Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

APLIKASI PEMANFAATAN RADIASI MATAHARI


SOLAR WATER HEATER

Oleh Kelompok 1 :
Aksel Estevannanda A. (181734001)
Alya Farras M. (181734002)
Anisa Rizky T. (181734003)
Avi Layinatul J. (181734004)
Ayman M. (181734005)
Daffa Aditiya F. (181734006)
Fikri Bayhaki (181734007)
Immanuel Puthut S.S(181734008)

JURUSAN TEKNIK KOVERSI ENERGI


PRODI D4 TEKNIK KONSERVASI ENERGI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
BANDUNG
2020
I. PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Energi merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia dalam kehidupan
sehari-hari, baik di bidang industri maupun rumah tangga. Pada saat ini di Indonesia
sebagian besar masih menggunakan sumber energi fosil yang dapat habis. Penggunaan
energi memerlukan kebijakan dan pengaturan yang lebih baik dan terencana, agar
kebutuhan energi jangka panjang tetap terpenuhi. Konservasi energi adalah penggunaan
energi konvensional seefisien mungkin dan diikuti usaha-usaha mencari teknologi baru
dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan. Dalam aspek jangka panjang, konservasi
energi berarti menggunakan energi sedemikian rupa sehingga dapat menekan kerugian
energi seminimal mungkin. Untuk aspek jangka pendek, konservasi energi dapat dilakukan
melalui langkah-langkah penghematan energi maupun penggunaan energi yang terdapat di
alam (Anonim, 1994).
Sebagai upaya untuk menekan konsumsi energi fosil maka penggunaan energi
terbarukan perlu digiatkan. Diantara beberapa sumber energi terbarukan yang memiliki
potensi terbesar adalah energi matahari. Indonesia termasuk negara yang memiliki potensi
energi matahari yang tinggi mengingat keberadaannya di daerah katulistiwa. Karena itu
dibutuhkan pola pikir untuk mengembangkan pontensi yang dimiliki matahari agar
nantinya Indonesia tidak termasuk negara terkena dampak krisis energi global. Indonesia
adalah salah satu negara yang terletak di khatulistiwa, beriklim tropis dan sangat
berpotensi untuk memanfaatkan energi matahari sebagai energi alternatif. Bentuk
pemanfaatan dari energi matahari selain Solar Cell adalah Solar Water Heater (pemanas air
tenaga surya) (Zainuddin, 2014).
Energi matahari dapat dimanfaatkan baik dari sisi listrik maupun termal. Sel surya
adalah alat yang mengubah energi matahari menjadi energi listrik secara langsung.
Aplikasi sel surya telah banyak digunakan untuk penerangan jalan, telekomunikasi, pompa
air dan lain-lain. Alat yang dapat mengkonversi energi matahari menjadi energi termal
diantaranya adalah solar water heater untuk memanaskan air (Zainuddin, 2014). Selain
untuk memanaskan air, energi matahari juga dapat digunakan untuk memanaskan udara
baik skala rumah tangga maupun industri.
Pemanas air tenaga surya (PATS) adalah teknologi pemanasan air yang telah dikenal
masyarakat. PATS mengguanakan air sebagai media penyimpanan energi termal.
Penggunaan air mempunyai keuntungan yaitu nilai konduktivitas termalnya tinggi dan
murah.

2. Rumusan Masalah

Pada penelitian ini akan diketahui efisiensi model pemanas air jenis thermosifon yayng
tersusun seri.

3. Tujuan Penulisan Makalah

a. Mengetahui proses perpindahan panas radiasi melalui aplikasi perpindahan panas radiasi
pada solar water heater atau pemanas air energy surya sederhana jenis thermosifon
b. Memahami konsep perpindahan panas radiasi pada aplikasi solar water heater
Mengetahui temperatur air dan faktor efisiensi pemanas air yang dihasilkan oleh solar
water heater
c. Mengetahui dan dapat menghitung besar factor efisiensi dari hasil penelitian dan
perhitungan radiasi solar water heater

          
II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Radiasi Matahari dan Energi Solar

Radiasi matahari adalah bagian dari radiasi elektromagnetik yang


dihasilkan oleh matahari, secara spesifiknya ada radiasi infrared, visible (cahaya
tampak), dan cahaya ultraviolet. Di Bumi, sinar dan radiasi matahari di filter oleh
atmosfer bumi, hal ini jelas terlihat pada siang hari ketika matahari sedang berada
pada posisi diatas cakrawala.

