PENDAHULUAN
Cooling tower merupakan suatu alat atau unit yang digunakan untuk pembuatan cooling
tower yang baik. Air pendingin yang berasal dari alat atau sistem penukar panas didinginkan
di menara pendingin dengan cara mengontakkan dengan udara yang dilewatkan secara
berlawanan arah. Bila zat cair panas dikontakkan dengan gas tak jenuh, sebagian dari zat cair
itu akan menguap dan suhu zat cair akan turun. Penurunan suhu zat cair demikian biasanya
merupakan tujuan dari berbagai operasi kontak gas dan zat cair, lebih lebih kontak udara
gas. Fungsi cooling tower adalah memproses air atau cooling tower yang panas menjadi air
dingin, sehingga dapat digunakan kembali dan untuk mengatasi polusi lingkungan.
Konstruksi cooling tower terdiri dari sistem pemipaan dengan banyak nozzle, fan/blower,
bak. Proses yang terjadi pada chiller atau unit pendingin untuk sistem AC sentral dengan
sistem kompresi uap terdiri dari proses kompresi, kondensasi, ekspansi dan evaporasi.
Cooling tower ini beroperasi menurut prinsip difusi, dimana adanya perubahan
temperatur dapat mengakibatkan perbedaan besarnya laju perpindahan massa dan panas yang
terjadi. Besarnya laju perpindahan massa dan panas dipengaruhi oleh luas daerah kontak
antara fluida panas dengan fluida dingin, waktu kontak, kecepatan fluida dan temperatur
fluida. Pada cooling tower sebagian air menguap ke udara dan kalor sensibel berpindah dari
air panas ke udara yang lebih dingin. Kedua proses itulah yang mengakibatkan turunnya
temperatur air dan untuk menjaga keseimbangan air, kita hanya perlu menambahkan air
(make up water) untuk menggantikan air yang hilang karena penguapan atau terbawa oleh
udara.
1.2. Tujuan
1) Mengetahui cara dan prinsip kerja Cooling Tower Apparatus.
2) Mengetahui perhitungan pada Cooling Tower Apparatus.
3) Mengetahui aplikasi dari Cooling Tower.
4) Mengetahui beberapa perubahan panas yang terjadi dibandingkan dengan laju udara yang
masuk.
1.3. Permasalahan
1) Bagaimanakah pengaruh flowrate udara terhadap temperatur air keluar?
2) Bagaimanakah pengaruh kecepatan udara terhadap pressure drop melalui packing dan
approach to wet bulb?
3) Bagaimanakah cara menentukan spesifik volume untuk menentukan kecepatan alir udara
melalui psychometric chart?
1.4. Hipotesis
1) Semakin besar kecepatan udara, maka pressure drop melalui packingakan semakin besar,
tetapi sebaliknya approach to wet bulb akan menjadi kecil.
2) Semakin besar flowrate udara yang masuk, maka temperatur akan semakin menurun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
terjadi. Besarnya laju perpindahan massa dan panas dipengaruhi oleh luas daerah kontak
antara fluida panas dengan fluida dingin, waktu kontak, kecepatan fluida dan temperatur
fluida. Sedangkan cooling water adalah air pendingin yang digunakan untuk mendinginkan
peralatan. Pendinginannya air terjadi didalam cooling tower.
Pada cooling tower sebagian air menguap ke udara dan kalor sensibel berpindah
dari air panas ke udara yang lebih dingin. Kedua proses itulah yang mengakibatkan turunnya
temperatur air dan untuk menjaga keseimbangan air, kita hanya perlu menambahkan air
(make up water) untuk menggantikan air yang hilang karena penguapan atau terbawa oleh
udara.
memakai penutup
b). Natural draf (udara mengalir dalam udara pendinginan dari tower namun kondisi udara
belum tentu atmospheric).
2.2. Cooling Water
Peralatan-peralatan yang digunakan untuk pengolahan/ penyediaan cooling water adalah:
Karena sebagai media pendingin dari air pendingin di cooling water adalah udara
yang diambil dari sekitarnya, maka tidak lepas dari kotoran atau benda asing lainnya yang
dibawa udara masuk kesistem air pendingin, akibatnya terkontaminasi.
3) Proses yang terkait
Yang dimaksud proses terkait adalah bentuk atau macam fluida yang didinginkan, Hal
ini biasanya terjadi karena kebocoran dari peralatan. Misalnya Heat Exchanger untuk
pelumas gas ammoniak atau gas sintesa apabila terjadi kebocoran akan mengakibatkan
kontaminasi air pendingin.
4) Bahan Kimia
Penggunaan bahan kimia melalui injeksi tidak terkontrol menimbulkan efek samping,
pengaruh ini lebih dominan bilamana jumlahnya semakin besar.
2.3. Treatment Prosedur
Ada beberapa batasan yang harus diperhatikan air sebelum masuk ke cooling tower, yaitu:
1) pH harus dijaga kondisi normal, yaitu 6-7, karena pH yang lebih tinggi akan menyebabkan
perubahan lignin pada penangasan weed fiber.
2) Inhibitor korosi dipilih berdasarkan pada adanya serat-serat kimia dalam make up water
dan material dari peralatan Heat Exchanger.
3) Penambahan zat anti alga dan jamur diperlukan untuk menjaga keadaan zat kimia tersebut.
2.4. Pengontrolan Cooling Water
Yang dimaksud dengan Cooling water control system adalah usaha-usaha untuk menjaga
kualitas dan kuantitas cooling water sesuai dengan parameter design yang telah ditetapkan.
Kuantitas / jumlah cooling water ditentukan oleh kondisi mekanik seperti pompa, opening
valve, tekanan yang mempengaruhi flow cooling water. Sedangkan kualitas cooling water
ditentukan oleh chemical treatment yang dilakukan. Adapun bahan kimia yang diinjeksikan
untuk chemical treatment adalah:
1) Pencegah Korosi (Corrossion Inhibitor)
Korosi adalah suatu peristiwa perusakan water olehreaksi kimia atau reaksi
elektrokimia. Untuk menghindari ini maka diinjeksikan bahan kimia yang dapat melapisi
permukaan metal (protective film) agar terhindar dari pengaruh korosi atau dapat menurunkan
kecepatan korosi. Bahan kimia ini berupa cairan yang terdiri dari Ortho Phospat, Poly
Phospat dan Phospat dengan perbandingan tertentu, diinjeksikan ke dalam cooling water
system sampai di dapat kadar Ortho Phospat sebesar 12 17 ppm.
2) Pencegah Kerak (Scale Inhibitor)
Kerak terjadi karena adanya endapan deposit dipermukaan metal. Endapan ini dapat
digolongkan dalam beberapa jenis, yaitu:
Mineral scale, yaitu pengendapan garam-garam kistal apabila daya kelarutannya dilampaui
(misalnya: garam-garam Ca, Mg, SiO2).
a) Suspended metter, yaitu partikel-partikael asing yang masuk ke dalam sistem karena
terbawa udara (misalnya: debu).
b) Corrosion Product, hasil sampingan dari proses korosi yang tidak larut dalam air.
Adanya kerak dalam permukaan pipa akan menyebabkan, sebagai berikut:
a) Mengganggu perpindahan panas.
b) Menyebabkan penyumbatan pipa.
c) Penyebab korosi.
Untuk menghindari terbentuknya pengendapan, yang berupa garam Ca, maka diinjeksikan
scale inhibitor (Dispersant). Terbentuknya kerak ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu:
a) pH, makin tinggi pH maka makin mudah terjadinya pengendapan.
b) Temperatur, makin tinggi temperatur maka kelarutan garam calsium carb semakin turun
sehingga bertendensi terjadi pengendapan
c) Flow rate, semakin rendah flow rate memperbesar kesempatan pengendapan
3) Pencegah Slime (Slime inhibitor)
Slime dalah lendir yang berwarna coklat kehitaman yang menempel di permukaan
pipa. Slimeakan mengurangi effect pencegahan korosi dan menurunkan efisiensi cooling
water. Slime disebabkan oleh adanya bakteri mikroorganisme yang terbentuk dalam cooling
water. Untuk mencegah bakteri/ mikroorganisme tersebut, diinjeksikan gas chlorine yang
akan mampu membunuh hampir semua mikroorganisme yang ada. Disamping bakteri, gas
chlorine juga mampu menghilangkan fungi/ jamur, alga/ganggang dan lumut. (Utility Plant,
PT PUSRI, Page 8 10).
Secara umum elemen-elemen yang dimiliki oleh suatu steam plant terlihat pada
komponen-komponen antara lain boiler, kondensor, pompa, turbin dan juga cooling tower.
Cooling tower terbagi beberapa macam antara lain:
1) Menurut metode perpindahan panas
a) Wet cooling tower (cooling tower basah)
Pada Menara Pendingin jenis ini, air panas didinginkan sampai pada temperatur yang
lebih rendah dari temperatur bola basah udara sekitar, jika udara relatif kering. Seperti udara
jenuh yang melewati aliran air, kedua aliran akan relatif sama. Udara, jika tidak jenuh, akan
menyerap uap air lebih banyak, meninggalkan sedikit panas pada aliran air.
b) Dry cooler (pendingin kering)
Pada tipe ini, aliran udara bergerak memotong secara tegak lurus terhadap aliran air pada
bahan pengisi. Kemudian udara melintasi menara melalui bagian keluaran udara akibat gaya
tarik dari fan yang berputar.
Random Packing
Jenis random packing yang digunakan, yaitu:
a) Rasching ring
b) Lessing ring
c) Partition ring
d) Belt saddle
e) Intalox saddle
f) Tellerate
Static
(1)
Dimana:
:
hs :
Pump bhp
Dimana:
ht
(2)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN