Anda di halaman 1dari 14

OPERASI ALJABAR MATRIKS DAN

APLIKASINYA DALAM ILMU EKONOMI

RISMA WATI
A011191126
DEFINISI DAN NOTASI MATRIKS

•Matriks
  adalah suatu susunan bilangan berbentuk segiempat. Bilangan-
bilangan dalam susunan itu disebut anggota dlaam matriks tersebut.
Beberapa contoh matriks adalah
, , , , .
• 
Ukuran matriks diberikan oleh jumlah baris (garis horizontal) dan kolom (garis
vertical) yang dikandungnya. Misalnya matriks pada contoh mempunyai ukuran
3 baris dan 2 kolom, sehingga ukurannya adalah 3 kali 2(ditulis 3 2). Dalam
suatu uraian ukuran, angka pertama selalu menyatakan jumlah baris dan angka
kedua selalu menyatakan jumlah kolom. Selanjutnya pada contoh secara
berurutan matriks mempunyai ukuran 1 3, 3 3, 2 1, dan 1 1. Untuk penamaan
pada matriks, kita akan menggunakan huruf besar untuk menyatakan matriks
dan huruf kecil untuk mewakili bilangan; jadi kita boleh menuliskan
atau
Anggota pada baris i dan kolom j dari sebuah matriks A akan dinyatakan
sebagai . Dan sebuah matriks umum m n ditulis sebagai

.
OPERASI-OPERASI MATRIKS

•a.  Penjumlahan dan Pengurangan Matriks


Jika A = [aij] dan B = [bij] mempunyai ukuran sama maka
dan
• Contoh operasi penjumlahan matriks:

• Contoh operasi pengurangan matriks


•  Perkalian Matriks
b.
Tinjau matriks-matriks

Karena matriks A matriks 2 3, dan matriks B adalah matriks 3 4, maka hasil kali AB adalah
sebuah matriks 2 4. Selanjutnya kita mengalikan anggota-anggota berpadanan dengan cara:
• (1.4) + (2.0) + (4.2) = 12
• (1.1) (2.1) + (4.7) = 27
• (1.4) + (2.3) + (4.5) = 30
• (1.3) + (2.1) + (4.2) = 13
• (2.4) + (6.0) + (0.2) = 8
• (2.1) - (6.1) + (0.7) = 4
• (2.4) + (6.3) + (0.5) = 26
• (2.3) + (6.1) + (0.2) = 12
Jadi, bila dituliskan:AB menjadi
=
TRANSPOS MATRIKS

•   Jika A adalah sebarang matriks m n, maka transpos A dinyatakan


dengan , didefinisikan sebagai matriks n m yang didapatkan dengan
mempertukarkan baris dan kolom dari A; yaitu, kolom pertama dari
adalah baris pertama dari A, kolom kedua dari adalah baris kedua dari
A, dan seterusnya.
Contoh:
maka,
maka,
•-Sifat-Sifat
  Transpos Matriks
Jika ukuran matriks-matriks di bawah ini adalah sedemikian sehingga
operasi yang dinyatakan bias dilakukan, maka:
• ((A)T)T = A
• (A+B)T = + dan (A – B)T = –
• (kA)T = kAT , dengan k adalah sebarang skalar
• (AB)T =
INVERS DARI SEBUAH MATRIKS

•Jika
  A adalah sebuah matriks bujur sangkar, dan jika sebuah matriks B yang
berukuran sama bias didapatkan sedemikian sehingga AB = BA = I. maka A
disebut bias dibalik dan B disebut invers dari A.
Contoh:
Matriks
adalah invers dari
Karena

dan
•Untuk
  dapat mencari invers dapat kita perhatikan rumus berikut ini:
, dapat dibalik jika ad – bc ≠ 0, di mana inversnya bias dicari dengan
rumus:
=
DETERMINAN SUBUAH MATRIKS

•bilangan
 Menghitung sebuah determinan mulanya dari menghitung permutasi. Permutasi himpunan
bulat {1, 2, 3, …, n} adalah susunan biangan-bilangan bulat ini dalam suatu urutan tanpa
penghilang atau pengurangan. Untuk menyatakan suatu permutasi umum dari himpunan {1, 2, 3, …,
n}, kita akan menuliskan {j1, j2, …, jn}. di sini j1 adalah bilangan bulat pertama dalam permutasi, j2
adalah yang kedua, dan seterusnya. Suatu pembalikan dikatakan terjadi dalam suatu permutasi {j1, j2,
…, jn} bilamana suatu bilangan bulat yang lebih besar mendahului yang lebih kecil. Total jumlah
pembalikan yang terjadi dlaam suatu permutasi bias didapatkan sebagai berikut: (1) cari jumlah
bilangan bulat yang lebih kecil dari j1 dan yang mengikuti j1 dalam permutasi tersebut; (2) cari jumlah
bilangan bulat yang lebih kecil dari j2 dan yang mengikuti permutasi tersebut. Teruskan proses
menghitung ini untuk j3, …, jn – 1. Total dari jumlah – jumlah ini adalah total jumlah pembalikan dalam
permutasi tersebut.
Contoh:
• Jumlah pembalikan dalam permutasi (6, 1, 3, 4, 5, 2) adalah:
5 + 0 + 1 + 1 + 1 = 8.
• Jumlah pembalikan dalam permutasi (2, 4, 1, 3) adalah: 1 + 2 + 0 = 3.
Untuk menghitung determinan suatu matriks kita dapat mendaftarkan semua hasil kali dasar dari
suatu matriks A (n n). kita akan memberikan makna pada setiap hasil kali dari n anggota dari A, yang
dua di antaranya tidak ada yang berasal dari baris atau kolom yang sama.
• 
Contoh:
Hitung determinan dari
A=
dan
B=
Penyelesaian:
Dengan menggunakan metode panah di atas kita peroleh:
Det (A) = (3) (2) – (1)(4) = 10
Det (B) = (45) + (84) + (96) – (105) – (48) – (72) = 240.
Penerapan Matriks pada Bidang Ekonomi

• Suatu perekonomian hipotesa yang sederhana terdiri dari dua


industri A dan B yang dinyatakan dalam tabel berikut (data
dalam puluhan juta dolar produk):
Input
Produsen Permintaan akhir Jumlah output
A B

A 14 6 10 35

B 7 18 15 48

• Tentukanlah vektor output perekonomian jika permintaan akhir


berubah menjadi16 untuk A dan 20 untuk B.
• 
Penyelesaian:
Koefisien input

 
I–A= dalam bentuk sederhana menjadi
• 

Jika C1 = 16, dan C2 = 10 maka vektor output menjadi:

Anda mungkin juga menyukai