Anda di halaman 1dari 8

Vol. 3. No.

1 2018

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) BERBASIS KARAKTER


DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENGELOLAAN
PERGURUAN TINGGI

Hardi Mulyono
Fakultas Ekonomi
Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah
hardisurbakti@gmail.com

Abstrak
Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian sendiri
yang unik dan khas sehingga tingkah laku dan gayanya yang membedakan dirinya dari
orang lain. Gaya atau style hidupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe
kepemimpinannya. Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan
semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu mempengaruhi para anggota
untuk mengubah sikap, sehingga mereka searah dengan kemauan dan aspirasi
pemimpin.Padahal semestinya pemimpin merupakan sosok yang menjadi teladan
panutan bagi yang dipimpinnya. Beberapa tipe kepemimpinan secara umum adalah
otokratik, kharismatik,laisser faire, demokratik, untuk melakukan perbaikan-perbaikan
mutu. Tetapi kalau setiap kali dan dalam setiap hal harus memberi perintah atau
pengarahan, akan menimbulkan kesulitan, karena setiap akan melakukan pekerjaan
dengan baik itu harus dengan perintah pimpinan, dan kalau tidak ada perintah pimpinan
tidak dilakukan pekerjaan dengan baik, maka perbaikan mutu kinerja yang terus menerus
akan sulit diwujudkan. Seorang pemimpin memotivasi pengikut melalui gaya
kepemimpinan yang berbasis Kearifan Lokal Indonesia yaitu gaya kepemimpinnan
berbasis karakter dalam mewujudkan ini diperlukan saat ini gaya manajemen
kepemimpinan yang mengintegrasikan 18 nilai-nilai charakter building ke dalam gaya
kepimpinan pengelolaan PT sehinggga tercapai visi dan misi dari Perguruan Tinggi

Kata kunci: berbasis karakter, model kepemimpinan, peningkatan kualitas, perguruan


tinggi, motivasi.

Abstract
The leader possesses his unique traits, habits, temperaments and personalities which
distinguish his behavior and style from others. The style of his life will definitely influence
the behavior and type of his leadership. Leadership is an aspirational force, a force of
morale, and a creative moral force which is capable of impacting members to change
their DWWLWXGHV LQ RUGHU WR EH DOLJQLQJ ZLWK WKH OHDGHU¶V ZLOO DQG DVSLUDWLRQ ,Q IDFW D
leader is supposed to be a role model for his people. Some types of leadership in general
are autocratic, charismatic, laissez-faire, democratic which aim is to make quality
improvements. Unfortunately, giving repeated orders or directions will create intricacy.
7KLV PLJKW KDSSHQ DV WKH VXERUGLQDWHV ZLOO RQO\ DFW XSRQ WKH OHDGHU¶V FRPPDQG DQG
ignore the signals for quality improvement which eventually affects the working
performances. Moreover, the targets and goals may not be achieved well. A leader can
motivate his followers through a leadership style which based on Indonesian local
wisdom. This is a character-based leadership style which can be realized by integrating
eighteen values of character building into the leadership style particularly in the domain
of Higher Education management. This is aimed to achieve the vision and mission of
Higher Education.

290 Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora


Vol. 3. No. 1 2018

Keywords: character-based, higher education, leadership model, motivation, quality


enhancement.

