Anda di halaman 1dari 11

TUGAS EKONOMI TEKNIK

Hendra (03111403012)
Amalia Rizky P (03111403050)

1. Bagaimana menghitung harga produksi per unit?


Total Direct Production Cost = Variable Cost
1) Direct Production Cost
Raw material = US$ 81.707.680,90
Operating Labor (OL) = US$ 1.502.703,70
Direct supervisory and clerical labor (10% OL) = US$ 150.270,37
Utilities (10% TPC) = US$ 11.004.511,37
Maintenance & repair (2% FCI) = US$ 650.564,55
Labortory charge (10% OL) = US$ 150.270,37
Patent & royalties (2 % TPC) = US$ 2.200.902,27
Total Direct Production Cost = US$ 97.366.903,55

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒅𝒊𝒓𝒆𝒄𝒕 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒖𝒄𝒕𝒊𝒐𝒏 𝒄𝒐𝒔𝒕


𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌𝒔𝒊 𝒑𝒆𝒓 𝒖𝒏𝒊𝒕 =
𝒌𝒈
𝒌𝒂𝒑𝒂𝒔𝒊𝒕𝒂𝒔 ( )
𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏
𝐔𝐒$ 𝟗𝟕. 𝟑𝟔𝟔. 𝟗𝟎𝟑, 𝟓𝟓
𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌𝒔𝒊 𝒑𝒆𝒓 𝒖𝒏𝒊𝒕 = 𝒕𝒐𝒏
𝟏𝟓𝟎. 𝟎𝟎𝟎 ( )
𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏
𝐔𝐒$ 𝟗𝟕. 𝟑𝟔𝟔. 𝟗𝟎𝟑, 𝟓𝟓
𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌𝒔𝒊 𝒑𝒆𝒓 𝒖𝒏𝒊𝒕 =
𝒌𝒈
𝟏𝟓𝟎. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 ( )
𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏
𝑹𝒑. 𝟏𝟑. 𝟓𝟎𝟎, 𝟎𝟎
𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌𝒔𝒊 𝒑𝒆𝒓 𝒖𝒏𝒊𝒕 = 𝑼𝑺$ 𝟎, 𝟔𝟒𝟗𝟏 ×
𝑼𝑺$ 𝟏
𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌𝒔𝒊 𝒑𝒆𝒓 𝒖𝒏𝒊𝒕 = 𝑹𝒑. 8.763,02

1
2. Apa yang dimaksud dengan Annual Cash Flow (ACF)?
Karena pajak pendapatan federal didasarkan pada gross earning, yang
berarti bahwa semua biaya sudah dipotong, departemen Keuangan AS telah
mengabdikan usaha yang cukup untuk mengendalikan salah satu biaya utama
dalam operasi industri. Dalam menentukan pengaruh depresiasi pajak
penghasilan, biaya penyusutan merupakan pengurang penghasilan bruto kena
pajak. Jadi, jika d adalah biaya penyusutan untuk tahun ini dan Φ adalah tarif
pajak pecahan,
Pajak "kredit" untuk depresiasi = Φd
Dana yang disisihkan untuk depresiasi, meskipun mereka merupakan biaya,
biasanya langsung ke kas perusahaan. Oleh karena itu, jika S merupakan
pendapatan total tahunan atau pendapatan dan C mewakili total biaya tahunan
dengan pengecualian penyusutan dan pajak,
Net annual cash flow setelah pajak = (S-C-d) (1-Φ) + d = (S-C) (1-Φ) + Φd
Banyaknya keuntungan dapat diketahui dari perhitungan Annual Cash Flow.
Annual Cash Flow adalah aliran dana tunai yang tersedia setiap tahunnya dan
dihitung dengan cara sebagai berikut :
Penjualan Produk
1) Precipitated Calcium Carbonate
Produk Precipitated Calcium Carbonate : 150.000.000,00 kg/tahun
Harga jual : US$ 1.01
(sumber: alibaba.com)

Harga Jual produk per tahun : US$ 151,500,000.00


Total Production Cost (TPC) : US$ 110,045,113.73

Net Profit Before Tax (NPBT) : US$ 41,454,886.27
Income Tax (35 % NPBT) : US$ 14,509,210.20

