Anda di halaman 1dari 10

Nama : Ni Komang Yatiningrum

Npm : 202032121192
Kelas : C9 Manajemen

Diskusi
1. Kegunaan Analisis Indeks dan Common Size dan  Analisis EVA dan MVA
a. Analisis Indeks
Analisis indeks/trend adalah salah satu metode analisis laporan keuang untuk
mengetahui kecenderungan atau tendendi keadaan keuangan duatu perusahaan apakah
naik, turun atau tetap. Kecenderungan posisi keuangan yang disusun untuk tiga
periode atau lebih. Untuk melihat trend tersebut digunakan angka indeks 100. Oleh
karena itu teknk analisisnya disebut analisis indeks.
Contoh Perhitungan Analisis indeks:
Bila kita menggunakan contoh laporan PT.Bumi, maka tahun 2019 digunakan
sebagai tahun dasar (=100), maka cara analisis indeks adalah dengan menyajikan
neraca dalam bentuk indeks berikut ini
Tabel indeks neraca PT. Bumi pada 31 Desember 2019 dan 2020 (2019=100)
2019 2020 2019 2020
Kas 100% 113,6 Hutang dagang 100,0% 97,8%
%
Sekuritas 100,0 150,0 Hutang wesel 100,0 50,0
Piutang 100,0 103,5 Hutang pajak 100,0 106,7
Persediaan 100,0 95,7 Hutang bank 100,0 100,0
Total Aktiva Lancar 100,0 102,8 Kewajiban 100,0 92,9
lancar

Aktiva Tetap 100,0 100,0 Hutang jangka 100,0 50,0


panjang
Akum. Penyusutan 100,0 150,0 Modal sendiri :
Aktiva Tetap(netto) 100,0 91,7 Saham 100,0 100,0
Laba ditahan 100,0 157,2
Total 100,0 95,5 Total 100,0 95,5
Penyajian dengan metode indeks menunjukkan bahwa hampir semua
komponen aktiva lancar meningkat. Sebaliknya aktiva tetap metode menurun
meskipun demikian hal ini tidak berarti bahwa perusahaan menjual aktiva tetapnya.
Melainkan hanya karena penerapan prinsip akuntansi yaitu pembedaan penyusutan.
Di sisi pasiva yang mencolok adalah peningkatan laba ditahan, menurunnya hutang
bank, hutang jangka panjang.

b. Analisis Common size


Analisis Common size adalah analisis ini merubah angka-angka yang ada
dalam neraca dan laporan laba rugi menjadi presentase berdasarkan dasar tertentu.
Untuk angka-angka yang ada dalam neraca, common basenya adalah total aktiva.
Dengan kata lain total aktiva dipergunakan sebagai 100%. Untuk angka dalam laporan
laba rugi, penjualan neto dipergunakan sebagai 100%.
Contoh Perhitungan Analisis Common-Size:
PT. BAGAS PERKASA JAYA
Neraca Komparatif dalam Persentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009 dan 2010
31 Desember Common-Size (%)
NERACA
2009 2010 2009 2010
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas Rp 1.300 Rp 1.200 9,29 7,50
Piutang Dagang Rp 1.200 Rp 1.000 8,57 6,25

Persediaan Rp 2.200 Rp 2.600 15,71 16,25


Total Aktiva Lancar Rp 4.700 Rp 4.800 33,57 30,00
Aktiva Tetap
Tanah Rp 2.300 Rp 3.700 16,43 23,13
Gedung Rp 4.000 Rp 4.000 28,57 25,00
Mesin Rp 4.000 Rp 5.000 28,57 31,25

Akumulasi Depresiasi Rp(1.000) Rp(1.500) (7,14) (9,38)


Total Aktiva Tetap Rp 9.300 Rp11.200 66,43 70,00
Total Aktiva Rp14.000 Rp16.000 100% 100%
PASIVA (UTANG &
MODAL)
Utang Lancar Rp 2.500 Rp 2.200 17,86 13,75
Utang Jangka Panjang Rp 4.500 Rp 6.000 32,14 37,50
Modal Rp 7.000 Rp 7.800 50,00 48,75
Total Utang & Modal Rp14.000 Rp16.000 100% 100%
(Dalam Ribuan Rupiah)

