Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM UTILITAS
PENGOPERASIAN MENARA PENDINGIN

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3
Hasni Kesuma Ratih (0612 3040 0321)
Ridhollahi (0613 3040 0331)
Robby Admiral Saputra (0613 3040 0332)
Siti Rahma Yanti (0613 3040 0333)
Sri Darma Yanti (0613 3040 0334)
Temmy Gusrini (0613 3040 0335)
Virta Puspita Sari (0613 3040 0336)

Kelas : 5 KB

Instruktur : Hj. Sofiah, S.T, M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2015
MENARA PENDINGIN

I. Tujuan Percobaan
 Memahami prinsip kerja menara pendingin
 Mampu menghitung perhitungan yang berkaitan dengan menara pendingin

II. Alat dan Bahan


 Menara pendingin sistem sirkulasi udara terbuka
 Air

III. Dasar Teori


Kemudahan mendapatkan air pada daerah industry merupakan alasan utama
mengapa air dipakai sebagai media pendingin untuk produk-produk industry. Faktor
utama mengapan air banyak digunakan sebagai media pendingin adalah :
1. Air mempunyai kapasitas panas tinggi
2. Mudah dalam transformasi pemakaiannya
3. Harga relative murah dan mudah didapat
4. Pada batas-batas suhu penggunaan yang normal tidak terjadi pemuaian dan
penyusutan yang nyata

Sesuai dengan karakteristiknya air mempunyai sifat-sifat tertentu antara lain :


1. Adanya mikroorganisme yang hidup dalam air
2. Mempunyai suhu tertentu
3. Adanya zat terlarut dan tidak terlarut

Dalam mendapatkan kualitasair pendingin yang baik dan memenuhi syarat,


menara pendingin dilengkapi dengan Chemical Treatment Package, dimana proses ini
ditambahkan beberapa bahan kimia seperti : polyphospat untuk mencegah korosi, asam
sulfat sebagai pengontrol pH dan polycrene sebagai pengontrol pertumbuhan
mikroorganisme.

Sistem Kerja Menara Pendingin dibagi menjadi tiga, yaitu :


A. Sistem Satu Kali Aliran
Sistem ini merupakan sistem yang sesuai untuk media pendingin dalam jumlah
persediaan yang cukup banyak atau tidak terabatas. Dalam sistem air pendingin hanya
satu kali melewati Alat Penukar Panas dan keluar dari sistem, kemudian air dialirkan
kembali ke tangki penampung, sungai atau laut. Air yang digunakan biasanya air
tawar atau air laut tergantung mudahnya mendapatkan air tersebut. Contoh
penggunaannya sebagai pendinginan condenser dan air proses. Masalah yang timbul
pada sistem satu kali aliran antara lain terjadi korosi, kerak (fouling), scale dan
mikroorganisme.

Cold water Warmed water

. supply water

HE

Gambar 1. Sistem Satu Kali Aliran

B. Sistem Sirkulasi Terbuka


Pada sistem ini air dialirkan dari menara pendingin (Cooling Tower Basin) menuju
peralatan perpindahan panas untuk mendinginkan produk-produk proses, dan keluar
dari HE air dilewatkan kembali ke menara pendingin pada unit penguapan, dimana air
yang teruapkan berfungsi sebagai pendingin untuk air yang tinggal. Akibat penguapan
terjadi perubahan kualitas air dan komposisi zat-zat kimia dalam air make-up.
Masalah yang tibul pada sistem sirkulasi terbuka antara lain korosi, keraj,
mikroorganisme dan pelapukan kayu.

C. Sistem Sirkulasi Tertutup


Pada sistem ini air pendingin disirkulasikan secara rantai tertutup, sehingga
penguapan dapat diabaikan dan komponen zat-zat kimia tidak berubah. Contoh
penggunaannya pada pendingin mesin diesel dan radiator mobil. Masalah yang timbul
pada sistem ini antara lain korosi dan fouling.

Pembagian Menara Pendingin


Menara pendingin dirancang untuk mendinginkan air panas yang keluar dari condenser,
sehingga air tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai menara pendingin. Mekanisme
media pendingin dicapai dengan jalan kontak langsung air dan udara, dimana udara akan
jenuh dengan air dan suhu air akan mendekati duhu bola basah udara.
1. Menara Atmospheric
Menara ini tergantung pada angin dan harus di daerah yang relative terbuka untuk
menerima arus angin yang cukup dari semua arah. Menara ini tidak memerlukan
tenaga yang cukup besar untuk memompa air bagian atas yang cukup tinggi.
Menara ini membutuhkan tanah yang cukup luas.
2. Menara Natural Draft
Menara ini bekerja tergantung pada suhu ruang. Menara ini relative besar dan
tidak memerlukan kipas dan mempunyai ukuran yang sangat tinggi.
3. Menara Mechanical Draft
Pada menara ini disirkulasikan dengan menggunakan kipas yang diletakkan di
bagian bawah menara yang disebut forced draft. Ukuran menara iini lebih kecil
jika dibandingkan dengan menara atmospheric ataupun menara natural draft.

II. DEFINISI MENARA PENDINGIN (COOLING TOWER)

Menara pendingin merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk


menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas dari air dan
mengemisikannya ke atmosfir. Menara pendingin menggunakan penguapan dimana
sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan kemudian dibuang ke
atmosfir.Sebagai akibatnya, air yang tersisa didinginkan secara signifikan.Menara
pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari peralatan-peralatan yang hanya
menggunakan udara untuk membuang panas, seperti radiator dalam mobil, dan oleh
karena itu biayanya lebih efektif dan efisien energinya.
Gambar 1. Diagram skematik sistim menara pendingin

(Laboratorium Nasional Pacific Northwest, 2001)

III. KOMPONEN-KOMPONEN PADA COOLING TOWER

Komponen-komponen dari Cooling tower adalah:

1. Rangka dan casing


Hampir semua menara memiliki rangka berstruktur yang menunjang tutup luar
(wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya.Dengan rancangan yang lebih
kecil, seperti unit fiber glass, wadahnya dapat menjadi rangka.

2. Bahan pengisi
Terdapat dua jenis bahan pengisi, yakni:

a. Bahan pengisi berbentuk percikan/splash fill: air jatuh bdi atas lapisan yang
berurut dari batang pemercik horizontal, secara terus-menerus pecah menjadi
tetesan yang lebih kecil, sambil membasahi permukaan bahan pengisi. Bahan
pengisi percikan dari plastic memberikan perpindahan panas yang lebih baik
daripada bahan pengisi percikan dari kayu.
b. Bahan pengisi berbentuk film: terdiri dari permukaan plastic uang yipis
dengan jarak yang berdekatan dimana di atasnya terdapat semprotan air,
membentuk lapisan film yang tipis dan melakukan kontak dengan udara.
Permukaannya dapat berbentuk datar bergelombang, berlekuk, atau pola
lainnya.Jenis bahan pengisi film lebih efisien dan memberi perpindahan panas
yang sama dalam volume yang lebih kecil daripada bahan pengisi jenis splash.
3. Kolam air dingin
Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah menara, dan menerima air
dingin yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi.Kolam
biasanyamemiliki sebuah lubang atau titik terendah untuk pengeluaran air dingin.

4. Drift eliminators
Alat ini menanglap tetesan air yang terjebak dalam aliran udara agar tidak hilang ke
atmosfir.

5. Saluran udara masuk


Ini adalah titik masuk bagi udara menuju menara. Saluran masuk ini dapat berada
pada seluruh sisi menara.

6. Louvers
Kegunaan louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi dan
menahan air dalam menara.

7. Nosel
Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi.

8. Fan
Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya digunakan di dalam menara.
Fan ini disesuaikan untuk mengirim aliran udara yang dikehendaki .

Beberapa istilah yang digunakan dalam cooling tower ini adalah :


 Drift : droplet air yang terbawa oleh udara keluar dari cooling tower. Droplet
drift ini mempunyai konsentrasi yang murni sama seperti air yang msuk ke tower.
Kecepatan drift secara khusus diturunkan dengan menggunakan alat seperti baffle,
yang disebut dengan drift eliminator, udara mengalir setelah meninggalkan daerah fill
dan spray tower.
 Blow out : droplet air keluar cooling tower dengan memutar, secara umum pada
aliran udara masuk yang terbuka. Air juga dapat hilang, tidak memutar, melalui
deburan atau misting. Alatnya seperti wind server, louver, splash deflector. Dan water
diverter yang digunakan untuk membatasi kehilangan ini.
 Plume : aliran udara keluar yang jatuh meninggalkan cooling tower. Plume ini
terlihat ketika air menguap yang mengandung kondensat yang kontak dengan
pendingin air.
 Blow down : bagian mensirkulasi aliran air yang keluar untuk mempertahankan
atau mempertahankan junlah padatan terlarut dan yang murni lainnya pada level yang
sesuai.
 Leaching : menghilangkan bahan kimia pengawet kayu dengan mencucinya pada
air yang mengalir melalui cooling tower berstruktur kayu.
 Noise : pancaran bunyi yang sangat kuat dari cooling tower dan catatan yang
yang diberikan dari jarak arahnya. Bunyi dibangkitkan dengan air yang jatuh, gerak
air dari kipas, daun kipas yang bergerak didalam struktur, dan motor, gearbox atau
sabuk penggerak.
Cooling tower ini berfungsi untuk melepaskan panas air yang keluar dari kondensor
agar air dapat diresirkulasi atau dikeluarkan dan digunakan kembali.

Major Components

 Cooling Tower(Supply) Basin


Air disediakan dari pemecatan Berputar-Putar Sistem Penyediaan Air [bagi/kepada]
suatu Kolom/Dok/Bak Distribusi, dari yang mana Pompa Menara Pendingin
mengambil suatu pengisapan.

 Cooling Tower Pumps


Pompa [yang] besar ini menyediakan air pada (di) atas 100,000 galon per menit
[bagi/kepada] satu atau lebih Menara Pendingin. Masing-Masing pompa pada
umumnya (di) atas 15 kaki dalam. Motor Perakitan mungkin (adalah) 8 [bagi/kepada]
10 kaki tinggi. Total permintaan elektrik dari semua Menara Pendingin pompa mungkin
(adalah) sebanyak . seperti 5% tentang keluaran yang elektrik setasiun [itu].

IV. PRINSIP KERJA COOLING TOWER

Air panas yang masuk pada bagian atas cooling tower didistribuskan secara merata
didalam rumah cooling tower, lalu akan jatuh kebawah dikarenakan gaya gravitasi atau
pancaran air diarahkan ke bawah. Air yang masuk dan udara melalui filling arahnya searah.
Disana terjadi perpindahan panas dan perpindahan massa, dimana perpindahan panas dan
perpindahan massa terjadi dari air ke udara. Udara yang banyak memiliki kandungan
air(jenuh) disirkulasikan dengan kipas sehingga udara yang belum jenuh masuk ke rumah
cooling tower. Air dingin yang ditampung di bak penampung digunakan kembali.

Dalam proses ini, terjadi penghilangan air karena terjadi penguapan. Sehingga harus
diberi masukan air tambahan (make up water).Air dingin yang dihasilkan dilewatkan melalui
saringan agar kotoran-kotoran atau padatan-padatan mineral tertahan dan tidak melewati alat
lainnya.

V. TIPE-TIPE COOLING TOWER

Cooling tower dimasukan kedalam dua subdivisi utama, yaitu :

1. Natural draft atau atmospheric


Cooling tower jenis ini menggunakan cerobong asap beton yang sangat besar untuk
memasukan udara melalui media. Dikarenakan ukuran tower yang besar (tinggi 500
kaki dan diameter dasarnya 400 kaki) maka secara umum digunakan untuk laju alir
diatas 200000 gal/menit. Biasanya jenis tower ini digunakan untuk menghasilkan
daya di Amerika Serikat. Jenis ini tidak menggunakan kipas untuk mengahsilkan
aliran udaranya, udara diperoleh dari aliran induksi natural atau alami dari spray
tekanan.
Gambar 3. Menara Pendingin Natural Draft
2. Mechanical draft
Cooling tower jenis ini paling banyak digunakan. Tower ini menggunakan kipas
besar untuk mengambil udara melalui sirkulasi air. Air mengalir kebawah diatas
permukaan fill yang membantu meningkatkan panas antara air dan udara.
Cooling tower jenis Mechanical Draft dibagi menjadi dua macam yaitu :

