RETURN
Dosen Pengampu: Wahyu Dwi Warsitasari, M.Pd
Nama Kelompok 5
Ria Selvia Maylita
(126406211053)
Riza Dyah Indriana (126406211055)
Umul Laila Nur Rosyida
(126406211066)
Dela Windy Puspitasari
(126406211082)
Salma Fidya Nurmala (126406212096)
Ajeng Wahyu Fadilah (126406212100)
Pengertian Yield dan Return
Yield adalah suatu ukuran yang digunakan oleh investor untuk
menghitung pengembalian suatu aset investasi dalam kurun waktu
tertentu dan biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase. Tingginya
nilai yield suatu investasi menjadi indikator tingginya probabilitas
keuntungan yang diperoleh investor.Sementara return
merepresentasikan besar profit yang diperoleh investor dari
pembagian dividen dan pembayaran pinjaman tahunan (untuk
obligasi) yang didasarkan atas kemampuan perusahaan pada periode
sebelumnya.
Return Nominal dan Return Rill
Tujuan utama semua investasi adalah untuk mendapatkan return. Return investasi negatif
mengakibatkan total kekayaan seorang investor berkurang. Return yang positif juga belum tentu memuaskan
karena tidak selalu meningkatkan kekayaan rill investor. Return investasi yang positif, tetapi lebih kecil dari
pada inflasi periodik akan mengakibatkan total kekayaan investor bertambah secara nominal, tetapi
berkurang secara rill.
Secara umum, return riil adalah return nominal dikurangi tingkat inflasi agar daya beli tidak
berkurang, return riil harus positif atau return nominal harus melebihi tingkat inflasi. Untuk mendapatkan
return riil, kita memerlukan data inflasi pada periode-periode Investasi.
Ilustrasi:
Seorang Investor yang hanya mendapatkan return10% dalam satu tahun saat tingkat inflasi tahunan
mencapai 12% akan mengalami penurunan kekayaan riil sebesar 2%. Walaupun jumlah uangnya secara
nominal meningkat sebesar 10%, katakan dari Rp100.000.000 menjadi Rp110.000.000. Maksudnya adalah
daya beli dari uang Rp110.000.000 Ini adalah 2% lebih rendah daripada daya beli Rp100.000.000 setahun
sebelumnya.
Yield Dalam Pasar Uang
Dalam pasar uang selain tingkat diskon dan tingkat bunga adalah yield diskon bank (bank discount),
yield periode (holding period). Yield pasar uang (money market) atau biasa disebut yield yang ekuivalen
dengan sertifikat deposito, dan yield tahunan efektif.
Untuk menghitung yield diskon bank per annum (per tahun), pasar biasanya menggunakan asumsi 360
hari dalam satu tahun sehingga persamaannya menjadi :
CONTOH:
Sebuah SPN yang mempunyai nilai nominal Rp. 1.000.000.000 dan berjangka waktu 150 hari dijual dengan
harga Rp. 980.000.000. Berapa Yield discount bank, yield periode, yield tahunan, dan yield money market?
1. Yield diskon
RBD = ×
Dengan :
RBD = Yield diskon bank (bank discount)
D = Besar diskon, yaitu selisih nilai nominal dengan harga pembelian.
F = Nilai nominal SPN atau SD
T = jumlah hari hingga tanggal jatuh tempo
Imbal hasil ini berdasarkan asumsi setahun 360 hari dengan bunga sederhana sama dengan
diskon bank.
rMM = ×
rMM = rBD ×
Atau
rMM = HPY ×
Melanjutkan contoh soal diatas, hitung yield pasar uang jika t= 150 hari,
rBD = 4,8%, F = Rp. 1000.000.000, PO = Rp. 980.000.000, dan HPY = 2,0408% (150 hari)
rMM = rBD ×
= 4,8% × = 4,898% = 4,90%
rMM = HPY ×
= 2,0408% × = 4,898% = 4,90%
Sekarang kita bisa bandingkan empat ukuran imbal hasil diatas, jika seseorang
membeli SPN bernilai nominal Rp. 1.000.000.000,- dengan harga Rp. 980.000.000,-
dan jatuh tempo 150 hari lagi, maka:
Rumusnya :
= dan =
Keterangan :
= return aritmatik
= return geometrik
r₁ = return periode 1
r₂ = return periode 2
rₙ = return periode n
n = jumlah periode
CONTOH:
Seorang investor pada tahun 2020 membeli sebuah obligasi senilai Rp 200.000.000. Setahun kemudian, 2021, dia
membeli kembali obligasi yang sama seharga Rp. 225.000.000. Pada tahun 2021 itu, atas kepemilikan obligasi yang
pertama, dia menerima bunga sebesar Rp 5.000.000. Pada tahun 2022, karena memilik dua obligasi, dia menerima
bunga Rp 10.000.000. Jika pada tahun 2022 invertor tadi menjual obligasinya pada harga masing-masing Rp
235.000.000, berapa return tahunan aritmatik dan geometrik yang dia peroleh?
Perhitungan Manual:
r₁ = = 0,15 menjadi 15%
* Rp 230.000.000 dari Rp 225.000.000 + Rp 5.000.000
Untuk menghitung return aritmatik, kita langsung menggunakan data r pada soal, yaitu 15% dan 6,67%
Sementara untuk menghitung return geometrik, kita haru menggunakan nilai akhir setelah return (1 + r)
yaitu 1,15 = 115% dan 1,667 = 106,67%. Hasil perhitungan GEOMEAN dikurangi 1 karena yang
diperlukan adalah nilai geometrik, bukan nilai akhir setelah return geometrik.
Return Berdasarkan Uang
Waktu Pengeluaran
Waktu Penerimaan
PV (Pengeluaran) = PV (Penerimaan)
Rp 200.000.000 + Rp 225.000.000 = Rp 5.000.000 + Rp 10.000.000 + Rp 470.000.000
(1+r)1 (1+r)1 (1+r)2
Rp 200.000.000 = - Rp 220.000.000 + Rp 480.000.000
(1+r)1 (1+r)2
Rp 200.000.000 + - Rp 220.000.000 = Rp 480.000.000
(1+r)1 (1+r)2
Periode Kas Masuk Kas Keluar Total Arus Kas per Periode
0 0 (200.000.000) (200.000.000)
1 5.000.000 (225.000.000) (220.000.000)
2 480.000.000=(10.000.000 +470.000.000) 0 480.000.000
Dengan demikian, diperoleh: