Abstrak
Energi surya yang sampai kepermukaan bumi dapat dikonversi menjadi energi panas
dengan menggunakan kolektor surya. Didalam kolektor terdapat beberapa komponen
diantaranya pipa pemanas sebagai media untuk mengalirkan air kedalam tangki penyimpanan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja kolektor surya diantaranya yaitu jarak
ataupun diameter belokan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perpindahan panas yang
terjadi pada kolektor pemanas air tenaga surya dengan variasi jarak antar pipa tembaga serta
mengetahui efisiensi perubahan panas yang terjadi dan mengetahui berapakah ukuran pipa
pemanas yang tepat pada pemanas air tenaga surya. Metode penelitiannya dilakukan dengan
beberapa tahap yaitu studi pustaka, pembuatan alat, pengujian dan analisis hasil penelitian.
Variasi jarak pipa tembaga yaitu 5 cm, 7 cm dan 9 cm. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa
perpindahan panas konveksi yang paling besar dengan jarak pipa tembaga 5 cm yaitu 549,73
watt pada intensitas matahari tertinggi 723,33 W/m2 dengan efisiensi perubahan suhu sebesar
33,33%. Sedangkan dengan jarak pipa 7 cm perpindahan panas konveksi yang terjadi sebesar
256,33 watt pada intensitas tertinggi mencapai 758,67 W/m2 dengan efisiensi perubahan suhu
sebesar 21,98%. Dan jarak pipa 9 cm perpindahan panas konveksi yang terjadi sebesar 101,74
watt pada intensitas matahari tertinggi 813,33 W/m2 dengan efisiensi perubahan suhu sebesar
13,33%.
84
Pipa Kolektor surya yang berfungsi rapat jarak antar pipa, maka semakin besar
sebagai pengalir dan penyalur air ini efisiensi sirip kolektor. Hal ini terjadi pada
umumnya menggunakan bahan tembaga jarak anatar pipa 73,6 mm dengan ketebalan
karena tahan terhadap sifat korosif dan salah plat penyerap 1,2 mm dengan efisiensi sirip
satu bahan yang memiliki konduktivitas 99,53 % [4].
termal yang baik yaitu sebesar 393,56 Penelitian yang dilakukan oleh
W/m.K [2]. Sudrajat dan Santosa dapat disimpulkan
Pipa-pipa tembaga pada kolektor bahwa panjang pipa pemanas keseluruhan
surya dibentuk menjadi serpentine dengan yang dibutuhkan untuk membuat solar water
cara membengkokkan pipa tembaga. Model heater dengan temperatur air keluar (Tout)
serpentine ini dipilih dikarenakan dapat 45 ̊ C adalah 1,63 m dan terbuat dari bahan
meminimalisir tempat atau luasan dari jenis tembaga berdiameter 0,5 inch [5].
kolektor namun tidak mengurangi jumlah Penelitian yang dilakukan oleh
ataupun panjang dari pipa sehingga tetap Sumarsono dapat disimpulkan bahwa untuk
dapat menghasilkan kinerja yang baik. keperluan produksi air panas PATS
Bentuk serpentine juga akan mempengaruhi (Pemanas Air Tenaga Surya), besarnya
kecepatan fluida menjadi lebih lambat energi berguna sangat menentukan. Energi
sebelum masuk kedalam tandon air ataupun berguna optimum dapat dihasilkan oleh
tangki penyimpanan sehingga dapat kolektor dengan jumlah pipa pemanas
meningkatkan suhu air [3]. sebanyak 6 pipa dan 8 pipa [2].
Ada beberapa faktor yang Penelitian yang dilakukan oleh
mempengaruhi kinerja kolektor pemanas Mustofa dan Rustan dapat disimpulkan
surya yaitu jarak dan diameter belokan pipa. bahwa efisiensi kolektor meningkat dengan
Semakin rapat jarak antar pipa maka akan adanya modifikasi jenis material, serial
mendapatkan efisiensi kolektor yang konfigurasi dan dimensi pipa panas. Hal ini
semakin besar [4]. Dan semakin banyak disebabkan oleh konduktivitas panas
jumlah pipa-pipa pemanas maka akan material yang berbeda, sehingga daya isolasi
mendapatkan energi berguna yang air panas dalam tandon stainlees steel lebih
dihasilkan oleh kolektor semakin besar, baik dibandingkan dengan dari bahan
dimana pengaruh jumlah pipa pemanas fiberglass, selanjutnya peningkatan suhu air
terhadap perubahan energi berguna sirkulasi dari paralel ke serpentine menjadi
sangatlah penting dikarenakan proses lebih tinggi karena kecepatan fluida menjadi
perpindahan panas dari absorber ke air yang lambat pada model serpentine sebelum
mengalir didalam pipa pemanas lebih efektif masuk kedalam tendon [3].