1. PENDAHULUAN kepemimpinan ini memiliki


1.1 Latar Belakang Masalah kelemahan di dalam menjalankannya
Pemimpin itu mempunyai terutama di Perguruan
sifat, kebiasaan, temperamen, watak Tinggi.Sebagaimana diketahui
dan kepribadian sendiri yang unik bahwa Pemimpin harus selalu dapat
dan khas sehingga tingkah laku dan memotivasi anggota organisasi
gayanya yang membedakan dirinya perguruan tinggi untuk melakukan
dari orang lain. Gaya atau style perbaikan-perbaikan mutu. Tetapi
hidupnya ini pasti akan mewarnai kalau setiap kali dan dalam setiap hal
perilaku dan tipe kepemimpinannya. harus memberi perintah atau
Kepemimpinan merupakan kekuatan pengarahan, itu akan menimbulkan
aspirasional, kekuatan semangat, dan kesulitan. Kalau setiap melakukan
kekuatan moral yang kreatif, yang pekerjaan dengan baik itu harus
mampu mempengaruhi para anggota dengan perintah pimpinan, dan kalau
untuk mengubah sikap, sehingga tidak ada perintah pimpinan tidak
mereka searah dengan kemauan dan dilakukan pekerjaan dengan baik,
aspirasi pemimpin. Padahal maka perbaikan mutu kinerja yang
semestinya pemimpin merupakan terus menerus akan sulit diwujudkan.
sosok yang menjadi teladan panutan Oleh karena itu agar kepemimpinan
bagi yang dipimpinnya. itu selain untuk memberi pengarahan
Kepemimpinan adalah proses atau perintah tentang hal-hal yang
mengarahkan dan mempengaruhi perlu ditingkatkan mutunya, juga
aktivitas-aktivitas tugas dari orang- perlu digunakan untuk
orang dalam kelompok. menumbuhkan motivasi intrinsik,
Kepemimpinan berarti melibatkan yaitu menumbuhkan kesadaran akan
orang lain, yaitu bawahan atau perlunya setiap orang dalam
karyawan yang dipimpin (Sunarto, perguruan tinggi itu selalu berupaya
2005). meningkatkan mutu kinerjanya
Menurut Kartono (2010), masing-ma-sing secara individual
pemimpin itu mempunyai sifat, maupun bersama-sama sebagai
kebiasaan, temperamen, watak dan kelompok ataupun sebagai
kepribadian sendiri yang unik khas organisasi.
sehingga tingkah laku dan gayanya Sistem manajemen perguruan tinggi
yang membedakan dirinya dari orang telah menjadi fokus kerja sama
lain. Gaya atau style hidupnya ini kelompok perguruan tinggi yang
pasti akan mewarnai perilaku dan berada di satu kawasan, dengan pusat
tipe kepemimpinannya. Sehingga perhatian terhadap manajemen
dapat memunculkan beberapa tipe mutu/peningkatan mutu. Manajemen
kepemimpinan. Misalnya tipe-tipe perguruan tinggi harus ditangani
kharismatik, paternalistik, dalam bentuk suatu paradigma baru,
militeristik, otokratis, laissez faire, atau kerangka berpikir baru dalam
populis, administratif dan manajemen. Tujuan format
demokratis. manajemen baru ini adalah
Dalam kenyataannya yang dihadapi peningkatan kualitas secara
dan permasalahan dari beberapa tife berkelanjutan, dengan memasukkan

