Anda di halaman 1dari 8

TURBO Vol. 6 No. 1.

2017 p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2477-250X


Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo

PENGARUH JARAK ANTAR PIPA PADA KOLEKTOR TERHADAP


PANAS YANG DIHASILKAN SOLAR WATER HEATER (SWH)
Helmi Susanto1*, Dwi Irawan2

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Metro


Jl. Ki Hajar Dewantara 15 A Metro, Lampung
Email: helmisusanto77@yahoo.co.id1, dwi_irawan@yahoo.co.id2

Abstrak
Energi surya yang sampai kepermukaan bumi dapat dikonversi menjadi energi panas
dengan menggunakan kolektor surya. Didalam kolektor terdapat beberapa komponen
diantaranya pipa pemanas sebagai media untuk mengalirkan air kedalam tangki penyimpanan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja kolektor surya diantaranya yaitu jarak
ataupun diameter belokan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perpindahan panas yang
terjadi pada kolektor pemanas air tenaga surya dengan variasi jarak antar pipa tembaga serta
mengetahui efisiensi perubahan panas yang terjadi dan mengetahui berapakah ukuran pipa
pemanas yang tepat pada pemanas air tenaga surya. Metode penelitiannya dilakukan dengan
beberapa tahap yaitu studi pustaka, pembuatan alat, pengujian dan analisis hasil penelitian.
Variasi jarak pipa tembaga yaitu 5 cm, 7 cm dan 9 cm. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa
perpindahan panas konveksi yang paling besar dengan jarak pipa tembaga 5 cm yaitu 549,73
watt pada intensitas matahari tertinggi 723,33 W/m2 dengan efisiensi perubahan suhu sebesar
33,33%. Sedangkan dengan jarak pipa 7 cm perpindahan panas konveksi yang terjadi sebesar
256,33 watt pada intensitas tertinggi mencapai 758,67 W/m2 dengan efisiensi perubahan suhu
sebesar 21,98%. Dan jarak pipa 9 cm perpindahan panas konveksi yang terjadi sebesar 101,74
watt pada intensitas matahari tertinggi 813,33 W/m2 dengan efisiensi perubahan suhu sebesar
13,33%.

Kata Kunci: Jarak Pipa, Kolektor Surya, Solar Water Heater.

Pendahuluan Kolektor pemanas air mempunyai


komponen-komponen diantaranya adalah
Energi surya merupakan salah
kaca penutup sebagai media penerima sinar
sumber energi terbarukan. Energi surya
radiasi langsung dari matahari, absorber
yang sampai kepermukaan bumi dapat
sebagai media yang menyerap panas yang
dikonversi menjadi energi panas dengan
telah diterima oleh kaca penutup, isolator
menggunakan alat yang disebut kolektor
sebagai media yang berguna untuk menahan
surya. Kolektor surya merupakan suatu
terbuangnya sisa-sisa panas yang telah
peralatan yang digunakan untuk menyerap
terkumpul di dalam kolektor pemanas, dan
energi surya yang kemudian mengubah
yang terakhir yaitu pipa pemanas sebagai
energi surya menjadi energi termal, dan
media yang berguna untuk tempat dimana
mentransfer energi tersebut ke fluida kerja
air akan dipanaskan oleh sinar radiasi
untuk kemudian digunakan secara langsung
matahari langsung, pipa ini akan dialiri air
atau disimpan terlebih dahulu pada suatu
dingin yang belum terkena radiasi sinar
unit penyimpanan panas. Dalam aplikasinya
matahari dari tangki dan setelah air yang ada
kolektor termal surya banyak digunakan
dalam pipa ini sudah dalam kondisi panas
sebagai alat pemanas air pada rumah-rumah
maka pipa-pipa ini juga yang menjadi media
dan salah satu titik penggunaan energi yang
untuk mengalirkan air ke dalam tangki
cukup besar adalah di Indonesia [1].
penyimpanan.