pada jumlah pipa yang lebih banyak [2]. Pemanas air tenaga surya adalah
Dalam penelitian ini akan suatu alat yang berguna untuk
menganalisa dan mengkaji bagaimana mengumpulkan energi panas yang
pengaruh dari jarak antar pipa terhadap dipancarkan oleh matahari dimana alat ini
panas yang dihasilkan kolektor pemanas air berfungsi untuk menyerap panas dari
tenaga surya dan berapa besar efisiensi matahari untuk selanjutnya akan digunakan
perubahan suhu yang terjadi pada jarak antar untuk memanaskan air yang ada di dalam
pipa yang dihasilkan kolektor pemanas air pipa tembaga yang ada pada kolektor surya.
tenaga surya untuk dapat menentukan jarak Prinsip kerja dari pemanas air tenaga surya
antar pipa yang tepat dan baik pada pemanas yaitu dengan memanfaatkan energi radiasi
air tenaga surya. matahari yang diserap oleh absorber,
kemudian air panas ditampung didalam
Tinjauan Pustaka
tangki yang diisolasi. Fluida mengalir
Penelitian yang dilakukan oleh dengan cara memanfaatkan perbedaan
Kristanto dan San dapat disimpulkan bahwa massa jenis air di dalam tangki. Beberapa
semakin tebal plat penyerap dan semakin sistem pemanas telah dilengkapi dengan
35
Gambar 3. Grafik Laju Perpindahan Panas
30
Konveksi Pada Fluida Pada Intensitas
Matahari Tertinggi 25
Efisiensi (%)
20
Untuk pipa tembaga jarak 5 cm,
perpindahan panas konveksi yang terjadi 15
sebesar 549,73 watt dengan intensitas 10
matahari tertinggi 723,33 W/m2 pada pukul 5
12.30.
0
Sedangkan untuk pipa tembaga jarak
Jarak 5 cm Jarak 7 cm Jarak 9 cm
7 cm, perpindahan panas konveksi yang
Jarak antar pipa tembaga
terjadi adalah sebesar 256,33 watt dengan
intensitas matahari tertinggi 758,67 W/m2
pada pukul 11.00. Dan untuk pipa tembaga Gambar 5. Grafik Efisiensi Perubahan Suhu
jarak 9 cm, perpindahan panas konveksi Rata-Rata Pada Intensitas Matahari
yang terjadi sebesar 101,74 watt dengan Tertinggi
intensitas matahari tertinggi 813,33 W/m2 Dilihat dari grafik efisiensi
pada pukul 12.30. perubahan suhu rata-rata pada intensitas
20
matahari tertinggi, pipa tembaga jarak 5 cm
18 lebih tinggi dibandingkan jarak 7 cm dan 9
16
cm, dimana efisiensi perubahan suhu 5 cm
Temperatue ˚C
14 Jarak
12 5 cm sebesar 33.33%, sedangkan untuk jarak 7 cm
10 Jarak
8 7 cm
sebesar 21,98% dan jarak 9 cm sebesar
6
Jarak
13,33%.b dari grafik efisiensi perubahan
4
2 9 cm suhu dapat diketahui bahwa jarak antar pipa
0 5 cm lebih baik diantara jarak antar pipa 7
cm dan 9 cm, karena adanya perbedaan luas
Waktu ( WIB ) penampang pipa pada jarak antar pipa 5 cm,
7 cm dan 9 cm, dimana membuat jumlah
pipa pada jarak antar pipa 5 cm menjadi
lebih banyak dan membuat selisih
perubahan suhu tertinggi terjadi pada jarak