Pada saat radiasi matahari langsung tidak dihalangi oleh awan, hal tersebut
mengasilkan cahaya matahari,(sunshine) yaitu kombinasi dari cahaya terang dan
panas dari radiasinya. Sedangkan saat terhalang oleh awan atau dari refleksi objek
lain, maka menghasilkan cahaya yang terdifusi. Perlu dibedakan antara cahaya
matahari (sunshine) dengan sinar matahari (sunlight), sunlight adalah sinar yang
dasarnya radiasi langsung dari matahari, sedangkan sunshine adalah cahaya
matahari dari sinar/radiasi yang terfilter oleh atmosfer dan menghasilkan cahaya
yang terang dan panas radiasi. World Meteorological Organization menggunakan
istilah “sunshine duration” sebagai pengertian dari waktu kumulatif dari saat suatu
area menerima sinar iradiasi langsung sebanyak setidaknya 120 watt per meter
persegi (WMO, 2012).

Cahaya matahari iradiasi tersebut dimanfaatkan menjadi sumber energi


dengan sebutan energi solar (Solar Energy). Energi solar adalah sinar iradiasi dan
panas dari matahari yang dimanfaatkan menggunakan berbagai jenis teknologi
yang terus berkembang seperti Solar Heating, Photovoltaic, Solar Thermal
Energy, Solar Architecture, Molten Salt Power Plants, Artificial Photosynthesis.
(Solar Energy Prespective, 2011).

Energi solar sangat esensial sebagai salah satu sumber energi terbarukan
yang paling dapat diandalkan. Teknologi energi solar ini secara umum
dikategorikan menjadi 2 yaitu passive solar dan active solar. Kategori tersebut
dibuat berdasarkan bagaimana teknologi tertentu menangkap dan mendistribusi
energi solar dan mengkonversinya menjadi daya yang dapat digunakan.

B. Solar Water Heater

Solar water heater adalah salah satu implementasi teknologi energi solar
yang cukup sering ditemukan. Proses solar water heating adalah proses konversi
dari sinar matahari (sunlight) menjadi panas yang berfungsi sebagai pemanas air
menggunakan kolektor termal (Solar Thermal Collector). Berbagai konfigurasi
dapat digunakan pada biaya yang bermacam-macam dan menjadi solusi pada cuaca
dan iklim yang berbeda-beda.
Seperti teknologi energi solar lainnya, Solar Water Heater juga dibagi
menjadi tipe aktif dan pasif.

a. Solar Water Heater Aktif

- Direct Circulation System : pada tipe ini, air disirkulasikan


menggunakan pompa melalui kolektor dan menuju rumah. Biasanya
digunakan pada tempat-tempat yang cuacanya tidak sangat dingin.

- Indirect Circulation System : pada tipe ini, terdapat fluida heat transfer
yang tidak dapat membeku, yang disirkulasikan menggunakan pompa
melalui kolektor dan heat exchanger yang memanaskan air yang
digunakan pada rumah. Tipe ini biasanya digunakan pada tempat yang
cuacanya dibawah titik beku.

b. Solar Water Heater Pasif

- Thermosiphon System : pada tipe ini, air tidak disirkulasikan


menggunakan pompa, melainkan menggunakan cara alami yaitu dengan
tank penyimpanan air. Setelah air di panaskan, air tersebut akan
mengalami kenaikan pada tank dan air yang lebih dingin menurun.

- Integral Collection Storage System : air mengalir dalam tube besar


didalam kolektor dengan tekanan dari air normal dan tetap didalam tube
untuk memanaskan dan dapat menjadi penyimpanan air juga. Saat air
panas dibutuhkan, air yang dipanaskan disirkulasikan dengan tekanan
air dingin yang menggantikan air yang dipanaskan.
- Prinsip Kerja Solar Water Heater