Net Profit After Tax (NPAT) : US$ 26,945,676.08
Depreciation (9,1 % FCI) : US$ 2,957,111.60
+
Annual Cash Flow (ACF) : US$ 29,902,787.68

2
Dari hasil perhitungan diatas maka menunjukkan bahwa penoperasian
pavrik akan memberikan keuntungan. Keuntungan yang diperoleh pertahun
setelah di potong pajak adalah sebesar US$ 26,945,676.08. Uang tunai yang
diperoleh setiap tahun sebesar US$ 29,902,787.68.
3. Apa yang dimaksud dengan Breakeven Point?
Break Even Point menunjukan presentase kapasitas produksi yang seharusnya
dicapai agar seluruh modal yang diinvestasikan lunas terbayar dengan tercapainya
titik impas, atau dengan kata lain Total Production Cost (TPC) = Selling Price
(SP). Pabrik ini layak didirikan apabila BEP tidak terlalu besar dan tidak terlalu
kecil. Nilai BEP yang memenuhi syarat yaitu mendekati 20% hingga 40 %. Break
Even Point (BEP) dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan:
Fixed Cost
BEP   100 %
Selling Price  Variable Cost
Dimana :
Fixed Cost = Fixed Charge + Plant Overhead Cost + General Expenses
= US$ 12,678,210.18
Variable Cost = Direct Production Cost
= US$ 97,366,903.55
Selling Price = Total Income
= US$ 151,500,000.00
Total Production Cost = US$ 110,045,113.73
Fixed Cost
BEP   100 %
Selling Price  Variable Cost
US$ 12,678,210.18
 100 %
US$ 151,500,000.00  US$ 97,366,903.55
= 23,42%
Break Even Point (BEP) yang diperoleh sebesar 23,42%. Nilai BEP yang
memenuhi syarat adalah berkisar 20 % - 40 %.
Dari grafik BEP yang digambarkan pada gambar 8.1, dapat dilihat bahwa
titik impas akan tercapai bila pabrik beroperasi 23,42% dari kapasitas desain. Hal
ini cukup memenuhi syarat, sehingga pabrik dinilai layak untuk didirikan.Hal ini

3
cukup memenuhi syarat, sehingga pabrik dinilai layak untuk didirikan. Maka titik
impas kapasitas produksi 35.130 ton/tahun, artinya pada saat pabrik mencapai
kapasitas tersebut pabrik tidak mengalami untung maupun rugi, dengan kata lain
total biaya sama dengan total penjualan. Dengan adanya analisis break even point
kita dapat menetapkan jumlah minimal produk yang harus dicapai agar tidak
mengalami kerugian. Dengan harga jual US$ 1.01/kg atau setara dengan Rp
13.635,00 dan biaya produksi langsung sebesar Rp 8.763,02 maka laba yang
diperoleh adalah Rp 4.871,98.

4. Macam-macam metode depresiasi?


Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan
penggunaannya. Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan
terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan
atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan.

Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut:


1. Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan
pendapatan.
2. Harus mempunyai umur manfaat tertentu, dan umurnya harus lebih lama dari
setahun.
3. Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami peluruhan/
kehancuran, usang, atau mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya.
4. Bukan inventaris, persediaan atau stok penjualan, atau properti investasi.

Properti yang dapat didepresiasi dikelompokkan menjadi:


1. Nyata (tangible): dapat dilihat atau dipegang. Terdiri dari properti personal
(personal property) seperti mesin-mesin, kendaraan, peralatan, furnitur dan item-
item yang sejenis; dan properti riil (real property)seperti tanah dan segala sesuatu
yang dikeluarkan dari atau tumbuh atau berdiri di atas tanah tersebut
2. Tidak nyata (intangible). Properti personal seperti hak cipta, paten atau
franchise.

