A. Current Ratio
Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aset lancar yang
dimiliki.
B.Quick Ratio
Rasio ini memberikan petunjuk yang lebih baik dalam melihat likuiditas
perusahaan dibandingkan dengan rasio lancar, karena peniadaan perkiraan persediaan dari
perhitungan rasio. Adanya peniadaan persediaan dikarenakan persediaan memerlukan jangka
waktu yang lama untuk dikonversi menjadi kas.
Artinya, kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancar dengan aset lancar
yang ada sebesar 2 : 1 atau 200%. Setiap Rp 1,- utang lancar dijamin dgn aset
lancar sebesar Rp 2,-.
Artinya, kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancar dengan aset lancar tanpa
persediaan sebesar 1,167 : 1 atau 116,7%. Setiap Rp 1,- utang lancar dapat dijamin dg
aset lancar tanpa persediaan sebesar Rp 1,167,-
Rasio Solvabilitas
Rasio ini dapat melihat seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh
utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan
oleh modal (equity). Perusahaan yang baik mestinya memiliki komposisi
modal yang lebih besar daripada utang.
A. Rasio total utang terhadap total aktiva (debt to total asset
ratio)
Debt to total asset ratio menunjukkan besarnya total utang
terhadap total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
Rasio ini menunjukkan besarnya aset perusahaan yang didanai
oleh utang.
Contoh :
Hitung debt to equity ratio dan debt to total asset
ratio dari data keuangan berikut.
Total Aktiva Rp 3.250.000
Utang Jangka Pendek Rp 823.000
Utang Jangka Panjang Rp 631.000
Ekuitas Pemegang Saham Rp 1.796.000
Total Utang+Ekuitas Pemegang Rp 3.250.000
Saham
Penyelesaian : Rasio Solvabilitas
Debt to Total Asset Ratio = Total utang
Total aset
= Rp 1.454.000%
Rp3.250.000
= 0,45 atau 45%
ROE (Return On Equity) digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi modal sendiri
(ekuitas) dan menunjukkan laba bersih yang dapat diperoleh dari modal pemilik
(ekuitas). Semakin tinggi rasio ini semakin memperkuat posisi modal pemilik
perusahaan.
Rumusnya sebagai berikut:
Return On Equity (ROE) = Laba bersih setelah pajak x 100 %
Ekuitas Pemegang Saham
Rasio Profitabilitas
Contoh :
Diketahui :
Laba kotor = Rp 1.312.000
HPP = Rp 2.680.000
Total Aktiva = Rp 3.250.000
Beban Adm,Penjualan dan Umum = Rp 912.000
Beban Bunga = Rp 85.000
Pajak PPh = Rp 114.000
Ekuitas Pemegang Saham = Rp 1.796.000
Rumus :
Asset Turnover = Penjualan bersih
Total Aset
Rasio Aktivitas
• Receivable Turn Over
Receivable Turn Over mengukur seberapa cepat piutang usaha telah
berputar (menjadi kas) selama periode/tahun tersebut.
Rumus :
Receivable Turnover = Penjualan kredit
Piutang
LABA KOTOR 860 890 1110 1190 100 108 129 138
BEBAN PENJUALAN 430 430 460 500 100 100 107 116
BEBAN 190 200 230 250 100 105 121 132
ADMINISTRASI
BEBAN OPERASI 620 630 690 750 100 101 111 121
LABA 240 260 420 440 100 108 175 183