Anda di halaman 1dari 6

DIAGRAM ALIR PROSES PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

1. TBS ( Tandan Buah Segar )


yang dihasilkan oleh kelapa sawit untuk memproduksi minyak terdiri dari berbagai tingkat
kematangan.

2. Timbangan
Jembatan timbang PKS ini memiliki kapasitas 15 – 20 ton dan merupakan jenis timbangan portable
dari timbangan truk merk Gewinn yang dapat membantu para pengusaha kelapa sawit dalam
mencegah praktik penipuan serta mengawasi dan mengontrol produktivitas perkebunan atau pabrik
PKS.
3. Sortasi
pemisahan bahan yang sudah dibersihkan ke dalam berbagai fraksi kualitas berdasarkan karakteristik
fisik (kadar air, bentuk, ukuran, berat jenis, tekstur, warna, benda asing/kotoran), kimia (komposisi
bahan, bau dan rasa ketengikan) dan biologis (jenis dan jumlah kerusakan oleh serangga, jumlah
mikroba. proses pemisahan buah yang baik dan tidak baik, sehingga dapat menghasilkan produk yang
memenuhi standar produksi dari segi kualitas, kuantitas, dan kelangsungan alat produksi.
4. Loading Ramp
Loading Ramp merupakan rangkaian proses awal dari pengolahan kelapa sawit sebelum
memasuki proses selanjutnya. Fungsi dari Loading Ramp adalah sebagai
tempat penampungan semenatra Tandan Buah Segar sebelum dimasukkan ke dalam lori buah(Fruit
Cages) dan sebagai tempat penimbunan/pengumpulan sementara dan
penyortirankualitas buah sawit dari kebun sendiri atau buah sawit pembelian dari
petani sebelum buah sawit diolah.

5. Sterilizer
Sterilizer adalah suatu bejana yang fungsinya merebus Tandan Buah Segar (TBS) dengan
menggunakan uap bertekanan dan bertemperatur tinggi dalam waktu tertentu. Uap tersebut berupa
uap kering yang berasal dari boiler yang kemudian diteruskan ke Back Preassure Vessel (BPV). BPV
berfungsi mengatur manajemen steam (tekanan) yang masuk ke dalam sterilizer guna menghindari
pemborosan steam. Dalam proses perebusan temperatur bejana antara 140˚C-145˚C dan bertekanan
antara 2,5- 3 kg/cm2. Dalam proses perebusan Tandan Buah Segar (TBS) dilakukan dengan 3 tahap
atau lebih dikenal dengan sebutan Triple Peak Sterilization (TPK). Tujuan Kerja praktik ini akan
membahas tentang proses pengolahan buah kelapa sawit proses pengolahan Tandan Buah Segar
(TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan karnel.

Sebenarnya sistem kerja perebusan di tentukan mengikuti dengan jenis perebusan yang ditetapkan.
Untuk jenis strilizier horizontal dengan menggunakan lori akan menggunakan tekanan sampai tripple
peak. Mengapa di perlukan hingga tripple peak, karena buah akan benar matang sampai ke lapisan
bawah apabila tekanan mencapai 3 bar. Proses ini digambarkan sebagai berikut :

Dimana pada awal tekanan uap Puncak I masuk sebesar 2 kg/cm 2 selama ± 8 menit, kemudian
pembuangan uap dari 2 - 0 kg/ , buang air kondensat selama ± 4 menit, setelah itu uap dinaikan
pada Puncak II dari 0 - 2.6 kg/cm2 selama ± 12 menit, kemudian dilakukan pembuangan uap dari 2,6
- 0 kg/cm2 pembuang air kondensat selama ± 7 menit, setelah itu pada Puncak III tekanan dinaikan
dari 0 - 3 kg/cm2 selama ± 14 menit, setelah puncak III selesai dilakukan penahanan waktu
perebusan selama ± 45 menit, lalu dilakukan pembuangan uap dari 3 - 0 kg/cm 2 , buang air
kondensat selama ± 5 menit dan pintu sterilizer bisa dibuka untuk melanjutkan ke proses
selanjutnya [5]

6. Hoisting crane
adalah pesawat angkat yang digunakan untuk memindahkan lori yang berisi cook fruit
bunch ke hopper thresher. Kapasitas/berat angkat alat ini ± 5 ton untuk setiaphoist crane. Biasanya
jumlah hoist crane yang tersedia untuk Pabrik Kelapa Sawit 60 ton/jam dipasang 3 unit ( 2 unit
beroperasi. Hoist crane Adalah alat untuk mengangkat lori yang berisi tandan rebus ke hopper.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pengoperasian : - Pada saat mengangkat, jangan dilakukan
secara tiba-tiba tetapi harus perlahan-lahan. - Pada saat memasang rantai pengangkat, harus tepat pada
kuping lori. - Memeriksa katrol, roda gigi dan kabel hoisting crane.

