TINJAUAN PUSTAKA
Kolektor suryaplat datar seperti pada gambar 2.1 merupakan kotak tertutup
yang bagian atas dipasang kaca atau plastik transparan dengan lempengan
konduktor penyerap panas di bagian bawahnya. Kolektor ini biasanya dilapisi
dengan lapisan untuk menyerap dan meminimalkan kehilangan panas.
Sistem kerja dari kolektor ini yaitu sinar matahari akan melewati kaca
transparan pada kolektor dan langsung menuju lempengan konduktor penyerap
panas (plat absorber) yang kemudian mengubah energi matahari yang diterima
menjadi energi panas. Selanjutnya panas ditransfer ke cairan dalam pipa tembaga
yang melekat pada plat absorber yang dicat menggunakan bahan khusus yang
menyerap dan mempertahankan panas lebih baik dari cat hitam biasa. Plat
absorber terbuat dari logam tembaga atau aluminium, karena logam merupakan
konduktor panas yang baik. Tembaga adalah konduktor yang lebih baik tetapi
kurang tahan terhadap korosi dibandingkan aluminium dan harganyalebih mahal.
Keuntungan utama dari kolektor surya plat datar adalah kolektor ini
memanfaatkan kedua komponen radiasi matahari yaitu melalui sorotan langsung
dan sebaran sehingga tidak memerlukan tracking matahari dan juga karena
desainnya yang sederhana, hanya sedikit memerlukan perawatan dan biaya
Kolektor surya plat datar terdiri dari beberapa komponen utama yaitu:
1. Kaca penutup
Kaca penutup berfungsi untuk meneruskan radiasi surya berupa
gelombang pendek dan mencegah panas yang keluar dari kolektor ke lingkungan
pada bagian atas. Berdasarkan fungsi ini maka kaca penutup harus mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut [5]:
a. Transmisivitas tinggi ( )
b. Absorsivitas rendah ( )
c. Refleksivitas rendah ( )
d. Tahan panas
e. Ada dipasaran dan kuat
Ketebalan dan jarak kaca penutup terhadap plat absorber juga sangat
berpengaruh kepada temperatur penyerapan plat absorber didapat bahwa
temperatur plat tertinggi dicapai saat kaca yang dipakai jenis kaca bening dengan
tebal 3 mm dengan jarak kaca ke plat absorber 20 mm [6].
2. Plat absorber
Plat penyerap atau plat absorber berfungsi menyerap radiasi matahari yang
diteruskan kaca penutup dan mengkonversikan menjadi energi panas. Energi
panas dialirkan melalui fluida kerja udara secara konveksi. Bahan-bahan yang
dipakai untuk plat penyerap biasanya yaitu: aluminium, tembaga, kuningan, dan
baja. Berdasarkan fungsi plat absorber maka dalam pemilihan bahan plat harus
mengacu pada pertimbangan berikut ini [5]:
3. Isolasi
Isolasi berfungsi untuk memperkecil panas yang hilang dari kolektor ke
lingkungan pada bagian belakang dan samping kolektor.Pada isolasi terjadi
perpindahan panas secara konduksi sehingga kehilangan panas dipengaruhi oleh
sifat-sifat bahan. Isolasi yang digunakan haruslah memenuhi kreteria berikut [5]:
2. Concentrating collector
Jenis kolektor ini dirancang untuk aplikasi yang membutuhkan energi
panas temeperatur antara 100-400oC. Kolektor jenis ini mampu memfokuskan
energi radiasi cahaya matahari pada suatu receiver, sehingga dapat meningkatkan
kuantitas energi panas yang diserap oleh absorber. Spesifikasi jenis ini dapat
dikenali dari adanya komponen konsentrator yang terbuat dari material dengan
transmisivitas tinggi. Berdasarkan komponen absorbernya jenis ini
dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu, Line Focus dan Point Focus.[12]
10
11
( ) ................................ 2.1
Dimana n menyatakan nomor urut hari dalam satu tahun yang diawali
dengan nomor urut 1 untuk tanggal 1 Januari.
