangkap di
dalam silinder dan terkompresi (termampatkan) hingga sesaat sebelum TMA,
busi akan menyala dan meledakkan campuran udara-bahan bakar. Penekanan
atau pemampatan campuran udara-bahan bakar sangatlah penting karena akan
menghasilkan daya maksimal ketika langkah tenaga (power).

Gambar 2. Kompresi

3. Power (Tenaga)
Langkah ketiga adalah langkah tenaga. Tenaga pukulan pukulan dimulai ketika
campuran udara–bahan bakar dikompresi dan dinyalakan di ruang bakar. Busi
yang terletak di kepala silinder akan menciptakan percikan bunga api untuk
membakar campuran udara–bahan bakar. Dalam waktu yang singkat, campuran
udara-bahan bakar mengembang dan meledak sehingga menciptakan tekanan
yang sangat tinggi terhadap piston. Tekanan ini lah yang mendorong piston ke
bawah menuju TMB dan memutar poros engkol serta menggerakkan roda
kendaraan.

Gambar 3. Power (Tenaga)

4. Exhaust (Buang)
Langkah terakhir adalah langkah buang. katup buang terbuka dan piston naik
menuju TMA mendorong sebagian gas buang yang tersisa di dalam silinder.
Ketika piston mulai mendekati TMA maka katup buang akan menutup dan katup
intake akan membuka. Pembukaan katup intake ini adalah awal siklus baru.
Siklus ini akan terjadi di silinder mesin dan akan berulang selama mesin
berjalan.

Gambar 4. Langkah Buang


MOTOR BAKAR DUA TAK

A. Pengertian Motor Bakar Dua Tak


Motor bakar dua tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus
pembakaran akan mengalami dua langkah piston, berbeda dengan putaran
empat-tak yang mengalami empat langkah piston dalam satu kali siklus
pembakaran, meskipun keempat proses intake,kompresi, tenaga dan
pembuangan juga terjadi. Mesin dua tak juga telah digunakan dalam mesin
diesel, terutama dalam rancangan piston berlawanan, kendaraan kecepatan
rendah seperti mesin kapal besar dan mesin V8 untuk truk dan kendaraan berat.
B. Bagian-Bagian Mesin Dua Tak

1. Blok Mesin

Sama halnya seperti mesin 4 tak, blok silinder dipakai sebagai tempat untuk
melakukan perubahan energi dan proses pembakaran hingga menghasilkan
energi putar. Fungsi utama blok silinder ini yakni sebagai tempat piston
untuk naik turun. Seperti namanya, bentuk komponen ini seperti rongga
silinder, didalam rongga inilah piston beraksi.
2. Head Cylinder

Kepala silinder memiliki dua fungsi yakni sebagai penutup rongga silinder
dan sebagai tempat terjadinya pembakaran. Secara teori, pembakaran mesin
memang terjadi pada ruang bakar, tapi posisi ruang bakar ini ada dikepala
silinder. Sehingga bisa dikatan bahwa kepala silinder merupakan komponen
terjadinya pembakaran mesin.
3. Piston

Piston adalah komponen berbentuk tabung dengan diameter tertentu.


Diameter piston ini pastinya lebih kecil daripada diameter rongga silinder,
karena posisi piston ada didalam rongga silinder. Fungsinya untuk mengatur
besar kecilnya volume ruang bakar. Pada blok silinder, piston hanya
bergerak naik turun. Tapi gerakan naik turun itu bisa menyebabkan beberapa
kondisi, jika piston bergerak turun maka volume ruang bakar akan membesar
dan ini membuat campuran bensin dan udara tersedit masuk kedalam ruang
bakar. Ketika piston bergerak keatas maka volume ruang bakar akan
mengecil, kondisi ini menyebabkan campuran udara dan bahan bakar yang
sebelumnya masuk keruang bakar akan dikompresi. Hasilnya temperatur dan
tekanan gas itu meningkat, jika ada percikan api sedikit saja maka gas ini
akan terbakar. Dan terjadilah proses pembakaran.
4. Batang Piston

Batang piston atau connecting rod berada dibawah piston dan diatas poros
engkol. Fungsinya hanya satu yakni menghubungkan gerak naik turun piston
keporos engkol. Meski fungsinya hanya satu, tapi komponen ini tidak boleh
disepelekan. Saat pembakaran terjadi, maka energi expansi pembakaran akan
mendorong piston kearah bawah dengan daya yang tidak kecil. Batang
piston dituntun mampu menghantarkan daya dorong ini keporos engkol
tanpa bengkok. Oleh karena itu, connecting rod terbuat dari besi.
5. Poros Engkol

Poros engkol pada prinsipnya sama seperti kayuhan pada sepeda. Fungsinya
untuk mengubah arah gerakan dari awalnya naik turun menjadi gerakan
rotasi. Saat kita mengayuh sepeda, tanpa sadar kita telah mengubah gerakan
naik turun kaki menjadi gerakan putar. Pada mesin, kaki diasumsikan
sebagai piston dan connecting rod. Sama halnya seperti batang penghubung,
poros engkol juga dituntut kuat untuk menahan dorongan hasil pembakaran
dan kuat membalikkan putaran agar piston mampu kembali bergerak naik.
Untuk itulah, pada motor silinder tunggal biasanya desain proses engkol
akan disertai dengan pemberat agar putarannya stabil.
6. Intake Port

Fungsi saluran ini adalah tempat untuk masuknya campuran udara dan
bensin menuju ruang engkol. Mengapa menuju ke ruang engkol? Karena
pada siklus dua tak, campuran bensin dan udara akan disalurkan keruang
bakar ketika selesai proses pembakaran. Gerakan piston kearah bawah akan
mendorong gas ini bergerak keatas melalui saluran transfer. Yang beda dari
mesin 4 tak adalah tidak adanya mekanisme kutup pada motor bakar dua tak.
Hal itu karena saluran intake secara langsung terhubung dengan ruang
engkol. Dalam mesin dua tak baik ruang bakar atau ruang diatas piston dan
ruang engkol yang terletak dibawah piston akan berpengaruh terhadap
gerakan piston.
7. Exhaust Port

Sama halnya seperti intake port, exhaust port merupakan saluran yang
menghubungkan ruang bakar dengan knalpot mesin. fungsinya, sebagian
saluran buang dari gas sisa pembakaran. Saluran ini juga tidak memiliki
mekanisme katup karena memanfaatkan pergerakan piston untuk buka
saluran. Lokasinya berada diatas saluran intake, dan saluran ini akan terbuka
secara otomatis ketika piston bergerak kebawah. Ini menyebabkan gas sisa
pembakaran keluar karena dorongan udara dari ruang engkol yang didorong
gerakan piston kearah bawah.
8. Transfer Port

Sementara saluran transfor merupakan saluran khusus yang menghubungkan


ruang bakar dengan ruang engkol. Sama seperti dua saluran diatas saluran ini
juga tidak dilengkapi mekanisme katup. Hanya menggunakan pergerakan
piston untuk mengatur pembukaan dan penutupan saluran. Fungsi saluran ini
adalah sebagai tempat mengalirnya campuran udara dan bensin yang berada
pada ruang engkol menuju nruang bakar. Bagaimana cara kerjanya? Yakni
dengan memanfaatkan gerakan piston, saat piston bergerak kebawah
otomatis transfer port terbuka. Sementara saluran intake akan tertutup. Dan
gerakan piston ini menimbulkan dorongan diruang engkol sehingga udara
didalam ruang engkol akan terdorong naik melalui saluran transfer.
9. Spark Plug/Busi