4
Depresiasi dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu :
1. Depresiasi Fisik : Depresiasi karena asset mengalami kerusakan fisik yang
menyebabkan penurunan kemampuan dan bukan disebabkan karena
pemakaian (korosi, lapuk, getaran, kejutan, benturan, dan abrasi)
2. Depresiasi Fungsional : Depresiasi karena perubahan permintaan tingkat
pelayanan yang diberikan oleh suatu asset yang disebabkan keusangan,
ketidakefisienan dan ketidakmampuan memenuhi semua permintaan

Secara umum, metode perhitungan depresiasi dibagi dua, yaitu:


1. Metode klasik, terdiri dari:
a. Metode garis lurus (straight-line, SL)
Metode ini mengasumsikan bahwa asset terdepresiasi secara konstan
setiap tahunnya selama service life. Karena kesederhanaannya, metode straight-
line digunakan secara luas untuk menentukan harga depresiasi.
(V − Vs )
d =
N
V ∗ = a d untuk 1≤ a ≤ N
Va = V − V ∗
Dimana:
N = Umur manfaat
V = Basis harga, termasuk penyesesuaian
V* = pengurangan depresiasi pada tahun ke k (1 ≤ k ≤ N)
Va = nilai buku pada akhir tahun ke k
Vs = perkiraan nilai sisa pada akhir tahun ke N
V* = depresiasi kumulatif selama tahun ke k

b. Metode declining balance (DB)


Disebut juga metode persentase konstan atau formula Matheson, dengan
asumsi bahwa biaya depresiasi tahunan adalah suatu persentase yang tetap dari
nilai buku awal tahun. Rasio depresiasi tersebut dilambangkan dengan R (0 ≤ R ≤

5
1), dimana R = 1*f (jika menggunakan DB Textbook) R = 2*f (jika digunakan
200% DB) atau R = 1.5*f (jika digunakan 150% DB). Nilai Vs tidak boleh
mencapai nilai nol dalam penggunaan metode ini.

𝑉a = V(1 − R)𝑛
𝑉a = V(1 − R)𝑛 = 𝑉𝑠
1⁄
𝑉𝑠 𝑛
f= 1− ( )
𝑉
c. Metode sum-of-the-years-digits (SYD)
Digit yang digunakan pada metode SYD adalah sisa umur manfaat dari aset.
Faktor depresiasi adalah sisa umur aset dibagi dengan jumlah total digit.
Tabel 2.1
Tahun, k Sisa umur asset Faktor depresiasi SYD
1 5 5/15
2 4 4/15
3 3 3/15
4 2 2/15
5 1 1/15
Jumlah digit = 15

Persamaan umum untuk mencari biaya depresiasi tahunan:


2(𝑁 − 𝑘 + 1)
𝑉𝑎 = (𝑉 − 𝑉𝑠 ) [ ]
𝑁(𝑁 + 1)
Nilai buku pada akhir tahun ke-k:
2(𝑉 − 𝑉𝑠 ) 𝑉 − 𝑉𝑠
𝑉𝑎𝑘 = 𝑉 − [ ]𝑘 + [ ] 𝑘(𝑘 + 1)
𝑁 𝑁(𝑁 + 1)
Depresiasi kumulatif pada tahun ke-k:
𝑉 ∗ = 𝑉 − 𝑉𝑎𝑘

d. Metoda Unit Produksi

6
Metode unit produksi digunakan karena pertimbangan bahwa berkurangnya nilai
aset terjadi terutama oleh fungsi pemakaiannya. Laju depresiasi dihitung dengan:
𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
𝑉 − 𝑉𝑠
=
(𝑝𝑒𝑟𝑘𝑖𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖)

e. Metoda Sinking-fund
Hal ini diasumsikan bahwa tujuan dasar dari tunjangan depresiasi adalah
untuk mengumpulkan dana yang cukup untuk menyediakan pemulihan modal
awal yang diinvestasikan dalam properti. Rencana anuitas biasa sudah diatur
dimana jumlah konstan uang secara teoritis harus disisihkan setiap tahun. Pada
akhir masa kerja, jumlah dari semua deposito plus bunga harus sama dengan
jumlah total penyusutan.
(𝑛 − 𝑎 + 1) 2 (𝑛 − 𝑎 + 1)
𝑑𝑎 = 𝑛 (𝑉 − 𝑉𝑠 ) = (𝑉 − 𝑉𝑠 )
∑1 𝑎 𝑛(𝑛 + 1)
𝑖
𝑅 = (𝑉 − 𝑉𝑠 )
(1 + 𝑖)𝑛 − 1
(1 + 𝑖)𝑛 − 1
𝑉𝑎 = 𝑉 − (𝑉 − 𝑉𝑠 )
(1 + 𝑖)𝑛 − 1

