Anda di halaman 1dari 8

Nama : Filipi Edward Fransisco Tatilu

NIM : 19053088

TUGAS 1

1. Definisi Manajemen keuangan sebagai ilmu


Manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan keputusan
pengelolaan keuangan dan aset keuangan
2. Macam-macam laporan keuangan
 Neraca
Jenis laporan keuangan sederhana ini berupa daftar sistematis yang terdiri dari aktiva,
utang, dan modal pada tanggal tertentu yang biasa dibuat pada akhir tahun. Daftar ini
tergolong sistematis karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu.
 Laporan Laba Rugi
Jenis laporan keuangan ini berupa ikhtisar tentang pendapatan dan beban suatu
perusahaan untuk periode tertentu sehingga laba yang diperoleh atau rugi yang dialami
bisa segera diketahui. Berikut adalah contoh laporan keuangan laba rugi,
 Laporan Perubahan Modal
Jenis laporan keuangan ini menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, yaitu
enam bulan atau satu tahun
3. Peran Manager Keuangan
1) Menjaga arus kas yang tepat
2) Memaksimalkan keuangan
3) Meningkatkan efisiensi
4) Pemanfaatan keuangan yang tepat
5) Mengurangi resiko oprasional
4. Ruang Lingkup Manager Keuangan
Pada dasarnya ruang lingkup manajer keuangan melibatkan suatu perencanaan,
penganggaran dana, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan
penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan
TUGAS 2
Rasio Likuiditas

1. Rasio Lancar
= Aktiva lancar / Hutang lancar
= 51.000.000 / 12.000.000
= 4,25 : 2
Semakin besar rasio lancarnya, maka perusahaan juga semakin besar dalam
membayar hutangnya. Jadi karena standar rasio adalah 2:1 dan perusahaan ini
mendapatkan 4:1 maka kualitas membayar sangat tinggi
2. Quick Ratio
= (Aktiva lancar-persediaan) / Hutang lancar
= (51.000.000-1.500.000) / 12.000.000
= 4,125
Untuk rasio quick ini memiliki nilai tinggi karena mendapat hasil 4,125 dan karena
itu perusahaan kemungkinan tidak akan mendapat kesusahan yang besar dam dapat
mencairkan uang yang cukup besar. Karena untuk perbandingannya standar rasio
adalah 1:1 dan dalam kasus ini sudah cukup baik
3. Cash Rasio
= Cash / Hutang lancar
= 11.000.000 / 12.000.000
= 0,87
Dalam hal ini perusahaan hanya memiliki kas rasio yang sangat kecil yaitu 0,87
Jadi untuk perusahaan ini kita sudah dapat melihat bahwa ini adalah perusahaan yang
baik, walaupun memiliki kas rasio yang sangat kecil
TUGAS 3

Rasio Solvabilitas

1. Debt to Aset Ratio


= Debt/Asset
= Rp 10.250.000 / Rp 42.350.000
= 0,242 = 24,2%

Pada perusahaan ini kita mendapat rasio DAR 0,242 = 24,2%. Dengan rata-rata rasio DAR
perusahaan industry lain = 35%. Disini sudah terlihat bahwa perusahaan ini memiliki hutang
yang lebih sedikit dibandingkan perusahaan lain dengan nilai rata-ratanya. Dan proporsi modal
lebih banyak dibandingkan hutangnya sehingga dalam pembayaran hutang, perusahaan ini
mampu membayarnya

2. Debt to Equity Ratio


= Debt/Equity
= Rp 10.250.000 / Rp 32.100.000
= 0,319 = 31,9%

Pada perusahaan ini kita mendapat rasio DER 0,319 = 31,9%. Dengan rata-rata rasio DER
perusahaan industry lain = 80%. Jadi pada perusahaan ini resiko dalam membayar hutangnya
lebih kecil. Perusahaan mempunyai modal yang cukup dalam membayar hutangnya

