Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Pabrik kelapa sawit (PKS) merupakan pabrik yang mengolah kelapa sawit dengan
metode dan aturan tertentu sehingga menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) dan Palm
Kernel Oil (PKO). Dalam proses pengolahan tersebut, perusahaan selalu berupaya untuk
mengoptimalkan pencapaian throughput. Salah satu sistem manajemen yang diterapkan
untuk pencapaian throughput adalah menghitung waktu tuang dan supply TBS ke thresher
selama proses produksi.

A. TIPPLER

Tippler merupakan alat yang digunakan untuk menuang tandan buah segar (TBS)
dari lori ke bunch hopper. Untuk menuang isi dalam lori membutuhkan waktu 15
menit, dalam mengoperasikan tippler, jangka waktu penuangan janjang buah dari lori
menentukan tercapai tidaknya kapasitas pengolahan. Auto feeder dan bunch hopper
berfungsi sebagai wadah sementara penampungan janjangan buah sebelum dibawa ke
thresher. Dari tippler janjangan buah dituang ke bunch hopper untuk selanjutnya
janjangan buah jatuh perlahan ke scrapper bunch conveyor untuk selanjutnya dibawa
ke thresher. Setelah isi lori ditumpahkan, janjangan buah menuju ke thresher melalui
Bunch conveyor yang berfungsi membawa/mengangkut janjangan ke thresher yang
dilengkapi dengan scrapper sebagai tempat janjangan hasil tuangan dari tippler.

B. THRESHER

Thresher berfungsi untuk memisahkan buah dari janjangannya dengan cara


mengangkat dan membantingnya serta mendorong janjang kosong ke empty bunch
conveyor. Alat ini berupa mesin berbentuk drum berkisi-kisi yang berputar dengan
kecepatan 22-24 rpm. Drum inilah alat utama untuk melakukan pemipilan/pelepasan
berondolan dari janjangannya. Pemipilan berlangsung di dalam drum thresher oleh
shaft drum yang berputar sehingga bantingan terjadi dari plate stripper 6 sampai 7 kali
dari ketinggian optimalnya. Pada drum thresher ini dipasang plat pelempar (stripper)
yang berfungsi mengangkat cook fruit bunch untuk proses bantingan. Untuk
mendapatkan pemipilan yang maksimum pada drum thresher, maka putaran drum
harus diperhitungkan antara 22-24 rpm. Bila rpm tidak seimbang dengan jumlah
pengumpanan dari auto feeder misalnya rpm terlalu lambat atau terlalu cepat, maka
hal ini mengakibatkan kerugian, seperti berikut :

a. Rpm terlalu cepat berakibat kapasitas/throughput lebih tercapai tetapi loss


berondolan (oil dan kernel ) loss akan tinggi meskipun perlakuan di sterilizer
sudah baik, karena waktu pemipilan tidak optimal.

b. Rpm terlalu lambat mengakibatkan oil loss tinggi pada empty bunch conveyor
bahkan dapat menyebabkan kemacetan dan keausan pada peralatan tersebut.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah tugas akhir on job training ini adalah :

1. Mengetahui waktu penuangan lori.

2. Menstabilkan pengumpanan fruit bunch di hopper sesuai dengan kebutuhan,


yang disesuaikan dengan kapasitas pabrik sehingga tahapan proses pengolahan
berikutnya akan seimbang.

3. Menstabilkan pengumpanan fruit bunch ke thresher untuk menghindari feeding


yang berakibat pada pencapaian throughput.

4. Perawatan pada mesin Tippler dan Thresher.

1.3. Batasan Masalah

1. Menghitung waktu tuang lori di stasiun Tippler.

2. Pembahasan tentang pengoperasian tippler dan thresher untuk kelancaran


pengolahan.

3.

Anda mungkin juga menyukai