Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KONVERSI ENERGI I

SOLAR THERMAL

DISUSUN OLEH:

DINI FADILA
2205052012

EN-4D

PRODI TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 2022
LEMBAR PENILAIAN

Judul Praktikum : Solar Thermal


Nomor Jobsheet : 01
Nama Praktikan/NIM : Dini Fadila/2205052012
Kelas : EN-4D
Kelompok :1
Nama Instruktur : Angga Bahri Pratama, S.Pd., M.T
Tanggal Praktikum : 28 Februari 2024
Nilai :

i
A. Tujuan Percobaan
Percobaan solar thermal bertujuan:
1. Menjelaskan prinsip kerja solar thermal.
2. Mengetahui komponen apa saja yang ada pada solar thermal.
3. Mengetahui manfaat yang di dapat dari solar thermal dengan menggunakan
rumus.

B. Dasar Teori
Matahari memberi kita spektrum energi matahari yang luas. Kecuali
cahaya yang kita lihat di sekitar kita setiap hari, semua jenis energi matahari tidak
terlihat. Bagian lain dari spektrum terdiri dari sinar kosmik, sinar gamma, sinar X,
inframerah, panas dan energi ultraviolet.
Radiasi matahari adalah suatu bentuk energi yang dapat diubah menjadi
jenis energi lain yang dapat digunakan: listrik, termal, dll. Berbagai sistem yang
melakukan transformasi ini adalah bagian dari teknologi bersih baru, yang tidak
merusak lingkungan.
Terbatasnya ketersediaan energi fosil mengharuskan kita mencari energi
alternatif untuk memenuhi kebutuhan kita. Kolektor panas matahari dengan
sistem termosifon merupakan salah satu energi alternatif yang ramah lingkungan.
Sistem termosifon merupakan pompa alami yang bekerja berdasarkan perbedaan
densitas antara air dingin dan air panas, sehingga tidak diperlukan pompa listrik.
Perangkat ini menggunakan sistem tata surya termosifon untuk memanaskan air,
atau sistem pompa tradisional. Dalam kedua kasus tersebut, energi panas yang
diserap diberikan oleh radiasi matahari yang disimulasikan; dalam kasus kami, ini
dilakukan dengan menggunakan panel dengan sumber cahaya yang kuat.

C. Alat dan bahan yang dipergunakan

1. Panel solar thermal


2. Tangki akumulator
3. Solar simulator
4. Lampu
5. Sistem pompa

1
6. Sensor suhu
7. Flowmeter.

D. Proses Pengambilan Data


Pada saat cahaya lampu menyala, panel kolektor menangkap sinar dari
cahaya lampu tersebut dan secara mekanis mengalirkan panas dari sirip-sirip
penyerap panas ke pipa-pipa tembaga yang berisi air, sehingga suhu air di dalamnya
perlahan meningkat. Air yang lebih panas akan bergerak ke atas memasuki tangki
penyimpanan dan air yang lebih dingin akan turun memasuki rangkaian pipa
tembaga untuk dipanaskan. Begitu seterusnya air bergerak sendiri sampai seluruh air
dalam tangki penyimpan mencapai suhu yang diinginkan.
Ketika suhu air panas di tangki penyimpan sama dengan air panas di panel
kolektor, dengan sendirinya air berhenti mengalir, antara air yang lebih panas dan air
yang lebih dingin terus bersirkulasi. Karenanya sistem pemanas air tenaga surya
dengan termosiphon ini, pemasangannya selalu miring karena sebetulnya sering
terletak di atap rumah agar mendapat sinar matahari yang cukup, kemiringan atap
dimanfaatkan untuk meletakkan posisi tangki penyimpan lebih tinggi dari panel
kolektornya.

E. Analisis Data
Untuk dapat memanfaatkan peralatan solar thermal dengan sistem tata surya
termosifon dapat digunakan rumus dibawah ini :
 Panas yang masuk ke Panel Surya dengan menggunakan Solarimeter dari
data yang diperoleh:
Q in = ILamp x APanel (kW)
= 700 W/m2
 Panas yang diterima Air pada Tangki Air:
ṁ = ρair x Vair/t = 1000 x 150/200 = 750 kg/s
maka, kita dapatkan:
Qout = ṁ x Cp x ∆T
= 750 kg/s x 4,182 KJ/kg C x (T1 - T8)
= 750 kg/s x 4,182 KJ/kg C x (31,234 – 28,918)
= 7264,134 KJ/kg => 7,264134 J/kg

2
 Maka Efisiensi Sistem Solar Thermal:
ηSistem = (Qout/Qin) x 100% = 7,264134/700 = 1,03%
 Panas yang diterima Panel Surya:
Qpanel = ṁ x Cp x ∆t
= 750 x 4,182 x (T1 - T3)
= 750 x 4,182 x (31,234 – 29,538)
= 5319,504 KJ/kg => 5,319504 J/kg
 Maka, Efisiensi Panel Solar Thermal:
ηPanel = (Qpanel/Qin) x 100% = 5,319504/700 = 0,75%

F. Kesimpulan

Sistem termal surya thermosiphon ini memiliki instalasi dan pemeliharaan


yang sederhana. tetapi sangat tidak nyaman digunakan di sebagian besar tata ruang
dikarenakan susunan kolektor harus di pasang di bawah tangki sehingga
menyebabkan ketidaknyamanan pengguna (tata letak kurang strategis/memakan
tempat). Selain itu ada juga manfaat yang di dapat yaitu membantu kebutuhan akan
air hangat dalam kebutuhan sehari-hari dan cepat, selian itu ini adalah energi
terbarukan yang ramah lingkungan.

G. Dokumentasi

Gambar 1. Alat Unit dasar komputer kontrol energi panas surya

3
Gambar 2. Data percobaan pada priode batas waktu 200 s

Gambar 3. Data percobaan untuk T1 sampai T10 dengan range 200 s.

Anda mungkin juga menyukai