291 Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora


Vol. 3. No. 1 2018

asas otonomi sebagai daya gerak


untuk membuat sistem lebih dinamis, 1.2 Rumusan Masalah
akuntabilitas atau tanggungjawab Bagaimanakah Pola Kepemimpinan
agar otonomi terselenggara secara Dalam Penegelolaan Perguruan
bertanggung jawab, akreditasi untuk Tinggi Yang Diintegrasikan dalam
menjamin mutu lulusan, dan 18 Karakter Bangsa ?
evaluasi-diri agar proses
pengambilan keputusan dalam 2. METODE
perencanaan didasarkan atas data dan 2.1 Jenis Penelitian
informasi yang empiris. Becermin pendekatan yang dilakukan
kepada keberhasilan MC.Bride dengan cara menelaah teori-teori
memimpin Miovision, gaya , konsep-konsep , asas-asas yang
kepemimpinan (Leadership) memang berkaitan dengan yang dibahas
menjadi salah satu faktor penting dalam tulisan ini.
yang merupakan penentu . 2.2 Sumber Data
Kesuksesan organisasi dari gaya Bahan hukum yang diperoleh
kepemimpinan berarti sikap dan dari Data Sekunder yaitu
pendekatan pemimpin dalam bersumber dari Penelitian
memberikan arahan, menerapkan Kepustakaan (Library Research).
rencana dan strategi dan memotivasi 2.3 Teknik Pengumpulan Data
pengikutnya, situasi yang berbeda Teknik yang digunakan dalam
mensyaratkan gaya kepemimpinan penelitian ini adalah teknik studi
yang berbeda. dokumen yaitu data yang
Seorang pemimpin memotivasi diperoleh dari Kepustakaan yang
pengikut melalui gaya relevan .
kepemimpinan yang berbasis 2.4 Teknik Analisis
Kearifan Lokal Indonesia yaitu gaya Keseluruhan data yang telah
kepemimpinnan berbasis didapat akan dianalisis secara
karakterdalam mewujudkan ini Kualitatif atau dikenal dengan
diperlukan saat ini gaya manajemen Analisis Deskriftif Kualitatif.
kepemimpinan yang Dimana keseluruhan data yang
mengintegrasikan 18 nilai-nilai terkumpul akan dianalisis secara
charakter building ke dalam gaya sistematis .
kepimpinan pengelolaan PT
dilingkungan aw sehinggga tercapai 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
visi dan misi dari Perguruan Tinggi Pemimpin dalam menentukan gaya
tersebut. Tentu yang akan kepemimpinannya harus mampu
menghasilkan pencapaian tujuan menyesuaikan dengan situasi,
kelompok dan tujuan individu. kondisi pada waktu dan tempat
Pengikut yang termotivasi akan tertentu. Pemimpin-pemimpin yang
berusaha mencapai tujuan secara berhasil adalah mereka yang bisa
sukarela dan selanjutnya menyesuaikan perilaku dirinya sesuai
menghasilkan kepuasan. Kepuasan dengan tuntutan dari keunikan
mengakibatkan kepada perilaku lingkungannya. Kepemimpinan yang
pencapaian tujuan yang diulang efektif atau tidak efektif itu sangat
kembali untuk mencapai tujuan atau tergantung akan gaya perilaku yang
memenuhi kebutuhan di masa yang disesuaikan dengan situasi tertentu
akan datang. (Grensing, 2008).