7. Hopper
tempat penampungan sementara tandan buah rebus sebelum dimasukkan kedalam drum thresher.

8. Auto feeder
adalah alat mengatur masuknya tandan rebus yang ada di hopper kedalam drum thresher. Hal-hal
yang perlu diperhatikan : - Pengisian tandan rebus ke drum thresher tidak boleh sekaligus karena akan
dapat menyumbat talang/pintu masuk ke drum thresher. - Kontinuitas harus dijaga dan volume
digester tetap terisi ¾ bagian.

9. Theresser
Tresher berfungsi untuk memisahkan brondolan dengan tandan kosong dengan cara membanting
dalam drum yang berputar. Tresher terdiri dari sebuah drum yang dindingnya terbentuk dari kisi-kisi
dengan jarak tertentu, dan dilengkapi dengan sirip untuk mengangkat janjangan dan membawanya ke
ujung drum untuk dikeluarkan.

Ada 2 type alat pemipil yang dikenal :

1. Beater Drum Stripper


Terdiri dari tangkai-tangkai pemukul tandan yang ditempatkan pada as panjang yang
mempunyai jarak tertentu dan bekerja memukul-mukul buah sambil menggeser buah
kearah ujung alat.

Alat tersebut juga mengangkat tandan sehingga jatuh berguling-guling dan buah
akhirnya terlepas dari tandannya.

 Kapasitas kecil, biasanya merupakan alat pembantu untuk memipil kembali tandan
yang tidak terpipil dan dipasang di ujung rotary drum.

 Kehilangan minyak lebih tinggi, karena permukaan buah terpipil masih sering
bergabung dengan tandan kosong yang belum dipisahkan oleh kisi.

2. Rotary Drum Stripper

adalah alat pemipil dengan bantingan buah dalam drum berputar yang mempunyai kisi-
kisi serta dipasangi strip (fifting bors). Tandan bergerak ke atas searah dengan putaran
tromol kemudian tandan jatuh terbanting sehingga buah terlepas dari tandannya.
Kecepatan tromol mempengaruhi efisiensi pemipilan. Putaran yang baik adalah apabila
tandan jatuh di sumbu dan jatuh lagi didasar drum.

 Drum memiliki as yang berfungsi sebagai bantingan buah sehingga buah lepas dari
tandan.

 Kapasitas yang besar, biasanya digunakan pada pabrik berkapasitas diatas 10 ton
TBS/jam. Panjang 4-6m dan berdiameter 2m dengan kisi berjarak 40 mm. Tromol
biasanya dilengkapi dengan talang pengumpan (auto feeder) yang mengumpan buah
secara teratur.

 Jika diumpankan terlalu banyak maka efek bantingan dalam tromol akan berkurang,
sehingga penebahan menjadi tidak sempurna.
10. Under Thresser conveyor

Under Thresher Conveyor merupakan salah satu alat perlengkapan produksi pada suatu
pabrik kelapa sawit yang berfungsi untuk menghantar buah (brondolan) yang terpipil dari
Thresher (bantingan) menuju ke Botom Cross Conveyor. Alat ini memiliki ulir (daun) dan
arah putaran searah jarum jam. Dimana masing-masing ulir (daun conveyor) antara satu
dengan yang lainnya mempunyai jarak yang sama. Under Thresher Conveyor ini memiliki
bentuk spiral (pilinan seperti ulir) yang terikat pada shaft atau poros dan berputar dalam suatu
saluran berbentuk U (body konveyor) tanpa menyentuhnya sehingga flight (daun conveyor)
mendorong material kedalam body conveyor. Shaft atau poros digerakkan oleh motor gear.
Saluran (body conveyor) berbentuk setengah lingkaran dan disangga oleh dudukan atau
sadel.

11. Empety bunch scrapper

mesin yang digunakan untuk memeras minyak di dalam tangkos (tandan kosong).

12. Bunch crusher


Bunch Crusher adalah unit mesin yang berfungsi untuk memipil buah yang terdapat pada Tandan
Kelapa Sawit atau TKS. Brondolan yang terdapat pada TKS tidak sepenuhnya terlepas dari janjang
pada proses pembantingan yang dilakukan oleh mesin Thresher.

Bunch Crusher ini ditempatkan diatas Thresher sehingga brondolan yang sudah terpisah dari janjang
masuk kedalam Conveyor Under Thresher dan selanjutnya dapat diolah menjadi minyak CPO.

Oleh karena itu mesin Bunch Crusher sangat membantu untuk meningkatkan pencapaian rendemen
minyak CPO pada pabrik pengolahan kelapa sawit.
Secara garis besar tujuan pemakaian mesin Bunch Crusher yaitu :

Mengambil kembali brondolan yang masih terikut pada janjangan kosong.

Meminimalkan losses pada janjangan kosong.

Menyempurnakan system proses di stasiun Bantingan.

Anda mungkin juga menyukai