1. Forced Draft
Tower jenis ini mempunyai kipas, basin, dan pipa yang diletakan didalam
struktur tower. Pada jenis ini , kipas diletakan dibagian bawah atau dasar. Tidak
ada celah pada dinding bagian luarnya. Struktur baja atau susunan kayu tertutupi
dengan panel yang terbuat dari aluminium, galvanized baja, atau asbestos
cemnent board. Selama operasi kipas mengahsilkan udara pada kecepatan
rendah secara horizontal melalui packing dan kemudian secara vertical
berlawanan dengan aliran air yang kebawah yang terjadi pada sisi kipas. Drift
eliminator diletakan pada atas tower yang melepaskan air yang masuk ke udara.
Vibrasi dan noise dikurangi ketikan alat berputar yang terbuat dari pondasi padat
(solid). Kipas ini sering mengatasi dry air atau keringnya udara, pengurangan
erosi, dan masalah kondensasi air.
Gambar 4. Menara Pendingin Fored draft

2. Induced Draft
Tower jenis ini terdiri dari 2 macam yaitu :
1. Counterflow
2. Crossflow
Jenis counterflow dan crossflow ini selain dimasukan kedalam induced draft
juga dapat dimasukan kedalam karakteristik cooling tower berdasarkan aliran
udaranya.

 Counterflow
Pada tower counterflow ini, udara bergerak naik secra vertical melalui fill,
berlawanan dengan jatuhnya air. Dikarenakan keperluan pemasukan yang tinggi
dan daya hisap yang penuh, penggunaan system spray bertekanan tinggi,
tekanan udara yang hilang besar, maka beberapa counterflow tower kecil yang
secara fisik lebih tinggi, memerlukan lebih banyak pompa, dan menggunakan
lebih banyak kipas dibandingkan crossflow. Pada counterflow tower yang lebih
besar, penggunaan system distribusi bertekanan rendah gravity-releated,
ditambah dengan ketersediaan daerah masukan dan daerah plenum untuk
pengaturan udara, menyebabkan perawatan yang sangat diperlukan.
 Crossflow
Tower jenis ini mempunyai fill konfigurasi yang aliran udaranya mengalir
secara horizontal, air yang akan didinginkan dialirkan kedalam kolom masukan
air panas yang diletakan dibagian atas fill, dan didistribusikan ke fill secara
gravitasi melalui lubang orificies didasar basin. Cooling tower jenis crossflow
ini terdiri atas 3 macam, yaitu
1. Double flow
2. single flow
3. spray filled

VI. MASALAH PADA COOLING TOWER


Masalah yang berpotensial muncul dalam sistem pendinginan adalah : Korosi, deposit kerak,
dan pertumbuhan mikrobiologi ( jamur dan lumut ).
 A. Korosi
Korosi adalah proses elektrokimia, proses anodik yang terjadi dalam sistem dimana beda
potensial metal dan keberadaan oksigen yang terlarut dalam media akan membentuk radikal
bebas yang sangat reaktif terhadap besi.
Kondisi ini akan diperparah oleh keberadaan chemical lain yang terlarut dalam media (air).
 B. Kerak
Kerak adalah endapan yang melekat dalam sistem perpindahan panas, material endapan yang
terlarut dalam air secara specifik dikenal sebagai ‘hardness’. Material atau hardness ini akan
membentuk kerak bila konsentrasinya tinggi dan atau temperatur yang cukup tinggi.
Semakin tebal kerak yang terbentuk dalam sistem pendingin, maka effisiensi cooling tower
akan semakin kecil dan bila dibiarkan tanpa kontrol maka saluran air pendingin akan menjadi
buntu.
 C. Lumpur
Lumpur biasanya terbentuk dari endapan yang tidak dapat membentuk kerak seperti :
1. Suspensi dari besi atau garam kesadahan yang terikut dalam air make up.
2. Material organik alami dari air make up.
3. Partikel yang terikut dari udara.
4. Additive organik yang terikut dari process yang rusak.
5. Hasil dari korosi migrasi.
 D. Mikroorganisma
Sistem pendingin air, biasanya menggunakan sirkulasi dimana kontak dengan udara adalah
hal yang utama dalam transfer panas, hal ini memungkinan kontak yang sangat besar dengan
spora algae, jamur dan bakteri (mikroorganisma ) dari udara. Adakalanya lumpur dan
mikroorganisma bersinergi membentuk endapan tebal pada permukaan basin cooling tower.
 Untuk cooling tower yang menggunakan motor maka perlu dilakukan perawatan
untuk motor. Adapaun jenis gangguan dan cara mengatasinya adalah sebagai berikut:
TROUBLE SEBAB PERBAIKAN
Periksa daya starter.
Perbaiki koneksi control
Tidak ada daya dalam
pada motor. Pastikan
Motor tidak bekerja motor, kabel koneksi yang
overload dalam dan short
salah
sirkuit dalam keadaan
normal.
Periksa tegangan pada
Motor tidak bekerja Tegangan rendah terminal motor. Samakan
dengan name plat motor.
Open circuit pada lilitan Periksa lilitan motor dari
Motor tidak bekerja
motor kemungkinan open circuit
Drive motor dan atau fan
Motor tidak bekerja Periksa gear motor atau fan.
macet
Periksa bila terjadi
Motor tidak bekerja Rotor cacat kerusakan pada bars dan
ring
Periksa tegangan dan arus
Tegangan tidak sesuai/ tidak
Kerja motor terlalu panas pada tiga saluran apakah
stabil
sesuai dengan name plat
Periksa sudut fan blade dan
Kerja motor terlalu panas Overload
bearing apakah rusak
Periksa power suplai & rasio
Kerja motor terlalu panas Putaran motor tidak sesuai
gear.
Pelumasan pada bearing Kurangi dan jalankan motor
Kerja motor terlalu panas
terlalu banyak diatas kecepatan
Gesekan motor dan selimut
Kerja motor terlalu panas Ganti bearing yang aus.
stator
Kesalahan pelumasan dalam Ganti dengan pelumasan
Kerja motor terlalu panas
bearing yang sesuai
Motor tidak bekerja jika
Kerja motor terlalu panas Satu phasa terbuka hanya satu phasa, periksa
wiring control dan motor.
Kerja motor terlalu panas Ventilasi yang kurang Buat ventilasi lebih besar
Kerja motor terlalu panas Kesalahan lilitan Periksa dengan ohmmeter
Kerja motor terlalu panas Shaft motor bergerak Luruskan atau ganti swhaft
Ganti busi dan lumasi
Kerja motor terlalu panas Pelumasan tidak cukup
kembali bearing
Pembusukan atau material
Bersihkan oli kemudian
Kerja motor terlalu panas yang tidak dikenal dalam
lumasi kembali
pelumas
Kerja motor terlalu panas Bearing rusak Ganti bearing
Lihat fan service manual
Kerja motor terlalu panas Sudut fan blade tidak sesuai
untuk sudut yang benar
Periksa transformator,
Tegangan terminal motor gunakan tegangan yang
Motor tidak mencapai
terlalu kecil akibat drop lebih besar pada
kecepatan yang diinginkan
aliran transformator atau kurangi
beban
Periksa retakan dekat
Motor tidak mencapai bearing, kemungkinan
Rotor rusak
kecepatan yang diinginkan dibutuhkan penggantian
rotor atau diperbaiki
Motor tidak mencapai Ganti/tukar dua dari tiga dari
Rangkaian phasa salah
kecepatan yang diinginkan koneksi motor.
Motor tidak mencapai Lihat gearreducer service
Geareducer bearing
kecepatan yang diinginkan manual
Periksa cengkraman gigi
Motor tidak mencapai
Gear (gear engagement) dan
kecepatan yang diinginkan
perbaiki jarak hingga klop.
Motor tidak mencapai Hilangnya baut dan
Pasang baut dan kencangkan
kecepatan yang diinginkan pengelap
Pastikan bahwa motor dan
shaftgeareducer dalam
posisis yang sesuai, lakukan
rebalancing drive shaft
Motor tidak mencapai Drive shaft tidak seimbang
dengan menambahan/
kecepatan yang diinginkan dan aus pada coling
mengurangi beban pada
balancing screw cap.
Perbaiki/ganti kolping yang
aus.
Pastikan fan balde pada
Motor tidak mencapai posisis yang tepat dan
Fan
kecepatan yang diinginkan pastikan sudut kemiringan
semua blade sama.
Motor tidak mencapai Periksa ujung shaft, ganti
Geareducer bearing aus
kecepatan yang diinginkan bearing jika dibutuhkan
VII. MAINTENANCE COOLING TOWER

