PRAKTIKUM UTILITAS
PENGOPERASIAN MENARA PENDINGIN
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
Hasni Kesuma Ratih (0612 3040 0321)
Ridhollahi (0613 3040 0331)
Robby Admiral Saputra (0613 3040 0332)
Siti Rahma Yanti (0613 3040 0333)
Sri Darma Yanti (0613 3040 0334)
Temmy Gusrini (0613 3040 0335)
Virta Puspita Sari (0613 3040 0336)
Kelas : 5 KB
I. Tujuan Percobaan
Memahami prinsip kerja menara pendingin
Mampu menghitung perhitungan yang berkaitan dengan menara pendingin
. supply water
HE
2. Bahan pengisi
Terdapat dua jenis bahan pengisi, yakni:
a. Bahan pengisi berbentuk percikan/splash fill: air jatuh bdi atas lapisan yang
berurut dari batang pemercik horizontal, secara terus-menerus pecah menjadi
tetesan yang lebih kecil, sambil membasahi permukaan bahan pengisi. Bahan
pengisi percikan dari plastic memberikan perpindahan panas yang lebih baik
daripada bahan pengisi percikan dari kayu.
b. Bahan pengisi berbentuk film: terdiri dari permukaan plastic uang yipis
dengan jarak yang berdekatan dimana di atasnya terdapat semprotan air,
membentuk lapisan film yang tipis dan melakukan kontak dengan udara.
Permukaannya dapat berbentuk datar bergelombang, berlekuk, atau pola
lainnya.Jenis bahan pengisi film lebih efisien dan memberi perpindahan panas
yang sama dalam volume yang lebih kecil daripada bahan pengisi jenis splash.
3. Kolam air dingin
Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah menara, dan menerima air
dingin yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi.Kolam
biasanyamemiliki sebuah lubang atau titik terendah untuk pengeluaran air dingin.
4. Drift eliminators
Alat ini menanglap tetesan air yang terjebak dalam aliran udara agar tidak hilang ke
atmosfir.
6. Louvers
Kegunaan louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi dan
menahan air dalam menara.
7. Nosel
Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi.
8. Fan
Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya digunakan di dalam menara.
Fan ini disesuaikan untuk mengirim aliran udara yang dikehendaki .
Major Components
Air panas yang masuk pada bagian atas cooling tower didistribuskan secara merata
didalam rumah cooling tower, lalu akan jatuh kebawah dikarenakan gaya gravitasi atau
pancaran air diarahkan ke bawah. Air yang masuk dan udara melalui filling arahnya searah.
Disana terjadi perpindahan panas dan perpindahan massa, dimana perpindahan panas dan
perpindahan massa terjadi dari air ke udara. Udara yang banyak memiliki kandungan
air(jenuh) disirkulasikan dengan kipas sehingga udara yang belum jenuh masuk ke rumah
cooling tower. Air dingin yang ditampung di bak penampung digunakan kembali.
Dalam proses ini, terjadi penghilangan air karena terjadi penguapan. Sehingga harus
diberi masukan air tambahan (make up water).Air dingin yang dihasilkan dilewatkan melalui
saringan agar kotoran-kotoran atau padatan-padatan mineral tertahan dan tidak melewati alat
lainnya.
1. Forced Draft
Tower jenis ini mempunyai kipas, basin, dan pipa yang diletakan didalam
struktur tower. Pada jenis ini , kipas diletakan dibagian bawah atau dasar. Tidak
ada celah pada dinding bagian luarnya. Struktur baja atau susunan kayu tertutupi
dengan panel yang terbuat dari aluminium, galvanized baja, atau asbestos
cemnent board. Selama operasi kipas mengahsilkan udara pada kecepatan
rendah secara horizontal melalui packing dan kemudian secara vertical
berlawanan dengan aliran air yang kebawah yang terjadi pada sisi kipas. Drift
eliminator diletakan pada atas tower yang melepaskan air yang masuk ke udara.
Vibrasi dan noise dikurangi ketikan alat berputar yang terbuat dari pondasi padat
(solid). Kipas ini sering mengatasi dry air atau keringnya udara, pengurangan
erosi, dan masalah kondensasi air.
Gambar 4. Menara Pendingin Fored draft
2. Induced Draft
Tower jenis ini terdiri dari 2 macam yaitu :
1. Counterflow
2. Crossflow
Jenis counterflow dan crossflow ini selain dimasukan kedalam induced draft
juga dapat dimasukan kedalam karakteristik cooling tower berdasarkan aliran
udaranya.
