Anda di halaman 1dari 22

Pengering Cabai Merah

Secara Elketrik Skala Industri


Rumah Tangga
Oleh:
Nur Endah Filaili 121150097
Dyah Ayu Sari 121150100
Andriani Wulansari 121150101
Muhamad Arief 121150102
Realita Dini M. 121150105
LATAR BELAKANG
Sebagian besar proses produksi pertanian dan perkebunan memerlukan
pengolahan setelah pemanenan untuk meningkatkan kualitas produk maupun
untuk pengawetan. Salah satunya cabai.
Cabai merah memiliki sifat mudah rusak. Sifat mudah rusak ini
dipengaruhi oleh kadar air dalam cabai yang sangat tinggi sekitar 90% dari
kandungan cabai merah itu sendiri.
Upaya penyelamatan hasil pertanian adalah dengan melakukan
pengeringan. Prinsip pengeringan cabai adalah upaya menguapkan air karena
ada perbedaan kandungan uap air diantara udara dan bahan yang dikeringkan.
Proses pengeringan yang dilakukan oleh petani selama ini masih bersifat
sederhana yaitu dengan metode penjemuran secara langsung dibawah sinar
matahari. Metode ini kurang efektif karena akan membutuhkan area yang
luas, waktu pengeringan yang relatif lama yaitu 10-12 hari, dan bergantung
pada cuaca.
Mempertimbangkan kekurang efektifan metode tersebut maka perlu
dicari suatu metode yang dapat menggantikan, namun masih memiliki fungsi
yang sama yaitu sebagai pengering yang dapat menurunkan kandungan kadar
air dalam cabai merah menjadi sekitar 10% dengan kapasitas hingga 20
kg/hari.
PENENTUAN KAPASITAS

• Meninjau dari hasil panen cabai merah di suatu kawasan terlebih dahulu.
Misalnya pada satu kali panen di dapat 50 kg cabai/hari,sedangkan cabai
yang akan dikeringkan sekitar 10 %. Maka kapasistas alat yang mampu
mengeringkan cabai adalah :
Kapasitas pengering = 50 kg/hari 10 %
= 5 kg /hari
DETAIL SPESIFIKASI
a. Spesifikasi Bahan Baku
Bahan Baku : Cabai
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annum L.
• Spesifikasi Alat
a. Kapasitas pengeringan : 5 kg
b. Waktu pengeringan : 2 jam
c. Laju Pengeringan : 1 kg/jam
d. Tekanan udara sekitar : 1 Atm
e. Suhu awal bahan : 27 o C
f. Suhu ruang pengering : 50 o C
g. Suhu maksimum elemen pemanas : 100 oC
h. Setting termostat : 100 o C
i. Kadar air awal bahan : 90 %
j. Kadar air akhir bahan : 10 %
k. Arus yang mengalir : 1,54 A
RANGKAIAN ALAT

Rangkaian elektrik alat pengering


DIAGRAM ALIR PROSES
DETAIL DESAIN ALAT UTAMA
1. Rancangan alat dan bahan
2. Perancangan rangka
3. Perancangan dinding penutup
4. Perancangan pintu
5. Perancangan rak
6. Perancangan penyangga rak
7. Proses pembuatan
Perhitungan Ukuran Alat
Konstruksi alat yang telah direncanakan sebelumnya direalisasikan dalam
sebuah alat yang nantinya akan digunakan dalam percobaan. Tujuan
ekperimen ini adalah untuk mendapatkan data yang tepat dan akurat dalam
melakukan pengukuran. Hasil pengukuran ini nantinya akan digunakan
sebagai data untuk dilakukan analisis dan pembahasan.
Proses pengeringan yang berlangsung bertujuan untuk menguapkan
kandungan air pada cabai merah yang tadinya sekitar 90% menjadi 10 %
(standart kering).
• Untuk 5 kg cabai basah mempunyai :
90
Jumlah air pada cabai basah = 𝑥 5 𝑘𝑔 = 4,5 𝑘𝑔
100
Jumlah zat padat = 5kg – 4,5 kg = 0,5 kg
0,5 𝑘𝑔 0,5 𝑘𝑔
Berat cabai kering = = 𝑥100 = 0,5556 𝑘𝑔
90/100 90
10
Jumlah air pada cabai kering = 𝑥 0,5556𝑘𝑔 = 0,0555 𝑘𝑔
100
0,0555
Kadar air yang diinginkan = 𝑥 100 = 10%
0,5555
• Laju Pengeringan
Jika alat mampu mengeringkan cabai 5 kg dalam waktu 2 jam, maka :
5 𝑘𝑔 𝑘𝑔
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 = =1
5 𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚
• Energi yang dibutuhkan
𝑄 = 𝑚 𝐶𝑝 ΔT
𝐽
= 5 𝑘𝑔 𝑥 2,24 𝑥 100 − 50 𝑜 𝐶
𝑘𝑔𝑜 𝐶