1. cooling tower
periksa dari kebocoran, crack (retak) lubang serta korosi bila memakai casing logam

2. basin
periksa korosi bagian kotoran, puing-puing yang menghasilkan kondisi optimum
untuk perkembangan bakteri (legionalle). Periksa sambungan air dan bersihkan dari
sampah. Periksa bagian yang terbuat dari logam dari korosi dan dari kebocoran
(harian)

3. fan deck
periksa korosi pada logam dan kayu yang rapuh, pastikan bagian dari deck dalam
kondisi baik dan hubungan antara bagian kencang

4. system perpipaan
system periksa dari kebocoran, korosi dan berkurangnya material lapisan (bulanan)

5. control flow valve


periksa dari korosi dan kelelahan air, reset valve untuk balancing (bulanan)

6. fill (packing)
terdiri dari 2 jenis, splash dan film, film yang berbeda membutuhkan perawatan yang
berbeda pula.

7. kopling dan drive shaft


periksa dari korosi dan kerusakan, periksa seluruh sambungan, terutama pada flexible
connection dari korosi, kelelahan, retak, (tergantung kebutuhan)

8. fan
jika dipasang fan sentrifugal, blower diperiksa dari kerusakan atau hilangnya blade,
serta korosi dari endapan. Periksa dan stel kembali fan pitch (sudu) sesuaikan dengan
ukuran yang direkomendasikan dengan toleransi ½ .periksa dan kencangkan seluruh
koneksi (tergantung kebutuhan)

9. make up water
jalankan/operasikan valve atau switch secara manual sehingga diperoleh penutup
valve sesuai dengan rancangan (tergantung kebutuhan).

  Perawatan cooling tower pada prinsipnya adalah perawatan sistem pendingin, mulai
dari tandon air, perpipaan, cooling tower sampai pada cooling point ( pendingin alat
produksi ).Perawatan dengan bahan kimia harus diperhatikan aspek keseimbangan antara
mencegah pembentukan kerak dengan keberhasilan menahan / mencegah terbentuknya
korosi.Penentuan dosis chemical didasar pada total volume system, make up / air yang
dikonsumsi, jenis cooling tower, tata letak dan system perpipaan serta analisa air yang
dipakai.Adakalanya terbentuk endapan yang berlebihan, hal ini terjadi karena kondisi solid
dalam air yang terlalu tinggi.Bila pembentukan lumpur terbentuk pada system terbuka
pada bagian sisi dari cooling tower, maka perawatan cukup dengan membersihkan lumpur
yang mengendap secara manual.Mikroorganisma dihambat dengan memberikan chemical
yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisma tersebut.
 
IV. Prosedur percobaan
1. Mendengarkan penjelasan menara air pendingin.
2. Mengobservasi bagian-bagian menara pendingin.
3. Memahami prinsip kerja dari menara air pendingin.
4. Menganalisis contoh perhitungan soal yang berkaitan dengan menara pendingin.

V. Data pengamatan

Pada percobaan kali ini, tidak dilakukan pengambilan data , melainkan hanya
dilakukan peninjauan terhadap menara pendingin yang ada di ruang lingkup Laboratorium
Utilitas serta mendengarkan penjelasan dari instruktur.