Counterflow
Pada tower counterflow ini, udara bergerak naik secra vertical melalui fill,
berlawanan dengan jatuhnya air. Dikarenakan keperluan pemasukan yang tinggi
dan daya hisap yang penuh, penggunaan system spray bertekanan tinggi,
tekanan udara yang hilang besar, maka beberapa counterflow tower kecil yang
secara fisik lebih tinggi, memerlukan lebih banyak pompa, dan menggunakan
lebih banyak kipas dibandingkan crossflow. Pada counterflow tower yang lebih
besar, penggunaan system distribusi bertekanan rendah gravity-releated,
ditambah dengan ketersediaan daerah masukan dan daerah plenum untuk
pengaturan udara, menyebabkan perawatan yang sangat diperlukan.
Crossflow
Tower jenis ini mempunyai fill konfigurasi yang aliran udaranya mengalir
secara horizontal, air yang akan didinginkan dialirkan kedalam kolom masukan
air panas yang diletakan dibagian atas fill, dan didistribusikan ke fill secara
gravitasi melalui lubang orificies didasar basin. Cooling tower jenis crossflow
ini terdiri atas 3 macam, yaitu
1. Double flow
2. single flow
3. spray filled
1. cooling tower
periksa dari kebocoran, crack (retak) lubang serta korosi bila memakai casing logam
2. basin
periksa korosi bagian kotoran, puing-puing yang menghasilkan kondisi optimum
untuk perkembangan bakteri (legionalle). Periksa sambungan air dan bersihkan dari
sampah. Periksa bagian yang terbuat dari logam dari korosi dan dari kebocoran
(harian)
3. fan deck
periksa korosi pada logam dan kayu yang rapuh, pastikan bagian dari deck dalam
kondisi baik dan hubungan antara bagian kencang
4. system perpipaan
system periksa dari kebocoran, korosi dan berkurangnya material lapisan (bulanan)
6. fill (packing)
terdiri dari 2 jenis, splash dan film, film yang berbeda membutuhkan perawatan yang
berbeda pula.
8. fan
jika dipasang fan sentrifugal, blower diperiksa dari kerusakan atau hilangnya blade,
serta korosi dari endapan. Periksa dan stel kembali fan pitch (sudu) sesuaikan dengan
ukuran yang direkomendasikan dengan toleransi ½ .periksa dan kencangkan seluruh
koneksi (tergantung kebutuhan)
9. make up water
jalankan/operasikan valve atau switch secara manual sehingga diperoleh penutup
valve sesuai dengan rancangan (tergantung kebutuhan).
Perawatan cooling tower pada prinsipnya adalah perawatan sistem pendingin, mulai
dari tandon air, perpipaan, cooling tower sampai pada cooling point ( pendingin alat
produksi ).Perawatan dengan bahan kimia harus diperhatikan aspek keseimbangan antara
mencegah pembentukan kerak dengan keberhasilan menahan / mencegah terbentuknya
korosi.Penentuan dosis chemical didasar pada total volume system, make up / air yang
dikonsumsi, jenis cooling tower, tata letak dan system perpipaan serta analisa air yang
dipakai.Adakalanya terbentuk endapan yang berlebihan, hal ini terjadi karena kondisi solid
dalam air yang terlalu tinggi.Bila pembentukan lumpur terbentuk pada system terbuka
pada bagian sisi dari cooling tower, maka perawatan cukup dengan membersihkan lumpur
yang mengendap secara manual.Mikroorganisma dihambat dengan memberikan chemical
yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisma tersebut.
IV. Prosedur percobaan
1. Mendengarkan penjelasan menara air pendingin.
2. Mengobservasi bagian-bagian menara pendingin.
3. Memahami prinsip kerja dari menara air pendingin.
4. Menganalisis contoh perhitungan soal yang berkaitan dengan menara pendingin.
V. Data pengamatan
Pada percobaan kali ini, tidak dilakukan pengambilan data , melainkan hanya
dilakukan peninjauan terhadap menara pendingin yang ada di ruang lingkup Laboratorium
Utilitas serta mendengarkan penjelasan dari instruktur.
VI. Perhitungan
Contoh soal (Sumber : Modul Perpindahan Massa Termal, halaman 69)
Suatu menara pendingin digunakan untuk mendinginkan air. Pada menara ini digunakan
laju alir 6’/s = 1,356 kg udara kering / s.m 2, dan laju alir air L’/s = 1,356 kg /s.m 2. dengan
kondisi tersebut air mengalami pendinginan dari T 1,2 = 43,3 oC sampai TL1 = 29,4 oC.
