rBD = D 360
F t
𝑷𝟏−𝑷𝟎
HPY =
𝑷𝟎
𝑃0 = harga pembelian
𝐷 360 𝐹
𝑟𝑀𝑀 = x 𝑟𝑀𝑀 = 𝑟𝐵𝐷 x
𝑃0 𝑡 𝑃0
Atau
360
𝑟𝑀𝑀 = HPY x
𝑡
Contoh 11.6
Jawab :
T = 90 hari
F = Rp2.000.000.000
𝑃0 = 97% (Rp2.000.000.000) = Rp1.940.000.000
D = 3% (Rp2.000.000.000) = Rp60.000.000
𝑃1 = F = Rp2.000.000.000
𝐷 360
a. 𝑟𝐵𝐷 = x
𝐹 𝑡
𝑅𝑝60.000.000 360
𝑟𝐵𝐷 = x
𝑅𝑝2.000.000.000 90
𝐷 360
b. 𝑟𝑀𝑀 = x
𝑃0 𝑡
𝑅𝑝60.000.000 360
𝑟𝑀𝑀 = x
𝑅𝑝1.940.000.000 90
Rp2.000.000.000;Rp1.940.000.000
HPY =
Rp1.940.000.000
Rp60.000.000
HPY =
Rp1.940.000.000
EAY = (1,030927835)4,055555556 – 1
EAY = 1,131482826 – 1
Pengembalian berdasarkan uang secara akurat atau IRR untuk periode 2 tahun,
yaitu tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang kas keluar dan nilai sekarang
kas masuk.
PV ( Pengeluaran) = PV ( penerimaan)
Rp 225 juta Rp 5 juta Rp 10 juta:Rp 470 juta
Rp200.000.000 + = +
1:r 1:r (1:r)2
Rp 200 juta Rp 480 juta
Rp200. 000.000 = − +
1:r (1:r )2
Dengan scientific calculator dan metode trial and error atau langsung dengan
financial calculator, diperoleh r = 9,39%
Contoh : Return berdasarkan uang secara kasar
Seorang investor mulai berinvestasi dalam saham pada awal 2009 dengan dana
Rp100.000.000. Pada akhir tahun 2009 nilai portofolio sahamnya meningkat
menjadi Rp200.000.000. Dikarenakan puas dengan return tahunan sebesar 100%,
dia menambah uang Rp800.000.000 sehingga nilai investasi di awal 2010 menjadi
Rp1.000.000.000. Tergiur dengan tingginya return di tahun 2009 sangat mungkin
investor tsb mengalihkan dana dari investasi lainnya ke investasi saham. Berapa
return rata – rata tahunan berdasarkan uang jika nilai investasinya menjadi Rp 1,06
miliar pada akhir 2010?
Return tahun 2010 ternyata hanya sebesar 6%, karenanya return berdasarkan uang
secara kasar :
100% Rp 100 jt : 6% ( Rp 1 miliar )
=
Rp 100 jt:Rp 1 miliar
Rp100.000.000:Rp60.000.000
=
Rp100.000.000
𝑅𝑝160.000.000
= = 0,145454545 atau 14,56%
𝑅𝑝1.100.000.000
Return berdasarkan uang secara akurat :
Rp 800 jt Rp 1.060 miliar
= Rp 100 jt + =
1:r ( 1:r )2
Dengan scientific calculator daan mettode trial and error atau langsung dengan
financial calculator, r yang memenuhi persamaan di atas adalah 0,1575 atau
15,75%
11.4 PENGEMBALIAN ARITMETIK DAN
GEOMETRIK
o Pengembalian aritmetik biasanya digunakan untuk periode tunggal
seperti 1 tahun, 15 bulan, atau 18 bulan. Sedangkan pengembalian
geometric biasanya digunakan untuk beberapa periode seperti 2
tahun, 3 tahun, 5 tahun atau lebih.
𝑟₁:𝑟₂:⋯:rn
rA = Dengan rA = pengembaalian aritmetik
𝑛
rG = pengembaalian geometrik
r1 = pengembalian (return) periode 1
𝑛 r2 = pengembalian (return) periode 2
𝑟𝐴 = 1 + 𝑟1 1 + 𝑟2 … 1 + 𝑟𝑛 −1
rn = pengembalian (return) periode n
n= jumlah periode
Contoh 11.8
Hitunglah tingkat pengembalian aritmetik dan geometric dari Contoh
11.7
Jawab:
Diketahui: 𝑟1 = 15%
𝑟2 = 6,67%
n=2
Penyelesaian :
𝑟1:𝑟2
𝑟𝐴 =
𝑛
15%:6,67%
=
2
=10,835%
𝑛
𝑟𝐺 = 1 + 𝑟1 1 + 𝑟2 … 1 + 𝑟𝑛 − 1
= 1 + 0,15 1 + 0,0667 − 1 = 0,1076 =10,76%
Khusus untuk pengembalian geometric , kita dapat memperolahnya
tanpa harus mencari tingkat pengembalian setiap periode selama n
periode, yaitu dengan menggunakan nilai investasi atau portofolio awal
dan akhir serta n .
𝑛 𝑉𝑛
𝑟𝐺 = −1
𝑉0
Ket :
𝑉𝑛 = nilai portofolio pada periode n (nilai portofolio akhir)
𝑉0 = nilai periode awal
n = jumlah periode
Contoh 11.9
Suatu portofolio saham dibentuk dengan modal awal Rp500.000.000 pada awal
2009. portofolio itu kemudian berkembang menjadi Rp600.000.000 pada akhir
2009 dan Rp750.000.000 pada akhir 2010. Berapa tingkat pengembalian
atitmmerik dan geometric ?
Jawab :
Diketahui : n=2
𝑅𝑝600.000.000;𝑅𝑝500.000.000
𝑟1 = = 0,2 = 20%
𝑅𝑝500.000.000
𝑅𝑝750.000.000;𝑅𝑝600.000.000
𝑟2 = = 0,25 = 25%
𝑅𝑝600.000.000
Penyelesaian : 𝑅𝑝750.000.000
𝑟𝐺 = − 1
𝑅𝑝500.000.000
𝑟1:𝑟2 = 22,474%
𝑟𝐴 = Cara lain :
𝑛
20%:25% 𝑟𝐺 = 1 + 20% 1 + 25% − 1
= = 22,5%
2 = 1,2 1,25 − 1
= 22,474%
Semakin besar standar devisi dari distribusi pengembalian tiap
periode, semakin besar perbedaan pengembalian geometric dan
pengembalian aritmatik.
Hubungan keduanya dinyatakan dengan persamaan ;
−
(1 + 𝒓𝑮 )2 ≈ (1 + 𝒓𝑨 ) 2 (S.D.)2
Contoh 11.10
Sebuah portofolio saham dan obligasi bernilai awal Rp800.000.000.
setelah 1 tahun, portofolio itu berkembang menjadi Rp1.600.000.000
tetapi selama setahun kedua, portofolio itu tidak mengalami
pertumbuhan sehimgga pada akhir tahun kedua,nilainya tetap
Rp1.600.000.000. hitunglah tingkat pengembalian aritmetik dan
geometric portofolio tersebut.
Jawab;
Diketahui : 𝑉2 = Rp 1.600.000.000
𝑉1 = Rp 1.600.000.000
𝑉0 = Rp 800.000.000
Penyelesaian :
𝑛 𝑉𝑛
𝑟𝐺 = −1
𝑉0
𝑅𝑝 1.600.000.000;𝑅𝑝800.000.000
𝑟1 = = 100%
𝑅𝑝800.000.000
𝑅𝑝1.600.000.000;𝑅𝑝.1600.000.000
𝑟2 = = 0%
𝑅𝑝.1600.000.000
𝑟1:𝑟2
𝑟𝐴 =
𝑛
100%:0%
𝑟𝐴 = = 50% 𝑅𝑝1.600.000.000
2 𝑟𝐺 = −1
𝑅𝑝800.000.000
= 0,4142 = 41,42%
11.5 APLIKASI PEMILIHAN UKURAN
PENGEMBALIAN
Contoh :
Jawabannya tergantung
pada tujuannya
Return aritmetik kurang tepat untuk digunakan karena kurang akurat untuk
mengukur kinerja beberapa periode, sebaiknya digunakan untuk proyeksi
kedepan.
Dengan hitungan kasar return berdasarkan uang yang tidak akurat, sebaiknya
ukuran return ini digunakan hanya jika kita ingin praktis dan cepat.