VI. Perhitungan
Contoh soal (Sumber : Modul Perpindahan Massa Termal, halaman 69)

Suatu menara pendingin digunakan untuk mendinginkan air. Pada menara ini digunakan
laju alir 6’/s = 1,356 kg udara kering / s.m 2, dan laju alir air L’/s = 1,356 kg /s.m 2. dengan
kondisi tersebut air mengalami pendinginan dari T 1,2 = 43,3 oC sampai TL1 = 29,4 oC.
Tekanan operasi 1,013.105 Kpa. Udara masuk pada 29,4 oC dan mempunyai suhu bola basah
23,9 oC. Kya = 0,358 kg/s.m3 dan hLa/ Kya = 4,187.104 J/kg K. Kapasitas panas air, CL =
4,187 kJ/kg K (1 kal/goC). Tentukan tinggi menara tersebut !
Penyeselesaian :
TG1 = 29,4 oC
Tw = 23,9 oC
Dengan menggunakan peta psikiometrik, diperoleh Y1 = 0,0165 kg H2O/kg udara kering
Membuat garis kesetimbangan Hi vs Ti dengan data sebagai berikut :

T1, oC Hi, kJ/kg udara kering


26,7 84,0
29,4 97,2 x 103
32,2 112,2 x 103
35 120,9 x 103
37,8 148,9 x 103
40,6 172,1 x 103
43,3 197,2 x 103
46,1 224,5 x 103

HG1 = (1,005 + 1,88 y) (T-To) + y . λo


= (1,005 + 1,88 – 0,0165) (29,4-0) + (2501 x 0,0165)
= 71,7 kJ/kg
Titik masuk (A) = 24,9 oC dengan HG1 = 71,7 kJ/kg digambarkan dalam grafik untuk garis
operasi.
TL2 = 43,4 oC
G’(HG2-HG1) = Lra . CL (Tc2-Tc1)
1,356 (HG2-HG1) = 1,356 (4,187) (43,3 – 29,4)
HG2 = 129,9 kJ/kg udara kering

Membuat diagram entalpi – suhu dengan garis operasi menara pendingin.

Untuk berbagai titik (suhu cairan) ditentukan HG dengan bantuan garis operasi, (titik – titik
C,D,E,F,G). Harga Hi diperoleh dengan membuat garis dengan slope
−h ixQ kJ
=−41,87 . Misal titik CC1 memotong kesetimbangan.hasilnya
Kya kgudarakering
dapat dilihat pada tabel berikut :

1
Titik Hi HG Hi-HG
Hi−HG
A 94,4 71,7 22,7 4,41 x 10-2
C 108,4 83,5 24,9 4,02 x 10-2
D 124,4 94,4 29,5 3,39 x 10-2
E 141,8 106,5 35,3 2,83 x 10-2
F 162,1 118,4 43,7 2,29 x 10-2
B 186,7 129,9 54,8 1,82 x 10-2
Dengan menggunakan persamaan di bawah ini, maka dapat diperoleh tinggi menara

G1 dHG
Z = ʃ dz = x ʃ Hg 2
sxKyxa Hg 1 Hi−Ha
G1 dHG
Dimana =1,356 ; Ky . a=0,355 ; ʃ Hg 2 =0,82
s Hg1 Hi−Ha
1,356
Jadi, tinggi menara : Z = ( 0,82 )=1,192 meter
0,355
VII. Pertanyaan
1. Mengapa air banyak digunakan sebagai media pendingin
Jawab:
Kemudahan mendapatkan air pada adaerah industrri merupakan alasan utama
mengapa aiar dipakai sebagai media pendingin unutk produk-produk industri. Faktor
utama mengapa air banyak digunakan sebagai media pendingin adalah:
1. Air mempunyai kapasitas panas tinggi
2. Mudah dalam transfortasi dan pemakaian
3. Harga relatif murah dan mudah didapat
4. Pada batas-bats suhu penggunaan tidak terjadi pemuain dan penyusutan yang
nyata

2. Jelaskan perbedaan sistem menara pendingin satu kali pakai,sirkulasi terbuka, dan
sirkulasi tertutup
Jawab:

Perbedaan Sirkulasi Satu kali pakai Sirkulasi terbuka Sirkulasi tertutup


Sistem Hanya satu kali aliran Berkali-kali dengan Berkali-kali dengan
kondisi terbuka kondisi tertutup

