Anda di halaman 1dari 13

Analisis Laporan Keuangan pada

Aneka Tambang Tbk

Nama: Rachmatia Ika Riefthia


Kelas: 3AA
NIM: 21040065
Hal hal yang diperhatikan ketika menganalisis laporan keuangan:

a). Melihat tren kinerja perusahaan dalam satu periode


tertentu.
b). Bahan evaluasi sumber daya perusahaan seperti supplier,
peralatan, proses produksi bahkan karyawan itu sendiri.
c). Sebagai acuan investor untuk memilih perusahaan.
d). Sebagai bahan pertimbangan kreditur.
Jenis-Jenis analisis Laporan Keuangan

Rasio Solvabilitas
Rasio Profitabilitas
01 adalah kemampuan perusahaan
dalam memperoleh
03 adalah kemampuan perusahaan
memenuhi keseluruhan
keuntungan/laba kewajibannya

Rasio Likuiditas Rasio Aktivitas


02 adalah kemampuan perusahaan
membayar kewajiban jangka pendek
04 adalah kemampuan perusahaan
menggunakan atau mengelola aset
secara efisien
Rasio Profitabilitas
a) Return Of Equity (ROE) b) Return Of Asset (ROA)

Pengembalian terhadap modal Pengembalian terhadap aset


ROE = Laba bersih setelah pajak ROA = Laba bersih setelah pajak
x 100 % x 100 %
total modal total aktiva
Rp 1.861.740 Rp 1.861.740
= x 100 %
= x 100 %
Rp 32.916.154
Rp 20.837.098 = 0,06 x 100 %
= 0,09 x 100 % =6%
=9%
Kondisi perusahaan dalam pengembalian Kondisi perusahaan ini dikatakan baik karena memiliki
modal dirasa kurang efisien atau kurang nilai diatas 5% ini dalam pengembalian aset nya sangat
menguntungkan dalam menghasilkan laba. menguntungkan dalam menghasilkan laba bagi para
Jadi bagi pihak investor kurang investor
menguntungkan jika menanamkan laba pada
perusahaan aneka tambang.
Rasio Profitabilitas
c) Return Of Sales (ROS)

Pengembalian terhadap penjualan


ROS = Laba bersih setelah pajak
x 100 %
total modal
Rp 1.861.740
= x 100 %
Rp 38.445.595
= 0,09=5 x 100 %
=5%
. Kondisi perusahaan ini dikatakan baik karena
mengalami peningkatan sebesar 1% di tahun
sebelumnya yang menunjukan bahwa
semakin besar pula kemampuan perusahaan
dalam memperoleh laba operasi dari
penjualan yang dihasilkan.
Rasio Likuiditas
a) Current Ratio (CR) b) Quick Ratio (QR)

CR = Aktiva Lancar QR = Aktiva Lancar - Persediaan


x 100 % x 100 %
Hutang Lancar Hutang Lancar
Rp 11.728.143 Rp 11.728.143 – Rp 3.107.312
= x 100 %
= x 100 %
Rp 6.562.383
Rp 6.562.383 = 1,31 x 100 %
= 1,79 x 100 % = 131 %
= 179 %
Kondisi perusahaan dalam pengembalian utang nya ini Kondisi perusahaan dalam pengembalian utang dengan
dikatakan baik karena perusahaan mampu melunasi menggunakan aktiva yang liquid ini sangat ideal karena
utang jangka pendek dengan menggunakan aktiva perusahaan memiliki rasio sebesar 131% yang berarti
lancar yang dimiliki oleh aneka tambang. Dimana perusahaan mampu melunasi kewajiban utang jangka
aktiva lancarnya mencapai 179% yang dapat melunasi pendeknya.
kewajiban sehingga perusahaan tersebut dianggap
ideal.
Rasio Likuiditas
c) Current Ratio (CRO)

CRO = Kas dan setara kas


x 100 %
Hutang Lancar
Rp 5.089.160
= x 100 %
Rp 6.562.383
= 0,77 x 100 %
= 77 %
Kondisi perusahaan dalam pelunasan utang jangka
pendek menggunakan aktiva lancar yang liquid berupa
kas ini kurang efisien karena rasio yang didapat
sebesar 77%, yang berarti perusahan kurang efisien
karena jumlah utangnya lebih besar daripada rasio kas
yang diperoleh perusahaan aneka tambang.
Rasio Solvabilitas
a) Debt to Equity (DER)
b) Debt to Asset Ratio (DAR)

