KEUANGAN
KELOMPOK 1
HANDIKA 36119082
RATNA PAYUK 36119094
MUH YUSRIL 36119100
• Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses
yang penuh pertimbangan (judgment process). Salah
satu tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi
perubahan-perubahan pokok (turning point) pada
trend, jumlah dan hubungan; dan alasan-alasan
perubahan-perubahan tersebut.
• Perubahan-perubahan tersebut seringkali merupakan
tanda peringatan awal (early warning signal)
terjadinya pergeseran menuju keberhasilan atau
kegagalan suatu perusahaan.
• Proses penuh pertimbangan ini dapat ditingkatkan
melalui pengalaman dan penggunaan alat-alat analitis.
ANALISIS
• Ratio-ratio RATIO
keuangan biasanya dinyatakan dalam satuan
persentase (%) atau “kali”. Beberapa jenis angka ratio yang
akan dibahas secara rinci dikelompokkan ke dalam kelompok
sebagai berikut :
• Ratio Likuiditas yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
• Ratio Solvabilitas (struktur modal) yang mengukur tingkat perlindungan
para kreditor jangka panjang
• Ratio Return on Invesment yang mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba, relatif dibandingkan dengan aktiva (investasi)
yang digunakan.
• Ratio Pemanfaatan Aktiva (Assets Utilization) yang megukur efisiensi
dan efektivitas penggunaan aktiva dalam mendukung penjualan
perusahaan
• Ratio Kinerja Operasi (Operating Performance) yang mengukur
efisiensi operasi perusahaan
• Investor umumnya tertarik pada kelompok ratio prifitabilitas tertentu
ANALISIS RATIO
• Ratio dapat dihitung dari berbagai kombinasi atau pasangan
angka. Dengan menggunakan pos-pos yang ada pada laporan
keuangan, dapat disusun suatu daftar angka ratio yang panjang.
• Pembandingan pos-pos neraca dan laporan laba-rugi dalam
bentuk ratio dapat menimbulkan kesulitan, khususnya
menyangkut periode waktunya.
• Idealnya apabila akan membandingkan angka yang ada di
laporan laba-rugi dan yang ada di neraca harus digunakan
angka rata-rata piutang untuk periode yang sama. Sayangnya,
data tersebut tidak tersedia bagi para analis ekstern.
• Pemecahannya adalah dengan menggunakan laba-rugi dari
saldo awal dan akhir piutang dagang, meskipun cara ini masih
juga belum mampu mengeliminir perubahan2 musiman.
LAPORAN KEUANGAN
KOMPARATIF
• Langkah awal yang baik dalam melakukan analisis laporan
keuangan adalah dengan menyajikan laporan keuangan secara
komparatif.
• Dengan penyajian ini capat diperoleh gambaran mengenai
pergerakan dan kecenderungan serta memberikan petunjuk yang
berharga dalam rangka memprediksi masa datang.
• Di dalam pembandingan laporan keuangan, perubahan baik dalam
absolut (rupiah) maupun persentase, keduanya harus
dipertimbangkan. Hal ini disebabkan karena ukuran rupiah dari
dasar yang berbeda, yang digunakan untuk menghitung perubahan
persentase dapat mengakibatkan perubahan persentase yang besar
melebihi porsinya.
