Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS

KEPUTUSAN
INVESTASI
MEUTHI ANNISA NOVIZAR, SP., MBA
Pengertian Investasi

Investasi merupakan penanaman dana yang di lakukan


oleh suatu perusahaan dengan harapan memperoleh
pendapatan di masa yang akan datang.

Di lihat dari jenis aktivanya, investasi di bedakan ke


dalam investasi pada Aktiva riil (1) misalnya investasi
dalam tanah, gedung, mesin dan peralatan – peralatan.
Adapun investasi pada aktiva non rill (2) misalnya
investasi ke dalam surat-surat berharga.
Investasi dijelaskan dalam gambar

Membeli
saham
perusahaan
lain
perusahaan
Keputusan Investasi Perusahaan

Perusahaan dapat memutuskan apakah


suatu investasi tersebut layak atau tidak
untuk dilaksanakan atau diambil.
Caranya dengan menganalisis proyek
investasi dengan menggunakan 5 metode
analisis investasi.
Metode Penilaian Investasi
1. Metode Accounting Rate of Return ( ARR ) -> persen tingkat
keuntungan dari investasi
2. Metode Payback period ( PBP ) -> lamanya dana yang
dikeluarkan perusahaan utk investasi dapat didapatkan kembali
3. Metode Net Present Value ( NPV ) -> selisih total nilai uang
sekarang yang didapat dari kegiatan investasi dengan dana
awal.
4. Metode Profitability Index ( PI) -> membandingkan total
nilai uang sekarang yang didapatkan dengan dana awal.
5. Metode Internal Rate of Return (IRR) -> tingkat bunga yang
akan menjadikan nilai investasi awal sama dengan nilai sekarang
dari total penerimaan perusahaan tiap tahunnya.
1. Metode Average Rate of Return ( ARR )
Metode accountign rate of return ( ARR ) mengukur besarnya tingkat keuntungan
dari investasi yang di gunakan. Proyek diterima jika ARR sama atau lebih dari yg
diharapkan perusahaan.
Rumus:
Rata – rata laba setelah pajak
ARR = x 100 %
Rata – rata investasi = (nilai investasi awal+nilai sisa):2

ARR = laba bersih tahunan

nilai investasi awal

Catatan:
1.Laba (keuntungan) yang di
perhitungkan adalah keuntungan
bersih setelah pajak (earning after
tax, EAT ).
2.Hasil dari ARR ini merupakan angka
relatif (persen).
CONTOH :

Proyek A membutuhkan dana Rp 280.000.000,- umur


ekonomisnya 3 tahun dengan nilai sisa Rp 40.000.000,- . Laba
setelah pajak (EAT) selama 3 tahun berturut – turut adalah :
tahun 1 = Rp 40.000.000,- tahun 2 = Rp 50.000.000,- dan tahun
3 = Rp 30.000.000,- . Dari informasi tersebut maka dapat di
hitung besarnya Average Rate of Return sebagai berikut :

( 40.000.000 + 50.000.000 + 30.000.000 ) :3


ARR = x
100 %
( 280.000.000 + 40.000.000 ) / 2

= 40.000.000 / 160.000.000,- = 0,25 = 25 %

*umur ekonomis = lama dana dapat menghasilkan laba


2. Metode Payback Period ( PBP )

Payback period merupakan suatu periode yang di perlukan untuk


menutup kembali pengeluaran suatu investasi dengan
menggunakan aliran kas masuk neto ( cashflow ) yang di peroleh .
Proyek diterima jika periodenya lebih rendah dari masa
investasi.
RUMUS:
Capital Outlays
PBP = X 1 tahun
Cashflow

Notes:
•Capital outlays = nilai investasi yg
dibutuhkan
•Cashflow = Aliran dana yang
masuk tiap tahun
CONTOH 1:

Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp 120.000.000,- aliran


kas masuk dari kegiatan investasi tersebut diperkirakan Rp
40.000.000,- per tahun selama 6 tahun, maka besarnya payback
periodnya adalah sbb :

120.000.000,-
PBP = x 1 tahun = 3 tahun
40.000.000,-

Artinya dalam jangka waktu 3 tahun, dana yang 120.000.000 sudah


dapat ditutup.
Contoh 2:
Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp 120.000.000,- aliran
kas masuk dari kegiatan investasi tersebut setiap tahun selama 6
tahun tidak sama , misalnya di perkirakan :

- Tahun 1Rp 50.000.000,-


- Tahun 2 Rp 50.000.000,-
- Tahun 3 Rp 40.000.000,-
- Tahun 4 Rp 30.000.000,-
- Tahun 5 Rp 20.000.000,-
- Tahun 6 Rp 20.000.000,-

Maka Payback Period nya dapat dihitung sbb :


Outlays ( investasi ) Rp 120.000.000,-
cashflow th ke – 1 50.000.000,-

70.000.000,-
cashflow th ke – 2 50.000.000,-

20.000.000,- (nilai sisa)

20.000.000,-
PBP = 2 tahun + x 1 tahun = 2 tahun 6 bulan
40.000.000,-
(cashflow tahun ke3)
3 Metode Net Present Value ( NPV )

Dua metode penilaian investasi terdahulu memiliki kelemahan yang hampir


sama , antara lain tidak memperhatikan nilai waktu dari uang . Kita tahu
bahwa uang memiliki nilai yang berbeda apabila waktu memperolehnya
berbeda . Hal ini karena adanya faktor diskonto yang berupa bunga dan biaya
modal lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut maka metode net present value
akan mengakomodasi tentang nilai waktu uang dalam suatu investasi

Metode NPV merupakan metode untuk mencari selisih antara nilai sekarang
dari aliran kas neto ( Proceeds ) dengan nilai sekarang dari suatu investasi
(outlays)
A t
NPV = -Io+( + ......... )
( 1 + r ) ^1

Keterangan :

I o = Nilai investasi atau outlays


At = Aliran kas neto pada periode (pertama, kedua, ketigaa..)
r = Discount rate
1. Dari contoh proyek B, jika aliran kas masuk perusahaan tiap tahun 40.000.000,- . Kita dapat
menghitung besarnya Net Present Value (NPV ) bila di ketahui discount rate-nya = 10 % yaitu
:
40.000.000,- 40.000.000,-
NPV = - 120.000.000,- + + +
( 1 + 0,10 ) ^1 ( 1 + 0,10 )^2

40.000.000,- 40.000.000,- 40.000.000,- 40.000.000,-


+ + +
( 1 + 0,10 ) ^3 ( 1 + 0,10 ) ^4 ( 1 + 0,10 )^5 ( 1 + 0,10 )^6

= -120.000.000 + 36.363.636 + 33.057.851 + 30.052.592 + 27.320.538 +


24.836.852 + 22.578.957
= -120.000.000 + 174.210.426
= 54.210.426

JADI, TOTAL NILAI UANG SEKARANG YANG


DIDAPATKAN SELAMA KEGIATAN INVESTASI
DIKURANGKAN DENGAN DANA AWAL ADALAH
54.210.426 RUPIAH
2. Apabila aliran kas masuk bersih ( proceeds ) tiap tahun besarnya tidak sama ( lihat contoh sebelumnya )
Net Present Value yang di hitung menggunakan tabel

Tahun D.R ( 10% ) Proceeds PV dari Proceeds

1 0,909 50.000.000,- 45.450.000,-


2 0,826 50.000.000,- 41.300.000,-
3 0,751 40.000.000,- 30.040.000,-
4 0,683 30.000.000,- 20.490.000,-
5 0,621 20.000.000,- 12.420.000,-
6 0,564 20.000.000,- 11.280.000,-
Total PV dari proceeds 160.980.000,-
Investasi atau outlays 120.000.000,-
NPV 40.980.000,-
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
TERKAIT NPV
Pengambilan keputusan apakah suatu
usulan proyek investasi di terima atau
di tolak, jika menggunakan metode Net
Present Value (NPV) kita bandingkan
nilai NPV tersebut dengan nilai nol .
Apabila NPV > 0 atau positif , maka
rencana investasi layak di terima ,
sebaliknya apabila NPV < 0 atau negatif,
maka rencana investasi tidak layak di
terima atau di tolak .
4 . Metode Profability Index ( PI)

Metode profability index atau benefit cost ratio merupakan metode yang
memiliki hasil keputusan yang sama dengan metode NPV . Artinya apabila suatu
proyek investasi di terima dengan menggunakan metode NPV maka akan di terima
pula jika di hitung menggunakan metode profitability index . Formula metode PI
ini adalah :

Total PV dari Proceeds Total PV dari Proceeds


PI = atau
Investasi Initial Outlays

notes:
1.Total pv dari proceeds = total nilai uang
sekarang yang didapatkan selama tahun
ekonomis
2.Initial outlays = dana awal
Pengambilan keputusan apakah suatu usulan proyek investasi akan di
terima ( layak ) atau di tolak ( tidak layak ) kita bandingkan dengan angka
1. Apabila PI > 1, maka rencana investasi layak di terima , sedangkan
apabila PI < 1 maka rencana investasi tidak layak di terima atau di tolak .
Untuk jelasnya kita hitung besarnya profitability index dari contoh
sebelumnya .

1. Diketahi initial outlays 120.000.000, untuk aliran kas masuk bersih


( proceeds ) tiap tahun yang besarnya sama yaitu RP 40.000.000,- maka :

174.210.426,-
PI = = 1,45 > 1 Maka proyek investasi di
terima
120.000.000,-
2. Untuk contoh aliran kas masuk bersih ( proceeds ) tiap tahun yang
besarnya tidak sama maka:

160.980.000,-
PI = = 1,34 > 1 Maka proyek investasi di
terima
120.000.000,-
5. Metode Internal Rate of Return
( IRR )

IRR adalah indikator dari tingkat efisiensi dari


suatu investasi.
Jika menggunakan IRR maka investasi akan di terima apabila besarnya IRR lebih besar dari pada tingkat bunga yang di
gunakan sebagai biaya modal , dan sebaliknya di tolak apabila IRR lebih kecil dari pada biaya modal yang di gunakan .

Contoh : Perhitungan NPV apabila tingkat bunga (DR) 20 % dan 30 %

Tahun Proceeds DR ( 20 % ) PV DR ( 30 % ) PV

1 50.000.000 0,833 41.650.000 0,770 38.500.000,-

2 50.000.000 0,694 34.700.000 0,592 29.600.000,-

3 40.000.000 0,579 23.160.000 0,455 18.200.000,-

4 30.000.000 0,482 14.460.000 0,350 10.500.000,-

5 20.000.000 0,402 8.040.000 0,269 5.380.000,-

6 20.000.000 0,335 6.700.000 0,207 4.140.000,-

PV dari Proceeds 128.710.000 106.320.000

Investasi ( Outlays ) 120.000.000 120.000.000,-

NPV 8.710.000 - 13.680.000,-


Untuk mengitung besarnya IRR , kita lakukan proses interpolasi ( analisa selisis ) sbb:

Tingkat Bunga PV of Prooceeds PV Of Outlays NPV

30 % Rp 106.320.000,- Rp 120.000.000,- - Rp 13.680.000,-

20 % 128.710.000,- 120.000.000,- 8.710.000,-

Selisih 10% 22.390.000,- 22.390.000,-

8.710.000,-
IRR = 20 % + x 10 % = 20 % + 3,89 % = 23,89 %
22.390.000,-

-(13.680.000,-)
IRR = 30 % + x 10 % = 30 % - 6,11 % = 23,89 %
22.390.000,-

Anda mungkin juga menyukai