Busi, fungsinya sebagai pemercik api pada motor bakar mesin. Baik mesin 4
tak atau 2 tak menggunakan busi sebagai pemicu pembakaran. Busi ini
bekerja dengan mengubah energi listrik menjadi api, bagaimana caranya?
Sebenarnya, api dan listrik itu sama-sama bersifat membakar sehingga untuk
melakukan pembakaran mesin hanya perlu ditingkatkan tegangan listriknya
agar listrik yang terbentuk bisa terwujud percikan api. Secara umum busi 4
tak dan 2 tak sama, tapi lokasi busi pada mesin 2 tak terletak diatas central
ruang bakar. Sehingga pembakaran akan lebih terpusat ditengah dan dayanya
akan lurus vertikal kebawah.
C. Cara Kerja Mesin 2 Tak
1. Cara kerja mesin 2 tak : langkah isap
Piston bergerak dari TMB (Titik Mati Bawah) ke TMA (Titik Mati Atas)
1) Saat bergerak dari TMB ke TMA, piston akan menghisap gas hasil
campuran udara, bahan bakar dan pelumas kedalam ruang bilas.
Pencampuran ini dilakukan oleh karburotor atau sistem injeksi.
2) Ketika melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston
sendiri akan mengkompresi gas yang terjebak didalam ruang bakar.
3) Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai ke TMA.
4) Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi akan menyala untuk
membakar gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi tidak terjadi saat
piston sampai ke TMA melainkan terjadi sebelumnya. Hal ini
dimaksudkan agar puncak tekanan akibat pembakaran didalam ruang
bakar dapat terjadi ketika piston mulai bergerak dati TMA ke TMB.
Karena proses pembakaran membutuhkan waktu untuk dapat membuat
gas terbakar dengan sempurna oleh nyala percikan api busi.
2. Cara kerja mesin 2 tak : langkah buang
Piston bergerak dari TMA (Titik Mati Atas) ke TMB (Titik Mati Bawah)
1) ketika bergerak dari TMA ke TMB, piston akan menekan ruang bias
yang berada pada bagian bawahnya. Semakin jauh piton meninggalkan
TMA menuju TMB, akan semakin meningklat pula tekanan diruang
bilas.
2) Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang
pembuangan gas dan lubang masuk gas. Posisi masing-masing lubang
tergantung dari desain. Umumnya ring piston akan melewati lubang
pembuangan terlebih dahulu.
3) Ketika ring piston melewati lubang pembuangan, gas yang ada di dalam
ruang bakar akan keluar melalui lubang pembuangan.
4) Pada saat ring piston melewati lubang masuk, gas yang tertekan di dalam
ruang bilas akan terpompa masuk kedalam ruang bakar dan sekaligus
mendorong keluar gas yang ada didalam ruang bakar ke lubang
pembuangan.
5) Piston terus menekan ruang bilkas sampai titik TMB, sekaligus
memompa gas dalam ruang bias menuju kedalam ruang bakar.
PERBEDAN MOTOR BAKAR 4 TAK DAN MOTOR BAKAR 2 TAK

 Pada mesin dua tak, sekali pembakaran terjadi dalam satu putaran penuh pada
proses engkol (crankshaft) , sedangkan pada mesin 4 tak, sekali proses
pembakaran terjadi dalam dua putaran penuh pada poros engkol.
 Mesin 4 tak memerlukan mekanisme katup (valve mechanisme) dalam
bekerjanya untuk membuka dan menutup lubang pemasukan dan pembuangan,
sedangkan pada mesin 2 tak tidak membutuhkan katup.
 Lubang pemasukan dan lubang pembuangan pada mesin 2 tak terdapat pada
dinding silinder, sedangkan pada mesin 4 tak terdapat pada kepala silinder
(cylinder head) . ini adalah alasan utama yang membuat mesin 4 tak tidak
menggunakan oli samping.
 Mesin 2 tak lebih kecil dan ringan dibandingkan mesin 4 tak.
 Mesin 2 tak lebih murah biaya produksinya karena konstruksinya yang
sederhana.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MOTOR BAKAR 4 TAK DAN MOTOR


BAKAR 2 TAK

KELEBIHAN MOTOR BAKAR 4 TAK KEKURANGAN MOTOR BAKAR 2 TAK


Bensin lebih irit Respon kurang cepat jika dibanding mesin 2 tak
Daya tahan lebih kuat dibanding mesin 2 tak Konstruksi mesin lebih kompleks dibanding mesin
2 tak
RPM mesin bisa ditingkatkan hingga 15000 Untuk mendapatkan tenaga yang sama dengan
RPM (untuk kompetisi) mesin 2 tak diperlukan volume mesin yang lebih
besar dibanding mesin 2 tak
Lebih ramah lingkungan Perawatan mesin lebih mahal

KELEBIHAN MOTOR BAKAR 2 TAK KEKURANGAN MOTOR BAKAR 2 TAK


Karena Cuma terjadi 2 siklus dalam satu kali Bensin lebih boros dibanding mesin 4 tak
usaha maka mesin 2 tak memiliki respon yang
cepat dibanding mesin 4 tak
Volume mesin tidak perlu sebesar mesin 4 tak Mesin cepat panas
untuk mendapatkan tenaga yang sama
Tenaga lebih besar dibanding mesin 4 tak Daya tahan mesin kurang kuat dibanding
mesin 4 tak
Konstruksi mesin lebih simpel dibanding mesin 4 RPM mesin tidak bisa tinggi karena akan
tak membuat mesin 2 tak overhead dan macet
Perawatan lebih mudah dibanding mesin 4 tak Mengeluarkan asap yang menimbulkan volusi
udara karena menggunakan campuran oli
didalam proses pembakarannya

PENGENALAN TRAKTOR RODA 2

A. Pengertian traktor roda dua


Traktor roda dua atau traktor tangan (power tiller/hand tractor) adalah mesin
pertanian yang dapat dipergunakan untuk menngolah tanah dan lain-lain, pekerjaan
pertanian dengan alat pengolah tanahnya digandengkan/dipasang di bagian belakang
mesin. Mesin ini mempunyai efesiensi tinggi, karena pembalikan dan pemotongan
tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Traktor roda dua merupakan
mesin serbaguna karena dapat juga berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alatalat
lain seperti pompa air, alat prosesing, gandengan (trailer).

B. Bagian-Bagian Traktor Roda Dua


Keterangan pada gambar :

1. As roda 11. Tuas kopeling 21. Pully mesin


2. Pelindung utama 22. V-belt
samping 12. Pemindah 23. Pully utama
3. Penahan lumpur kecepatan jalan 24. Pelindung v-belt
4. Pengikat batang 13. Tuas penyangga 25. Tutup kotak
ridger depan peralatan
5. Handel pengikat 14. Gantungan pisau 26. Tombol lampu
roda belakang rotary 27. Tuas belok kiri
6. Tuas belok kanan 15. Kotak rantai 28. Pengatur roda
7. Handel utama pembantu belakang
8. Tuas 16. Lampu 29. Roda belakang
gas/akselerasi 17. Pully penegang 30. ban
9. Handel pembantu 18. Penyangga depan
10. Pemindah 19. Penyangga mesin
kecepatan cakar 20. Pelindung depan

Bagian utama traktor roda dua dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
1. Tenaga penggerak motor
Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada
juga yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya
yang dihasilkan kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan satu silinder.
Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan empat buah baut
pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat memanjang agar posisi
motor dapat digerakkan maju mundur. Tujuannya untuk memperoleh
keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran v-belt yang
digunakan. Traktor akan lebih berat kedepan apabila posisi motor digeser
maju, begitu juga sebaliknya. Untuk menghidupkan motor diesel digunakan
engkol, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali
starter.
2. Kerangka dan transmisi (penerus tenaga)
Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi
dan bagian traktor lainnuya. Bagian traktor dikaitkan dengan bagian
kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang. Transmisi
berfungsi memindahkan tenaga atau putaran dari motor penggerak ke alat
lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam,
seperti : pully, belt, kopling, gigipersneling, rantai dan sebagainya. Tenaga
dari motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully dan v-belt ke
kopling utama. Kopling utama meneruskan tenaga tersebut ke gigi
persneleng untuk menggerakkan poros roda dan poros PTO. Sebuah traktor
tangan dapat bergerak maju mundur dengan kecepatan tertentu karena
putaran poros motor penggerak disalurkan sampai ke roda.ada tiga jenis roda
yang digunakan traktor tangan, yaitu : roda ban, roda besi dan roda apung
(roda sangkar/cage wheel). Roda ban berfungsi untuk transportasi. Dan
mengolah tanah kering. Bentuk permukaan roda dan beralur agak dalam
untuk mencegah slip.
3. Tuas kendali/kontrol
Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya
traktor. Untuk mempermudah jalannya tradisional, traktor tangan ada banyak
tuas kendali. Namun begitu banyaknya tuas kendali ini akan mengakibatkan
traktor menjadi lebih berat, dan harganya lebih mahal. Untuk itu sekarang
banyak diproduksi traktor yang hanya dilengkapi dengan beberapa tuas
kendali. Tujuannya agar traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi lebih
murah. Meskipun kemampuan traktor menjadi lebih terbatas.
Tuas kendali yang sering ada pada traktor tangan adalah sebagai berikut :
1) Tuas persneleng utama
Tuas persneleng utama berfungsi untuk memindah susunan gigi pada
persneleng. Sehingga perbandingan kecepatan putar poros motor
penggerak dan poros roda dapat diatur. Traktor tangan yang lengkap
biasanya mempunyai 6 kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur.
2) Tuas persneleng cepat lambat
Tuas ini tidak selalu ada. Apabila tuas persneleng utama hanya terdiri
dari 3 kecepatan maju dan 1 kecepatan mundur, biasanya traktor tangan
dilengkapi dengan tuas persneleng cepat lambat. Fungsi persneleng ini
untuk memisahkan antara pekerjaan mengolah tanah dengan pekerjaan
transfortasi (berjalan dan menarik trailer/gerobak). Dengan adanya tuas
cepat lambat, kemungkinan salah dalam memilih posisi persneleng bisa
dikurangi. Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa kecepatan 5
dan 6 untuk menarik traler/gerobak.
3) Tuas kopling utama
Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling utama.
Bila tuas dilepas pada posisi pasang/ON, maka tenaga motor akan
tersambung ke gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik keposisi
netral/bebas/OFF, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi
persneleng. Apabila ditarik lagi maka tuas kopling utama akan
tersambung dengan rem yang berada pada rumah kopling utama.
4) Tuas persneling mesin rotary
Tuas persneling mesin rotaty berfungsi sebagi pengatur kecepatan putar
poros PTO. Biasanya ada dua macam kecepatan dan satu netral. Apabila
hasil pengolahan yang diharapkan halus dan gembur, maka tempatkan
posisi tuas persneleng mesin rotary pada posisi cepat. Begitu juga
sebaliknya. (kecepatan putar pisau rotary dapat juga diatur dari posisi
pemasangan rantai penghubung).
5) Tuas persneling kemudi
Ada dua buah tuas kopling kemudian pada setiap traktor tangan, masing-
masing ada disebelah kanan dan kiri. Tuas ini digunakan untuk
mengoperasikan kopling kemudi (kanan dan kiri). Apabila tuas kopling
kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung
dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan
traktor akan berbelok kekiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri
ditekan.
6) Stang kemudi dan kemudi pembantu
Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk
berpegangnya operator. Stang kemudi digunakan untuk membantu
membelokkan traktor. Meskipun sudah ada tuas kopling kemudi, namun
agar berbeloknya traktor dapat lebih tajam, perlu dibantu dengan stang
kemudi. Stang kemudi juga digunakan untuk mengangkat implemen
pada saat pengoperasian. Kemudi pembantu digunakan untuk tempat
bertumpu bahu operator. Maksudnya agar menambah beban bagian
belakang traktor, sehingga hasil pengolahan tanah bisa lebih dalam.
7) Tuas gas
Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor penggerak.
Tuas ini digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros motor
penggerak yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini juga
berfungsi untuk mematikan motor traktor, apabila posisinya ditempatkan
pada posisi “STOP”.
8) Tombol lampu dan bel
Kadang-kadang traktor digunakan pada waktu malam hari, sehingga
diperlukan penerangan. Tombol bel diperlukan apabila traktor dijalankan
di jalan raya. Dengan adanya tombol lampu dan bel ini, motor traktor
harus dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber arus listrik.
9) Tuas penyangga depan
Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas ini akan
menggerakkan penyangga depan. Apabila tuas didorong akan
mendorong penyangga depan turun untuk menyangga traktor. Traktor
tangan hanya mempunyai dua roda. Apabila traktor dalam keadaan
berhenti (ditinggal operator), maka untuk menegakkan traktor diperlukan
penyangga.
C. Cara Kerja Traktor Roda Dua

a. Tongkat untuk mengganti kecepatan bajak (rotary)


Jika dikehendaki tanah hasil bajakan kasar, maka harus mengganti
kecepatan dari pisau bajak, pasanglah tuas pengatur kecepatan dari pisau
bajak pada posisi ”rendah”, tetapi jika untuk menghasilkan hasil bajakan
yang halus dan ”gembur”, pasanglah kecepatan pisau-pisau bajak pada
posisi ”high”. Pilihlah kecepatan yang tepat sehingga diperoleh efesiensi
kerja tertinggi dari handtraktor tersebut.

b. Cara pemakaian persneling


- Persneling 1 dan 2 dipergunakan untuk membajak tanah yang lunak

- Persneling3 dipergunakan untuk membajak, meratakan dan membalik


tanah.

- Persneling4 dipergunakan untuk membajak sawah serta meratakannya.

Persneling5 dipergunakan untuk berjalan dijalan biasa.


Persneling 6 dipergunakan untuk menarik gerobak barang/ mengangkut
barang serta kendaraan transport.

c. Alat pengemudi pada stang stir

d. Tongkat pengendali roda belakang

Kedalaman bajakan dapat dikendalikan dengan cara memutar tangkai


pengendali roda-roda belakang. Jika tangkai pengendali roda belakang
diputar kekanan, bajakan akan dalam dan sebaliknya.

e. Tuas kopling utama


2. Menghidupkan mesin (enjin)
Traktor yang menggunakan enjin diesel dihidupkan dengan engkol. Mula-
mula engkol dipasang pada poros engkol (cranksaft). Setelah gas
dibesarkan sedikit, engkol diputar bebrapa kali sampai putarannya cukup
untuk menghidupkan enjin. Sewaktu pemutaran, jangan lupa menarik alat
penghilang kompresi (dekompresi lever). Penting : Sebelum kita
mengengkol mesin, gigi/ persnelingharus dalam posisi netral.

3. Memajukan traktor
Traktor baru dapat maju setelah enjin dihidupkan. Setelah itu periksalah
apakah gigi/persnelingsudah netral dan kopling pada posisi OFF.
Kemudian masukkan gigi/persnelingdengan menggunakan tongkat
persnelingke gigi maju (1,2,3, atau 4) dan lepaskan atau ”ON” - kan
pelan-pelan.

4. Menghentikan traktor
Traktor dihentikan cukup dengan menarik tongkat kopling ke belakang,
yaitu ke posisi OFF. Kalau dalam posisi OFF traktor belum berhenti, itu
berarti penyetelan kopling tidak baik atau pringannya sudah aus. Setelah
traktor berhenti, segera netralkan gigi kembali dan turunkan gas (idle).

5. Membelokkan traktor
Membelokkan traktor sewaktu bekerja dilakukan dengan menggunakan
steering clutch/kopling pembelok kiri dan kanan. Sewaktu membelok,
jangan lupa menurunkan gas dan mengangkat sedikit bagian belakang
traktor agar pembelokannya lebih mudah dilaksanakan. Hal ini perlu
dilakukan terutama kalau bekerja di tanah yang lembek dan basah. Jika
tidak ada kemungkinan traktor terbenam, tekanlah kopling pembelok kiri
bila hendak membelok ke kiri dan tekanlah yang sebelah kanan kalau
hendak membelok ke kanan.

6. Memundurkan traktor (khusus traktror yang dilengkapi dengan


persnelingmundur). Kopling pada posisi OFF. Setelah itu, masukkan gigi
ke gigi mundur (ada tanda R) kemudian lepaskan kopling dan gas jangan
terlalu besar.Perhatian : Melepaskan kopling harus pelan-pelan/ jangan
sekaligus, hal ini untuk mencegah kecelakaan yang mungkin akan terjadi.
7. Menjalankan lurus ke depan
Traktor harus dapat berjalan lurus ke depan selam beroperasi, ini untuk
mempermudah operator dalam melakukan pekerjaan selanjutnya dan
mungkin traktor akan sering terbenam, terutama jika tanahnya basah dan
lembek. Beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

a. Operator harus dapat memandang lurus ke depan.


b. Peganglah pegangan/handle dengan lentur dan tidak kaku.
c. Jika traktor membelok ke kiri atau ke kanan, tekanlah segera kopling
pembelok kanan atau kiri.

d. Kalau menggunakan ban karet, usahakanlah agar tekanan angin ban kiri
dan kanan sama.