Jumlah Tak terbatas Sebanyak yang Sebanyak yang


persediaan tersedia di industri tersedia di industri
air
Tidak memerlukan udara Menggunakan Alat pendingin
Udara karena langsung dialirkan bantuan udara berasal dari alat
kembali ke laut,sungai terbuka dan disirkulasikan
atau tangki secara tertutup
3. Tuliskan permasalahan yang terjadi pada menara pendingin sistem satu kali pakai,
sirkulais terbuka, dan sirkulasi tertutup
Jawab:
Masalah yang berpotensialmunculdalamsistempendinginanadalah :Korosi, deposit kerak,
danpertumbuhanmikrobiologi ( jamurdanlumut ).
 A. Korosi
Korosiadalah proses elektrokimia, proses anodik yang
terjadidalamsistemdimanabedapotensial metal dankeberadaanoksigen yang terlarutdalam
media akanmembentukradikalbebas yang sangatreaktifterhadapbesi.
Kondisiiniakandiperparaholehkeberadaan chemical lain yang terlarutdalam media (air).
 B. Kerak
Kerakadalahendapan yang melekatdalamsistemperpindahanpanas, material endapan yang
terlarutdalam air secaraspecifikdikenalsebagai ‘hardness’. Material atau hardness
iniakanmembentukkerakbilakonsentrasinyatinggidanatautemperatur yang cukuptinggi.
Semakintebalkerak yang terbentukdalamsistempendingin, makaeffisiensi cooling tower
akansemakinkecildanbiladibiarkantanpakontrolmakasaluran air
pendinginakanmenjadibuntu.
 C. Lumpur
Lumpur biasanyaterbentukdariendapan yang tidakdapatmembentukkerakseperti :
6. Suspensidaribesiataugaramkesadahan yang terikutdalam air make up.
7. Material organikalamidari air make up.
8. Partikel yang terikutdariudara.
9. Additive organik yang terikutdari process yang rusak.
10. Hasildarikorosimigrasi.
 D. Mikroorganisma
Sistempendingin air, biasanyamenggunakansirkulasidimanakontakdenganudaraadalahhal
yang utamadalam transfer panas, halinimemungkinankontak yang
sangatbesardenganspora algae, jamurdanbakteri (mikroorganisma )dariudara.
Adakalanyalumpurdanmikroorganismabersinergimembentukendapantebalpadapermukaa
n basin cooling tower.
 Untuk cooling tower yang menggunakan motor maka perlu dilakukan perawatan untuk
motor. Adapaun jenis gangguan dan cara mengatasinya adalah sebagai berikut:
TROUBLE SEBAB PERBAIKAN
Motor tidak bekerja Tidak ada daya dalam Periksa daya starter.
motor, kabel koneksi yang Perbaiki koneksi control
salah pada motor. Pastikan
overload dalam dan short
sirkuit dalam keadaan
normal.
Periksa tegangan pada
Motor tidak bekerja Tegangan rendah terminal motor. Samakan
dengan name plat motor.
Open circuit pada lilitan Periksa lilitan motor dari
Motor tidak bekerja
motor kemungkinan open circuit
Drive motor dan atau fan
Motor tidak bekerja Periksa gear motor atau fan.
macet
Periksa bila terjadi
Motor tidak bekerja Rotor cacat kerusakan pada bars dan
ring
Periksa tegangan dan arus
Tegangan tidak sesuai/ tidak
Kerja motor terlalu panas pada tiga saluran apakah
stabil
sesuai dengan name plat
Periksa sudut fan blade dan
Kerja motor terlalu panas Overload
bearing apakah rusak
Periksa power suplai & rasio
Kerja motor terlalu panas Putaran motor tidak sesuai
gear.
Pelumasan pada bearing Kurangi dan jalankan motor
Kerja motor terlalu panas
terlalu banyak diatas kecepatan
Gesekan motor dan selimut
Kerja motor terlalu panas Ganti bearing yang aus.
stator
Motor tidak bekerja jika
Kerja motor terlalu panas Satu phasa terbuka hanya satu phasa, periksa
wiring control dan motor.
Kerja motor terlalu panas Ventilasi yang kurang Buat ventilasi lebih besar
Kerja motor terlalu panas Kesalahan lilitan Periksa dengan ohmmeter
Ganti busi dan lumasi
Kerja motor terlalu panas Pelumasan tidak cukup
kembali bearing
Kerja motor terlalu panas Pembusukan atau material Bersihkan oli kemudian
yang tidak dikenal dalam lumasi kembali
pelumas
Kerja motor terlalu panas Bearing rusak Ganti bearing
Lihat fan service manual
Kerja motor terlalu panas Sudut fan blade tidak sesuai
untuk sudut yang benar
Periksa transformator,
Tegangan terminal motor gunakan tegangan yang
Motor tidak mencapai
terlalu kecil akibat drop lebih besar pada
kecepatan yang diinginkan
aliran transformator atau kurangi
beban
Periksa retakan dekat
Motor tidak mencapai bearing, kemungkinan
Rotor rusak
kecepatan yang diinginkan dibutuhkan penggantian
rotor atau diperbaiki
Motor tidak mencapai Ganti/tukar dua dari tiga dari
Rangkaian phasa salah
kecepatan yang diinginkan koneksi motor.
Motor tidak mencapai Lihat gearreducer service
Geareducer bearing
kecepatan yang diinginkan manual
Periksa cengkraman gigi
Motor tidak mencapai
Gear (gear engagement) dan
kecepatan yang diinginkan
perbaiki jarak hingga klop.
Motor tidak mencapai Hilangnya baut dan
Pasang baut dan kencangkan
kecepatan yang diinginkan pengelap
Pastikan fan balde pada
Motor tidak mencapai posisis yang tepat dan
Fan
kecepatan yang diinginkan pastikan sudut kemiringan
semua blade sama.

4. Jelaskan perbedaan menara pendingin tipe Atmospheric, Natural Draft, Mechanical


Draft, lengkapi dengan gambar
jawab:

3. Natural draft atau atmospheric


Cooling tower jenis ini menggunakan cerobong asap beton yang sangat besar untuk
memasukan udara melalui media. Dikarenakan ukuran tower yang besar (tinggi 500 kaki dan
diameter dasarnya 400 kaki) maka secara umum digunakan untuk laju alir diatas 200000
gal/menit. Biasanya jenis tower ini digunakan untuk menghasilkan daya di Amerika Serikat.
Jenis ini tidak menggunakan kipas untuk mengahsilkan aliran udaranya, udara diperoleh dari
aliran induksi natural atau alami dari spray tekanan.

4. Mechanical draft
Cooling tower jenis ini paling banyak digunakan. Tower ini menggunakan kipas
besar untuk mengambil udara melalui sirkulasi air. Air mengalir kebawah diatas
permukaan fill yang membantu meningkatkan panas antara air dan udara.

Gambar 4. Menara Pendingin Forced Draft (REFERENSI)

VIII. Analisa Percobaan


Pada praktikum utilitas kali ini, dapat dianalisa mengenai menara pendingin yang
digunakan untuk menstabilkan suhu pada alat-alat yang menggunakan prinsip pertukaran
udara/fluida panas dengan fluida/ udara dingin. Menara pendingin ini paling utama digunakan
pada alat Heat Exchanger, dimana kedua aliran (panas dan dingin) akan bertemu pada satu
titik dan alat akan menukarkan panas yang masuk sehingga temperatur yang dikeluarkan
lebih stabil.
Menara pendingin yang ada di laboratorium pilot plant merupakan jenis menara
pendingin yang menggunakan sistem resirkulasi terbuka. Air dari menara pendingin yang
telah dipakai, tidak langsung dibuang namun menggunakan proses recycle (pengembalian) ke
menara pendingin kembali. Menara pendingin ini juga memiliki motor dan fan pada bagian
tengah, air tidak langsung turun begitu saja, namun akan menyemprot ke bawah seperti hujan.
Menara pendingin pada laboratorium pilot plant memiliki prinsip kerja yang sama
dengan menara – menara pendingin lainnya. Air umpan yang dialirkan oleh pipa akan masuk
ke dalam menara pendingin melewati sebuah pipa tegak lurus yang berada di tengah-tengah
menara. Kemudian, air yang masuk akan didinginkan oleh fan yang berada di atas. Air
tersebut akan diuapkan ke udara dan dengan bantuan kipas yang mendinginkan air tersebut.
Air yang dingin tadi akan disemprotkan seperti hujan ke bagian bawah. Penampung yang
lebar yang ada di bagian bawah ini akan menampung air tersebut untuk kemudian
mendistribusikannya ke peralatan – peralatan yang memerlukan air pendingin ini. Suhu dari
air pendingin ini berkisar antara 19-20 oC.
Menara pendingin ini tidak lepas dari permasalahan yang sering timbul, dimana
permasalahan ini akan mempengaruhi hasil air pendingin yang dialirkan. Masalah-masalah
tersebut seperti munculnya kerak, korosi, serta munculnya mikroorganisme. Perawatan
menara sangat diperlukan karena untuk menjaga kestabilan kualitas dari air pendingin itu
sendiri. Pembersihan dan penambahan zat kimia dapat dilakukan untuk mengatasi
permasalahn-permasalah tersebut.