DER = Hutang DAR = Hutang


x 100 % x 100 %
Total Modal Total Aktiva
Rp 12.079.056 Rp 12.079.056
= x 100 % = x 100 %
Rp 20.837.098 Rp 32.916.154
= 0,58 x 100 % = 0,37 x 100 %
= 58 % = 37 %

Kondisi perusahaan dalam melunasi jangka panjangnya Kondisi perusahaan dalam melunasi jangka
ini dikatakan efisien karena menunjukan rasio dibawah panjangnya ini dikatakan kurang efisien karena
100% yang berarti semakin mayoritas aktiva atau memiliki rasio dibawah 50% yang berarti sebagian
hartanya dibiayai oleh modal perusahaan itu sendiri harta yang dimiliki perusahaan merupakan hasil
pembiayaan dari modal.
Rasio Aktivitas
a) Rasio Perputaran Aset (RPA) b) Rasio Perputaran Piutang (RPP)

RPA = Penjualan bersih RPP = Penjualan bersih


x 100 % x 100 %
Total Aset Total Piutang
Rp 38.445.595 Rp 38.445.595
= x 100 % = x 100 %
Rp 32.916.154 Rp 1.945.036
= 1,17 x 100 % = 19,77 x 100 %
= 117 % = 1977 %
Rata-rata umur aset 365 365 Rata-rata umur piutang 365 365
= = = 214 hari = = = 18 hari
RPA 1,17 RPP 19,77
Kondisi perusahaan dalam perputaran aset nya ini Kondisi perusahaan dalam perputaran piutang nyaa ini
dikatakan efektif dan efisien dikarenakan rasio yang sangat efektif dan efisien karena terbukti mempunyai
diperoleh dinilai cukup baik perusahaan tersebut perputaran piutang yang sangat besar yakni sebesar 1.977%
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam yang dapat mengakibatkan perusahaan aneka tambang
menghasilkan produk penjualan nya. dapat menagi piutang usaha nya secara berkali kali dalam
kurung waktu kurang dari satu periode
Rasio Aktivitas

c) Rasio Perputaran Persediaan (RPI)

RPI = HPP
x 100 %
Persediaan
Rp 32.066.534
= x 100 %
Rp 3.107.312
= 10,32 x 100 %
= 1032 %
Rata-rata umur persediaan 365 365
= = = 35 hari
RPI 10,32
Kondisi perusahaan dalam perputaran persediaannya
ini sangat efektif dan efisien disebabkan karena jumlah
dari persediaanya mengalami peningkatan yang berarti
perusahaan tersebut mampu untuk menjual barang
produksi nya dengan jumlah yang besar sehingga arus
persediaan dalam perusahaan tersebut menjadi
optimal.
Mengapa transaksi pada laporan keuangan dimasukan ke dalam catatan atas laporan keuangan

Transaksi pada catatan atas laporan keuangan ini mengenai informasi tambahan yang
tidak tercakup dalam pos-pos dalam laporan keuangan. Pada CALK ini berisikan
mengenai prinsip akuntansi lazim mempertimbangkan catatan sebagai
penjelasan/penyesuaian/bagian dari laporan keuangan, prinsip akuntansi menghendaki
bahwa informasi tertentu harus diinformasikan dalam bentuk catatan seperti ringkasan
diskusi, tambahan penjelasan-penjelasan moneter, dan jadwal tambahan, satu di antara
catatan tersebut secara khusus menggambarkan kebijakan akuntansi yang digunakan
dalam menyiapkan laporan keuangan tersebut.
Transaksi pada catatan atas laporan keuangan ini mengenai informasi tambahan
yang tidak tercakup dalam pos-pos dalam laporan keuangan. Pada CALK ini
berisikan mengenai prinsip akuntansi lazim mempertimbangkan catatan sebagai
penjelasan/penyesuaian/bagian dari laporan keuangan, prinsip akuntansi
menghendaki bahwa informasi tertentu harus diinformasikan dalam bentuk
catatan seperti ringkasan diskusi, tambahan penjelasan-penjelasan moneter, dan
jadwal tambahan, satu di antara catatan tersebut secara khusus menggambarkan
kebijakan akuntansi yang digunakan dalam menyiapkan laporan keuangan
tersebut.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai