Anda di halaman 1dari 4

Judul Effect of Vacuum Level on Heating Speed on Ethanol Destillation

Process Using Coaxial Vacuum Tube Solar Collector


Jurnal IOP Conference Series: Materials Science and Engineering
Tahun 2019
Penulis Sutomo, W Nuriana, Sutrisno dan J Triono
Jumlah halaman 6 (enam)
Reviewer Ainun Nabil Safitri (2108036075)

Tujuan Penelitian 1. Untuk meninjau kinerja kolektor tabung vakum koaksial yang
digunakan untuk proses distilasi etanol
2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kevakuman terhadap
kecepatan pencapaian temperature pada proses destilasi
menggunakan solar collector coaxial vacuum tube
Inti tentang Pengumpul tabung vakum yang merupakan salah satu teknologi
Penelitian energi panas matahari sangat mungkin dikembangkan di daerah
sekitar khatulistiwa karena intensitas radiasinya melimpah dan
teknologinya lebih sederhana. Syah et al menyatakan bahwa
para kolektor tabung vakum pengaruh bayangan dari tabung
yang berdekatan dan sudut datangnya pancaran radiasi yang
dapat memengaruhi kinerja kolektor. Vacum tube collectors
(kolektor tabung evakuasi) adalah salah satu dari berbagai jenis
kolektor panas yang memiliki daerah penyerapan (absorber)
yang efektif karena posisi jalur matahari 2 dimana cahaya
matahari tegak lurus dengan absorber. Persentasenya sama
untuk menghindari kehilangan panas yang diserap oleh isolasi
vakum konduktivitas rendah. Menurut Kim et al. (2007),
kolektor surya tabung vakum memiliki ekstraksi panas yang
lebih tinggi pada kisaran suhu di atas 80 °C dibandingkan
dengan kolektor pelat datar karena kolektor memiliki efek
gabungan pelapisan permukaan selektif dan insulasi vakum
untuk melindungi elemen penyerap. memiliki efisiensi. Selain
energi panas matahari yang merupakan sumber energi
terbarukan, etanol juga merupakan sumber energi potensial
yang dapat dikembangkan. Etanol bisa diproduksi dengan
berbagai cara yang mana salah satunya dengan proses biologis
dengan fermentasi yang menghasilkan etanol dengan kadar
rendah. Agar etanol yang kita hasilkan berkadar rendah, kita
bisa memisahkan air yang terkandung di dalamnya yang bis
akita lakukan dengan cara destilasi. Destilasi adalah pemisahan
komponen berdasarkan titik didihnya.
Pada penelitian ini, data diambil dari awal pengujian seperti
intensitas radiasi, tekanan tabung kolektor, temperatur dalam
tabung kaca, temperatur absorber, temperatur etanol masuk dan
keluar kolektor dan temperatur lingkungan karena etanol yang
dapat menguap pada suhu ruang. Kolektor tabung vakum
koaksial untuk distilasi etanol pada prinsipnya memanfaatkan
panas yang terperangkap di dalam tabung kolektor untuk
penguapan. Untuk mencegah kehilangan panas yang
terperangkap di kolektor, gunakan penyekat udara vakum. Pada
penilitian ini dilakukan dengan variasi intensitas radiasi; 998
W/m2; 878 W/m2; dan 782W/m2.
Gambar tabung vakum koaksikan kolektor surya

Hasil dan Pada penilitian ini menunjukkan bahwa semakin rendah tekanan
Pembahasan pada kolektor, semakin cepat suhu penguapan etanol tercapai.
Berikut grafik-grafik yang dihasilkan untuk intensitas radiasi
782 W/m2; 878 W/m2 998 W/m2
Gambar 2-4 menunjukkan grafik kinerja suhu versus waktu
pemanasan etanol pada proses distilasi dengan coaxial vacuum
tube collector. Dapat disimpulkan dari hasil yang diperoleh
bahwa dalam periode pemanasan yang sama dalam tabung
pengumpul yang tekanannya lebih rendah suhunya lebih tinggi
Pada penelitian ini pemanasan etanol dilakukan dengan suhu
penguapan etanol berkisar antara 79°C hingga 83°C dan
dipertahankan selama pengujian berlangsung. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan tiga variasi intensitas pancaran
yaitu 782. W/m2, 878 W/m2 dan 998 W/m2 (tekanan kolektor 1
atm, 0,5 atm, 0,315 atm, 0,179 atm, dan 0,043 atm.
Gambar 5 menunjukkan bahwa semakin rendah tekanan kolektor
semakin cepat suhu penguapan etanol tercapai.

Kesimpulan Yang dapat kita simpukan adalah dari tiga intensitas radiasi, ketika
penguapan etanol temperatur yang dicapai saat pemanasan pada
kolektor menunjukkan bahwa semakin rendah kolektor tekanan
semakin cepat suhu penguapan etanol tercapai
Kelebihan 1. Dalam jurnal sudah dicantumkan hasil pengamatan dalam
bentuk grafik
Kekurangan 1. Abstrak tersebut belum bisa dikatakan benar karena,
seharusnya dibagian absatrak mencakup: tujuan, metode hasil,
pembahasan, dan kesimpulan. Namun, di dalam abstrak
tersebut secara singkat belum merangkum inti dari bagian-
bagian tersebut.
2. Pada bagian pendahuluan kurang dijelaskan lebih detail terkait
judul yang ada.
3. Kurangnya penjelasan mengenai grafik yang dihasilkan

Anda mungkin juga menyukai