= 560 𝑘𝑗
• Energi panas selama 2 jam adalah
560
Q =
5 𝑥 3600
= 0,031 Kj / det
= 0,031 x 3600 x 0,24 = 26,88 Kkal / jam
7. Proses Pembuatan
a. Pembuatan Rangka
Bahan-bahan yang telah dipersiapkan sebelumnya (kayu) dipotong sesuai
ukuran menurut perencanaan, kemudian bahan-bahan tersebut dihaluskan
(diamplas). Kemudian dirangkai membentuk suatu bangun persegi panjang.
Karena bagian-bagian rangka akan ditutup dengan sejenisnya (gabus,triplek),
maka pada batang rangka dipersiapkan lubang atau bagian longgar untuk
meletakkan penutup yang nantinya akan dilem ataupun disekrup.
b. Pemasangan Alat
Rangka yang telah dibuat selanjutnya diberi dinding penutup. Dinding
penutup yang dipergunakan terdiri atas dua jenis yaitu dinding penutup untuk
ruang pengering dan dinding penutup ruang alat pemanas dan kipas
penghembus. Peletakan peralatan dilakukan dengan meletakkan elemen
pemanas, kipas penghembus pada tempatnya. Pemasangan pintu dengan
kaca bening dan diberi engsel bertujuan untuk melihat kondisi cabai selama
proses pengeringan dan melihat suhu sehingga nantinya suhu dapat dijaga
kestabilannya.
GAMBAR DESAIN ALAT
• Keterangan :
a) Rangka alat pengering
b) Dinding penutup
c) Tempat elemen pemanas
d) Tempat kipas penghembus
e) Penyangga rak
f) Rak pengering
g) Fentilasi udara
h) Pintu ruang pengering dan ruang pemanas
HARGA ALAT DAN ONGKOS OPERASI
1. Pertimbangan ekonomi
Jumlah anggaran dana kasar untuk membuat alat tersebut sebesar= 1.287.700
b. Konsumsi listrik
P = V*I
= 220 V * 1,54 A
= 340 watt
Digunakan selama 5 jam
P = 340 watt * 5 jam
= 1700 watt
= 1,7 KWh
Diketahui biaya lisrtik R-1/900 VA(subsidi) = Rp. 586,00
Maka biaya pertahun adalah
P = 1,7 KWh* 30 hari* Rp 586,00
=Rp. 29,886
• Perkiraan harga jual cabai kering
Diketahui :
1. Berdasarkan data dari info pangan jakarta 2018 cabai kering dijual dengan
harga Rp. 36.000,00
2. Hasil panen cabai selama sebulan 4 kali dengan jumlah kurang lebih 20kg/
satu kali panen. Sehingga dalam satu bulan didapatkan 80 kg/bulan
Maka berat cabai kering yang dihasilkan dalam proses ini adalah
Berat cabai hasil = 80kg/bulan * 0,5556 kg = 44,448 kg
Hasil yang didapat = Rp. 36.000,00 * 44,448 kg = Rp. 1.600.128,00/bulan

Anda mungkin juga menyukai