Cara perhitungan persentase per-komponen adalah: Pos-pos di dalam neraca


dikategorikan menjadi dua, yaitu aktiva dan pasiva. Masing-masing kategori ini (total
aktiva dan total pasiva) dinyatakan sebesar 100%, sedangkan masing-masing pos
yang termasuk pada masing-masing kategori dinyatakan dalam persentase atas dasar
total aktiva atau pasiva (kategori).
% Kas = (Saldo Kas/Total Aktiva) x 100% = (Rp 1.300/Rp 14.000) x 100% = 9,92%
⇒ Yang lainnya dihitung dengan cara yang sama.
Dari neraca yang disusun dalam persentase per-komponen tersebut, tampak
bahwa selama dua tahun, telah terjadi perubahan pada komposisi, baik aktiva
(misalnya kas, persediaan) maupun pasiva (misalnya utang jangka panjang).
PT. BAGAS PERKASA JAYA
Laporan Laba-Rugi Komparatif dalam Persentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009 dan 2010
(Dalam Ribuan Rupiah)
Tahun Common-Size (%)
LABA-RUGI
2009 2010 2009 2010
Penghasilan Rp 150.000 Rp 200.000 100% 100%
Harga Pokok Penjualan Rp (50.000) Rp (60.000) (33,33) (30,00)
Laba Kotor Rp 100.000 Rp 140.000 66,67 70,00
Biaya Pemasaran Rp (25.000) Rp (34.000) (16,67) (17,00)
Biaya Administrasi Rp (20.000) Rp (28.000) (13,33) (14,00)
Biaya Bunga Rp (10.000) Rp (14.000) (6,67) (7,00)
Laba Sebelum Pajak Rp 45.000 Rp 64.000 30,00 32,00
Pajak (15%) Rp (6.750) Rp (9.600) (4,50) (4,80)
Laba Bersih Rp 38.250 Rp 54.400 25,50 27,20
Cara perhitungan persentase per-komponen adalah: Pos-pos dalam
perhitungan laba-rugi yang dinyatakan dalam persentase per-komponen atas dasar
total penghasilan (total penghasilan dinyatakan sebesar 100%).
% Harga Pokok Penjualan = (Saldo Harga Pokok Penjualan/Total
Penghasilan) x 100%
= Rp 60.000/Rp 200.000 x 100%
= 30%
⇒ Yang lainnya dihitung dengan cara yang sama.
Dari perhitungan laba-rugi, tampak bahwa distribusi setiap Rp 1,00
penjualan kepada harga pokok penjualan misalnya mengalami penurunan,
meskipun distribusi untuk biaya lainnya (pemasaran, administrasi, dan bunga),
secara total mengalami kenaikan.

C. Economic Value Added (EVA)


Economic Value Added (EVA) merupakan jumlah uang yang diciptakan oleh
perusahaan dengan mengurangkan beban modal dari Net Operating After Tax
(NOPAT) yang menggambarkan pengembalian atas modal yang dikeluarkan untuk
investasi oleh perusahaan.
Contoh perhitungan EVA :
Diketahui ikhtisar laporan keuangan dari perusahaan XYZ pada periode 31
Desember 2020 adalah tertera pada tabel di bawah ini:
Total hutang jangka panjang Rp. 95.000.000

Total hutang jangka pendek Rp. 155.000.000

Ekuitas Rp. 152.000.000

Total Hutang Rp. 250.000.000

Laba Rp. 224.500.000

Beban bunga Rp. 185.500.000

Pajak Rp. 6.750.000

Hitunglah EVA perusahaan XYZ tersebut:


Jawabannya:

Langkah-langkah dalam perhitungan EVA adalah sebagai berikut:

1. Rumus Menghitung Net Operating After Tax (NOPAT)

NOPAT = EBIT x (1-pajak)

 EBIT = Laba sebelum kena bunga dan pajak

Atau juga bisa menggunakan rumus:

NOPAT = (Laba (Rugi) Usaha + Beban bunga) - Pajak

Jadi, NOPAT perusahaan XYZ adalah: 