292 Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora


Vol. 3. No. 1 2018

Menurut Siagian (2008), ada pemberian saran penyelesaian,


5 (lima) kategori gaya kepemimpinan informasi dan pendapat.
yang dapat digunakan seorang b) Fungsi-fungsi pemeliharaan
pemimpin, yaitu: kelompok atau sosial,
a) Tipe Otokratik mencakup segala sesuatu yang
b) Tipe Paternalistik. dapat membantu kelompok
c) Tipe Kharismatik. berjalan lebih lancar,
d) Tipe Laissez-faire. persetujuan dengan kelompok
e) Tipe Demokratik. lain, penengahan perbedaan
pendapat dan sebagainya.
Menurut Kuswadi dalam Aspek kedua pendekatan perilaku
Winardi (2004) bahwa gaya kepemimpinan memusatkan pada
kepemimpinan yang kurang pas atau gaya pemimpin dalam
kurang cocok dilaksanakan hubungannya dengan bawahan.
pemimpin kepada pegawainya dapat 2. Teori Situasional (Contingency
menurunkan motivasi, kinerja dan Theory)
akhirnya kepuasan kerja. Senada Pendekatan Situasional-
dengan itu Winardi (2004) kontingensi mengambarkan bahwa
mendefinisikan pemimpin adalah gaya yang digunakan tergantung
seseorang yang karena kecakapan- pada faktor-faktor seperti situasi,
kecakapan pribadinya dengan atau tugas, organisasi dan variabel-
tanpa pengangkatan resmi dapat variabel lingkungan lainnya.
mempengaruhi kelompok yang Teori-teori situasional yang
dipimpinnya untuk menggerakkan terkenal adalah (a) Robert
usaha bersama kearah pencapaian Tannenbaum dan Warren H.
sasaran-sasaran tertentu. Secara garis Schmidt, (b) Fielder, (c) Hersey
besar, pendekatan atau perspektif dan Blanchard, (d) Leader
tentang kepemimpinan terdiri dari: Member Exchange Theory, (e)
1. Teori Sifat (Trait Theory) Path Goal Theory, (f)
Teori ini lebih menekankan pada Participation Model.
aspek kepribadian seperti 3. Teori Perilaku
intelektualisasi, emosi, keadaan Mengambarkan perilaku spesifik
fisik (usia, tinggi dan berat badan) membedakan pemimpin dan yang
dan sifat-sifat pribadi lainnya. bukan pemimpin. Peneliti Ohio
Teori ini memusatkan mengidentifikasikan terdapat dua
perhatiannya pada dua aspek kelompok prilaku yang
perilaku kepemimpinan dan gaya- mempengaruhi efektivitas
gaya kepemimpinan. Aspek kepemimpinan yaitu struktur
pertama menekankan pada fungsi- inisiatif (initiating structure) dan
fungsi yang dilakukan pemimpin pertimbangan (consideration).
dalam kelompoknya. Agar Faktor consideration
kelompok berjalan dengan efektif, menggambarkan hubungan yang
seseorang harus melaksanakan dua sangat hangat antara seorang
fungsi utama, yaitu: atasan dan bawahan, adanya saling
a) Fungsi-fungsi yang percaya, kekeluargaan dan
berhubungan dengan tugas penghargaan terhadap gagasan
(task related), atau pemecahan bawahan. Struktur inisiatif
masalah, yang menyangkut menjelaskan bahwa seorang

293 Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora


Vol. 3. No. 1 2018

pemimpin itu mengatur dan 5. Kerja Keras


menentukan pola organisasi, 6. Kreatif
saluran komunikasi, struktur peran 7. Mandiri
dalam pencapaian tujuan 8. Demokratis
organisasi dan cara 9. Rasa Ingin Tahu
pelaksanaannya. 10. Semangat Kebangsaan
4.Teori Transformasional 11. Cinta Tanah Air
Toeri kepemimpinan berkembang 12. Menghargai Prestasi
menuju kebanyak arah seperti 13. Bersahabat/Komunikatif
kepemimpinan transformasional. 14. Cinta Damai
Kepemimpinan transformasional 15. Gemar Membaca
adalah gaya yang digunakan 16. Peduli Lingkungan
bergantung pada faktor-faktor 17. Peduli Sosial
seperti situasi, karyawan, tugas, 18. Tanggung Jawab.
organisasi dan variabel-variabel
lingkungan lainnya. Ada 4 (empat) Pengertian 18 nilai nilai
unsur yang mendasari karakter tersebut di atas adalah
kepemimpinan transformasional sebagai berikut :
yaitu: 1. Religius
a) Charisma Sikap dan perilaku yang patuh
b) Inspiration dalam melaksanakan ajaran
c) Intelectual Stimulatio agama yang dianutnya, toleran
d) Individualized Consideration terhadap pelaksanaan ibadah
Di dalam pola kepemimpinan agama lain, dan hidup rukun
yang dijelaskan di atas selalu dengan pemeluk agama lain.
mengalami kendala dan 2. Jujur
kelemahan di dalam Perilaku yang didasarkan pada
prakteknya.Dan pada umumnya upaya menjadikan dirinya
yang tercermin bahwa sebagai orang yang selalu dapat
pemimpin itu adalah hal yang dipercaya dalam perkataan,
sangat di takuti dan ada gap tindakan, dan pekerjaan.
.Sehingga keadaaannya 3. Toleransi
menjadi tidak tercipta rasa Sikap dan tindakan yang
kekeluargaan yang membuat menghargai perbedaan agama,
suasana kerja menjadi tidak suku, etnis, pendapat, sikap, dan
nyaman. Untuk mengatasi tindakan orang lain yang
permasalahan-permasalahan ini berbeda dari dirinya.
diperlukan dikembangkan suatu 4. Disiplin
model kepemimpinan \DLWX ³ Tindakan yang menunjukkan
%HUEDVLV .DUDNWHU´. perilaku tertib dan patuh pada
Ada 18 (delapan belas) nilai berbagai ketentuan dan
karakter bangsa sebagaimana peraturan.
yang dikeluarkan oleh 5. Kerja Keras
Kemediknas yaitu: Tindakan yang menunjukkan
1. Nilai Religius perilaku tertib dan patuh pada
2. Kejujuran berbagai ketentuan dan
3. Toleransi peraturan.
4. Disiplin