Prinsip kerja pemanas air tenaga surya ( Solar Water Heater ) ini
didasari oleh prinsip mekanika fluida dan peralatan-peralatan
elemen perancangan peralatan konversi energi. Awalnya, sinar
matahari mengenai solar collector, solar collector tersebut memiliki
permukaan benda hitam yang dapat menyerap radiasi solar dan
mentransfer energi panasnya ke air yang mengalir melalui kolektor.
Air yang telah dipanaskan lalu dikumpulkan dalam tanki
penyimpanan yang diisolasikan untuk mencegah heat loss. Lalu,
sirkulasi air dari tanki melalui kolektor lalu kembali ke tanki
berlanjut terus menerus.
Perencaaan solar water heater mencakup prinsip-prinsip
perpindahan panas radiasi, konveksi, maupun konduksi. Energi
radiasi dari sinar matahari akan ditangkap oleh kolektor, panas
mengalir secara konduktif sepanjang pelat penyerap dan melalui
dinidng saluran. Dari pelat penyerap panas kemudian dipindahkan
ke fluida dalam saluran melalui cara konveksi.

C. Komponen-Komponen Solar Water Heater

a. Collector
Solar thermal collector berfungsi sebagai penangkap dan penyimpan panas dari
matahari dan menggunakannya sebagai pemanas fluida. Prinsip fisik penting
yang mendasari cara kerja kolektor adalah konduksi, konveksi dan radiasi.
- Flat Plate
Kolektor flat plate adalah ekstensi dari ide untuk menempatkan kolektor
didalam objek seperti oven dengan kaca secara langsung menghadap
matahari. Kebanyakan kolektor flat plate mempunyai dua pipa
horizontal pada bagian atas dan bawah yang disebut headers, dan
banyak pipa vertikal yang mengubungkan keduanya yang disebut risers.
- Evacuated Tube
Kolektor evacuated tube adalah cara untuk mengurangi kerugian heat
loss yang pasti terjadi pada flat plate. Heat loss tersebut terjadi karena
konveksi tidak dapat terjadi melalui vakum/ruang hampa , dan
membentuk mekanisme isolasi yang efisien untuk menjaga panas dalam
pipa kolektor.
Kolektor flat plate umumnya lebih efisien dari evacuated tube pada
keadaan penuh sinar maatahari.

b. Pompa

- PV Pump
Salah satu cara untuk menjalankan sistem aktif adalah menggunakan
panel photovoltaic (PV). PV Pump memiliki beberapa kelebihan yaitu
instalasi yang sederhana dan murah, kelebihan output PV dapat
menyuplai listrik tambahan, dan beroperasi saat listrik padam, ramah
lingkungan.

- Bubble Pump
Bubble pump atau disebut juga geyser pump, cocok digunakan pada flat
panel maupun vacuum tube. Pada system bubble pump, rangkaian HTF
berada pada tekanan rendah yang membuat cairan untuk mendidih pada
temperature yang rendah sesaat matahari memanaskannya.
Bubble/gelembung dari uap membentuk geyser dan menyebabkan flow
kearah atas.

c. Controller

Differential controller mendeteksi perbedaan temperatur diantara air


yang meninggalkan solar collector dan air yang berada pada tanki
penyimpanan di dekat heat exchanger. Controller tersebut memulai pompa
ketika air didalam kolektor sekitar 8-10o C lebih hangat dari air pada tanki,
dan berhenti ketika perbedaan temperaturnya mencapai 3-5o C. Hal ini
memastikan air yang disimpan selalu mendapat panas saat pompa
beroperasi dan mencegah pompa untuk mengalami siklus on off yang
berlebih.

d. Tangki Penampung Air

Air yang nantinya akan disirkulasikan, terlebih dahulu akan


disimpan dan ditampung di dalam tangki. Oleh karena itu penyimpan harus
mempunyai sifat yang tahan terhadap air, diantaranya harus tahan terhadapa
terjadinya karat. Apabila tangka air ini mudah terkena karat ini akan sangat
berbahaya, karena air yang disimpan akan ikut jadi kotor tercemar oleh
karat yang ada ditangki.
Tangki penyimpan air sebaiknya menggunakan bahan yang tidak
mudah berkarat dan juga dari bahan yang tahan terhadap panas, walaupun
pada alat pemanas air suhu air yang dihasilkan tidak terlalu panas atau
masih dibawah titik didih air.

e. Isolasi

Agar panas yang diperoleh dari system tidak mudah terlepas ke


lingkungan sekitar maka diperlukan isolasi yang baik. Isolasi ini sangat
penting, apalagi jika pemanas air ini digunakan pada daerah yang cukup
dingin. Dengan adanya isolasi diharapkan dapat mencegah keluarnya suhu
air panas dari tangka ke lingkungan sekitar.

f. Pipa Saluran Air

Dalam pemanas air tenaga surya kebanyakan digunakan pipa besi


sebagai penyalur aliran air. Pipa besi ini dipilih karena bahan lain seperti
pipa paralon, mempunyai kecenderungan tidak kuat atau berubah bentuk
atau deformasi karena menerima panas dari air panas yang keluar dari
kolektor. Selain itu pipa pada bagian output kolektor diberi isolasi berupa
karet ban untuk mengurangi laju perpindahan kalor ke lingkungan sekitar.