IX. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
 Prinsip kerja menara pendingin adalah dengan proses penguapan, dimana
sebagian dari air yang masuk akan diuapkan ke atmosfir dengan bantuan fan
yang digerakkan oleh motor penggerak.
 Sistem yang ada di dalam menara pendingin terbagi menjadi tiga, yakni
sistem skali aliran, sistem aliran terbuka, sistem aliran tertutup.
 Menara pendingin yang ada merupakan menara pendingin yang menggunakan
sistem aliran terbuka.
 Permasalahan yang sering timbul pada menara pendingin yaitu terjadi korosi,
terdapat kerak serta munculnya mikroorganisme pengganggu.

X. Daftar Pustaka
Tim Lab. 2015. Petunjuk Praktikum Utilitas. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya

Contoh Perhitungan
Flowsheet Cooling Tower

Uraian Proses
Cooling tower mempunyai prinsip dasar yaitu untuk mendinginkan air panas dari
suatu proses dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa
melalui blower. Cooling tower pada laboratorium ini, air panas yang berasal dari
proses – proses di pilot plant masuk ke dalam cooling tower dimana air panas tersebut
akan melewati sekat – sekat pada cooling tower sehingga memperluas kontak dengan
udara yang sebelumnya. Udara telah ditarik dari bawah sekat dengan blower agar
terjadi kontak antara air panas dengan udara dan uap panas dari air panas tersebut
akan dihisap dengan blower sehingga menurunkan temperaturnya dan menghasilkan
air pendingin.
Kemudian air pendingin tersebut akan ditampung dalam tangki dan diinputkan ke
kondensor/cooler yang terdapat lab pilot plant. Air pendingin akan diinputkan ke
distillation unit dimana didalamnya terdapat satu kondensor dan heat exchanger tipe
shell and tube. Pada stirred tank reactor terdapat dua buah kondensor yang
menggunakan air pendingin juga. Kemudian pada leaching ada satu kondensor dan
pada vaporizer terdapat 1 shell and tube dimana keduanya membutuhkan air
pendingin.
Saat proses, terjadi pertukaran panas dimana air pendingin akan meningkat suhunya
dan kemudian air panas tersebut akan dikembalikan ke cooling tower untuk direcycle
dan menghasilkan air pendingin, begitu seterusnya.
Dalam menjaga kapasitas air pendingin maka ditambahkan make up water karena
ditakutkan kapasitas air pendingin selama proses ada yang berkurang.

I.1 Neraca Massa dan Neraca Panas Cooling Tower

Data Aktual

T TH T TH
F 708 F 1805 F 3201
Tanggal 3201 3201 3202 3202
(ton/jam) (ton/jam) (ton/jam)
(oC) (oC) (oC) (oC)
14-08-2012 6204,07 14000 426 28,7 38,3 29,5 38,4
15-08-2012 6575,83 14000 495 28,4 38,7 28,3 38,1
16-08-2012 6209,33 14000 455 28,3 38,4 27,8 38,4
Rata-rata 6329,74 14000 458,67 28,47 38,47 28,53 38,3

Laju Sirkulasi = 20600 m3/h

Massa Make up = 470 ton/h

Suhu make up air = 27 oC

Udara masuk dengan Tw = 28oC

Keterangan :

F 708 (ton/jam) : Inlet Flow Plant Urea

F 1805 (ton/jam) : Inlet Flow Plant Ammonia

F 3201 (ton/jam) : Flow Make up

T 3201 (oC) : Temperatur Air Cooling Water ke Plant Ammonia

TH 3201 (oC) : Temperatur Air Hot Water dari Plant Ammonia

T 3202 (oC) : Temperatur Air Cooling Water ke Plant Urea


TH 3202 (oC) : Temperatur Air Hot Water dari Plant Urea

Data Desain Pada Unit Cooling Tower

Parameter Nilai
Flow air masuk (m3/h) 26650
Temperatur air masuk (oC) 45,5
Temperatur air keluar (oC) 32
Temperatur bola basah (oC) 28
Kapasitas ID Fan (m3/s) 544,7
Spesifik volume udara (cuft/lb udara
14,71
kering)

PERHITUNGAN

 Neraca Massa
Blok Diagram Cooling Tower

Make up

Flow
Cooling Cooling water
tower
Sirkulasi

Laju sirkulasi = 20600 ton/h

Make up = 470 ton/h

Evaporation Loss (NH3)

ENH3 = 241,2 ton/h

Evaporation Loss (CO(NH2)2)

E(CO(NH2)2) = 106,6 ton/h

Total = Evaporation Loss (NH3) + Evaporation Loss


(CO(NH2)2)

= 241,4 ton/h + 106,6 ton/h= 348 ton/h


Cooling water = (Sirkulasi + Make up) – (evaporasi + blow down + windage loss)

=22733,06 ton/h

Neraca Panas

Suhu air masuk = 38,385oC = 101,093oF

Suhu air masuk = 28,5oC =83,3oF

Sirkulasi laju alir = 20600 m3/h

= 20600 m3/h x 1000 Kg/ m3 x 1 ton / 1000 Kg

= 20600 Ton/h

Make up flow = 470 m3/h

= 470 m3/h x 1000 Kg/ m3 x 1 ton / 1000 Kg

= 470 Ton/h

Suhu make up air = 27oC = 80,6oF

Q4

Q1 SISTEM

Q2 Q3

Q6

Q5

Keterangan :