Semua ukuran return mempunyai satu kelemahan yang sama, yaitu belum
memperhitungkan risiko, padahal risiko dan return adalah dua sisi dari sebuah
koin yang sama.
11. 6 INDEKS PASAR SAHAM
Indeks Pasar Saham adalah indikator yang
sering digunakan untuk mencerminkan
kejadian di (pasar).
Jawab
Karena ada tiga saham dalam sampel dan belum ada pemecahan saham, maka
pembagi adalah 3 dan perhitungan indeks di periode 0 dan 1 adalah sebagi
berikut :
Periode 1
Saham Periode 0
Kasus a Kasus b
B (Rp) 50 50 50
C (Rp) 30 30 33
Jumlah 180 190 183
Pembagi 3 190 3
Indeks (Rata-rata) 60 63,3 61
Perubahan 5,5 % 1,7 %
Perhitungan indeks berdasarkan harga menyebabkan saham yang
berharga tinggi mempunyai bobot yang lebih besar dibandingkan
saham berharga rendah.
PtQt
Indeks t = i 1
n x Indeks awal
PoQo
i 1
Indeks t = x 100
Keterangan P0 = harga sama i pada periode dasar
Q0 = jumlah saham i yang beredar paa periode dasar
Pt = harga saham i pada periode t
Qt = jumlah saham i yang beredar pada periode t
n = jumlah saham individual dalam sampel
Indekst = indeks pada periode t
Contoh 11.12
Hitunglah indeks pasar saham jika pada t=0 diketahui :
Jawab
Menghitung terlebih dahulu kapitalisasi pasar masing-masing saham dan total pasar
pada t = 0 untuk menjadi pembagi pada t = 1.
Berapapun nilai kapitalisasi pasar pada t = 0, kita tetapkan indeksnya adalah 100
(paling umum). Perhitungan indeks diperiode t = 1 adalah sbg berikut :
Kasus a Kasus b
Jumlah Saham Kapitalisasi
Harga
Pasar Kapitalisasi Kapitalisasi
Harga Harga
Harga Harga
A 1.000.000 100 100.000.000 120 120.000.000 100 100.000.000
B 6.000.000 150 900.000.000 150 900.000.000 150 900.000.000
C 5.000.000 200 1.000.000.000 200 1.000.000.000 200 1.200.000.000
Total Kapitalisasi Pasar 2.000.000.000 2.020.000.000 2.200.000.00
Indeks 100 101 110
• Indeks pasar saham berdasarkan nilai adalah yang paling banyak
digunakan jauh melebihi penggunaan indeks pasar saham
berdasarkan harga.
Jawab
Menghitung terlebih dahulu harga masing-asing saham. Kemudian
jumlahkandan bagi dengan n = 3untuk mendapatkan perubahan
rata-rata aritmetik.
Tabel 11.7 Berita Indeks di Harian Kompas
= 106
= 105,33
11. 7 INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN
(IHSG) BEI
Total Nilai
Harga Nilai Kapitalisasi Pasar
No Kode Emiten Kapitalisasi
(Rp) (Rp)
Pasar
1 TLKM Telekomunikasi 5.500 111.887.996.004.000 15,60%
2 BBCA Bank BCA 3.350 40.874.197.751.000 5,70%
3 ASII Astra Internasional 9.550 38.661.793.248.700 5,39%
4 BBRI Bank BRI 2.975 35.187.260.088.750 4,91%
5 UNVR Unilever Indonesia 4.450 33.953.500.000.000 4,73%
6 PGAS Perusahaan Gas 6.900 30.934.299.454.500 4,31%
7 ISAT Indosat 5.600 29.917.630.400.000 4,17%
8 BMRI Bank Mandiri 1.380 27.646.703.845.080 3,84%
9 GGRM Gudang Garam 11.000 21.164.968.000.000 2,95%
10 BDMN Bank Danamon 4.050 19.727.158.284.000 2,75%
Jumlah 389.955.507.076.030 54,35%
Saham dengan bobot terbesar dalam IHSG BEI adalah PT Telekomunikasi, Tbk., yaitu
15,60% sehingga setiap perubahan 1% harga TLKM akan mengakibatkan IHSG berubah
sebesar 0,156% (15,60% x 1%).