D. Penelitian Solar Water Heater

Penelitian ini kami ambil dari Tugas Akhir Jurusan Teknik Mesin,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta : Prasetyanta Anggara N, Pemanas
Air Energi Surya dengan Kolektor Pipa Seri (2008).

Sesuai judulnya, pada penelitian tersebut digunakan kolektor pipa


seri, yang termasuk evacuated tube bukan flat plate collector. Mereka juga
menggunakan model pemanas air energi tenaga surya jenis termosiphon.
Tujuan penelitian tersebut sebagian besarnya adalah untuk mengetahui
factor efisiensi solar water heater.

Di paper ini juga disebutkan penelitian lain yang sudah pernah


dilakukan yaitu oleh Agus Tomi pada tahun 2004. Berdasarkan paper ini ;
pemanas air termosiphon ini menggunakan pipa paralon sebagai alat
distribusi airnya. Tangki penyimpanan air panas menggunakan jerigen
plastic yang cenderung kurang bisa menahan suhu tinggi, Alat ini dijemur
dibawah terik matahari antara pukul 09.00 hingga 15.00 dan dibiarkan
hingga air bersirkulasi scara kontinu selama rentang waktu tersebut dan
tidak dilakukan pengukuran suhu air panas keluarnya dari tangka
penyimpanan air panas. Pada penelitian ini diperoleh data suhu air tertinggi
keluar dari kolektor, pada kolektor seri 86,1oC dan yang paling rendah
39,6oC . Pada penelitian ini juga diperoleh perhitungan factor efisiensi
terbesar pada pipa seri sebesar 99% dan yang paling rendah sebesar 86%.
Pada penelitian ini skema alatnya seperti :

- Cara Kerja Alat

Prinsip kerja system pemanas air tenaga surya ini adalah pertama air
dimasukkan ke dalam alat pemanas ini hingga tangka cadangan atau
tangka penyimpan air dingin terisi penuh, ini dimaksudkan agar siklus
termosiphon dapat terjadi secara kontinu. Air dipanaskan di dalam
kolektor, setelah suhu naik maka massa jenis air akan menjadi lebih
ringan dari air dingin, air panas akan mengalir ke bagian atas kolektor
karena terdorong oleh air dingin yang mempunyai massa jenis lebih
besar dan kemudain masuk ke dalam tangka penyimpanan yang terletak
di atas kolektor. Karena adanya dorongan air dingin ke kolektor
menyebabkan air panas akan ikut terdorong mengalir keluar dari
kolektor pemanas menuju tangki penyimpanan yang terletak di atas
kolektor. Karena adanya dorongan air dingin ke kolektor menyebabkan
air panas akan ikut terdorong mengalir keluar dari kolektor pemanas
menuju tangki penyimpanan air panas yang terletak rendah daripada
tangki penyimpan air dingin. Demikian siklus ini bekerja, air dingin
akan terpanasi oleh kolektor sehingga massa jenisnya menjadi lebih
ringan dan akan terdorong ke atas oleh air dingin, siklus ini akan terus
berlangsung berulang – ulang hingga seluruh air akan mencapai suhu
yang seragam.