294 Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora


Vol. 3. No. 1 2018

6. Kreatif Sikap dan tindakan yang


Berpikir dan melakukan sesuatu mendorong dirinya untuk
untuk menghasilkan cara atau menghasilkan sesuatu yang
hasil baru dari sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan
telah dimiliki. mengakui, serta menghormati
7. Mandiri keberhasilan orang lain.
Sikap dan perilaku yang tidak 15. Gemar Membaca
mudah tergantung pada orang Kebiasaan menyediakan waktu
lain dalam menyelesaikan tugas- untuk membaca berbagai bacaan
tugas. yang memberikan kebajikan
8. Demokratis bagi dirinya.
Cara berfikir, bersikap, dan 16. Peduli Lingkungan
bertindak yang menilai sama hak Sikap dan tindakan yang selalu
dan kewajiban dirinya dan orang berupaya mencegah kerusakan
lain. pada lingkungan alam di
9. Rasa Ingin Tahu sekitarnya, dan mengembangkan
Sikap dan tindakan yang selalu upaya-upaya untuk memperbaiki
berupaya untuk mengetahui kerusakan alam yang sudah
lebih mendalam dan meluas dari terjadi.
sesuatu yang dipelajarinya, 17. Peduli Sosial
dilihat, dan didengar. Sikap dan tindakan yang selalu
10. Semangat Kebangsaan ingin memberi bantuan pada
Cara berpikir, bertindak, dan orang lain dan masyarakat yang
berwawasan yang menempatkan membutuhkan.
kepentingan bangsa dan negara 18. Tanggung Jawab
di atas kepentingan diri dan Sikap dan perilaku seseorang
kelompoknya. untuk melaksanakan tugas dan
11. Cinta Tanah Air kewajibannya, yang seharusnya
Cara berpikir, bertindak, dan dia lakukan, terhadap diri
berwawasan yang menempatkan sendiri, masyarakat, lingkungan
kepentingan bangsa dan negara (alam, sosial dan budaya),
di atas kepentingan diri dan negara dan Tuhan Yang Maha
kelompoknya. Esa.
12. Menghargai Prestasi Diantara 18 nilai nilai
Sikap dan tindakan yang karakter bangsa tersebut yang dapat
mendorong dirinya untuk diimplementasi kan dalam pola
menghasilkan sesuatu yang kepemimpinan untuk menjalankan
berguna bagi masyarakat, dan usaha dalam upaya menghindari
mengakui, serta menghormati kejahatan Cyber Crime Dalam
keberhasilan orang lain. Persaingan Bisnis adalah sebagai
13. Bersahabat/Komunikatif berikut :
Sikap dan tindakan yang 1. Nilai kejujuran.
mendorong dirinya untuk Menurut Sugono kata jujur dapat
menghasilkan sesuatu yang didefinisikan sebagai lurus hati,
berguna bagi masyarakat, dan tidak berbohong, dan tidak
mengakui, serta menghormati curang. Jujur adalah salah satu
keberhasilan orang lain. sifat yang sangat penting bagi
14. Cinta Damai kehidupan.