Jika pada tanggal 5 Des 2005, di misalkan harga saham TLKM naik 8,11% menjadi
Rp6.000 sementara harga saham lainnya tetap, maka IHSG naik 1,265% (15,60% x
8,11%).
Sedangkan 10 saham berkapitalisasi terendah per 2 Desember 2005 adalah :
Total Nilai
Harga Nilai Kapitalisasi Pasar
No Kode Emiten Kapitalisasi
(Rp) (Rp)
Pasar
1 MAMIP Mas Murni Preferen 600 3.600.000.000 0,00050%
2 INCF Indo Citra Finance 140 4.704.000.000 0,00066%
3 INTD Inter Delta 160 4.826.416.000 0,00067%
4 GDWU Kasogi Internasional 25 6.300.000.000 0,00088%
5 PWSI Panca Wiratama 115 9.487.500.000 0,00132%
6 CKRA Ciptojaya 55 9.702.000.000 0,00135%
7 JKSW Jakarta Kyoei Steel 65 9.750.000.000 0,00136%
8 UNIT United Capital 130 9.804.000.000 0,00137%
9 ERTX Eratex Djaja 100 9.823.600.000 0,00137%
10 KONI Perdana Bangunan 130 9.880.000.000 0,00138%
Jumlah 77.879.516.000 0,0186%
Saham berbobot terendah dalamI HSG adalah MAMIP, yaitu 0,00050% sehingga setiap
perubahan 1% harga MAMIP hanya memberikan perubahan IHSG sebesar 0,000005%.
Jika pada tanggal 5 Des 2005 di asumsikan harga saham MAMIP naik 100% menjadi
Rp1.200, IHSG hanya akan naik 0,0005%.
Pada praktiknya, setiap hari tidak hanya ada satu saham yang naik dan turun tetapi
beberapa saham mengalami kenaikan dan beberapa mengalami penurunan sementara
sebagian besar tetap. Jika demikian, perubahan IHSG adalah jumlah persentase perubahan
harga saham dikalikan dengan bobotnya.
Contoh
Pada 5 Desember 2005 hanya ada dua saham yang naik dan dua saham yang turun, yaitu :
Harga (Rp)
Saham Perubahan % Bobot % x Bobot
2 Des 05 5 Des 05
TLKM 5.55 5.65 100 1,80% 15,60 % 0,2808%
ASII 9.55 9.4 -100 -1.57% 5,39 % -0,0846%
PGAS 6.9 6.35 50 0,72% 4,3 % 0,0310%
GGRM 11 10.85 -150 -136% 2,95 % -0,0401%
Jumlah 0,1871%
Maka IHSG akan ditutup naik sebesar 0,1817%, yaitu dari 1.119,417 (indeks tanggal 2
Desember 2005) menjadi 1.121,51.
Pembobotan Berdasarkan
No Kode
Harga Nilai Tak tertimbang
1 TLKM 0,98% 15,60% 0,297%
2 BBCA 0,59% 5,70% 0,297%
3 ASII 1,69% 5,39% 0,297%
4 BBRI 0,53% 4,91% 0,297%
5 UNVR 0,79% 4,73% 0,297%
6 PGAS 1,22% 4,31% 0,297%
7 ISAT 0,99% 4,17% 0,297%
8 BMRI 0,24% 3,84% 0,297%
9 GGRM 1,94% 2,95% 0,297%
10 BDMN 0,72% 2,75% 0,297%
Jumlah 9,68% 54,35% 2970%
INDEKS BERDASARKAN SAHAM BEREDAR
Nilai
Saham Saham
Kapitalisasi Kapitalisasi Saham
Saham Harga (Rp) Tercatat Beredar di
Pasar (juta Beredar (juta Rp)
(juta) Publik
Rp)
A 50 8 400 10% 40
B 100 2 200 30% 60
C 150 2 300 100% 300
D 200 0,5 100 100% 100
Jumlah 500 12,5 1 - 500
Dalam contoh ini, bobot masing-masing saham untuk setiap metode perhitungan indeks adalah
sebagai berikut :
Fraksi harga boleh saja diubah oleh otoritas bursa (PT BEI) untuk tujuan likuiditas
perdagangan namun hal itu tidak berpengaruh pada IHSG.
ADAKAH YANG INGIN
DITANYAKAN?