Tekanan operasi 1,013.105 Kpa. Udara masuk pada 29,4 oC dan mempunyai suhu bola basah
23,9 oC. Kya = 0,358 kg/s.m3 dan hLa/ Kya = 4,187.104 J/kg K. Kapasitas panas air, CL =
4,187 kJ/kg K (1 kal/goC). Tentukan tinggi menara tersebut !
Penyeselesaian :
TG1 = 29,4 oC
Tw = 23,9 oC
Dengan menggunakan peta psikiometrik, diperoleh Y1 = 0,0165 kg H2O/kg udara kering
Membuat garis kesetimbangan Hi vs Ti dengan data sebagai berikut :
Untuk berbagai titik (suhu cairan) ditentukan HG dengan bantuan garis operasi, (titik – titik
C,D,E,F,G). Harga Hi diperoleh dengan membuat garis dengan slope
−h ixQ kJ
=−41,87 . Misal titik CC1 memotong kesetimbangan.hasilnya
Kya kgudarakering
dapat dilihat pada tabel berikut :
1
Titik Hi HG Hi-HG
Hi−HG
A 94,4 71,7 22,7 4,41 x 10-2
C 108,4 83,5 24,9 4,02 x 10-2
D 124,4 94,4 29,5 3,39 x 10-2
E 141,8 106,5 35,3 2,83 x 10-2
F 162,1 118,4 43,7 2,29 x 10-2
B 186,7 129,9 54,8 1,82 x 10-2
Dengan menggunakan persamaan di bawah ini, maka dapat diperoleh tinggi menara
G1 dHG
Z = ʃ dz = x ʃ Hg 2
sxKyxa Hg 1 Hi−Ha
G1 dHG
Dimana =1,356 ; Ky . a=0,355 ; ʃ Hg 2 =0,82
s Hg1 Hi−Ha
1,356
Jadi, tinggi menara : Z = ( 0,82 )=1,192 meter
0,355
VII. Pertanyaan
1. Mengapa air banyak digunakan sebagai media pendingin
Jawab:
Kemudahan mendapatkan air pada adaerah industrri merupakan alasan utama
mengapa aiar dipakai sebagai media pendingin unutk produk-produk industri. Faktor
utama mengapa air banyak digunakan sebagai media pendingin adalah:
1. Air mempunyai kapasitas panas tinggi
2. Mudah dalam transfortasi dan pemakaian
3. Harga relatif murah dan mudah didapat
4. Pada batas-bats suhu penggunaan tidak terjadi pemuain dan penyusutan yang
nyata
2. Jelaskan perbedaan sistem menara pendingin satu kali pakai,sirkulasi terbuka, dan
sirkulasi tertutup
Jawab:
4. Mechanical draft
Cooling tower jenis ini paling banyak digunakan. Tower ini menggunakan kipas
besar untuk mengambil udara melalui sirkulasi air. Air mengalir kebawah diatas
permukaan fill yang membantu meningkatkan panas antara air dan udara.
IX. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Prinsip kerja menara pendingin adalah dengan proses penguapan, dimana
sebagian dari air yang masuk akan diuapkan ke atmosfir dengan bantuan fan
yang digerakkan oleh motor penggerak.
Sistem yang ada di dalam menara pendingin terbagi menjadi tiga, yakni
sistem skali aliran, sistem aliran terbuka, sistem aliran tertutup.
Menara pendingin yang ada merupakan menara pendingin yang menggunakan
sistem aliran terbuka.
Permasalahan yang sering timbul pada menara pendingin yaitu terjadi korosi,
terdapat kerak serta munculnya mikroorganisme pengganggu.
X. Daftar Pustaka
Tim Lab. 2015. Petunjuk Praktikum Utilitas. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya
Contoh Perhitungan
Flowsheet Cooling Tower
Uraian Proses
Cooling tower mempunyai prinsip dasar yaitu untuk mendinginkan air panas dari
suatu proses dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa
melalui blower. Cooling tower pada laboratorium ini, air panas yang berasal dari
proses – proses di pilot plant masuk ke dalam cooling tower dimana air panas tersebut
akan melewati sekat – sekat pada cooling tower sehingga memperluas kontak dengan
udara yang sebelumnya. Udara telah ditarik dari bawah sekat dengan blower agar
terjadi kontak antara air panas dengan udara dan uap panas dari air panas tersebut
akan dihisap dengan blower sehingga menurunkan temperaturnya dan menghasilkan
air pendingin.
