PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menara pendingin mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap efisiensi total
engine serta umur engine. Apabila temperatur menara pendingin masuk engine terlalu tinggi,
maka efisiensi mekanis engine akan menurun dan dikhawatirkan dapat terjadi over - heatingi
pada engine. Sedang bila temperatur air terlalu rendah, maka efisiensi termal akan menurun
(Handoyo, 1999). Proses pendinginan melibatkan pemindahan panas dari satu substansi ke
substansi yang lain. Substansi yang kehilangan panas disebut cooled, dan yang menerima
panas disebut coolant.
Beberapa faktor yang membuat air menjadi coolant yang baik adalah :
1. Sangar berlimpah dan tidak mahal.
2. Dapat ditangani dengan mudah dan aman digunakan.
3. Dapat membawa panas per unit volume dalam jumlah yang besar.
4. Tidak mengembang ataupun menyusut (volumenya) pada perubahan suhu dalam
range normal.
5. Tidak terdekomposisi.
Beberapa parameter penting dalam sistem air pendingin :
1. Konduktivitas mengindikasikan jumlah dissolved mineral dalam air.
2. pH, menunjukkan indikasi dari tingkat keasaman atau kebasaan dari air.
3. Alkalinitas, berupa ion carbonate (CO3-2) dan ion bicarbonate (HCO3-).
4. Hardness / kesadahan, menunjukkan jumlah ion Ca2+ dan Mg2+ yang ada dalam air.
Pada umumnya air digunakan sebagai media pendingin karena faktor-faktor sebagai
berikut:
1.Air merupakan malcri yang dapat diperoleh dalam jumlah besar.
2.Mudah dalam pcngaturan dan pengolahan.
3.Menyerap panas yang relatif tinggi persatuan volume.
4.Tidak mudah menyusut secara berarti dalam batasan dengan adanya perubahan
temperatur pendingin.
5.Tidak terdekomposisi.
Adapun syarat-syarat air yang digunakan sebagai media pendingin:
1.Jernih, maksudnya air harus bersih, tidak terdapat partikel-parlikel kasar yaitu batu,
krikil atau partikel-partikel halus seperti pasir, tanah dan lumut yang dapat
menyebabkan air kotor.
2.Tidak menyebabkan korosi.
3.Tidak menyebabkan fouling, fouling disebabkan oleh kotoran yang terikut saat air
masuk unit pengolahan air seperti pasir, mikroba dan zat-zat organik.
2.2 Prinsip kerja dari cooling tower
Air panas yang masuk pada bagian atas cooling tower didistribuskan secara merata
didalam rumah cooling tower, lalu akan jatuh kebawah dikarenakan gaya gravitasi atau
pancaran air diarahkan ke bawah. Air yang masuk dan udara melalui filling arahnya searah.
Disana terjadi perpindahan panas dan perpindahan massa, dimana perpindahan panas dan
perpindahan massa terjadi dari air ke udara. Udara yang banyak memiliki kandungan
air(jenuh) disirkulasikan dengan kipas sehingga udara yang belum jenuh masuk ke rumah
cooling tower. Air dingin yang ditampung di bak penampung digunakan kembali. Dalam
proses ini, terjadi penghilangan air karena terjadi penguapan. Sehingga harus diberi masukan
air tambahan (make up water). Air dingin yang dihasilkan dilewatkan melalui saringan agar
kotoran-kotoran atau padatan-padatan mineral tertahan dan tidak melewati alat lainnya.
Dalam sistem sekali lewat (Once Through System), air mengalir melalui heat
exchanger cukup sekali. Karena biasanya air pendingin yang digunakan dalam
jumlah yang besar maka kenaikan suhu air keluaran tidak terlalu besar.
Kandungan mineral di air pendingin tidak berubah karena tidak ada akumulasi.
Sistem ini biasanya diterapkan untuk industry di tepi laut, di mana ketersediaan
air melimpah. Dari sisi lingkungan, batasan suhu keluaran biasanya harus
dipertimbangkan.
Karena kesederhanaannya, sistem sekali lewat ini merupakan sistem
pendinginan air yang pertama kali dirancang. Suhu air pada umumnya rendah dan
pendinginan dapat cepat dicapai dengan jumlah masalah yang minimum. Sistem
sekali lewat dapat digunakan untuk berbagai aplikasi mulai dari oil cooler kecil
untuk kondensor utilitas besar. Keuntungan utama dari sistem sekali lewat adalah
kesederhanaan dan fleksibilitas. Jumlah besar panas yang tidak diinginkan dapat
dihilangkan dengan sangat efektif dan suhu air yang relatif rendah
memungkinkan pendinginan dengan permukaan perpindahan panas minimum.