NOPAT   = (Rp. 224.000.000 + Rp. 185.500.000) - Rp. 6.750.000


               = Rp. 409.500.000 - Rp. 6.750.000
               = Rp. 402.750.000

2. Menghitung WACC 

WACC = (D x Rd) (1-tax) + (E x Re)

Di mana,

 Tingkat modal (D) = Utang total/total utang dan ekuitas total x 100%
 Tingkat modal dan ekuitas (E) = Beban bunga/utang dan ekuitas total x 100%
 Cost of debt (Rd) = Beban bunga/total utang jangka panjang x 100%
 Cost of Equity (Re) = (Laba bersih - pajak)/total ekuitas  x 100%
 Tingkat pajak (Tax) = Pajak/laba bersih sebelum kena pajak x 100%

Sehingga didapatkan:

D = (Rp250.000.000/(Rp250.000.000+Rp152.000.000))*100% = 62,2%

E = (Rp152.000.000/(Rp250.000.000+Rp152.000.000))*100% = 37,8%

Rd = (Rp185.500.000/Rp95.000.000)*100% = 195,3%
Re = ((Rp224.500.000-Rp6.750.000)/Rp152.000.000)*100% = 143,3%

Tax = (Rp6.750.000/Rp224.500.000)*100% = 3,01%

WACC =  [(D x rd) (1 - tax) + (E x re)]


            = [(62,2% x 195,3%) (1 - 3,01%) + (37,8% x 143,3%)]
            = [(0,622 x 1,953) (1 - 0,0301) + (0,378 x 1,433)]
            = [(1,2) (0,97) + (0,54)]
            = [1.16 + 0,54]
            = 1,7

3. Rumus Menghitung IC 

Invested Capital (IC) = (total utang + ekuitas) – utang dalam jangka pendek 

Jadi, IC perusahaan XYZ adalah:

Invested Capital = (Rp. 250.000.000 + Rp. 152.000.000) - Rp. 155.000.000


                           = Rp. 402.000.000 - Rp. 155.000.000

                           = Rp. 247.000.000

4. Rumus Menghitung Capital Charges 

Capital Charges (CC) = WACC x IC


Sehingga capital charges perusahaan XYZ adalah 

= 1,7 x Rp.247.000.000
= Rp. 419.900.000

5. Menghitung EVA (Economic Value Added).

Rumus: EVA = NOPAT - Capital-Charges

= Rp. 402.750.000 - Rp. 419.900.000

= Rp. -17.150.000
Kesimpulannya, EVA < 0 atau bernilai negatif, artinya perusahaan XYZ tidak
mengalami nilai tambah ekonomi. Sehingga, perusahaan tidak bisa memenuhi
harapan para pemodal karena laba yang tersedia tidak mampu memenuhinya.

D. Market Value Added (MVA)


Market Value Added (MVA) merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk
mengukur keberhasilan dalam memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan
mengalokasikan sumber-sumber yang sesuai.MVA juga merupakan indikator yang
dapat mengukur seberapa besar kekayaan perusahaan yang telah diciptakan untuk
investornya atau MVA menyatakan seberapa besar kemakmuran yang telah dicapai.
Contoh perhitungan Market Value Added (MVA) :
MVA   = Nilai Pasar dari Saham – Ekuitas yang diberikan oleh pemegang saham
            = (Saham Beredar)(Harga Saham) – Total Ekuitas Biasa
Sebagai contoh PT. ABC pada tahun 2002 total nilai ekuitas pasarnya adalah $
1.150 Juta, sedangkan neraca menunjukkan bahwa pemegang saham telah
menyetorkan $896 Juta. Jadi, MVA PT. ABC adalah $ 1.150 - $ 896 = $ 254 Juta.
Semakin besar MVA akan semakin baik bagi perusahaan.

