Anda di halaman 1dari 5

Analisis Investasi

1. INVESTASI
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan
keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu
bentukaktivadengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang,
investasi disebut juga sebagai penanaman modal ( capitalinvesment ). Menurut Mulyadi
(1993:284), investasi adalah peningkatan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk
menghasilkan laba yang akan datang. Pendapat yang lain mengatakan bahwa investasi
merupakan penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik melalui sarana yang
menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang lebih berorientasi ke risiko,
yang dirancang untuk mendapatkan perolehan modal (Downes dan Goodman dalam
Warsono, 2001;1). Sedangkan menurut(Halim, 2005:4) investasi merupakan penempatan
sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
mendatang. Investasi adalah cara seseorang untuk mengelola uangnya baik itu dengan
dibelikan property, ditabung atau ditanam ke dalam suatu usaha dengan tujuan mendapat
keuntungan setelah masa/periode yang ditentukan sebelumnya. Secara umum, semua
tindakan di atas dapat dikategorikan sebagai tindakan investasi

2. Tujuan
Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa datang. Seseorang yang
bijaksanaakan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu
atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada
saat iniagar tidak berkurang dimasa yang akan datang.

3. Faktor-faktor Produksi

Faktor produksi yang sangat menentukan dalam penciptaan suatu produk ada empat yaitu: a)
Sumber daya alam; b) Sumber daya manusia; c) Sumber daya modal; d) Wira usaha. Sumber
daya alam menghasilkan macam-macam bahan, baik itu berupa hasil tambang menghasilkan
macam-macam bahan baku, baik itu berupa hasil tambang, hasil bumi, atau hasil laut. Sumber
daya manusia menciptakan berbagai keahlian dan tenaga kasar. Sumber daya modal
menciptakan berbagai peralatan, sedangkan entrepreneur mengambil keputusan untuk merubah
sumber daya alam, sumber daya manusia serta modal menjadi produk.
Bisakah faktor-faktor produksi tersebut diperoleh tanpa adanya capita yang mamadai? Bisa
saja, tapi akan sangat sulit, karena uang atau modal bisa dianalogkan sebagai darah dalam tubuh
manusia. Demikian juga dengan bagian-bagian perusahaan yang tidak akan bergerak tanpa adanya
modal atau uang.

4. Nilai Waktu Uang


Penentuan nilai suatu penanaman modal haruslah dilakukan dengan mempertimbangkan unsur-
unsur waktu dan ketidakpastian. Karena nilai uang akan berubah dengan berlalunya waktu maka
niali setiap harta (aset) haruslah ditentukan dalam bentuk “nilai pada satu titik waktu tertentu”
terutama apabila berbagai penerimaan dan pengeluaran harus diperbandingkan atau
dijumlahkan, atau penenaman modal yang lain.
Nilai uang Rp 1.000.000 saat ini, tidak sama dengan nilai uang yang sama 5 tahun lalu, ataupun 5
tahun yang akan datang. Perbedaan ini akibat dari pengaruh waktu terhadap Nilai nominal dari uang
tersebut yang cenderung nilai intrinsiknya makin lama makin mengecil. Ini menentukan daya beli dari
uang tersebut terhadap faktor-faktor produksi.
Perbedaan daya beli saat sekarang (Present value) dan waktu yang akan datang (Future value) pada
hakikatnya karena adanya faktor bunga (interest) yang melewati periode waktu. Misalnya: seseorang
menyimpan uangnya di bank A sebesar Rp 1.000.000, dengan tingkat bunga 10%, maka tahun depan akan
jumlah tabungannya akan menjadi:
Rumus Future Value:FV = P0 (1 + r )n
FV1 = Rp 1.000.000 (1+0,10)1
FV1 = Rp 1.100.000,-
Misalnya: seseorang menyimpan uangnya di bank A sebesar Rp 1.000.000, dengan tingkat bunga
10%, makadua tahun akan jumlah tabungannya akan menjadi:
FV1 = Rp 1.000.000 (1+0,10) 2