Air untuk sistem sekali lewat bisa diambil dari sumur, danau, sungai, sungai
atau sistem air kota. Permukaan air seperti danau dan sungai akan cenderung
memiliki masalah lebih ditangguhkan dan kontaminan dengan jenis dan jumlah
material yang terus menerus berubah dengan musim. Perairan sering
mengandung sejumlah besar ion pembentuk skala dan kation logam.
Karakteristik air ini, ditambah aliran dan perubahan suhu dalam sistem,
mempersulit apa yang awalnya akan muncul menjadi situasi yang cukup
sederhana.
Secara umum, kita dapat mengklasifikasikan sistem sekali lewat ke dalam tiga kategori
utama:
• Sistem Pendingin Kecil
• Sistem Pendingin Besar
• Sistem Air Minum
Sistem kecil dapat berkisar dari beberapa galon per menit dari aliran air ke beberapa
ribu galon per menit. Sistem ini dapat digunakan untuk pendingin minyak dingin, kompresor
udara, udara unit pendingin, dan lain-lain. Untuk sistem ini, sistem sekali lewat efektif dan
memungkinkan memiliki sifat fleksibilitas yang besar. Sumber air sumur umum atau sistem
air perkotaan. Karena perairan ini biasanya mengandung jumlah yang sangat terbatas dari
bahan tersuspensi dan pertumbuhan mikroba, juga memiliki potensi yang sangat sedikit
untuk fouling dan pembentukan lendir mikrobiologi. Kecenderungan air yang digunakan
untuk membentuk korosi dapat ditentukan dengan menggunakan indeks Langelier atau
Stabilitas indeks Ryznar.
Sistem besar bisa berkisar dari 10.000 galon per menit (gpm) aliran air untuk lebih
dari 100.000 gpm. Sistem ini dapat digunakan dalam berbagai industri dan sering ditemukan
pada tanaman dengan utilitas besar. Berbeda dengan sistem kecil, sistem besar jarang
menggunakan sumur atau sistem air perkotaan sebagai sumber air utama. Sebaliknya, karena
volume kebutuhan air untuk pendinginan, sistem ini biasanya menggunakan air dari sungai,
laut atau danau. Karena perairan ini biasanya mengandung jumlah yang signifikan padatan
tersuspensi dan bakteri.
Keuntungan menggunakan Once through systems :
o Tidak diperlukan cooling tower
o Tidak diperlukan pengolan / treatment pendahuluan
Diagram Sederhana
Salah satu contoh sistem ini adalah sistem pendinginan radiator mobil.
Kadang-kadang sistem ini diterapkan untuk menjaga kondisi kebersihan
komponen dan equipment, atau air dengan kualitas tertentu sulit didapatkan
dalam jumlah yang memadai.
Atau
2.4.3 Sistem sirkulasi (Recirculated System)
Sistem ini juga sering disebut sistem resirkulasi terbuka, yang biasanya
terdiri dari menara pendingin (cooling tower) yang menerima air make-up dan
dilengkapi dengan fasilitas blow down dan sistem sirkulasi air. Air pendingin
setelah menyerap kalor dari proses akan mengalami kenaikan suhu. Penurunan
suhu air pendingin ini dilakukan di cooling tower. Air pendingin dialirkan dari
atas tower sedangkan udara mengalir dari bawah atau samping. Proses penurunan
suhu ini diikuti juga dengan penguapan air di mana yang menguap adalah air
bersih. Oleh karena itu, konsentrasi parameter kimia air pendingin tersirkulasi
akan meningkat, seperti kandungan padatan terlarut (TDS).
Air tawar yang berasal dari sungai atau danau dipompakan sebagai make-
up cooling tower setelah sebelumnya dilakukan treatment (sedimentasi dan
koagulasi) terlebih dahulu. Air tersebut digunakan untuk mendinginkan proses-
proses di dalam pabrik.
Sistem ini banyak digunakan oleh pabrik yang berada dekat dengan
sumber air tawar atau jauh dari laut. Spesifikasi material untuk peralatan yang
menggunakan air tawar tidak perlu sebagus peralatan yang menggunakan air laut,
karena air tawar lebih tidak korosif dibandingkan dengan air laut.
Atau
Pada peristiwa sirkulasi air ini, akan terjadi proses – proses sebagai berikut :
4) Operating cost
Meliputi biaya man power, chemical, electrical dan biaya pemeliharaan.
5) Dampak lingkungan
Meliputi konsiderasi pada dampak lingkungan seperti polusi limbah, maupun
polusi panas.
3) o-PO4 (unfilter-filter)
selisih o-PO4 (UF-F) menunjukkan jumlah atau kinerja dari dispersant. Bila
selisih o-PO4 > batasan, artinya jumlah dispersant didalam sistem harus
kurang, dapat menimbulkan kecenderungan terjadinya pengendapan
/scaling didalam sistem yang pada akhirnya akan menurunkan kinerja dari
cooler/heat exchanger.