CONTOH 1
PT BAGAS PERKASA JAYA
Neraca Komparatif
Per 31 Desember 2009 dan 2010
(dalam ribuan rupiah)
31 Desember Perubahan
Neraca
2009 2010 Rupiah %
Kas 1,300 1,200 (100) (7.69)
Piutang Dagang 1,200 1,000 (200) (16.67)
Persediaan 2,200 2,600 400 18.18
Tanah 2,300 3,700 1,400 60.86
Gedung 4,000 4,000 0 0.00
Mesin 4,000 5,000 1,000 25.00
Akumulasi Depresiasi (1,000) (1,500) 500 50.00
Total Aktiva 14,000 16,000 2,000 14.29
Utang Lancar 2,500 2,200 (300) (12.00)
Utang Jangka
panjang 4,500 6,000 1,500 33.33
Modal 7,000 7,800 800 11.42
Total utang dan modal 14,000 16,000 2,000 14.29
CONTOH 2
PT BAGAS PERKASA JAYA
Laporan Laba-Rugi Komparatif
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2010
(Dalam Ribuan Rupiah)
Tahun Perubahan
Laba-Rugi
2009 2010 Rupiah %
Penghasilan 150.000 200.000 50.000 33.33
HPP 50.000 60.000 10.000 20.00
Laba Kotor 100.000 140.000 40.000 40.00
Biaya Pemasaran (25.000) (34.000) 9.000 36.00
Biaya Adm. (20.000) (28.000) 8.000 40.00
Biaya Bunga (10.000) (14.000) 4.000 40.00
Laba sebelum Pajak 45.000 64.000 19.000 42.22
Pajak (15%) 6.750 9.600 2.850 42.22
Laba Bersih 38.250 54.400 16.150 42.22
LAPORAN KEUANGAN
KOMPARATIF
Tahun (%)
2006 2007 2008 2009 2010
Penghasilan 100% 115% 130% 145% 160%
HPP 100% 115% 130% 145% 160%
Laba Kotor 100% 115% 130% 145% 160%
Biaya-biaya 100% 115% 135% 160% 188%
Laba Bersih 115% 125% 130% 132%
Saldo masing-masing pos pada tahun dasar (untuk kasus
ini tahun 2006) dinyatakan dalam persentase trend sebesar
100%, sedangkan saldo pos yang sama untuk tahun-tahun
selanjutnya dinyatakan dalam persentase atas dasar tahun
dasar.
• Jadi untuk pos penjualan tahun 2008 misalnya, bila dinyatakan
dalam persentase menjadi :
= Saldo Pos Penjualan pada tahun 2008
Saldo Pos Penjualan pada tahun 2006 (tahun dasar)
= 130.000 x 100%
100.000
= 130 %
• Dari analisis, tampak bahwa tingkat pertumbuhan penjualan
selama lima tahun terakhir stabil, yaitu sebesar 15% per tahun.
Pertumbuhan penjualan ini ternyata tidak proporsional denagn
tingkat pertumbuhan laba bersih, yang justru cenderung
menurun (khususnya sejak tahun 2008). Penurunan tingkat
pertumbuhan laba bersih ini disebabkan oleh naiknya tingkat
pertumbuhan pada pos biaya, khususnya tahun 2008
ANALISIS COMMON SIZE
(PERSENTASE PER KOMPONEN)
• Laporan keuangan dalam persentase per komponen
(common size statement) menyatakan masing-masing
posnya dalam satuan persen atas dasar total
kelompoknya.
• Suatu neraca yang disusun per-komponen (Common size
statement) dapat memberikan informasi sebagai berikut :
• Komposisi investasi (aktiva) suatu perusahaan dapat
memberikan gambaran tentang posisi relatif aktiva lancar
terhadap aktiva tak lancar.
• Struktur modal (komposisi pasiva), yang dapat memberikan
gambaran mengenai posisi relatif utang perusahaan terhadap
modal sendiri
ANALISIS COMMON SIZE
(PERSENTASE PER KOMPONEN)
• Jika neraca dalam persentase per komponen ini disusun
secara komparatif, dapat memberikan informasi
mengenai perubahan komposisi, baik komposisi
investasi maupun struktur modal.
• Laporan Laba rugi yang disusun dalam persentase per
komponen dapat menggambarkan distribusi/alokasi
setiap Rp. 1,00 penjualan kepada masing-masing elemen
biaya dan laba. Sementara apabila disusun secara
komparatif, dapat menggambarkan perubahan distribusi
tersebut.
CONTOH SEDERHANA
PT BAGAS PERKASA JAYA
Neraca Komparatif
Per 31 Desember 2009 dan 2010
(dalam ribuan rupiah)