12
- Sudut zenith , adalah sudut antara radiasi langsung dari matahari dengan
garis normal bidang horisontal yang dinyatakan dengan persamaan :
cos = sin ............. 2.3
- Sudut azimut (
13
( ) ............................................... 2.10
14
2.4.2. Konveksi
Konveksi merupakan perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan massa
medianya, dan media konveksi adalah fluida. Konveksi terjadi karena adanya
perbedaan kecepatan fluida bila suhunya berbeda, yang tentunya akan berakibat
pada perbedaan berat jenis (berat tiap satuan volume). Fluida yang bersuhu tinggi
akan mempunyai berat jenis yang lebih kecil bila dibandingkan dengan fluida
sejenisnya yang bersuuhu lebih rendah. Karena itu, maka fluida yang bersuhu
tinggi akan naik sambil membawa energi. Hal inilah yang berakibat pada
terjadinya perpindahan kalor konveksi. Udara yang mengalir diatas suatu
permukaan logam pada sebuah alat pemanas udara surya, dipanasi secara
konveksi yaitu konveksi paksa dan konveksi alamiah, apabila aliran udara
disebabkan oleh blower maka ini disebut konveksi paksa dan apabila disebabkan
oleh gradien massa jenis maka disebut konveksi alamiah.
15
dimana :
Re = bilangan Reynold
V = kecepatan rata-rata dari fluida (m/s)
L = panjang kolektor (m)
= massa jenis (kg/m3)
= viskositas dinamik (kg/m.s)
Dengan pembagian jenis aliran berdasarkan bilangan Reynold sebagai berikut :
Re ≤ 5x105 untuk aliran Laminar
Re ≥ 5x105 untuk aliran Turbulen
Untuk laju perpindahan panas dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai
berikut :
..............................................2.12
dimana :
h = koefisien konveksi (W/m2.K)
A = luas permukaan kolektor surya (m2)
Ts = temperatur dinding (K)
= temperatur udara lingkungan (K)
Qh = laju perpindahan panas (Watt)
16
.............................................2.14
...........................................................2.15
dimana :
GrL = Bilangan Grashoff
= Massa Jenis (kg/m3)
G = Gravitasi (m/s2)
= Koefisien udara pada temperatur film (1/K)
L = Panjang Kolektor (m)
= Viskositas (N.s/m2)
RaL = Bilangan Rayleigh
Pr = Bilangan Prandt
Nux = Bilangan Nusselt
l = Lebar Kolektor (m)
hc = Koefisien konveksi (W/m2.K)
k = Konduktivitas termal (W/m.K)
Penentuan kondisi aliran pada kasus konveksi natural adalah menggunakan
bilangan GrL yang telah didefenisikan pada persamaan :
............................................. 2.16
17
2. Bidang miring
Bidang vertikal dapat dianggap sebagai bidang miring dengan kemiringan 900.
Dengan kata lain bidang miring adalah bidang vertikal yang sudut kemiringannya
kurang dari 900. Jika fakta ini dibawa ke kasus konveksi natural, maka semua
persamaan pada bidang vertikal dengan satu catatan kemiringannya harus
diperhitungkan. Untuk lebih jelasnya sebuah plat yang panas dimiringkan dengan
sudut kemiringan < 900 terhadap vertikal ditampilkan pada Gambar 2.15
Gambar 2.13 Konveksi Natural dan Tebal Lapisan Batas pada Bidang Miring
2.4.3. Radiasi
Radiasi adalah proses perpindahan panas melalui gelombang
elektromagnetik atau paket-paket energi (photon) yang dapat dibawa sampai pada
jarak yang sangat jauh tanpa memerlukan interaksi dengan medium. Disamping
itu jumlah energi yang membedakan antara peristiwa perpindahan panas konduksi
dan konveksi dengan perpindahan panas radiasi.
18
..................................................... 2.20
19
20
Karakteristik radiasi dari permukaan yang bertingkah laku seperti benda hitam :
1. Emisivitas
Emisivitas adalah rasio energi yang diradiasikan oleh material tertentu
dengan yang diradiasikan oleh benda hitam pada temepratur yang sama.
Emisivitas merupakan ukuran kemampuan suatu benda untuk
meradiasikan energi yang diserapnya. Benda hitam sempurna memiliki
emisivitas sama dengan satu ( tetapi objek sesungguhnya memiliki
emisivitas kurang dari satu. Umumnya, semakin kasar dan hitam benda
tersebut, emisivitas meningkat mendekati 1. Semakin reflektif suatu benda,
maka benda tersebut memiliki emisivitas mendekati 0. Emisivitas adalah
satuan yang tidak berdimensi. Emisivitas bergantung pada faktor
diantaranya temperatur, sudut emisi, dan panjang gelombang radiasi.
2. Absorbsivitas (Penyerapan)
Tidak seperti halnya emisivitas, absorpsivitas atau refleksivitas dan
transmisivitas bukanlah bagian dari sifat-sifat permukaan karena ketiga hal
ini bergantung kepada radiasi yang datang ke permukaan. Absorpsi adalah
proses pada saat suatu permukaan tersebut, melainkan ada sebagian yang
dipantulkan atau ditransmisikan. Akibat langsung dari proses penyerapan
ini adalah terjadinya peningkatan energi dari dalam medium yang terkena
panas tersebut.
21
22
Berdasarkan berapa kali fluida melalui penukar kalor dibedakan jenis satu kali
laluan dengan multi atau banyak laluan.
Pada jenis satu laluan masih terbagi dalam tiga tipe berdasarkan arah aliran dari
fluida, yaitu :
a. Penukar kalor tipe berlawanan, yaitu bila kedua fluida mengalir dengan
arah yang saling berlawanan. Pada tipe ini mungkin terjadi bahwa
temperatur fluida yang menerima panas saat keluar penukar kalor lebih
tinggi dibanding temperatur fluida yang memberikan kalor saat
meninggalkan penukar kalor.
b. Penukar kalor tipe aliran sejajar, yaitu bila arah aliran dari kedua fluida
didalam penukar adalah sejajar. Artinya kedua fluida masuk pada sisi yang
satu dan keluar dari sisi yang lain.
c. Penukar kalor dengan aliran silang, artinya arah aliran kedua fluida saling
bersilangan. Contoh yang sering kita lihat adalah radiator mobil dimana
aliran air pendingin mesin yang memberikan energinya ke udara saling
bersilangan.
23
Kehilangan energi panas tersebut terjadi dari bagian atas (qa),bawah (qb)
dan samping (qs).Indikator perubahan panas ditunjukkan dari perubahan
temperatur lingkungan (TL), kaca penutup 1 (TK1), gap udara 1 (TG1),kaca penutup
2 (TK2), gap udara 2 (TG2), plat absorber (TPA).
Ua = ................ 2.23
24
Bilangan NuL untuk konveksi natural pada gap kolektor plat datar
bergantung pada bilangan Rayleigh (RaL). Untuk RaL lebih besar dari 102 dan
lebih kecil dari 108 ( 102< Ra < 108) dapat dihitung dengan persamaan (2.28) yang
diajukan oleh Niemann [23].
Dimana nilai dari parameter m, K dan n seperti pada tabel 2.4 berdasarkan sudut
kemiringan kolektor ().
Tabel 2.1. Nilai parameter m, K dan n
m n K
0o 0,0700 0,32 x 104 1,333
o 4
45 0,0430 0,41 x 10 1,360
90o 0,0236 1,01 x 104 1,393
25
GrL = ........................................................... 2.30
Dimana koefisien expansi panas volumetrik untuk gas ideal adalahsesuai dengan
persamaan (2.31)[23].
= = = ................................... 2.31
PrL= = ........................................................ 2.33
26
Re = ........................................................... 2.37
Re = .......................................................... 2.38
27
28
Dari keterangan diatas dapat kita simpulkan bahwa air panas akan selalu
berada pada bagian permukaan air. Hal ini dikarenakan massa jenis air panas lebih
kecil dari pada massa jenis air dingin, denga sendirinya air panas akan berada
pada permukaan. [29]
29
30
Dimana PA adalah nilai absorsivitas dari plat absorber yang bergantung dari
bahan material. Untuk bahan plat alumunium nilai absorvsivitas adalah 0,97. k1
adalah transmisivitas kaca penutup yaitu 0,85. Sedangkan AK adalah luas dari
kolektor.
2.10. Efisiensi termal Kolektor
Efisiensi termal adalah ukuran tanpa dimensi yang menunjukkan performansi
peralatan termal. Efisiensi termal dapat dirumuskan seperti pada kolektor surya
plat datar dapat dihitung dengan persamaan,
th = ................................................ 2.43
Berdasarkan definisi tersebut maka efisiensi termal pada kolektor surya plat datar
dapat dihitung dengan persamaan,
∑ ∑
K= ∑
........................................ 2.44
31