3. Long Term Debt to Equity Ratio


= Long Term / Equity
= Rp 3.211.000 / Rp 32.100.000
= 0,100 = 10 %

Pada perusahaan ini kita mendapat hasil Long Term Debtnya 0,100 = 10 %. Dengan rata-rata
industri lain Long Term Debtnya = 80%. Jadi pada perusahaan ini resiko dalam membayar
hutangnya lebih kecil. Jadi Perusahaan ini mempunyai modal yang besar dibandingkan hutang
jangka panjangnya
4. Time Interest Earned
= Earning Before Interest & Tax / Interest
= Rp 2.000.000 / Rp 150.000
= 13,33 = 13 %

Jadi laba perusahaan ini dapat digunakan untuk membayar bunga hingga 13 kali bunganya saja
dengan rata-rata perusahaan lain 10 kali. Maka nilainya sudah sangat bagus kemampuannya
dalam membayar bunga
TUGAS 4

Rasio Profitabilitas PT Tatilu Jaya

1. Gross Profit Margin (GPM)


= Laba kotor / Penjualan = (9.250.170 / 31.030.100) x 100% = 29,81%
Artinya perusahaan ini mendapat 29,81% dalam Gross Profit Manajemennya
2. Operating Profit Margine (OPM)
= Laba sebelum bunga&pajak / Penjualan = (2.120.350 / 31.030.100) x 100 = 6,83%
Artinya perusahaan ini menghasilkan OPM nya dari penjualan bersih 6,83%
3. Net Profit Margin (NPM)
= Laba bersih setelah pajak&bunga / Penjualan = (1.500.000 / 31.030.100) x 100 = 4,83%
Artinya perusahaan menghasilkan laba bersihnya sekitar 4,83%
4. Return on Aset (ROA)
= Laba setelah pajak / Total asset = (1.500.000 / 60.000.000) x 100% = 2,5%
Artinya perusahaan ini menghasilkan ROA nya sebesar 2,66%
5. Return on Equity (ROE)
= EAT / Ekuitas = (1.500.000 / 42.000.000) x 100% = 3,57%
ROE yang baik biasanya diatas 15%. Artinya perusahaan ini memiliki ROE yang rendah
dibanding perusahaan yang lain
6. Return on Investment (ROI)
= Net Profit / Total asset = (1.500.000 / 60.000.000) x 100% = 2,5%
Artinya perusahaan ini memiliki ROI nya sebesar 2,5%
TUGAS 5
Break Even Point
1. BEP dalam Unit
BEP
= FC / (P-VC)
= Rp 40.000.000 / (Rp 66.000 – Rp 40.000)
= Rp 40.000.000 / Rp 26.000
= Rp 1.538,46
2. BEP dalam Rupiah
BEP
= FC / 1-(VC/P)
= Rp 40.000.000 / 1- (40.000 / 66.000)
= Rp 40.000.000 / 1- 0,60
= Rp 100.000.000
TUGAS 6
Nilai Majemuk dari Pinjaman

Nilai Sekarang Bunga Pada Akhir Tahun Nilai diakhir Tahun


Tahun
(PV) (15%) (FV)
1 Rp 27.000.000 Rp 4.050.000 Rp 31.050.000
2 Rp 31.050.000 Rp 4.657.500 Rp 35.707.500
3 Rp 35.707.500 Rp 5.356.125 Rp 41.063.625
4 Rp 41.063.625 Rp 6.159.543 Rp 47.223.168
5 Rp 47. 223. 168 Rp 7.083.475 Rp 54.306.643
TUGAS 7

Perhitungan Biaya Persediaan

Frekuensi Pembelian 22x 18x 12x 6x 2x 1x


Jumlah Pembelian (Q) 1.000 2.000 6.000 12.000 18.000 22.000
Biaya Pesan = (R/Q) x O 1.650.000 825.000 275.000 137.500 90.000 75.000
Biaya Simpan = (Q/2) x C 100.000 200.000 600.000 1.200.000 1.800.000 2.200.000
Total Biaya 1.750.000 1.025.000 875.000 1.337.500 1.890.000 2.275.000

Jadi nilai ekonomisnya ada di 12x pembelian dengan jumlah pembelian 6000 unit

Anda mungkin juga menyukai