5. Apa yang dimaksud dengan Pay Out Time (POT) ?


Periode Pembayaran atau waktu pembayaran didefinisikan sebagai panjang
minimum waktu secara teoritis yang diperlukan untuk memulihkan investasi
modal awal dalam bentuk arus kas proyek yang didasarkan pada total
pendapatan dikurangi semua biaya kecuali depresiasi.
Periode pembayaran dalam tahun (tidak ada bunga)
𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡
=
𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑑𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 + 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Periode pembayaran termasuk bunga:
𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 + 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑇𝐶𝐼 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑣𝑖𝑐𝑒 𝑙𝑖𝑓𝑒
=
𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑑𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 + 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

7
Metode ini cenderung untuk meningkatkan periode pembayaran tanpa biaya
bunga dan mencerminkan keuntungan bagi proyek-proyek yang mendapatkan
sebagian besar dari keuntungan.
Pay Out Time (POT) adaah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan
dana pinjaman investasi. Dana investasi dikatakan telah selesai dipinjam
kumulatif pendapatan telah lebih besar dari kumulatif pengeluaran. Pay out time
dapat dihitung dengan rumus:
FCI  Bunga TCI
POT 
ACF
(Peters & Timmerhaus, 1991)pg. 310
Dimana:
FCI (Fixed Capital Investment) = US$ 32,528,227.60
Bunga Total Capital Investment (TCI) = US$ 8,561,210.83
ACF (Annual Cash Flow) = US$ 29,902,787.68

US$ 8,561,210.83  US$ 32,528,227.60


POT   1,37 tahun
US$ 29,902,787.68
= 2 tahun

Pay Out Time (POT) yang diperoleh adalah 2 tahun, yaitu kurang
dari setengah umur pabrik (11 tahun).

6. Apa yang dimaksud dengan Rate of Return?


Rate of return biasanya dinyatakan dalam basis percent/tahun. Nilai keuntungan
atu profit tahunan dibagi dengan total capital investment menyatakan percent laju
pengembalian. Keuntungan didefinisikan sebagai pengurangan pendapatan dan
pengeluaran oleh karena itu keuntungan merupakan fungsi dari kuantitas produk
dan selling price. Keuntungan dapat ditingkatkan dengan mengurangi biaya
operasi. Untuk mengestimasi laju pengembalian dibutuhkan prediksi keuntungan
dan investasi yang akurat. Untuk menetukan profit, estimasi direct production
cost, plant overhead cost, dan general expenses harus dilakukan. Keuntungan
dapat dinyatakan sebagai NPBT dan NPAT. untuk menentukan TCI harus

8
dilakukan penentukan Fixed Capital Investment dan Working Capital terlebih
dahulu.
Rate of Return On Investment (ROR)
Rate of Return on Investment (ROR) dapat ditentukan dengan persamaan,
yaitu:
Net Profit After Tax
ROR   100 %
TCI
US$ 26,945,676.08
ROR   100 %
US$ 38,268,503.06
ROR  70,41%
Nilai Rate of Return on Investment (ROR) yang diperoleh sebesar 70,41%
melebih besar bunga yang ditetapkan pihak Bank yakni 24 %, sehingga pabrik
Precipitated Calcium Carbonate layak didirikan.
7. Ketentuan Pajak
Tipe-tipe pajak
pajak dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe yaitu :
1. Pajak Properti (Property Taxes)
Pemerintahan lokal memiliki kekuatan hukum untuk mengelola pajak properti
yang biasanya dikenakan di daerah-daerah. Pajak properti bervariasi di setiap
wilayah, tetapi jumlah rata-rata tahunan dari pajak ini adalah sekitar 1 sampai
4 persen dari beban yang dinilai. Pajak jenis ini disebut sebagai pajak
langsung karena harus dibayar langsung oleh perusahaan tertentu dan tidak
bisa dibebankan kepada konsumen.
2. Pajak Cukai (Excise Taxes)
Cukai dikelola oleh pemerintah pusat dan negara bagian. Cukai yang
dipungut oleh pemerintah pusat meliputi pajak untuk barang-barang impor,
pemindahan saham dan obligasi, serta hal-hal lain yang serupa dalam
jumlah yang besar. Pajak jenis ini sering disebut sebagai pajak tidak
langsung karena dapat dibebankan kepada konsumen.
3. Pajak pendapatan (Income Taxes)