84
Pipa Kolektor surya yang berfungsi rapat jarak antar pipa, maka semakin besar
sebagai pengalir dan penyalur air ini efisiensi sirip kolektor. Hal ini terjadi pada
umumnya menggunakan bahan tembaga jarak anatar pipa 73,6 mm dengan ketebalan
karena tahan terhadap sifat korosif dan salah plat penyerap 1,2 mm dengan efisiensi sirip
satu bahan yang memiliki konduktivitas 99,53 % [4].
termal yang baik yaitu sebesar 393,56 Penelitian yang dilakukan oleh
W/m.K [2]. Sudrajat dan Santosa dapat disimpulkan
Pipa-pipa tembaga pada kolektor bahwa panjang pipa pemanas keseluruhan
surya dibentuk menjadi serpentine dengan yang dibutuhkan untuk membuat solar water
cara membengkokkan pipa tembaga. Model heater dengan temperatur air keluar (Tout)
serpentine ini dipilih dikarenakan dapat 45 ̊ C adalah 1,63 m dan terbuat dari bahan
meminimalisir tempat atau luasan dari jenis tembaga berdiameter 0,5 inch [5].
kolektor namun tidak mengurangi jumlah Penelitian yang dilakukan oleh
ataupun panjang dari pipa sehingga tetap Sumarsono dapat disimpulkan bahwa untuk
dapat menghasilkan kinerja yang baik. keperluan produksi air panas PATS
Bentuk serpentine juga akan mempengaruhi (Pemanas Air Tenaga Surya), besarnya
kecepatan fluida menjadi lebih lambat energi berguna sangat menentukan. Energi
sebelum masuk kedalam tandon air ataupun berguna optimum dapat dihasilkan oleh
tangki penyimpanan sehingga dapat kolektor dengan jumlah pipa pemanas
meningkatkan suhu air [3]. sebanyak 6 pipa dan 8 pipa [2].
Ada beberapa faktor yang Penelitian yang dilakukan oleh
mempengaruhi kinerja kolektor pemanas Mustofa dan Rustan dapat disimpulkan
surya yaitu jarak dan diameter belokan pipa. bahwa efisiensi kolektor meningkat dengan
Semakin rapat jarak antar pipa maka akan adanya modifikasi jenis material, serial
mendapatkan efisiensi kolektor yang konfigurasi dan dimensi pipa panas. Hal ini
semakin besar [4]. Dan semakin banyak disebabkan oleh konduktivitas panas
jumlah pipa-pipa pemanas maka akan material yang berbeda, sehingga daya isolasi
mendapatkan energi berguna yang air panas dalam tandon stainlees steel lebih
dihasilkan oleh kolektor semakin besar, baik dibandingkan dengan dari bahan
dimana pengaruh jumlah pipa pemanas fiberglass, selanjutnya peningkatan suhu air
terhadap perubahan energi berguna sirkulasi dari paralel ke serpentine menjadi
sangatlah penting dikarenakan proses lebih tinggi karena kecepatan fluida menjadi
perpindahan panas dari absorber ke air yang lambat pada model serpentine sebelum
mengalir didalam pipa pemanas lebih efektif masuk kedalam tendon [3].
pada jumlah pipa yang lebih banyak [2]. Pemanas air tenaga surya adalah
Dalam penelitian ini akan suatu alat yang berguna untuk
menganalisa dan mengkaji bagaimana mengumpulkan energi panas yang
pengaruh dari jarak antar pipa terhadap dipancarkan oleh matahari dimana alat ini
panas yang dihasilkan kolektor pemanas air berfungsi untuk menyerap panas dari
tenaga surya dan berapa besar efisiensi matahari untuk selanjutnya akan digunakan
perubahan suhu yang terjadi pada jarak antar untuk memanaskan air yang ada di dalam
pipa yang dihasilkan kolektor pemanas air pipa tembaga yang ada pada kolektor surya.
tenaga surya untuk dapat menentukan jarak Prinsip kerja dari pemanas air tenaga surya
antar pipa yang tepat dan baik pada pemanas yaitu dengan memanfaatkan energi radiasi
air tenaga surya. matahari yang diserap oleh absorber,
kemudian air panas ditampung didalam
Tinjauan Pustaka
tangki yang diisolasi. Fluida mengalir
Penelitian yang dilakukan oleh dengan cara memanfaatkan perbedaan
Kristanto dan San dapat disimpulkan bahwa massa jenis air di dalam tangki. Beberapa
semakin tebal plat penyerap dan semakin sistem pemanas telah dilengkapi dengan

TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017 85


heater tambahan sehingga dapat
memanaskan air walaupun tidak ada sinar
matahari. Pemanas air tenaga surya yang
paling umum adalah jenis pemanas air
tenaga surya plat datar (flat plate solar water
heater). Kekurangannya adalah pemasangan
yang lebih rumit (diletakkan di atas atap
rumah) dan panas yang dihasilkan tidak
cukup untuk memanaskan air yang ada,
maka pemanas listrik yang ada bekerja Gambar 1. Komponen kolektor surya
untuk memanaskan air. Jadi dibutuhkan Keterangan :
energi listrik tambahan lagi [6]. 1. Kaca penutup
Kolektor pemanas air tenaga surya 2. Kotak kolektor
memiliki beberapa bagian atau komponen 3. Isolator,
yang melengkapinya yaitu diantaranya yaitu 4. Plat penyerap
Penutup transparan, Pipa kolektor, Sirip 5. Pipa air
kolektor, Rumah kolektor, Isolator [7]. Tinjauan prestasi dari kolektor surya
Penutup transparan yang bersifat dengan variasi jarak antar pipa terhadap
meneruskan/mentransmisikan sinar radiasi panas yang dihasilkan pemanas air tenaga
yang diterima, mengurangi kerugian panas surya ditunjukkan dengan beberapa
konveksi serta melindungi pipa-pipa parameter-parameter penting yang akan
kolektor. Untuk itu diperlukan material dikaji menurut proses kinerja dari alat
dengan transmivitas tinggi, absorbsivitas tersebut. Adapun beberapa parameter
dan refleksi yang rendah serta tahan tersebut ialah energi berguna pada kolektor
terhadap temperature tinggi. Material kaca pemanas air tenaga surya dan laju
dipergunakan sebagai penutup transparan perpindahan panas yang terjadi terhadap
karena memiliki koefisien transmisi yang jarak antar pipa.
cukup tinggi. Perpindahan panas terjadi karena
Pipa kolektor berfungsi sebagai adanya perbedaan suhu. Panas akan
media pemindah panas dari radiasi panas mengalir dari tempat yang suhunya tinggi
yang diterima ke media air sebagai penyerap ke tempat yang suhunya lebih rendah.
energi panas. Penggunaan material tembaga Perpindahan panas terjadi menurut tiga
sebagai pipa kolektor cukup bagus mekanisme yaitu konduksi, konveksi dan
mengingat tembaga memiliki koefisien radiasi.
konduktivitas panas sebesar 401 W/m.K. Perpindahan panas konduksi adalah
Sirip kolektor yang membantu proses perpindahan panas jika panas
menyerap radiasi sinar matahari dan mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke
menghantarkannya ke pipa kolektor, tempat yang suhunya lebih rendah, tetapi
sehingga diperlukan material yang memiliki media untuk perpindahan panas tetap.
konduktivitas dan absorbsivitas tinggi serta Persamaan dasar dari konsep
tahan terhadap temperature tinggi; perpindahan panas konduksi adalah hukum
Rumah kolektor yang berfungsi fourier. Hukum fourier dinyatakan dengan
sebagai dudukan semua komponen solar persamaan berikut [8].
kolektor; dan isolator merupakan bahan 𝑑𝑇
𝑞𝑘 = −𝑘𝐴 𝑑𝑋 ..................(1)
yang digunakan untuk mengurangi
kebocoran kalor pada rumah kolektor. atau
𝑞𝑘 𝑑𝑇
= 𝑘[− 𝑑𝑋] .................. (2)
𝐴

