Anda di halaman 1dari 7

V

PENILAIAN OBLIGASI

A. Pengertian
Obligasi adalah surat hutang umumnya jangka panjang yang diterbitkan oleh
perusahaan atau pemerintah. Obligasi merupakan surat berharga karena pemegang
obligasi mempunyai klaim terhadap pembayaran bunga dan pokok pinjaman yang
telah ditetapkan.
Beberapa hal yang berkaitan dengan obligasi, antara lain:
 Nilai Nominal Obligasi
Adalah nilai yang tertera pada obligasi yang akan dibayar oleh penerbit kepada
pemegang obligasi sesuai dengan tanggal yang telah ditentukan dimasa akan
datang.
 Tanggal Jatuh Tempo
Disebut juga Marturity date adalah tanggal dimana nilai nominal dibayar kepada
pemegang obligasi.
 Pembayaran Burnga Kupon
Adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara berkala kepada pemegang obligasi.
Tingkat bunga kupon (coupon interest rate) dihitung atas dasar jumlah
pembayaran bunga kupon dibagi nilai nominalsi obligasi.

B. Model Obligasi
Ada dua model penilaian obligasi yang biasa digunakan, yaitu nilai sekarang (present
value) dan yield to marturity.
a) Present Value.
Model ini memakai pendekatan discounted cash flow atas semua penerimaan
akibat membeli obligasi.

VB = I(PVIFA,k,n) + M (PVIF, k,n)


VB = Nilai Obligasi
I = Pembayaran bunga obligasi/ kupon
k = Suku bunga yang berlaku
M = Nilai Nominal Obligasi
n = Usia obligasi yang tersisa

Financial management prepared by Rifzaldi Nasri 1


contoh soal ;
obligasi dengan masa berlaku 5 tahun, suku bunga 10 % tiap tahun, nilai obligasi
saat jatuh tempo Rp 10.000.000,-, tingkat bunga yang berlaku 12%.
I = 10 % x 10.000.000 =1.000.000
Vb = I(PVIFA, 12%,5th) + M (PVIF, 12%, th5)
Vb = 1.000.000 (3,605) + 10.000.000 (0,567)
Vb = 3.605.000 + 5.670.000
Vb = 9.275.000

Bila pembayaran bunga obligasi dua kali dalam setahun, maka rumusnya adalah

VB = I/2 (PVIFA, k/2, 2n) + M (PVIF, k/2, 2n)


Dengan memakai contoh diatas maka didapatkan hasil
Vb = 1.000.000/2 (PVIFA, 6%, 10) +10.000.000 (PVIF, 6%, 10)
Vb = 500.000 (7,721) + 10.000.000 (0,613)
Vb = 3.860.500 + 6.130.000
Vb = 10.990.500

b) Yield to marturity
Model ini merupakan perhitungan tingkat bunga /keuntungan yang dinikmati oleh
investor (pemegang) obligasi jika obligasi tersebut disimpan sampai saat jatuh
tempo. Yield to Marturity adalah suku bunga yang digunakan (kd) pada saat kita
mencari present value dari obligasi.
 Interest (Current Yield)

CY = I/Po
Dimana ; CY = Current Yield
I = Bunga Obligasi selama 1 tahun
P0 = Harga Obligasi pada awal tahun
 Capital Gain/ Loss Yield
P1 - Po
CGY atau CLY =
Po

CGY/CLY = Capital Gain /Loss Yield


P1 = Harga Obligasi pada akhir tahun
Po = Harga Obligasi pada awal tahun
 Yield To Marturity
Adalah hasil penjumlahan dari CY ditambah CGY/CLY

Financial management prepared by Rifzaldi Nasri 2


Contoh Soal:
Suatu obligasi memberikan bunga Rp 150,- dengan nilai nominal Rp 1.000,- usia 15
tahun. Diterbitkan pada 1/1/99. Pada 1/1/00,suku bunga yang berlaku naik menjadi
20%. Berapa Current Yield dan Capital Gain/Loss Yield pada 1/1/00 ? asumsi suku bunga
tetap 20%’
Po = 150 (PVIFA, 20%, 14) + 1.000(PVIF, 20%.14) = 769,49
P1 = 150 (PVIFA, 20%,13) + 1.000 (PVIF,20%,13 ) = 773,41

Keuntungan dari bunga obligasi = CY = I/Po = 150/769,49 = 19,49%


P1 – Po 773,41 – 769,69
Keuntungan dari perubahan harga = = = 0,51%
Po 769,69

Keuntungan Total (YTM) =Kd = 20%

Financial management prepared by Rifzaldi Nasri 3


VI
PENILAIAN SAHAM

A. Pengertian
Saham adalah bentuk kepemilikan seseorang / organisasi pada suatu perusahaan.
Pada dasarnya saham dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Saham Preferen/ Prioritas (Prefered Stock)
Adalah saham yang memberikan sejumlah deviden yang tetap jumlahnya dan telah
dinyatakan sebelumnya, sehingga deviden saham ini merupakan suatu annuity.
Nilai atau harga saham preferen merupakan present value dari seluruh deviden
yang diterima.

Dps
Vps =
Kps

Dimana : Vps = Nilai saham Preferen


Dps = Deviden saham Preferen
Kps = Tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham preferen

2. Saham Biasa ( Common Stock )


Pada saham ini besar dan jumlahnya deviden tidak pasti dan tidak tetap. Dan tidak
ada kewajiban perusahaan untukmemberikannya tiap tahun, sehingga membuat
penilaian saham biasa menjadi lebih sulit.
Ada tiga (3) pendekatan untuk menghitung nilai suatu saham
a. Deviden tanpa pertumbuhan (zero Growth)

Po = D/K
Dimana : Po = harga saham yang diinginkan
D = Deviden
K = Tingkat keuntungan yang diharapkan pemilik

b. Deviden dengan pertumbuhan konstan


DI Do (1+g)
Po = =
K K
Dimana : Po = Harga saham pada tahun t
DI = Deviden terakhir yang dibagikan
K = Tingkat keuntungan yang diinginkan

Financial management prepared by Rifzaldi Nasri 4


g = Pertumbuhan deviden
c. Deviden dengan pertumbuhan tidak Normal/ Konstan
Pada umumnya deviden saham biasa suatu perusahaan tidak konstan tapi
berubah sesuai dengan daur hidup perusahaan. Pada awal periode biasanya
deviden perusahaan berubah – ubah, tapi setelah dewasa cenderung konstan.
Contoh :
CO Company untuk tahun ini membayar deviden Rp 250,-/ lbr. Deviden
diharapkan tumbuh sebesar 10% sampai 3 tahun mendatang. Nilai saham
setelah 3 tahun sebesar Rp 5.000,-. Para investor menginginkan tingkat
penghasilan sebesar 14%, berapa nilai saham saat ini?
Langkah - langkah penyelesaian:
1. Mencari deviden 3 tahun awal
Dn = Dn-1 (1+g)
D1 = 250 (1 + 0,1) = 275
D2 = 275 (1 + 0,1) = 303
D3 = 303 (1 + 0,1) = 333
2. Mencari Po
D1 D2 D3 P3
Po = + + +
(1+0,14)1 (1+0,14)2 (1+0,14)3 (1+0,14)3

275 303 333 5.000


Po = + + +
(1+0,14)1 (1+0,14)2 (1+0,14)3 (1+0,14)3

= (275. 0,877)+ (303. 0,769)+(333. 0,675)+(5.000. 0,675)


= 4.074

Financial management prepared by Rifzaldi Nasri 5


VII
REORGANISASI FINANCIAL

A. Pendahuluan
Metode ini adalah metode yang bertujuan untuk menyehatkan struktur keuangan
perusahaan, sehingga dapat survive untuk masa mendatang. Metode ini dilakukan
dengan merevisi pos – pos neraca perusahaan.

B. Penyelesaian Masalah
Selama 5 tahun terakhir PT Abadi Sentosa mengalami kerugian kumulatif yang cukup
besar dengan jumlah Rp 10.000.000.000,-, sehingga pimpinan perusahaan
memutuskan untuk melakukan reorganisasi finansial. Pada akhir tahun 2004
perusahaan memiliki rasio – rasio sebagai berikut:
Aktiva lancar : Aktiva tetap = 100%, Current Ratio = 150% semua hutang
perusahaan adalah hutang jangka pendek sebesar Rp 30 M, sedangkan modal sendiri
seluruhnya saham sebanyak 7.000.000 lembar dengan nominal @ Rp 10.000,-.
Dalam RUPS telah disepakati hal – hal sebagai berikut :
- Aktiva Lancar dihapus Rp 2.250.000.000

- Aktiva Tetap dihapus 20%

- Kerugian sepenuhnya dibebankan kepada pemegang saham

- Setelah reorganisasi ditentukan cadangan 20% dari nilai saham baru

Langkah – langkah penyelesaian.


1. Menyusun Neraca tahun 2004
Current Rasio = 150%, sehingga AL = 150% x 30 M = 45 M
AL : AT = 1, sehingga AT = 45 M
Neraca
AL 45 M HL 30 M
AT 45 M MS (Saham) 70 M
Rugi (10 M)
Total 90 M Total 90 M

Financial management prepared by Rifzaldi Nasri 6


2. AL dihapus 2.250.000.000
AT dihapus 20% dari 45 M 9.000.000.000
Rugi kumulatif 10.000.000.000
Total pengurangan modal 21.250.000.000

Neraca setelah penilaian kembali


AL 42.750.000.000 HL 30.000.000.000
AT 36.000.000.000 MS 48.750.000.000
78.750.000.000 78.750.000.000

3. Dibutuhkan cadangan modal sebesar 20 % dari saham baru.


Bila saham baru adala X, maka cadangan adalah 20% dr X = 0,2 X
X = 48.750.000.000 – 0,2X
1,2 X = 48.750.000.000
X = 40.625.000.000
Cadangan modal adalah 20% x 40.625.000.000 = 8.125.000.000
Neraca setelah Reorganisasi Finansial
AL 42.750.000.000 HL 30.000.000.000
AT 36.000.000.000 MS baru 40.625.000.000
Cadangan 8.125.000.000
78.750.000.000 78.750.000.000

Financial management prepared by Rifzaldi Nasri 7

Anda mungkin juga menyukai