9
Pada umumnya, pajak penghasilan didasarkan atas penghasilan bruto, yang
didefinisikan sebagai selisih antara total pemasukan dan total pengeluaran
sebuah produk. Pajak pendapatan negara bisa berkisar antara 0 sampai 5
persen atau lebih dari pendapatan kotor.
Pajak Penghasilan Pemerintah
Pemerintah pusat telah mendirikan sebuah sistem yang sangat kompleks
untuk menentukan pajak penghasilan bagi perusahaan-perusahaan. Bagian ini
hanya akan membahas pola-pola dasar peraturan pemerintah tentang pajak
penghasilan dan memberikan metode yang biasa digunakan untuk
menentukanpajak penghasilan. Perlu ditekankan bahwa penentuan final dari
pembayaran pajak penghasilan harus dibuat dengan bantuan pakar hukum pajak
dan akuntansi.
Tabel 1 merangkum tarif pajak standar untuk perusahaan selama periode
1929-1988
Tahun Regular Tax Rate
1929 11
1930-1931 12
1932-1935 13,75
1936-1937 15
1938-1939 19
1940 24
1941 31
1942-1943 40
1944-1945 40
1946-1949 38
1950 42
1951 50,75
1952-1953 52
1954-1963 52
1964 50
1965-1978 48
1979-1987 46
1988- 34

Efek Pajak Penghasilan


Efek pajak pendapatan yang tinggi terhadap biaya capital sangat penting.
Dalam menentukan pajak pendapatan, bunga pada pinjaman dapat dikategorikan

10
sebagai biaya. Karena pajak pendapatan dapat berjumlah lebih dari setengah gross
earning, sumber dana kapital baru dapat berpengaruh pada net profit.
Jika annual income tax untuk sebuah perusahaan sebesar 34 %, tiap dollar
yang dihabiskan untuk bunga pinjaman memiliki nilai sebesar 66%. Karena itu,
laju bunga tahunan sebesar 6% akan memiliki laju bunga sebesar 6 x (66/100) = 4
%. Jika saham memiliki annual dividend sebesar 7%, maka sebelum terkena pajak
akan bernilai 7 x (100/66) = 10,6061 %

8. Apa yang dimaksud dengan Total Capital Sink?


Total Capital Sink adalah Total Annual Cash Flow setelah dipotong banyaknya
angsuran pengembalian modal dan bunga modal selama umur pabrik. Capital Sink
menunjukan keuntungan yang diperoleh dalam bentuk uang tunai (tidak termasuk
uang tunai yang digunakan untuk membayar seluruh angsuran pengembalian
modal) selama umur pabrik. Total Capital Sink dapat ditentukan dengan cara
sebagai berikut :
TCS = n. ACF – Σ Angsuran
Dimana :
n (umur pabrik) = 11 tahun
ACF (Annual Cash Flow) = US$ 29,902,787.68
Σ Angsuran = US$ 31,522,312.66
TCS = n. ACF – Σ Angsuran
= (11 × US$ 29,902,787.68) - US $ 31,522,312.66
= US $ 297,408,351.79
Hasil perhitungan menunjukkan Total Capital Sink lebih besar dibandingkan
biaya Total Capital Investment selama serfice life pabrik 11 tahun. Ini
membuktikan bahwa pabrik Precipitated Calcium Carbonate layak didirikan.

11

Anda mungkin juga menyukai