86 TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017


Dimana : saja tenaga dari luar yang mendorongnya.
T = Suhu,0C (0F) Contoh: plat panas yang dibiarkan berada di
X = Jarak/tebal dinding, m (ft) udara sekitar tanpa ada sumber gerakan dari
A = Luas dinding (luas perpindahan luar. Konveksi paksaan (forced convection)
panas), m2 (ft2) Adalah perpindahan panas yang aliran gas
K = Konduktivitas termal, W/m. 0C atau cairannya di sebabkan adanya tenaga
(Btu/h.ft.0F) (Konstanta dari luar. Contoh: plat panas dihembus udara
proporsional) dengan kipas/blower.
qk = Laju perpindahan panas konduksi, Persamaan dasar dari konsep
Watt (Btu/h) perpindahan panas konveksi adalah hukum
𝑞𝑘
= Laju perpindahan panas per satuan Newton. Hukum Newton dinyatakan
𝐴
luas (heat flux) W/𝑚2 (Btu/h. 𝑓𝑡 2 ) denganpersamaan berikut [8]:
𝑞𝑐 = ℎ𝑐 × 𝐴 × ∆𝑇 .................(5)
Untuk mengetaui perpindahan panas Dimana ℎ𝑐 dipeoleh dengan persamaan
konduksi pada silinder (pipa) dapat berikut [10].
digunakan persamaan sebagai berikut [9]. 𝑘𝑓
𝑑𝑇 ℎ𝑐 = 𝑁𝑈 .................(6)
𝐷
𝑞𝑘 = −𝐾𝐴 𝑑𝑅 .................. (3)
Dimana :
Untuk silinder berlubang, luasnya ∆𝑇 = Perbedaan suhu 0C (0F)
merupakan fungsi jari-jari dan r adalah jari- A = Luas dinding (luas perpindahan
jari dan L panjang silinder [9]. panas), m2 (ft2)
𝐴 = 2𝜋 × 𝑟 × 𝐿 ..................(4) hc = Koefisien perpindahan
Dimana: konveksi (convection heat transfer
dT = Perubahan suhu dari fluida dingin coefficient), W/m2. 0C (Btu/h.ft. 0F)
ke fluida panas ( ) (konstanta proporsionalitas)
dR = Perbandingan jari-jari silinder atau qc = Laju perpindahan panas konveksi,
pipa bagian luar dan bagian dalam Watt (Btu/h)
(m) kf = Konduktivitas termal fluida
A = Luas penampang permukaan (0,556 W/M˚C, diambil dari tabel
silinder atau pipa (m2) pada lampiran 15)
r = Jari-jari silinder atau pipa (m) NU = Angka nusselt (4,36, Re 2300)
L = Panjang silinder atau panjang pipa
(m) Perpindahan panas radiasi adalah
perpindahan panas yang terjadi karena
Perpindahan panas konveksi adalah pancaran/ sinaran/radiasi gelombang
proses perpindahan dimana cairan atau gas elektromagnetik.
yang suhunya tinggi mengalir ke tempat Perpindahan panas radiasi
yang suhunya lebih rendah, memberikan berlangsung elektromagnetik dengan
panas pada permukaan yang suhunya lebih panjang gelombang pada interval tertentu.
rendah. Jadi perpindahan panas radiasi tidak
Perpindahan panas terjadi antara memerlukan media, sehingga perpindahan
permukaan padat dengan fluida yang panas dapat berlangsung dalam ruangan
mengalir di sekitarnya. Jadi perpindahan hampa udara. Contoh : panas matahari yang
panas ini memerlukan media penghantar sampai ke bumi.
berupa fluida (cairan atau gas). Benda yang dapat memancarkan
Perpindahan panas secara konveksi terjadi panas dengan sempurna disebut radiator
melalui 2 cara yaitu konveksi alami dan yang sempurna dan dikenal sebagai benda
konveksi paksa. Konveksi bebas/konveksi hitam (black body). Sedangkan benda yang
alamiah (free convection/natural tidak dapat memancarkan panas dengan
convection) Adalah perpindahan panas yang sempurna disebut dengan benda abu-abu
disebabkan oleh beda suhu dan beda rapat (gray body).

TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017 87


Persamaan dasar dari konsep Spesifikasi alat uji dalam penelitian
perpindahan panas radiasi adalah hukum pengaruh jarak pipa pada kolektor terhadap
Stefan Boltzman. Hukum Stefan Boltzman panas yang dihasilkan solar water heater
dinyatakan dengan persamaan berikut [8]. adalah sebagai berikut:
a. Kolektor terbuat dari bahan alumunium
𝑞𝑟 = 𝜀𝜎𝐴𝑇 4 ..................(7)
dengan panjang kolektor 90 cm, lebar
Dimana :
kolektor 40 cm dan tinggi kolektor 10
ε = Emisivitas
cm;
T = Suhu absolute benda, K (0R)
b. Kaca penutup kolektor berbahan kaca
A = Luas permukaan, m2 (ft2)
bening dengan ketebalan 3 mm
qr = Laju perpindahan panas radiasi,
sebanyak 1 buah;
Watt (Btu/h)
c. Absorber yang digunakan berbahan
𝜎 = Konstanta Stefan-Boltzman, 5,669
stanlees steel yang dicat hitam dengan
× 10-8 W/m2.K4 (0,1713 × 10-8
panjang 80 cm dan lebar 35 cm;
Btu/h.ft2.0R4)
d. Pipa cairan yang digunakan berbahan
(konstanta proporsionalitas)
tembaga dengan ukuran ½ inchi dengan
Untuk benda hitam, emisivitasnya tebal 0,61 mm;
berharga satu, sedangkan untuk benda abu- e. Pada jarak pipa 5 cm terdapat 13 buah
abu, nilai emisivitasnya selalu lebih dari pipa dengan belokan sebanyak 14 buah
satu. belokan, dengan panjang pipa 455 cm
Adapun efisiensi perpindahan panas dan lebar pipa 30 cm;
yang terjadi pada pipa tembaga didalam f. Pada jarak pipa 7 cm terdapat 9 buah
kolektor pemanas air tenaga surya untuk pipa dengan belokan sebanyak 10 buah
memanaskan air sebanyak 50 liter dapat belokan, dengan panjang pipa 333 cm
digunakan persamaan sebagai berikut: dan lebar pipa 30 cm;
𝑇𝑜𝑢𝑡 −𝑇𝑖𝑛 g. Pada jarak pipa 9 cm terdapat 7 buah
𝜂= × 100% pipa dengan belokan sebanyak 8 buah
𝑇𝑖𝑛
...................(8) belokan, dengan panjang pipa 273 cm
Dimana: dan lebar 30 cm; dan
𝜂 = Efisiensi perpindahan panas yang h. Isolator menggunakan bahan glass wool
terjadi pada pipa tembaga didalam dengan ketebalan 5 cm.
kolektor pemanas air tenaga
surya(%)
𝑇𝑖𝑛 = Suhu air masuk kedalam pipa
tembaga ( )
𝑇𝑜𝑢𝑡 = Suhu air keluar pipa tembaga ( )
Metode Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di
kampus 2 Universitas Muhammadiyah
Metro. Penelitian ini dilakukan dengan Gambar 2. Pipa tembaga model serpentine
metode eksperimen nyata (true dengan ukuran jarak antar pipa 5 cm, 7 cm
experimental research). Metode eksperimen dan 9 cm
meliputi tahap perencanaan, pembuatan, Hasil
sampai dengan mengujian kolektor surya. Pada kolektor surya terjadi perpindahan
Langkah penelitian meliputi: panas konveksi bebas (alami) yang terjadi
1. Studi pustaka pada saat proses pemanasan didalam pipa
2. Pembuatan kolektor surya tembaga. Aliran fluida terjadi karena
3. Pengujian kolektor surya perbedaan massa jenis fluida antara air
4. Analisis hasil eksperimen

88 TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017


panas dan air dingin. Aliran fluida di dalam Gambar 4. Grafik Perubahan Suhu Rata-
pipa tembaga ini cenderung lambat atau Rata Air Didalam Pipa Tembaga Jarak 5
laminer. Cm, 7 Cm Dan 9 Cm
Dari pengolahan data yang diperoleh Dapat dilihat dari grafik perubahan
maka didapat hasil yaitu: suhu rata-rata air di dalam pipa tembaga
600 untuk pipa tembaga jarak 5 cm perubahan
suhu yang terjadi lebih tinggi dibandingkan
500
perubahan suhu yang terjadi pada jarak 7 cm
400 dan 9 cm.
qc (Watt)

Dimana perbuahan suhu yang terjadi


300
pada pipa jarak 5 cm maksimal mencapai
200 17,33 , sedangkan perubahan suhu
100 maksimal yang terjadi pada jarak 7 cm
mencapai 10,33 dan untuk jarak 9 cm
0
Jarak antar pipa 5 Jarak antar pipa 7 Jarak antar pipa 9 perubahan suhu maksimalnya mecapainya
cm cm cm
5.66 .
Pipa Tembaga

35
Gambar 3. Grafik Laju Perpindahan Panas
30
Konveksi Pada Fluida Pada Intensitas
Matahari Tertinggi 25
Efisiensi (%)

20
Untuk pipa tembaga jarak 5 cm,
perpindahan panas konveksi yang terjadi 15
sebesar 549,73 watt dengan intensitas 10
matahari tertinggi 723,33 W/m2 pada pukul 5
12.30.
0
Sedangkan untuk pipa tembaga jarak
Jarak 5 cm Jarak 7 cm Jarak 9 cm
7 cm, perpindahan panas konveksi yang
Jarak antar pipa tembaga
terjadi adalah sebesar 256,33 watt dengan
intensitas matahari tertinggi 758,67 W/m2
pada pukul 11.00. Dan untuk pipa tembaga Gambar 5. Grafik Efisiensi Perubahan Suhu
jarak 9 cm, perpindahan panas konveksi Rata-Rata Pada Intensitas Matahari
yang terjadi sebesar 101,74 watt dengan Tertinggi
intensitas matahari tertinggi 813,33 W/m2 Dilihat dari grafik efisiensi
pada pukul 12.30. perubahan suhu rata-rata pada intensitas
20
matahari tertinggi, pipa tembaga jarak 5 cm
18 lebih tinggi dibandingkan jarak 7 cm dan 9
16
cm, dimana efisiensi perubahan suhu 5 cm
Temperatue ˚C

14 Jarak
12 5 cm sebesar 33.33%, sedangkan untuk jarak 7 cm
10 Jarak
8 7 cm
sebesar 21,98% dan jarak 9 cm sebesar
6
Jarak
13,33%.b dari grafik efisiensi perubahan
4
2 9 cm suhu dapat diketahui bahwa jarak antar pipa
0 5 cm lebih baik diantara jarak antar pipa 7
cm dan 9 cm, karena adanya perbedaan luas
Waktu ( WIB ) penampang pipa pada jarak antar pipa 5 cm,
7 cm dan 9 cm, dimana membuat jumlah
pipa pada jarak antar pipa 5 cm menjadi
lebih banyak dan membuat selisih
perubahan suhu tertinggi terjadi pada jarak

TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017 89


antar pipa 5 cm menjadi lebih besar yaitu Daftar Pustaka
sebesar 17,33 . Sehingga pada jarak antar [1]. Sucipta, M., Astawa, K., & Argha
pipa 5 cm mendapatkan efisiensi perubahan Dharmawan, A. A. (2012).
suhu tertinggi sebesar 33, 33% dari pada Performansi Kolektor Surya
pipa jarak antar pipa 7 cm dan 9 cm. Tubular Terkonsentrasi
Kesimpulan Dengan Pipa Penyerap
Dibentuk Anulus Dengan
Dari penelitian yang telah dilakukan Variasi Posisi Pipa Penyerap.
maka dapat disimpulkan bahwa: Jurnal Energi Dan
1. Laju perpindahan panas yang terjadi Manufaktur, 5(1).
pada pipa tembaga jarak antar pipa 5 cm
adalah perpindahan panas secara [2]. Sumarsono, M. (2012). Optimasi
konveksi sebesar 549,73 watt dengan Jumlah Pipa-Pemanas
intensitas matahari tertinggi 723,33 Terhadap Kinerja Kolektor
W/m2, sedangkan untuk pipa tembaga Surya Pemanas Air. Jurnal
jarak antar pipa 7 cm perpindahan panas Teknologi Energi, 1(1).
konveksi yang terjadi sebesar 256,33 [3]. Mustofa Dan Rustan Hatib, 2014,
watt dengan intensitas matahari ‘Konfigurasi Serpentine-
tertinggi mencapai 758,67 W/m2 dan Paralel Dan Paralel-
untuk pipa tembaga jarak antar pipa 9 Serpentine Pada Pipa Fluida
cm perpindahan panas konveksi yang Pemanas Air Surya Sistem
terjadi adalah sebesar 101,74 watt Thermosipon’, Jurnal
dengan intensitas matahari tertinggi Mekanikal Vol. 5, No. 1, Hal.
813,33 W/m2. 464-469, Universitas
2. Efisiensi perubahan suhu rata-rata pada Tadulako.
intensitas matahari tertinggi untuk pipa
tembaga jarak antar pipa 5 cm sebesar [4]. Kristanto, P., & San, Y. K. (2004).
33.33%, sedangkan untuk pipa tembaga Pengaruh Tebal Plat Dan
jarak antar pipa 7 cm sebesar 21,98% Jarak Antar Pipa Terhadap
dan untuk pipa tembaga jarak antar pipa Performansi Kolektor Surya
9 cm sebesar 13,33%. Plat Datar. Jurnal Teknik
3. Jarak antar pipa tembaga dengan model Mesin, 3(2), pp-47.
serpentine yang ideal adalah jarak antar [5]. Sudrajat, S. E., & Santosa, I. (2014).
pipa 5 cm dikarenakan perpindahan Perancangan Solar Water
panas konveksi yang terjadi lebih besar Heater Jenis Plat Datar
dan efisiensi perubahan suhu rata-rata Temperatur Medium Untuk
pada intensitas matahari tertinggi lebih Aplikasi Penghangat Air
tinggi dibandingkan jarak antar pipa 7 Mandi. Jurnal Teknologi,
cm dan jarak antar pipa 9 cm. 7(2).
Saran [6]. Ichwan Nurhalim, 2011, ‘Rancang
1. Perlu dilakukan penelitian lanjut Bangun Dan Pengujian Unjuk
dengan memperbesar dimensi kolektor Kerja Alat Penukar Kalor
pemanas dan merubah diameter pipa Tipe Serpentine Pada Split Air
tembaga dengan ukuran yang lebih Conditioning Water Heater’,
besar dan jarak antar pipa lebih dekat Departemen Teknik Mesin,
2. Lakukan pengujian dan pengambilan Universitas Indonesia,
data dengan waktu lebih lama sehingga Depok.
di dapat data yang lebih akurat [7]. Caturwati, N. K., Yuswardi, Y., &
Nino, S. (2013). Peningkatan

90 TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017


Efisiensi Absorbsi Radiasi
Matahari pada Solar Water
Heater dengan Pelapisan
Warna Hitam. Jurnal Energi
Dan Manufaktur, 5(1).
[8]. Luqman Buchori, 2004, ‘Buku Ajar
Perpindahan Panas Bagian 1’,
Universitas Diponegoro,
Semarang.
[9]. Frank Kreith, 1991, Prinsip – Prinsip
perpindahan Panas Edisi 3,
University Of Colorado,
Jakarta: Penerbit Erlangga.
[10]. Pramirtha, S., & Dwiyantoro, B. A.
(2015). Studi Eksperimental
Pengaruh Laju Aliran Air
Terhadap Efisiensi Thermal
pada Kolektor Surya Pemanas
Air dengan Penambahan
External Helical Fins pada
Pipa. Jurnal Teknik ITS, 4(1),
B68-B73.

TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017 91

Anda mungkin juga menyukai