Q1 = Panas pada sirkulasi

Q2 = Panas pada flow udara

Q3 = Panas pada cooling water supply

Q4 = Panas pada evaporasi

Q5 = Panas pada blow down


Q6 = Panas pada air make up

a. Menghitung Suhu Campuran Make-up dengan Air yang telah Didinginkan

T = Suhu Campuran
Qsuhu diserap make-up = 470 Ton/h x (T – 80,6) oF

Q yang dilepas air = 20600 Ton/h x (83,3 – T)0F

Q yang dilepas air = Q yang diserap make-up

470 Ton/h x (T-80,6)0F = 20600 Ton/h x (83,3 – T)0F

T = 83,24 0F

b. Menghitung Q1 (Panas pada sirkulasi)

Hpada 101,0093 F = 1105,47 Btu/lb

Intersep entalpi

Pada 100 0F → 1105,0 Btu/lb

110 0F → 1109,3 Btu/lb

Y=

= 1105,47 Btu/lb

Hpada 83,24 F = 1097,83 Btu/lb

Intersep entalpi

Pada 80 0F → 1096,4 Btu/lb

85 0F → 1098,6 Btu/lb

Y=

= 1097,83 Btu/lb

Q1 = m . ΔH
= 20600 Ton/h x 2205 lb/h x (1105,47 Btu/lb – 1097,83 Btu/lb)

= 347031720 Btu/h

c. Menghitung O2 (Panas pada Flow udara)

Asumsi : kondisi udara masuk pada waktu optimal = kondisi udara masuk pada
waktu tes lapangan baik suhu maupun flow.

Udara masuk dengan Tw = 28 0C = 82,40F

Dari phsycometric chart didapat heat content = 46 Btu/lb udara kering.

Kapasitas ID Fan = 544,7 m3/s

= 1960920 m3/h

= 9 Fan x 1960920 m3/h

= 17648260 m3/h

Dimana ρudara = ρo2 + ρN2

= (21 % ρo2 ) + (79% ρN2)

= (0,21 x 1,4289 g/l) + (0,79 x 1,2507 g/l)

= 1,2881 Kg/m3

= 2,8403 lb/m3

Flow = Kapasitas ID Fan x ρudara

= 17648260 m3 x 2,8403 lb/m3

= 50126409,68 lb/h

Panas yang dibawa oleh udara masuk

Q2 = 46Btu/lb udara kering x 50126409,68 lb/h

= 2305814845 Btu/h

d. Menghitung Q4 (panas pada Evaporasi)

Q4 =m.λ

λpada 83,24 F = 1047,14 Btu/lb

80,6 0F → 1046,6 Btu/lb


86 0F → 1045,5 Btu/lb

Maka,

Y = Y1 + ( Y2 – Y1)

= 1046,6+ ( 1046,6 – 1045,5 ) Btu/lb

= 1047,14 Btu/lb

Q4 =m.λ

= 348 Ton/h x 2205 lb/h x 1047,14 Btu/lb

= 803512407,6 Btu/h

e. Menghitung Q5 (panas pada Blow dow)

Hpada 83,24 °F = 1097,83 Btu/lb


Interpolasi entalpi
Pada 80 °F 1096,4 Btu/lb
85 °F 1098,6 Btu/lb

Y = Y1 + ( Y2 – Y1)
= 1096,4 + ( 1098,6 – 1096,4 ) Btu/lb

Hpada 83,24 °F = 1097,85 Btu/lb


Interpolasi entalpi
Pada 80 °F 1096,4 Btu/lb
85 °F 1098,6 Btu/lb

Y = Y1 + ( Y2 – Y1)
= 1096,4 + ( 1098,6 – 1096,4 ) Btu/lb
= 1097,85 Btu/lb

Q5 = m . ΔH
= 80,8 Ton/h x 2205 lb/h x (1097,85 – 1097,83) Btu/lb
= 3563,28 Btu/h

f. Menghitung Q6 (panas pada air Make-up)

Hpada 80,6 °F = 1096,92 Btu/lb


Interpolasi entalpi
Pada 80 °F 1096,4 Btu/lb
85 °F 1098,6 Btu/lb

Y = Y1 + ( Y2 – Y1)
(80 ,6−80)F
=10965+ ( 1098 ,6−1096 , 4 ) Btu/lb
=1096 ,92 Btu/lb
H pada 83,24 0F = 1097,83 Btu/lb

Interpolasi entalpi

Pada 800F →1096,4 Btu/lb

850F→1098,6 Btu/lb

X− X 1
X 2 −X 1 ( 2 1 )
Y =Y 1 + Y −Y

( 83 ,24−80 ) F
¿ 1096 , 4+ (1098 ,6−1096 , 4 ) Btu/lb
( 85−80 ) F

Q6 =m. ΔH
¿470Ton/hx 2205lb/hx(1097,83−1096 , 92)Btu/lb
¿943078 ,5Btu/h

g. Menghitung Q3 (Panas pada coling water supply)

Qin = Qout

Q1 + Q2 + Q3 = Q3 + Q4 + Q5

Q3 = (Q1 + Q2 + Q6) - (Q4 – Q5)

= ((347031720 + 2305814845 + 943078,5)–(803512407,6 + 3563,28 ))Btu/h


= 1850273673 Btu/h

= 1850273673 Btu/h

h. Menghitung efisiensi

Q3
Efisiensi=
Q1 +Q 2 +Q6
1850273673 Btu /h
¿
2653789644 Btu /h
¿ 69 ,72 %

Tabel Neraca Massa


KOMPONEN INPUT (Ton/h) OUTPUT (Ton/h)
Sirkulasi air 20600
Make up 470
Flow udara 22733,06 227333,06
Cooling water 20600
Blow down 348
Blow down 30,8
Windage loss 41,2
TOTAL 43803,06 43803,06

Tabel Neraca Panas

KOMPONEN INPUT (Ton/h) OUTPUT (Ton/h)


Sirkulasi air 347031720
Make up 943078,5
Flow udara 2305814845
Cooling water 185027367,3
Evaporation loss 803512407,6
Blow down 3563,28
TOTAL 2653789644 2653789644

Anda mungkin juga menyukai