2. Pentingnya Analisis Sumber dan Penggunaan dana yaitu karena merupakan alat


penting bagi manager keuangan atau kreditur dalam menilai darimana sumber
dana dan digunakan untuk apasaja dana tersebut dan juga dapat memberi pemahaman
yang lebih baik terhadap operasi keuangan perusahaan.
Informasi yang didapatkan dari Analisis Sumber dan Penggunaan dana adalah
memberikan ringkasan transaksi keungan yang terjadi selama satu periode dengan
menunjukkan sumber dan penggunaan modal kerja dalam periode tersebut. Laporan
perubahan modal kerja akan memberikan gambaran tentang bagaimana management
mengelola perputaran atau sirkulasi modalnya.

3. Metode - metode penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana yang saya
ketahui adalah :
a) Menyusun laporan perubahan neraca yang menggambarkan neraca dari dua
periode yang ingin dianalisa (bulanan atau tahunan)
b) Mengelompokkan perubahan-perubahan tersebut dalam golongan yang
memperbesar kas dan memperkecil jumlah kas
c) Mengelompokkan elemen-elemen dalam laporan rugi laba atau laporan laba yang
ditahan ke dalam golongan yang memperbesar jumlah kas atau memperkecil
jumlah kas
d) Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam laporan sumber
sumber dan penggunaan dana
Perbedaanya yaitu :
Sumber-sumber dana dalam artian kas
1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas
2. Berkurangnya aktva tetap
3. Bertambahnya setiap jenis utang
4. Bertambahnya modal
5. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan
6. Penyusutan
Penggunaan dana dalam artian kas
1. Bertambahnya aktiva lancar selain kas
2. Bertambahnya aktiva tetap
3. Berkurangnya setiap jenis utang
4. Berkurangnya modal
5. Pembayaran cash deviden
6. Adanya kerugian operasional perusahaan

Sumber-sumber dana dalam artian modal kerja:


1. Berkurangnya aktiva tetap
2. Bertambahnya utang jangka panjang
3. Bertambahnya modal
4. Adanya keuntungan dari operasional perusahaan
5. Penyusutan
Penggunaan dana dalam artian modal kerja
1. Bertambahnya aktiva tetap
2. Berkurangnya utang jangka panjang
3. Berkurangnya modal
4. Pembayaran cash deviden
5. Adanya kerugian dari operasional perusahaan
4. Contoh Neraca Pasar Modal Per 31 Desember

PT. BAGAS PERKASA JAYA


Neraca Komparatif dalam Persentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2019 dan 2020
(Dalam Ribuan Rupiah)

31 Desember Common-Size (%)


NERACA
2019 2020 2019 2020
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas Rp 1.300 Rp 1.200 9,29 7,50
Piutang Dagang Rp 1.200 Rp 1.000 8,57 6,25

Persediaan Rp 2.200 Rp 2.600 15,71 16,25


Total Aktiva Lancar Rp 4.700 Rp 4.800 33,57 30,00
Aktiva Tetap
Tanah Rp 2.300 Rp 3.700 16,43 23,13
Gedung Rp 4.000 Rp 4.000 28,57 25,00
Mesin Rp 4.000 Rp 5.000 28,57 31,25

Akumulasi Depresiasi Rp(1.000) Rp(1.500) (7,14) (9,38)


Total Aktiva Tetap Rp 9.300 Rp11.200 66,43 70,00
Total Aktiva Rp14.000 Rp16.000 100% 100%
PASIVA (UTANG &
MODAL)
Utang Lancar Rp 2.500 Rp 2.200 17,86 13,75
Utang Jangka Panjang Rp 4.500 Rp 6.000 32,14 37,50
Modal Rp 7.000 Rp 7.800 50,00 48,75
Total Utang & Modal Rp14.000 Rp16.000 100% 100%

Analisis :
5. Analisis Sumber dan Penggunaan Dana dalam artian Modal Kerja
Sumber-sumber dana dalam artian modal kerja:
6. Berkurangnya aktiva tetap
7. Bertambahnya utang jangka panjang
8. Bertambahnya modal
9. Adanya keuntungan dari operasional perusahaan
10. Penyusutan
Penggunaan dana dalam artian modal kerja
6. Bertambahnya aktiva tetap
7. Berkurangnya utang jangka panjang
8. Berkurangnya modal
9. Pembayaran cash deviden
10. Adanya kerugian dari operasional perusahaan

Anda mungkin juga menyukai