295 Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora


Vol. 3. No. 1 2018

2. Nilai Kemandirian. keteguhan, tenaga, kekuatan,


3. Nilai Kedisiplinan. kelaki-lakian dan pantang
Menurut Sugono definisi kata mundur.
disiplin adalah ketaatan 6. Nilai Keadilan.
(kepatuhan) kepada peraturan. Berdasarkan arti katanya, adil
Nilai kedisiplinan dapat adalah sama berat, tidak berat
diwujudkan antara lain dalam sebelah, tidak memihak. Di
bentuk kemampuan mengatur dalam kehidupan sehari-hari,
waktu dengan baik, kepatuhan pemikiran pemikiran sebagai
pada seluruh peraturan dan dasar pertimbangan untuk
ketentuanyang berlaku , menghasilkan keputusan akan
mengerjakan segala sesuatunya terus berkembang seiring dengan
tepat waktu, dan fokus pada pengalaman dan pengetahuan
pekerjaan. yang dimiliki seseorang.
4. Nilai Tanggung Jawab. Apabila seorang Pemimpin di
Menurut Sugono, definisi kata Perguruan Tinggi di dalam
tanggung jawab adalah keadaan pengelolaannya membuat suatu pola
wajib menanggung segala kepemimpinan yang 18 tersebut di
sesuatunya (kalau terjadi apa apa terapkan adalah merupakan suatu
boleh dituntut , dipersalahkan terobosan teknologi yang terbaru
dan diperkarakan) yang selama ini diabaikan walaupun
Tanggung Jawab adalah sebenarnya bukanlah merupakan
menerima segala sesuatu dari yang baru karena memang sudah
sebuah perbuatan yang salah, merupakan konsep ajaran agama dan
baik itu disengaja atau tidak budaya yang dianut, namun
disengaja. Tanggung Jawab kenyataannya tidak dianggap namun
tersebut berupa perwujudan mengadopsi gaya kepemimpinan
kesadaran akan kewajiban pola dari Barat dan dianggap trend
menerima dan menyelesaikan yang ternyata belum tentu cocok
semua masalah yang telah di dengan budaya yang ada di
lakukan. Tanggung jawab juga masyarakat kita.
merupakan suatu pengabdian
dan pengorbanan maksudnya 4. KESIMPULAN
pengabdian adalah perbuatan Inovasi manajemen kepemimpinan
baik yang berupa pikiran , dalam Pengelolaan Perguruan Tinggi
pendapat ataupun tenaga sebagai diintegrasikan yang di dalam nilai
perwujudandari sem kesetiaan, nilai 18 karakter bangsa merupakan
cita kasih sayang, norma, atau konsep ajaran agama dan budaya
satu ikatan dari semua itu yang dianut, namun kenyataannya
dilakukan dengan ikhlas. trendnya mengadopsi gaya
5. Nilai Kerja Keras. kepemimpinan pola dari Barat yang
Bekerja keras didasari dengan ternyata belum tentu cocok dengan
adanya kemauan. Kata budaya yang ada di masyarakat kita.
³NHPDXDQ´ PHQLPEXONDQ
asosiasi dengan ketekadan, DAFTAR PUSTAKA
ketekunan, daya tahan, tujuan Damiyati Zuchdi,2013,Model
jelas, daya kerja, pendirian, Pendidikan Karakter,
pengendalian diri, keberanian, Perpustakaan Nasional.

296 Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora


Vol. 3. No. 1 2018

Moleong, 2005, Metodologi


Penelitian Kualitatif, PT.
Remaja Rosdakarya Bandung.
Muchlas Samani,2011,Konsep Dan
Model Pendidikan
Karakter,PT.Remaja
Rosdakarya.

297 Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora

Anda mungkin juga menyukai