8. Melintasi gelengan/bedengan
Masukkan persnelingrendah, dan lepaskan kopling pelan-pelan, gas
jangan terlalu besar. Traktor jangan tegak lurus dengan gelengan, tetapi
agak miring sedikit dan rotary jangan berputar. Perhatian : Bila traktor
terguling dan keadaan sawahnya berair, maka segera turunkan gas atau
langsung mematikan mesinnya.

9. Menanjak/menuruni tanah yang miring


Masukkan persnelingke gigi rendah (gigi 1 atau 2). Putaran mesin jangan
terlalu tinggi. Perhatian : Jangan memindahkan gigi sewaktu menanjak,
karena ketika kopling ditarik ke belakang (posisi OFF), ada kemungkinan
traktor mundur akibat beratnya sendiri. Begitu pula jangan menekan kopling
pembelok.

10. Menjalankan traktor pada tanah yang berlumpur


Jangan menekan salah satu koping pembelok (kiri atau kanan) terlalu lama,
karena salah satu roda dapat masuk terus ke tanah/Lumpur hingga dapat
terbenam.

11. Menggunakan traktor di tanah yang berdebu


Jika traktor digunakan pada tanah yang berdebu, saringan udara (air cleaner) harus
sering diperiksa, karena lebih cepat kotor. Oli pada saringan udara tersebut harus segera
diganti dan saringannya dibersihkan.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN BAKAR

A. Bahan dan Alat


1. Botol air mineral 600 ml
Berfungsi sebagai tempat air yang dipercobakan
2. Paku
Berfungsi untuk melubangi tutup botol air mineral 600 ml
3. Jarum suntik
Berfungsi untuk menambahkan air kedalam botol dengan air tambahan dan
berfungsi untuk mengukur air yang di masukkan ke dalam botol
4. Stopwatch
5. Brfungsi untuk menghitung waktu dalam percobaan praktikum
6. Air
Berfungsi sebagai bahan percobaan
B. Prosedur Kerja
1. Disediakan botol air mineral dengan ukuran 600 ml
2. Dilubangi tutup botol air mineral sebanyak 3 lubang dengan menggunakan
paku
3. Diisi botol air mineral dengan air sampai penuh
4. Ditutup kembali botol air mineral dengan tutup yang sudah dilubangi tadi
5. Dibalikkan botol air mineral beriringan dengan menghidupkan stapwatch
dan biarkan air menetes lancar (2 atau 3 tetes per detik)
6. Dibiarkan selama 30 menit
7. Setelah 30 menit kembalikan botol air mineral keposisi semula
8. Diisi kembali botol air mineral dengan air sampai penuh dengan
menggunakan alternatif dari suntik
9. Dihitung jumlah air (ml) yang dibutuhkan agar botol air mineral kembali
penuh
C. Gambar Alat
paku
Botol air mineral 60 ml

Jarum suntik Stopwatch

Air

D. Perhitungan
Laju kebutuhan bahan bakar (ml/jam) = (V) /s
Dimana :
V = Volume bahan bakar yang ditambahkan (ml)
s = waktu (jam)
Dari praktikum yang saya kerjakan dirumah, saya memperoleh data volume
yang ditambahkan sebesar 220 ml dengan pengisian ulang sebanyak 2 kali
dalam waktu 30 menit (0,5 jam). Maka laju kebutuhan bahan bakar adalah
sebagai berikut :
V = 2 * 220 ml
V = 440 ml
s = 30 menit = 0,5 jam
laju kebutuhan bahan bakar (ml/jam) = (V)/s
= (440 ml) / (0,5 jam)
= 880 ml/jam

Anda mungkin juga menyukai