Kemudian air pendingin tersebut akan ditampung dalam tangki dan diinputkan ke
kondensor/cooler yang terdapat lab pilot plant. Air pendingin akan diinputkan ke
distillation unit dimana didalamnya terdapat satu kondensor dan heat exchanger tipe
shell and tube. Pada stirred tank reactor terdapat dua buah kondensor yang
menggunakan air pendingin juga. Kemudian pada leaching ada satu kondensor dan
pada vaporizer terdapat 1 shell and tube dimana keduanya membutuhkan air
pendingin.
Saat proses, terjadi pertukaran panas dimana air pendingin akan meningkat suhunya
dan kemudian air panas tersebut akan dikembalikan ke cooling tower untuk direcycle
dan menghasilkan air pendingin, begitu seterusnya.
Dalam menjaga kapasitas air pendingin maka ditambahkan make up water karena
ditakutkan kapasitas air pendingin selama proses ada yang berkurang.
Data Aktual
T TH T TH
F 708 F 1805 F 3201
Tanggal 3201 3201 3202 3202
(ton/jam) (ton/jam) (ton/jam)
(oC) (oC) (oC) (oC)
14-08-2012 6204,07 14000 426 28,7 38,3 29,5 38,4
15-08-2012 6575,83 14000 495 28,4 38,7 28,3 38,1
16-08-2012 6209,33 14000 455 28,3 38,4 27,8 38,4
Rata-rata 6329,74 14000 458,67 28,47 38,47 28,53 38,3
Keterangan :
Parameter Nilai
Flow air masuk (m3/h) 26650
Temperatur air masuk (oC) 45,5
Temperatur air keluar (oC) 32
Temperatur bola basah (oC) 28
Kapasitas ID Fan (m3/s) 544,7
Spesifik volume udara (cuft/lb udara
14,71
kering)
PERHITUNGAN
Neraca Massa
Blok Diagram Cooling Tower
Make up
Flow
Cooling Cooling water
tower
Sirkulasi
=22733,06 ton/h
Neraca Panas
= 20600 Ton/h
= 470 Ton/h
Q4
Q1 SISTEM
Q2 Q3
Q6
Q5
Keterangan :
T = Suhu Campuran
Qsuhu diserap make-up = 470 Ton/h x (T – 80,6) oF
T = 83,24 0F
Intersep entalpi
Y=
= 1105,47 Btu/lb
Intersep entalpi
85 0F → 1098,6 Btu/lb
Y=
= 1097,83 Btu/lb
Q1 = m . ΔH
= 20600 Ton/h x 2205 lb/h x (1105,47 Btu/lb – 1097,83 Btu/lb)
= 347031720 Btu/h
Asumsi : kondisi udara masuk pada waktu optimal = kondisi udara masuk pada
waktu tes lapangan baik suhu maupun flow.
= 1960920 m3/h
= 17648260 m3/h
= 1,2881 Kg/m3
= 2,8403 lb/m3
= 50126409,68 lb/h
= 2305814845 Btu/h
Q4 =m.λ
Maka,
Y = Y1 + ( Y2 – Y1)
= 1047,14 Btu/lb
Q4 =m.λ
= 803512407,6 Btu/h
Y = Y1 + ( Y2 – Y1)
= 1096,4 + ( 1098,6 – 1096,4 ) Btu/lb
Y = Y1 + ( Y2 – Y1)
= 1096,4 + ( 1098,6 – 1096,4 ) Btu/lb
= 1097,85 Btu/lb
Q5 = m . ΔH
= 80,8 Ton/h x 2205 lb/h x (1097,85 – 1097,83) Btu/lb
= 3563,28 Btu/h
Y = Y1 + ( Y2 – Y1)
(80 ,6−80)F
=10965+ ( 1098 ,6−1096 , 4 ) Btu/lb
=1096 ,92 Btu/lb
H pada 83,24 0F = 1097,83 Btu/lb
Interpolasi entalpi
850F→1098,6 Btu/lb
X− X 1
X 2 −X 1 ( 2 1 )
Y =Y 1 + Y −Y
( 83 ,24−80 ) F
¿ 1096 , 4+ (1098 ,6−1096 , 4 ) Btu/lb
( 85−80 ) F
Q6 =m. ΔH
¿470Ton/hx 2205lb/hx(1097,83−1096 , 92)Btu/lb
¿943078 ,5Btu/h
Qin = Qout
Q1 + Q2 + Q3 = Q3 + Q4 + Q5
= 1850273673 Btu/h
h. Menghitung efisiensi
Q3
Efisiensi=
Q1 +Q 2 +Q6
1850273673 Btu /h
¿
2653789644 Btu /h
¿ 69 ,72 %