- Peralatan yang digunakan pada penelitian


a. Kolektor ( Panjang = 1 m , Lebar = 0.5 m )
b. Kaca ( Panjang = 1 m , Lebar = 0.5 m , Tebal = 0.003 m ,
Luas = 0.5 m2 , Transmitasi absorbe normal = 0.8 )
c. Rangka dan casing ( Kemiringan kolektor = 30o )
d. Pipa besi ukuran ½ ANCI
Diameter pipa = 0.013 m
Sela antar pipa = 0.11 m
Diameter dalam pipa = 0.011 m
Panjang keseluruhan pipa = 4.46 m
e. Tangki air
Tangki air dingin = jerigen plastic 20 liter
Tangki air panas = jerigen plat seng 20 liter
Diameter = 0.28 m
Tinggi = 0.37 m

- Pelaksanaan Penelitian

a. Persiapan pengambilan data


1. Pengisian air ke tangka sampai penuh dan di isi dari tangka input
dan siap dipanaskan
2. Penempatan solar cell dan diukur posisinya dengan kemiringan
kolektor yaitu 30oC

b. Pengukuran masukan energi matahari


1. Solar cell dipanaskan dan diatur posisinya sama dengan
kemiringan kolektor.
2. Diukur voltasenya setiap 10 menit bersamaan dengan
pengambilan data.
3. Pengambilan data temperature diukur setiap 10 menit.

- Parameter yang dihitung


1. Arus keluaran sel yang masuk kolektor
2. Energi sel surya yang terukur
3. Tahanan termal
4. Temperatur tangki rata-rata
5. Factor efisiensi

- Langkah Perhitungan
Karena akan menggunakan temperature air kolektor rata-rata maka
factor efisiensi dinyatakan dengan persamaan (Wiranto Arismunandar,
1995)
Dengan :

- Ms = massa air (liter)


- Cs = panas jenis fluida
- dTs = T awal – T sebelum
- dT θ = waktu (detik
- Ac = luas kolektor
- Τα =transmitan kaca
- GT = radiasi masuk
- UL = koefisien kerugian
- T1 = Suhu air masuk kolektor
- To = Suhu air keluar kolektor
- Ts = Temperatur rata-rata
- Tr = Suhu ruangan dalam lingkungan
- Us = Tahanan termal
- As = luas permukaan

- Data Penelitian

- Pipa Seri pertama


- Pipa seri kedua
- Pipa seri ketiga
- Pipa seri keempat

- Pipa seri kelima


- Perhitungan hasil percobaan :

a. Arus yang dikeluarkan solar sel

b. Energi surya yang terukur sel surya

c. Menghitung besar koefisien konveksi luar


d. Menghitung besar tahanan termal tangka air

e. Menghitung besar factor efisiensi

Dapat dilihat nilai factor efisiensi tersebut cukup jauh


dengan nilai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Maka
pada penelitian ini, dilakukan percobaan-percobaan lagi untuk
mencari alasan terjadinya hal tersebut. Lalu, didapat kesimpulan
bahwa nilai factor efisiensi memang benar berbanding lurus dengan
besar intensitas radiasi, berbanding terbalik dengan perbedaan suhu
rata-rata tangki dengan lingkungan,

Dengan diubahnya parameter-parameter tersebut, berhasil


didapatkan factor efisiensi paling tinggi 96% salah satu pada
percobaan dengan perbedaan temperature yang berbeda, yaitu :

III. KESIMPULAN

 Pada solar water heater terjadi 4 proses heat transfer, yaitu radiasi,


absorptivity,konduksi, dan konveksi.
 Proses kerja dari solar water heater menggunakan energi radiasi dari sinar
matahari yang akan ditangkap oleh kolektor, lalu panas mengalir secara konduktif
sepanjang pelat penyerap dan melalui dinidng saluran. Dari pelat penyerap panas
kemudian dipindahkan ke fluida dalam saluran melalui cara konveksi.
 Efisiensi kolektor surya plat datar menunjukkan kemampuan kolektor plat datar
untuk mengubah energi radiasi yang masuk ke kolektor menjadi panas berguna
yang akan diserap oleh fluida kerja. Dari hasil perhitungan, factor efisiensi yang
didapat masih sebesar 26%.
DAFTAR PUSTAKA

C. Marken (2009). "Solar collectors: Behind the glass". HomePower. 133:

Praseyanta Anggara N (2008) Pemanas Air Energi Surya Dengan Kolektor Pipa
Seri, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

"Solar Energy Perspectives: Executive Summary". International Energy Agency.


2011.

Yong Kim, Taebeom Seo (2007). "Thermal performances comparisons of the glass
evacuated tube solar collectors with shapes of absorber tube"

M. Smyth; P.C. Eames; B. Norton (2006). "Integrated collector storage solar water
heaters". Renewable and Sustainable Energy Reviews

Anda mungkin juga menyukai