FV2 = Rp 1.210.000,
Sebaliknya, bila 2 tahun yang akan datang orang itu menerima uang sebesar Rp
1.210.000,- dengan tingkat bunga 10%. Berapa jumlah yang harus ditabungnya sekarang?
Rumus Present Value: PV = C1…
(1+i)n
PV = Rp 1.210.000 ( 1)
(1+ 0,1)2
PV = Rp 1.210.000 x 0,82645
PV = Rp 1.000.000

5. Capital Budgeting
Capital badgeting adalah pengeluaran-pengeluaran yang akan dilakukan dengan harapan untuk
menghasilkan keuntungan setelah melewati waktu yang lebih dari satu tahun. Pengeluaran ini umumnya
untuk pembelian assets perusahaan seperti pembangunan pabrik baru, pembelian mesin baru. Keputusan-
keputusan capital budgeting penting untuk dianalisis karena:
a. Investasi melibatkan sejumlah dana yang relatif besar
b. Investasi memakan waktu yang relatif lama
c. Menentukan masa depan perusahaan, apakah akan survive, berkembang atau menurun. Ada
beberapa metode yang bisa digunakan: yaitu:
a. Payback Period (PP); Adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan
investasi awal dari aliran kas bersih yang dipeoleh dari proyek.
Rumus Payback period = Investment x 1 Tahun Cash
flow
Misalnya: seorang pengusaha akan menginvestasikan uangnya sebesar &$18,000. setelah
dilakukan kajian yang mendalam, investasi tersebut akan memberikan keuntungan sebesar &
$3,000 per tahun. Dengan perhitungan sederhana, investasi sebesar itu akan kembali setelah 6
tahun kemudian.
Perhitungannya sebagai berikut:
Payback period = Investment x 1 Tahun
Cash flow
= $ 18,000 x 1 Tahun
$ 3,000
= 6 Tahun
b. Accounting rate of Return (ARR); Adalah metode penilaian investasi yang mengukur seberapa
besar tingkat keuntungan dari investasi. Metode ini menggunakan dasar laba akuntansi,
sehingga angka yang dipergunakan adalah laba setelah pajak (EAT) dibandingkan dengan
rata investasi.
Rumus ARR:= Average EAT x 100 %
Average Investment

Misalnya: Initial investmen $ 6,500, Usia Ekonomis nya 20 tahun, aliran kas masuknya $ 1,000,
maka diperoleh ARR nya sebesar 10,38%
Perhitungannya sebagai berikut:
Penyusutan/Depresiasi per tahun = Harga Perolehan-Nilai sisa
Umur ekonomis
Depresiasi per tahun = $ 6,500 = $ 325
20

Earning after tax (EAT) = Cah in flow – Depresiasi


EAT = $ 1,000 - $ 325 = $ 675
ARR: = Average EAT x 100 %
Average Investment
= $ 675 x 100 %
$ 6,500
= 10,38%

c. Net Present Value (NPV); Adalah selisih atas present value arus kas bersih (dimana cost of
capital sebagai discount ratenya) dengan investasi bersih atau present value net investment.
Rumus NPV = -C0 + C1 + C2 + …+ Cr = -C0 + ∑ Ci
1+ r (1+r)2 (1+r)r i=r (1+r)I
Misalnya: seorang wisatawan akan membuka usaha. Dana yang harus dikeluarkan untuk investasi
adalah Rp 100.000.000,- setelah dilakukan penelitian, penerimaan yang dihasilkan Rp
35.000.000 per tahun nya, dengan umur ekonomis 5 tahun, tingkat bunga 10%.
Penyelesaian:
NPV = - Rp 100.000.000 + 35.000.000 + 35.000.000 + 35.000.000 +
(1+0,10) (1+0,10)2 (10,10r)3
35.000.000 + 35.000.000
(1+0,10)4 (1+0,10)5
NPV = - Rp 100.000.000 + Rp 132.674.500
= Rp 32.674.500

d. Profitability Index (PI): Profitability Index (PI) atau sering juga disebut dengan benefit cost ratio
(BCR) adalah rasio antara present value arus kas bersih dengan investasi netto.
Rumus PI = PV of Cashflow
Investment

Misalnya: Dengan menggunakan data yang sama dari contoh Net Present Value, maka dapat
diperolh Profitability Index nya sebagai berikut:
Penyelesaian:
PI = Rp
132.674.500
Rp
100.000.000
PI = 1,33

Anda mungkin juga menyukai